Disusun Oleh :
MUH NUGAR ARLANGGA 16.1.05.2.1.030
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan
keridhoan- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Perencanaan Lapangan
Terbang ini dengan baik, walaupun mungkin dalam bentuk ataupun sistematika penulisannya, belum
sepenuhnya benar.
Makalah ini, di buat atas dasar untuk kepentingan penulis yang dimana sebagai penunjang nilai
dalam mata kuliah Perencanaan Lapangan Terbang, dan sebagai bahan pembelajaran demi
kelangsungan proses belajar mengajar di kelas. Sehingga kritik dan saran dari Dosen Pengajar dan
pembaca, sangatlah diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Untuk itu, penulis mengemukakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dan terima kasih
yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang turut membantu penulis, dalam menyelesaikan
makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bandar udara (disingkat: Bandara) atau Pelabuhan Udara merupakan sebuah
fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandar udara yang
paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandara-bandara besar
biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan
maupun bagi penggunanya.
Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation Organization): Bandar
udara adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi dan
peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk
kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat.
Sedangkan definisi bandar udara menurut PT (persero) Angkasa Pura adalah
"lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan
kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk
masyarakat".
Pada masa awal penerbangan, bandar udara hanyalah sebuah tanah lapang
berumput yang bisa didarati pesawat dari arah mana saja tergantung arah angin.
Di masa Perang Dunia I bandar udara mulai dibangun permanen seiring
meningkatnya penggunaan pesawat terbang dan landas pacu mulai terlihat seperti
sekarang. Setelah perang, bandar udara mulai ditambahkan fasilitas komersial untuk
melayani penumpang.
Sekarang, bandar udara bukan hanya tempat untuk naik dan turun pesawat. Dalam
perkembangannya, berbagai fasilitas ditambahkan seperti toko-toko, restoran, pusat
kebugaran, dan butik-butik merek ternama apalagi di bandara-bandara baru.
Kegunaan bandar udara selain sebagai terminal lalu lintas manusia / penumpang
juga sebagai terminal lalu lintas barang. Untuk itu, di sejumlah bandar udara yg
berstatus bandar udara internasional ditempatkan petugas bea dan cukai. Di indonesia
bandar udara yang berstatus bandar udara internasional antara lain Polonia (Medan),
Soekarno-Hatta (Cengkareng), Djuanda (Surabaya), Sepinggan (Balikpapan),
Hasanudin (Makassar) dan masih banyak lagi.
Fasilitas bandar udara yang terpenting adalah:
Ø Sisi Udara (Air Side)
· Landas pacu yang mutlak diperlukan pesawat. Panjangnya landas pacu biasanya
tergantung dari besarnya pesawat yang dilayani. Untuk bandar udara perintis yang
melayani pesawat kecil, landasan cukup dari rumput ataupun tanah diperkeras
(stabilisasi). Panjang landasan perintis umumnya 1.200 meter dengan lebar 20 meter,
misal melayani Twin Otter, Cessna, dll. pesawat kecil berbaling-baling dua (umumnya
cukup 600-800 meter saja). Sedangkan untuk bandar udara yang agak ramai dipakai
konstruksi aspak, dengan panjang 1.800 meter dan lebar 30 meter. Pesawat yang
dilayani adalah jenis turbo-prop atau jet kecil seperti Fokker-27, Tetuko 234, Fokker-28,
dlsb. Pada bandar udara yang ramai, umumnya dengan konstruksi beton dengan
panjang 3.600 meter dan lebar 45-60 meter. Pesawat yang dilayani adalah jet sedang
seperti Fokker-100, DC-10, B-747, Hercules, dlsb. Bandar udara international terdapat
lebih dari satu landasan untuk antisipasi ramainya lalu lintas.
· Apron adalah tempat parkir pesawat yang dekat dengan bangunan terminal,
sedangkan taxiway menghubungkan apron dan run-way. Konstruksi apron umumnya
beton bertulang, karena memikul beban besar yang statis dari pesawat
· Untuk keamanan dan pengaturan, terdapat Air Traffic Controller, berupa menara
khusus pemantau yang dilengkapi radio control dan radar.
· Karena dalam bandar udara sering terjadi kecelakaan, maka diseduiakan unit
penanggulangan kecelakaan (air rescue service) berupa peleton penolong dan
pemadan kebakaran, mobil pemadam kebakaran, tabung pemadam kebakaran,
ambulance, dll. peralatan penolong dan pemadam kebakaran
· Juga ada fuel service untuk mengisi bahan bakar avtur.
Ø Sisi Darat (Land Side)
· Terminal bandar udara atau concourse adalah pusat urusan penumpang yang datang
atau pergi. Di dalamnya terdapat pemindai bagasi sinar X, counter check-in, (CIQ,
Custom - Inmigration - Quarantine) untuk bandar udara internasional, dan ruang tunggu
(boarding lounge) serta berbagai fasilitas untuk kenyamanan penumpang. Di bandar
udara besar, penumpang masuk ke pesawat melalui garbarata atau avio bridge. Di
bandar udara kecil, penumpang naik ke pesawat melalui tangga (pax step) yang bisa
dipindah-pindah.
· Curb, adalah tempat penumpang naik-turun dari kendaraan darat ke dalam bangunan
terminal
· Parkir kendaraan, untuk parkir para penumpang dan pengantar/penjemput, termasuk
taksi.
B. PERMASALAHAN
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam maklah ini adalah tentang salah
satu komponen Lapangan Terbang yaitu Landas Pacu / Runway (R/W), sebagai
berikut:
1. PENGERTIAN
2. PENAMAAN
3. TEKNIS
4. PEMELIHARAAN
5. KONFIGURASI DASAR LANDAS PACU
BAB III
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Landas pacu adalah sepetak lahan yang digunakan oleh pesawat terbang untuk
lepas landas atau pendaratan yang dapat berupa aspal atau rumput. Dalam bahasa
inggris disebut r
B. PENAMAAN
Nama landas pacu diambil dari arahnya dengan pembulatan ke puluhan terdekat,
contoh: 36 untuk landas pacu yang mengarah ke 360 derajat (utara). Karena sebuah
landas pacu bisa dipakai dua arah, penamaan pun ada dua dengan selisih 18. Contoh:
landas pacu 09/27.
Apabila bandara memiliki beberapa landas pacu dengan arah sama, akan
diidentifikasi dengan penambahan huruf L, C, dan R untuk Left, Center, dan Right (kiri,
tengah, kanan) yang ditambahkan di akhir. Contoh: landas pacu 02R/20L.
C. TEKNIS
D. PEMELIHARAAN
Landas pacu pada setiap bandara umumnya dibersihkan dari debu atau kerikil,
bahkan benda benda asing lainnya yang akan membahayakan keselamatan
penerbangan (dalam dunia penerbangan, benda asing tersebut dikenal sebagai FOD).
Kecelakaan pesawat terbang di landasan pacu umumnya disebabkan karena adanya
benda benda asing baik yang masuk ke dalam mesin pesawat maupun merusak badan
pesawat atau roda pesawat saat pesawat lepas landas atau mendarat. Hal tersebut
seperti yang dialami pesawat Concorde di Bandara Charles de Gaulle, Paris, Perancis
pada tahun 2000 yang menyebabkan pesawat terbakar dan jatuh yang menewaskan
seluruh penumpang, krew dan penduduk setempat. Selebihnya karena cuaca dan
bahkan gangguan burung sehingga umumnya di setiap bandara komersial bahkan
perintis dilengkapi menara pengawas yang mengawasi lalu lintas penerbangan,
komunikasi bahkan informasi cuaca. Pada bandara tertentu, dilengkapi sensor dan
pengusir burung dan sensor cuaca serta sensor untuk mengukur tingkat kebisingan
yang ditimbulkan dari mesin pesawat.
Selain itu pula, setiap landasan dilengkapi dengan kendaraan penyapu landasan
dan peralatan bahan kimia pembersih landasan khususnya untuk membersihkan sisa
sisa jejak karet yang ditimbulkan oleh roda-roda pesawat yang bila tidak dibersihkan
juga dapat mengganggu keselamatan penerbangan.
E. KONFIGURASI DASAR LANDAS PACU
Banyak Macam konfigurasi landas pacu, sebagian konfigurasi adalah kombinasi
dari konfigurasi dasar. Konfigurasi dasar adalah:
a. Landasan Pacu Tunggal
b. Landasan Pacu Pararel
c. Landasan Pacu Jalur Ganda
d. Landasan Pacu Silang
e. Landasan Pacu V Terbuka
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Landas pacu adalah sepetak lahan yang digunakan oleh pesawat terbang untuk
lepas landas atau pendaratan yang dapat berupa aspal atau rumput. Dalam bahasa
inggris disebut runway.
Nama landas pacu diambil dari arahnya dengan pembulatan ke puluhan
terdekat, contoh: 36 untuk landas pacu yang mengarah ke 360 derajat (utara). Karena
sebuah landas pacu bisa dipakai dua arah, penamaan pun ada dua dengan selisih 18.
Contoh: landas pacu 09/27.
Landas pacu pada setiap bandara umumnya dibersihkan dari debu atau kerikil,
bahkan benda benda asing lainnya yang akan membahayakan keselamatan
penerbangan (dalam dunia penerbangan, benda asing tersebut dikenal sebagai FOD).
Banyak Macam konfigurasi landas pacu, sebagian konfigurasi adalah kombinasi
dari konfigurasi dasar. Konfigurasi dasar adalah:
a. Landasan Pacu Tunggal
b. Landasan Pacu Pararel
c. Landasan Pacu Jalur Ganda
d. Landasan Pacu Silang
e. Landasan Pacu V Terbuka
B. SARAN
Adapun saran penulis adalah agar Makalah ini dapat diterima dan dapat
bermanfaat bagi seluruh pembaca.