Anda di halaman 1dari 15

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar

Dosen Pengampu : Drs. Parianto, M.pd

Citra Muzdalifah (71210211054)

Zalfa Fahira Nasution (71210211023)

Gebi Yonica Br Karo (71210211013)

Endang Ayu Safitri (71210211014)

Rio Gilang Muharram (71210211026)

Muhammad Alkahfi Samosir (71210211021)

Bakhtiyar (71210211044)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

T.A. 2021/2022

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dan puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Tanpa ridha dan petunjuk dari-Nya
mustahil makalah ini dapat di selesaikan.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu selaku
dosen pengasuh mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul ”Makhluk Hidup dalam Ekosistem”.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan dapat di
jadikan sebagai pegangan dalam mempelajari materi tentang Makhluk Hidup
dalam Ekosistem. Juga merupakan harapan kami dengan hadirnya makalah ini,
akan mempermudah semua pihak dalam proses perkuliahan pada mata kuliah
Ilmu Alamiah Dasar.

Sesuai kata pepatah “tiada gading tak retak”, kami mengharapkan saran dan
kritik, khususnya dari rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi. Kesempurnaan
hanyalah milik Allah SWT. Akhir kata, semoga segala daya dan upaya yang
kami lakukan dapat bermanfaat, aamiin.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II : PEMBAHASAN
A . Pengertian Ekosistem
B. Komponen Penyusunan Ekosistem
C. Macam-Macam Ekosistem
D. Pola Interaksi dalam Ekosistem
E. Contoh Ekosistem
BAB III : PENUTUP
A. Saran
B. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah SWT menciptakan alam semesta ini begitu sempurna, sehingga sudah
sepatutnya juga kita ikut menjaganya. Di alam semesta ini sangatlah banyak
bagian-bagian yang berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup
didalamnya dan keterkaitan antara makhluk hidup itu sendiri dengan
lingkungannya.

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan
juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan ekosistem?

2. Apa saja komponen penyusunan ekosistem?

3. Apa macam-macam dari ekosistem?

4. Bagaimana pola Interaksi dalam ekosistem?

5. Apa saja contoh dari ekosistem?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah sebuah sistem ekologi yang dibentuk dari hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Ekosistem
juga bisa dimaknai sebagai tatanan kesatuan utuh dan menyeluruh yang terjadi
antara unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.

Ekosistem sebagai suatu tatanan kesatuan yang secara utuh dan menyeluruh
antara segenap unsur lingkungan hidup dan saling mempengaruhi. Matahari
sebagai sumber dari semua energy, dalam ekosistem, organisme pada
komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu
sistem. Organisme kemudian beradaptasi lagi dengan lingkungan fisik,
sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk kelangsungan
hidupnya.

B. Komponen Penyusun Ekosistem

a). Komponen Biotik

Komponen biotik sering disebut juga sebagai komponen hidup. Hal tersebut
dikarenakan, kelompok ini terdiri dari makhluk hidup yang hidup didalamnya.
Biotik, memiliki arti “Hidup”. Komponen biotik pada suatu ekosistem adalah
makhluk hidup itu sendiri, sebab ekosistem tak akan pernah terbentuk tanpa
adanya makhluk hidup didalamya. Keberadaan makhluk hidup kemudian
membentuk suatu rantai makanan dalam suatu ekosistem. Beberapa contoh dari
komponen biotik yang ada lingkungan sekitar kita, antara lain:

1. Produsen

Produsen adalah organisme yang bisa membuat senyawa organik dari


bahan anorganik untuk dijadikan sebagai makanan. Organisme yang masuk
dalam kelompok produsen bisa membuat makanan untuk dirinya sendiri dan
makhluk hidup lain.

Sehingga produsen disebut juga organisme autotrof. Contoh produsen yaitu


tumbuhan, ganggang hijau biru, bakteri, dan organisme lain yang memiliki
klorofil.

2. Konsumen

Sementara itu, konsumen berkebalikan dengan produsen. Kelompok ini


tidak bisa menghasilkan makanan sendiri dan membutuhkan peran produsen.
Konsumen disebut juga sebagai organisme heterotrof.
Berdasarkan jenis makanannya, konsumen dibagi menjadi tiga kelompok.
Pertama, karnivora atau pemakan daging. Kedua, herbivora atau pemakan
tumbuhan. Ketiga, omnivora atau pemakan segala (daging dan tumbuhan).

3. Pengurai

Komponen biotik yang terakhir yaitu pengurai atau dekomposer. Pengurai


adalah organisem yang memiliki kemampuan untuk menghancurkan sampah
atau sisa makhluk hidup lain yang telah mati. Pengurai juga berperan untuk
menghubungkan konsumen dengan produsen.

Zat yang diambil konsumen dari produsen, akan dikembalikan lagi ke


produsen dengan bantuan perngurai melalui proses pembusukan. Proses tersebut
akan menghasilkan zat anorganik sederhana, yang diperlukan produsen untuk
membuat makanan.

Pengurai memiliki ciri, ukuran tubuh yang kecil. Dekomposer bisa dijumpai
dimana saja, baik di darat, air, bahkan udara. Contohnya jamur dan bakteri.

b). Komponen Abiotik

Komponen abiotik merupakan sekelompok benda tak hidup baik secara


kimia ataupun fisik yang menjadi medium atau tempat hidup dalam suatu
ekosistem. Dengan kata lain, komponen abiotik adalah komponen yang terdiri
dari benda-benda bukan makhluk hidup tetapi ada di sekitar kita, dan ikut
mempengaruhi kelangsungan hidup. Komponen abiotik dapat berupa senyawa
organik, senyawa anorganik, dan faktor-faktor memengaruhi distribusi
organisme.

1. Air

Air merupakan faktor abiotik yang sangat penting untuk menunjang suatu
kehidupan. Hampir semua makhluk hidup membutuhkan air. Kurang lebih 80-
90% tubuh makhluk hidup tersusun dari air. Zat ini digunakan sebagai pelarut di
dalam sitoplasma untuk menjaga tekanan osmosis sel, dan mencegah sel dari
kekeringan.

2. Udara

Hewan dan manusia menggunakan oksigen yang terdapat diudara untuk


bernapas dan mengeluarkan karbon dioksida (CO2) ke Udara. Tumbuhan
mengambil karbon dioksida dari udara untuk proses fotosintesis dan
menghasilkan oksigen sebagai sebagai produk sampingnya.

3. Cahaya matahari

Tumbuhan dapat melangsungkan proses fotosintesis karena adanya cahaya


matahari. Proses fotosintesis menghasilkan bahan organik yang akan
dimanfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri, hewan, dan manusia sebagai sumber
makanannya.

4. Tanah

Tanah berfungsi sebagai tempat hidup sekaligus tempat berpijak berbagai


makluk hidup dalam suatu ekosistem.

5. Topografi

Adalah suatu letak suatu tempat dipandang dari ketinggian di atas permukaan
laut atau dipandang dari garis bujur dan garis lintang. Topografi yang berbeda
mengakibatkan perbedaan penerimaan intensitas cahaya, kelembapan. Tekanan
udara, dan suhu udara. Oleh karena itu, topografi mempunyai pengaruh yang
besar terhadap distribusi makhluk hidup terutama tumbuhan.

6. Iklim

Merupakan keadaan cuaca rata-rata disuatu tempat yang luas dalam waktu yang
lama (sekitar 30 tahun) yang terbentuk oleh interaksi sebagai komponen abiotic
seperti kelembapan udara, suhu, curah hujan, dan cahaya matahari.

7. pH (derajat keasaman)

pH biasa digunakan untuk menggambarkan derajat keasaaman atau kebasaan


suatu tanah atau air.

C. Macam-Macam Ekosistem

1). Ekosistem Air (Akuatik)

Ekosistem air merupakan ekosistem yang komponen abiotiknya sebagai


besar terdiri atas air. Ekosistem air terdiri atas beberapa ekosistem, yaitu
ekosistem air tawar, ekosistem air laut, ekosistem sungai, dan ekosistem
terumbu karang. Ekosistem air tawar memiliki ciri-ciri memiliki variasi suhu
yang tidak mencolok, pencahayaan kurang, dan terpengaruh iklim dan cuaca.
Ekosistem air laut memiliki kadar garam yang tinggi. Dalam ekosistem air
laut, memiliki suhu yang tinggi dan penguapan yang tinggi. Sementara itu,
ekosistem sungai terdiri atas hewan seperti ikan, buaya, hewan lainnya yang
sering berada di sungai.Ekosistem terumbu karang terdiri atas coral yang berada
dekat pantai. Hewan-hewan yang berada di terumbu karang memakan
organisme mikroskopis dan sisa organik lainnya. Kehadiran terumbu karang di
dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.

2). Ekosistem Darat (Teseterial)

Ekosistem darat terdiri atas beberapa ekosistem, di antaranya ekosistem


hutan hujan tropis, sabana, padang rumput, dan gurun. Ekosistem hutan hujan
tropis terdapat di daerah tropis dan subtropics. Ekosistem ini memiliki
pepohonan yang banyak dan memiliki curah hujan yang tinggi.Ekosistem
sabana terdapat di wilayah dengan tingkat curah hujan yang rendah. Sabana
yang terluas terdapat di Afrika dan Australia. Hewan yang hidup di sabana
antara lain serangga, zebra, dan singa. Sementara itu, ekosistem padang rumput
terdapat di daerah tropis dan underling tropis. Dalam ekosistem ini, hujan turun
tidak teratur. Hewan yang hidup di ekosistem ini antara lain gajah, jerapah, dan
singa.

3). Ekosistem Buatan

Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk


memenuhi kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari
luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan
memiliki keanekaragaman rendah. Contoh ekosistem buatan antara lain
bendungan, sawah irigasi, dan perkebunan kelapa sawit. Ekosistem buatan
antara lain: Hutan buatan, sawah, ladang, kebun, desa, kota, bendungan, kolam.

D. Pola Interaksi dalam Ekosistem

1). Arus energi dan daur materi

Arus energi dan daur materi bisa diartikan sebagai suatu proses perpindahan
energi dan materi dari satu komponen ekosistem ke komponen lain. Misalnya
saja perpindahan energi dan materi dari produsen ke konsumen kemudian dari
konsumen ke pengurai. Selanjutnya komponen biotik tersebut melakukan
respirasi yang merupakan interaksi dengan komponen abiotik.

2). Rantai Makanan


Makanan dengan melalui proses interaksi dengan mahluk hidup lain
melalui pola-pola interaksi tertentu. Hal ini disebabkan karena mahluk hidup
sebagai mahluk sosial tidak dapat hidup tanpa peran makhluk hidup lain. Salah
satu bentuk interaksi antar mahluk hidup tersebut adalah proses makan dan
dimakan yang jika disusun secara berurutan akan membentuk suatu rantai
makanan.

Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara makhluk


hidup dengan urutan tertentu. Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang
berperan sebagai produsen, konsumen, dan dekomposer. Berikut adalah contoh
sebuah rantai makanan. Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang
berperan sebagai produsen, konsumen, dan dekomposer. Berikut adalah contoh
sebuah rantai makanan.

Pada rantai makanan tersebut terjadi proses makan dan dimakan dalam urutan
tertentu yaitu rumput dimakan belalang, belalang dimakan katak, katak dimakan
ular dan jika ular mati akan diuraikan oleh jamur yang berperan sebagai
dekomposer menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk
tumbuh dan berkembang.

Tiap tingkat dari rantai makanan dalam suatu ekosistem disebut tingkat trofik.

-Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat
makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof dengan kata lain
sering disebut produsen.

-Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer


(konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora.

-Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder


(Konsumen II), diduduki oleh hewan pemakan daging (carnivora) dan
seterusnya.

-Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak.

Dengan demikian, pada rantai makanan tersebut dapat dijelaskan bahwa :

1. Rumput bertindak sebagai produsen.

2. Belalang sebagai konsumen I (Herbivora)

3. Katak sebagai konsumen II (Carnivora)


4. Ular sebagai konsumen III/konsumen puncak (Carnivora)

5. Jamur sebagai dekomposer.

Ada dua tipe dasar rantai makanan:

1. Rantai makanan rerumputan (grazing food chain). Misalnya: tumbuhan =>


herbivora => karnivora.

2. Rantai makanan sisa (detritus food chain). Bahan mati mikroorganisme


(detriivora= organisme pemakan sisa) predator.

3). Jaring-Jaring Makanan

Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai makanan yang


tumpang tindih dalam ekosistem dan saling berhubungan. Istilah tersebut
muncul, sebab dalam satu ekosistem kegiatan makan dan dimakan terjadi lebih
kompleks. Misalnya saja pada eksosistem sawah, tikus tidah hanya memakan
padi. Tidak menutup kemungkinan tikus memakan tanaman lain yang ada di
sawah tersebut seperti jagung.

4). Piramida Makanan

Piramida makanan adalah suatu piramida yang menggambarkan perbandingan


komposisi jumlah biomassa dan energi dari produsen sampai konsumen puncak
dalam suatu ekosistem. Komposisi biomassa terbesar terdapat pada produsen
yang menempati dasar piramida.

Dalam ekosistem yang seimbang jumlah produsen lebih banyak daripada


jumlah konsumen tingkat I, jumlah konsumen tingkat II lebih banyak daripada
konsumen tingkat III, demikian seterusnya. Hal ini disebabkan oleh hilangnya
energi pada setiap tingkatan makanan. Jika rantai makanan digambarkan dari
produsen sampai konsumen tingkat tinggi, maka akan terbentuk suatu piramida
makanan.

5). Daur Biogeokimia

Daur biogeokimia adalah proses penggunaan dan pelepasan unsur


anorganik yang esensial dengan melibatkan peristiwa biologi, geologis, dan
kimia. Daur biogeokimia diperlukan sebab diperlukan untuk seluruh komponen
biotik atau abiotik. Daur biogeokimia terbagi menjadi lima macam.

-Daur air
Proses yang terjadi karena terdapat pemanasan air oleh sinar matahari terus
menerus.

-Daur karbon

Proses pemanfaatan karbon dioksida untuk beragam kepeluan. Misalnya karbon


dioksida diserap tanaman untuk fotosintesis, kemudian tanaman menghasilkan
oksigen yang dimanfaatkan hewan dan manusia untuk bernafas.

-Daur nitrogen

Proses penyerapan gas nitrogen bebas untuk dimanfaatkan oleh makhluk hidup.
Misalnya tanaman berbintil akar yang menyerap nitrogen bebas. Oleh tanaman,
N bebas itu diubah menjadi senyawa lebih sederhana untuk mendukung
pertumbuhan.

Tanaman melakukan fotosintesis yang hasilnya dimanfaatkan makhluk hidup


lain. Setelah tanaman mati dan diurai oleh dekomposer, maka akan
menghasilkan N bebas lagi.

-Daun fosfor

Fosor di alam terdapat dalam dua bentuk yaitu fosfor organik dan anorganik.
Kedua bentuk tersebut dimanfaatkan oleh komponen ekosistem lain melalui
daur fosfor.

-Daur sulfur

Sulfur di alam tersedia dalam bentuk sulfur anorganik. Perpindahan sulfur dan
pemanfaatannya oleh komponen di sistem ekologi terjadi melalui proses yang
bernama daun sulfur.

6. Contoh Ekosistem

Eksistem di muka bumi sebenarnya sangat banyak. Berikut ini dua contoh
ekosistem yang ada di bumi.

1). Ekosistem sawah

Menurut penjelasan di buku “Ilmu Pengetahuan Alam”, ekosistem sawah adalah


sistem ekologi buatan manusia dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
pangan. Tumbuhan yang tumbuh di tempat tersebut sebagian besar
dimanfaatkan sebagai produk pangan seperti padi. Di tempat tersebut, padi
berperan sebagai sumber energi dan materi bagi organisme lain.

2). Ekosistem laut

Ekosistem laut atau ekosistem bahari merupakan sistem ekologi yang ada
diperairan laur termasuk perairan dalam, pasir pantai dangkal, dan sistem
ekologi pasang surut. Ciri-ciri dari ekosistem ini antara lain:

-Mempunyai salinitas tinggi.

-Kandungan garam bisa mencapai 75 persen.

-Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh.

-Terdapat perbedaan suhu di permukaan dan dikedalaman.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya sangat erat dan
saling ketergantungan, karena makhluk yang satu membutuhkan bantuan
makhluk lain. Makhluk hidup membutuhkan lingkungan untuk membantu
memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya lingungan juga membutuhkan
makhluk hidup dalam kelangsungan hidupnya.
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang
membentuk hubungan timbal balik. Ekosistem tersusun atas tiga komponen ,
yaitu komponen biotik, komponen abiotik dan komponen pengurai
(dekomposer). Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang hidup yang
terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan dan manusia.
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang tak hidup yang meliputi
tanah, air, udara, cahaya matahari, suhu atau temperature, mineral dan gas.
Komponen pengurai (dekomposer) adalah organisme yang menguraikan bahan
organik yang berasal dari organisme mati.

B. Saran
1. Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat
sebagai tempat tinggal. Oleh karena itu, kita harus menjaga
kebersihan tempat lingkungan terutama disekitar tempat tinggal kita.
2. Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup,
karena makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya saling
ketergantungan dan tidak dapat hidup sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Lina Yuliana . 2011 . Ekosistem .


Hariwijaya Soewandi, dkk,Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: Ghalia
Indonesia
http://nurilmiyati-iad.blogspot.co.id/2011/03/5-makhluk-hidup-dalam-
ekosistem.
http:// vieta-account.blogspot.co.id/2012/07/iad-makhluk-hidup-
dalam-ekosistem-alami.html
http://Global.blogspot.co.id
Maskoeri Jasin,Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: PT Raja Grafindo , 1995
Muhammad Lutfhi Hidayat, Dewi Retnaningrati,Biologi, Klaten: PT
Intan Pariwira

Anda mungkin juga menyukai