Anda di halaman 1dari 5

1.

Konsep doa, usaha, dan ikhtiar

Doa adalah permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu
kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya. Sedangkan sikap khusyu' dan tadharru' dalam
menghadapkan diri kepada-Nya merupakan hakikat pernyataan seorang hamba yang sedang
mengharapkan tercapainya sesuatu yang dimohonkan. Sebagaimana di jelaskan dalam QS. Al-Baqarah :
186

186 َ‫اع اِ َذا َدعَا ۙ ِن فَ ْليَ ْستَ ِج ْيبُوْ ا لِ ْي َو ْلي ُْؤ ِمنُوْ ا بِ ْي لَ َعلَّهُ ْم يَرْ ُش ُدوْ ن‬
ِ ‫ك ِعبَا ِديْ َعنِّ ْي فَاِنِّ ْي قَ ِريْبٌ ۗ اُ ِجيْبُ َد ْع َوةَ ال َّد‬
َ َ‫ َواِ َذا َساَل‬.

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku
dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka
itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.

Bekerja atau berusaha (ikhtiar) adalah usaha maksimal yang di lakukan manusia, baik lewat gerak
anggota tubuh atau akal untuk menambah kekayaan, baik di lakukan secara perseroan ataupun secara
kolektif, baik untuk pribadi ataupun untuk orang lain ( dengan menerima gaji ). Bekerja adalah bagian
dari ibadah dan jihad jika seorang bekerja bersikap konsisten terhadap peraturan Allah SWT, suci
niatnya dan tidak melupakan-nya. Jika hanya berdoa saja tanpa berusaha tentu apa yang dicita-citakan
tidak akan terwujud begitu saja

Landasan berusaha terdapat pada QS. At-Taubah : 105


‫هّٰللا‬
ِ ‫ َوقُ ِل ا ْع َملُوْ ا فَ َسيَ َرى ُ َع َملَ ُك ْم َو َرسُوْ لُهٗ َو ْال ُم ْؤ ِمنُوْ ۗنَ َو َستُ َر ُّدوْ نَ اِ ٰلى ٰعلِ ِم ْال َغ ْي‬.
105 َ‫ب َوال َّشهَا َد ِة فَيُنَبِّئُ ُك ْم بِ َما ُك ْنتُ ْم تَ ْع َملُوْ ۚن‬

Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan
orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”

Tawakkal merupakan berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu hasil
suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu keadaan. Sesuai dengan QS. Yusuf/12 :67

ُ ‫َي ۗ ٍء اِ ِن ْال ُح ْك ُم اِاَّل هّٰلِل ِ ۗ َعلَ ْي ِه ت ََو َّك ْل‬


‫ت َو َعلَ ْي ِه فَ ْليَت ََو َّك ِل‬ ‫هّٰللا‬
ْ ‫ب ُّمتَفَرِّ قَ ۗ ٍة َو َمٓا اُ ْغنِ ْي َع ْن ُك ْم ِّمنَ ِ ِم ْن ش‬
ٍ ‫َّاح ٍد وَّا ْد ُخلُوْ ا ِم ْن اَب َْوا‬
ِ ‫بو‬ ٍ ‫ي اَل تَ ْد ُخلُوْ ا ِم ۢ ْن بَا‬ َ َ‫َوق‬
َّ ِ‫ال ٰيبَن‬
ْ
67 َ‫ال ُمت ََو ِّكلُوْ ن‬. Dan dia (Yakub) berkata, “Wahai anak-anakku! Janganlah kamu masuk dari satu pintu
gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berbeda; namun demikian aku tidak dapat
mempertahankan kamu sedikit pun dari (takdir) Allah. Keputusan itu hanyalah bagi Allah. Kepada-Nya
aku bertawakal dan kepada-Nya pula bertawakallah orang-orang yang bertawakal.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa bila kita melakukan suatu usaha harus dilakukan dengan usaha yang gigih
atau ikhtiar yang harus dibarengi dengan doa, apabila kita sudah berusaha semaksimal mungkin kita
hanya bisa berserah diri (tawakkal) kepada Allah atas apa yang diputuskan-Nya.

2. Budaya akademik merupakan pengamalan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari, kehidupan
akan berjalan dengan baik jika dilandasi dengan unsur akademik tersebut, dalam Al-Quran dan Hadits
pembahasan terkait budaya akademik tertulis jelas, sebutkan dan jelaskan ?

Jawab:

1. Wahyu Al-Qur'an yang turun pada masa awal mendorong manusia untuk memperoleh ilmu
pengetahuan

Mayoritas ulama khususnya ulama Al-quran sepakat bahwa wahyu Al-quran yang turun pertama kali
adalah lima ayat di surat al-'Alaq (QS. 68:1-5), kemudian disusul awal ayat di surat Al-Qalam QS. 68:1-5;

Surat al-'Alaq/68:1-5

َ ۚ َ‫ك الَّ ِذ ۡى َخل‬


‌‫ق‬ ۡ ِ‫اِ ۡق َر ۡا ب‬
َ ِّ‫اس ِم َرب‬

ٍ ۚ َ‫ق ااۡل ِ ۡنسَانَ ِم ۡن َعل‬


‌‫ق‬ َ َ‫َخل‬

َ ُّ‫اِ ۡق َر ۡا َو َرب‬
‫ك ااۡل َ ۡك َر ۙ ُم‬

‫الَّ ِذ ۡى َعلَّ َم بِ ۡالقَلَ ۙ ِم‬

ؕ ۡ‫َعلَّ َم ااۡل ِ ۡنسَانَ َما لَمۡ يَ ۡعلَم‬

Artinya: 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah.

4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Surat Al-Qalam/68:1-5

َ‫نٓ‌ ۚ َو ۡالقَلَ ِم َو َما يَ ۡسطُر ُۡو ۙن‬


‌‫َم ۤا اَ ۡنتَ بِـنِ ۡع َم ِة َربِّكَ بِ َم ۡجنُ ۡو ۚ ٍن‬

‌‫َواِ َّن لَڪَ اَل َ ۡجرًا غ َۡي َر َممۡ نُ ۡو ۚ ٍن‬

‫َظ ۡي ٍم‬ ٍ ُ‫ك لَ َع ٰلى ُخل‬


ِ ‫قع‬ َ َّ‫َواِن‬

َ‫صر ُۡو ۙن‬ ِ ‫فَ َستُ ۡب‬


ِ ‫ص ُر َوي ُۡب‬

Artinya: 1. Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis.

2. Berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila.

3. Dan Sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya.

4. Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.

5. Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat.

2. Tugas manusia sebagai khalifah Allah di bumi akan sukses kalau memiliki ilmu pengetahuan

Hal ini ditegaskan dalam surat Al-Baqarah/2: 30-31

َ‫ك ۗ قَا َل اِنِّ ْٓي اَ ْعلَ ُم َما اَل تَ ْعلَ ُموْ ن‬ َ َ‫ك َونُقَدِّسُ ل‬ َ ‫ك ال ِّد َم ۤا ۚ َء َونَحْ نُ نُ َسبِّ ُح ِب َح ْم ِد‬
ُ ِ‫فِ ْيهَا َم ْن يُّ ْف ِس ُد فِ ْيهَا َويَ ْسف‬
ۤ
َ‫ص ِدقِ ْين‬ٰ ‫ال اَ ۢ ْنبِٔـُـُٔوْ نِ ْي بِا َ ْس َم ۤا ِء ٰهٓؤُاَل ۤ ِء اِ ْن ُك ْنتُ ْم‬ َ ‫َوعَلَّ َم ٰا َد َم ااْل َ ْس َم ۤا َء ُكلَّهَا ثُ َّم ع ََر‬
َ َ‫ضهُ ْم َعلَى ْال َم ٰل ِٕٕىِـ َك ِة فَق‬

Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:

"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: 'Apakah
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." Dan Dia
mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya
kepada Para Malaikat lain berfirman: 'Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang
benar orang-orang yang benar!"

3. Muslim yang baik tidak pernah berhenti untuk menambah ilmu

Ajaran ini tertuang dalam surat Thaha/20: 114 dan surat Az-Zumar/39: 9.

Surat Thaha/20: 114

‫َوقُلْ رَّبِّ ِز ْدنِ ْي ِع ْل ًما‬

Artinya: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepdaku ilmu pengetahuan."

Surat Az-Zumar/39: 9

ِ ‫قُلْ هَلْ يَ ْست َِوى الَّ ِذ ْينَ يَ ْعلَ ُموْ نَ َوالَّ ِذ ْينَ اَل يَ ْعلَ ُموْ نَ ۗ اِنَّ َما يَتَ َذ َّك ُر اُولُوا ااْل َ ْلبَا‬
ࣖ‫ب‬
Artinya: Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?” Sesungguhnya orang yang barakallah yang dapat menerima pelajaran."

4. Orang yang beilmu akan dimuliakan Allah SWT

Hal ini diisyaratkan dalam surat Al-Mujaadilah/58: 11, surat Faathir/35: 27-28 dan surat Al-A'raaf/7: 179

Surat Al-Mujaadilah/58: 11

ٍ ۗ ‫يَرْ فَ ِع هّٰللا ُ الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ِم ْن ُك ۙ ْم َوالَّ ِذ ْينَ اُوْ تُوا ْال ِع ْل َم َد َر ٰج‬
‫ت‬

Artinya: "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat."

Surat Faathir/35: 27-28

‫ف اَ ْل َوانُهَا َوغ ََرابِيْبُ سُوْ ٌد‬ ٍ ‫اَلَ ْم ت ََر اَ َّن هّٰللا َ اَ ْنزَ َل ِمنَ ال َّس َم ۤا ِء َم ۤا ۚ ًء فَا َ ْخ َرجْ نَا بِ ٖه ثَ َم ٰر‬
ٌ ِ‫ت ُّم ْختَلِفًا اَ ْل َوانُهَا ۗ َو ِمنَ ْال ِجبَا ِل ُج َد ٌد ۢبِيْضٌ َّو ُح ْم ٌر ُّم ْختَل‬
‫ۤ ۗ هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬ ٌ ِ‫اس َوال َّد َو ۤابِّ َوااْل َ ْن َع ِام ُم ْختَل‬
َ ۗ ِ‫ف اَ ْل َوانُهٗ ك َٰذل‬
ِ ‫ك اِنَّ َما يَ ْخشَى َ ِم ْن ِعبَا ِد ِه ْال ُعلَمٰ ؤُا اِ َّن َ ع‬
‫َز ْي ٌز َغفُوْ ٌر‬ ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬

Artinya: " Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu kami hasilkan
dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada
garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. Dan
demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang
bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-
hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya, Allah Maha perkasa lagi Maha Pengampun.

Surat Al-A'raaf/7: 179


ٰۤ ُ ۗ ْ
‫ول ِٕٕىِـكَ َكااْل َ ْن َع ِام بَلْ هُ ْم‬ ٌ ‫ْصرُوْ نَ بِهَ ۖا َولَهُ ْم ٰا َذ‬
‫ان اَّل َي ْس َمعُوْ نَ بِهَا ا‬ ِ ‫س لَهُ ْم قُلُوْ بٌ اَّل يَ ْفقَهُوْ نَ ِبهَ ۖا َولَهُ ْم اَ ْعي ٌُن اَّل يُب‬
ِ ۖ ‫َولَقَ ْد َذ َرأنَا ِل َجهَنَّ َم َكثِ ْيرًا ِّمنَ ْال ِجنِّ َوااْل ِ ْن‬
ٰ ْ ۤ ٰ
َ‫ك هُ ُم الغفِلُوْ ن‬ َ ‫ضلُّ ۗ اُول ِٕٕىِـ‬ َ َ‫ا‬

Artinya: "Dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahanam) kebanyakan dari jin dan manusia,
mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah).
mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

Sumber : BMP MKDU4221/MODUL 7

3. Urgensi ilmu pengetahuan bagi kehidupan dunia dan akhirat manusia.

Ilmu pengetahuan sangat penting bagi kehidupan dunia dan akhirat manusia karena dengan ilmu
pengetahuan (ilmu agama) manusia dapat beramal dengan amalan yang sesuai dengan syariat sehingga
di akhirat kelak akan dibalas dengan pahala. Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi ilmu
pengetahuan. Dapat dibuktikan dengan banyaknya karya para ilmuwan Islam zaman dahulu yang tetap
terkenal hingga saat ini. Dan semangat para sahabat Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam dalam
menimba ilmu kepada Rasulullah.

• Ilmu pengetahuan ibarat sebuah cahaya yang menerangi kita dari kegelapan.

• Orang yang berilmu laksana tanah subur yang menumbuhkan berbagai tanaman yang berguna bagi
manusia dan makhluk lainnya, dan bagaikan kolam penampung air yang sangat berguna untuk
mencukupi kebutuhan minum manusia, binatang ternak dan untuk menyirami tanaman.

Allah meninggikan derajat para penuntut ilmu. Sesuai dengan firman Allah dalam surat. Mujadalah ayat
11 yang artinya 'Hai orang orang yang beriman! apabila dikatakan kepada kamu "Berlapang lapanglah
dalam majlis", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan derajat orang orang yang beriman dan
orang orang yang menuntut ilmu dengan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan'.

• Allah akan memudahkan jalan seorang penuntut ilmu menuju surga. Dalam hadits Nabi Muhammad
shallallhu'alaihi wa sallam (riwayat Imam Muslim) dijelaskan bahwa seorang yang sedang menempuh
suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan jalannya menuju surga.

• Ilmu yang dimiliki seseorang akan terus membawakan manfaat baginya sekalipun pemilik ilmu telah
meninggal. Nabi Muhammad menyebutkan dalam haditsnya bahwa seseorang meninggal, maka segala
amal perbuatannya akan terputus. Namun ada 3 hal yang tidak akan putus, salah satunya adalah ilmu.
"Jika meninngal seorang manusia maka terputuslah amalnya kecuali 3 hal. Yaitu: sedekah jariyah, ilmu
yang bermanfaat, dan anak yang shalih yang berdoa untuknya.

Ilmu sangat penting dalam kehidupan seorang muslim. Karena sebelum seorang muslim melakukan
suatu amal wajib baginya mengetahui ilmu yang menyangkut pada amalan. tersebut. Agar amal yang
dilakukan sesuai dengan syariat dan tidak sia-sia. Sebagal contoh sholat. Sebelum melaksanakan sholat
hendaknya seorang muslim mengetahui apa saja rukun sholat, syarat sah sholat, pembatal sholat, dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai