Anda di halaman 1dari 1

ALUMINIUM DAN SENYAWANYA

A. LATAR BELAKANG
1. Tinjauan Umum
Nama aluminium diturunkan dari kata alum yang menunukkan kepada senyawa
garam rangkap KAl(SO4).12H2O. kata ini berasal dari bahasa latin alumen yang artinya
garam pahit. Aluminium dengan konfigurasi electron [10Ne] 3S2 3P1 dikenal mempunyai
tingkat oksidasi +3 dalam senyawanya. Logam aluminium tahan terhadap korosi udara
menghasilkan oksidanya Al2O3 yang membentuk lapisan non pori dan membungkus
permukaan logam hingga tidak terjadi reaksi lanjut. Logam aluminium berwarna putih
mengkilat mempunyai titik leleh tinggi yaitu sekitar 660 oC, moderat lunak dan lembek jika
murni, tetapi menjadi kuat ketika dibuat paduan dengan logam-logam lainnya (Sugiyarto,
2003: 123).
Aluminium merupakan logam berwarna putih keperakan dengan kerapatan yang
rendah. Bilamana aluminium dibawah dalam udara, akan ditutup oleh selaput tipis dari
senyawa oksidanya, Al2O3. Lapisan ini juga terbakar jika logam aluminium dapat bereaksi
dengan asam klorida dan suatu asam sulfat, baik yang berupa encer maupun yang pekat
mengahasilkan suatu garamnya (Tim Dosen Kimia Anorganik, 2021: 1).
Aluminium adalah logam putih, yang liat dan dapat ditempa; bubuknya berwarna
abu-abu. Ia melebur pada 659oC. Bila terkena udara, objek-objek aluminium teroksidasi pada
permukaannya, tetapi lapisan oksida ini melindungi objek dari oksida lebih lanjut. Asam
klorida encer dengan mudah melarutkan logam ini, pelarutan lebih lambat dalam asam sulfat
encer atau asam nitrat encer:
2Al + 6H+ 2Al3+ + 3H2
Proses pelarutan dapat dipercepat dengan menambahkan sedikit merkurium(II) klorida pada
campuran. Asam klorida pekat juga melarutkan aluinium:
2Al + 6HCl 2Al3+ + 3H2 + 6Cl-
Asam sulfat pekat melarutkan dengan membebaskan belerang dioksida:
2Al + 6H2SO4 2Al3+ + 3SO42- + 3SO2 + 6H2O

Anda mungkin juga menyukai