NIM : 190603037
Kelas : 2/B
Ayat – ayat Asbabun Nuzul dan Nasikh Mansukh di Dalam Al – Qur’an Beserta Penjelasannya
1.
“Berikanlah maskawin kepada wanita (yang kamu nikahi)sebagai pemberian yang wajib.
Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang
hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik
akibatnya. (Q.S An Nisaa : 4 )
Diriwiyatkan oleh Ibn Abi Hatim yang bersumber dari Abi Saleh bahwa : Biasanya kaum
bapak menerima dan menggunakan maskawin tanpa seizin putinya. Maka turunlah ayat tersebut
di atas. Sebagai larangan terhadap perbuatan seperti tersebut.
2.
“Dan Janganlah kamu mengusir orang – orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan
petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaannya. Kamu tidak memikul tanggung jawab
sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan mereka pun tidak memikul tanggung jawab
sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka,
(sehingga kamu termasuk orang – orang yang zalim). (Q.S Al An’am :52)
Ketika Rasulullah SAW. Sedang duduk – duduk bersama orang mukmin yang dianggap
rendah dan miskin oleh kaum quraisy, datanglah beberapa pembuka quraisy hendak bicara
dengan Rasulullah, tetapi mereka enggan duduk bersama mukmin itu, dan mereka mengusulkan
supaya orang –orang mukmin itu diusir saja, lalu turunlah ayat ini.
3.
”Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan
dan minumlah, tetapi jangan berlebih – lebihan ; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang –
orang yang berlebih – lebihan. (Q.S Al A’raf : 31)
Diriwayatkan oleh muslim yang bersumber dari Ibn Abbas : Bahwa di zaman jahiliyah
terdapat seorang wanita tawaf di baitullah dengan telanjang bulat dan hanya bercawat secarik
kain ia berteriak – teriak kemudian mengatakan ; “Pada hari ini aku halalkan sebagian atau
seluruhnya, kecuali yang kututupi ini.” Maka turunlah ayat ini (Al A’raf :31)
4.
5.
Dahulu ada sebagaian orang yang malu membuang hajat karena kemaluannya akan
terlihat langit dan malu menggauli istri karena kemaluannya akan terlihat langit, maka turunlah
ayat ini tentang mereka.
6.
“Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Qur’an
ini kepadamu, dan Sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk
orang – orang yang belum mengetahui.” (Q.S Yusuf;3)
7.
“Dan sesungguhnya kami Telah mengetahui orang – orang yang terdahulu daripada-mu
dan Sesungguhnya kami mengetahui pula orang – orang yang terkemudian (daripadamu).”
(Q.S al – Hijr:24)
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, an-Nasa-i dan al-Hakim yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas
bahwa ada seorang wanita yang sangat cantik shalat bermakmum kepada Nabi SAW., sehingga
sebagian orang maju ke shaf pertama agar tidak melihat wanita itu. Sementara sebagian lagi
mundur ke shaf belakang, sehingga apabila rukuk dapat melihat wanita tersebut di antara
ketiaknya. Maka Allah menurunkan ayat ini yang menegaskan bahwa Allah Maha Mengetahui
maksud orang – orang yang ada di shaf pertama dan di shaf belakang.
8.
“Telah pasti datangnya ketetapan Allah Maka janganlah kamu meminta agar disegerakan
(datang)nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.”
(Q.S an-Nahl:1)
9.
“katakanlah: ‘Panggillah mereka yang kamu anggap (ilah) selain Allah, maka mereka
tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya daripadamu dan tidak pula
memindahkannya.’ (Q.S al – Israa:56)
10.
“Bagi orang laki – laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu bapak dan
kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu bapak dan
kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan.”
(Q.S an – Nisaa:7)
“Hai orang – orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diawajibkan atas orang – orang sebelum kamu..... (Q.S Al Baqarah:183)
Ayat ini dimanskh karena dahulu, apabila berbuka mereka makan dan minum, kemudian
tidur dan menggauli istri – istri mereka sebelum mereka shalat. Kemudian Allah me-mansukh hal
tersebut dengan firman-Nya:
2.
Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan Puasa bercampur dengan istri – istri
kamu.... (hingga akhir ayar Q.S Al-Baqarah:187)
Ayat di atas diturunkan berkenaan dengan sahabat Umar dan seorang sahabat lainnya dari
kalangan Anshar, karena keduanya melakukan hubungan senggama dengan istrinya masing –
masing di malam hari puasa. Kemudian ayat ini diturunkan berkenaan dengan berpalingnya dia
dari bersenggama.
3.
Di dalam ayat ini tidak ada yang dimansukh kecuali hanya hukum mengenai wanita –
wanita yang musyrik, dan semua muhkam. Demikian itu karena pengertian lafadz Al-Musrikat
mencakup wanita ahli kitab dan wanita watsani. Kemudian dikecualikan dari semua wania
musyrik itu, wanita ahli kitab saha, melalui firman-Nya :
4.
5.
Ayat ini dimansukh hukumnya oleh ayat-ayat yang lain, secara kronologis menurut firman-
Nya:
6.
Setelah ayat ini diturunkan, sebagian diantara kaum ada yang berhenti minum khamar,
akan tetapi sebagian lainnya masih tetap meminumnya.