ANALISA SWOT
A. ANALISA SWOT
Dokumentasi Keperawatan.
TOTAL 1 3
WEAKNESS
1. Tenaga keperawatan yang 0,2 3 0,6
ada sebagian besar masih
vokasional ( D3)
49
2. Sebagian perawat belum 0,3 3 0,9
mengikuti pelatihan
MAKP
3. Sebagian perawat belum 0,1 2 0,2
memahami tentang peran
dan fungsinya
4. Belum dipahaminya 0,2 3 0,6
tanggung jawab perawat
dan tanggung gugat
pasien.
5. Disiplin pegawat kurang 0,2 3 0,6
TOTAL 1 2,9
b. External Factor Analysis
Strategic (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Rumah sakit memberikan 0,3 3 0,9
kebijakan untuk
melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi
bagi perawat ruangan
2. Kepala ruangan dan staf 0,2 4 0,8
menerima dengan baik dan
memfasilitasi mahasiswa
praktek Manajemen
Keperawatan di ruangan
3. Adanya kerjasama antara 0,1 3 0,3
perawat ruangan dan
profesi lain
4. Adanya program akreditas 0,1 3 0,3
RS dari pemerintah
dimana MAKP merupakan
salah satu penilaian
5. Adanya kerja sama yang 0,3 4 1,2 O–T
baik antara perawat 3,5 – 3,1 =
dengan mahasiswa S1 0,4
profesi keperawatan
TOTAL 1 3,5
THREATENED
1. Adanya tuntutan 0,2 3 0,6
masyarakat yang lebih
tinggi terhadap pelayanan
keperawatan
2. Adanya tanggungjawab 0,2 3 0,9
50
dan tanggunggugat
perawat
3. Makin tingginya kesadaran 0,2 2 0,4
masyarakat akan
pelayanan kesehatan
4. Pesaingan antar RS yang 0,3 3 0,9
semakin kuat
5. Beberapa tempat tidur 0,1 3 0,3
pasien pengamannya rusak
sehingga terdapat resiko
jatuh yang tinggi bagi
pasien.
1 3,1
TOTAL
TOTAL 1 3,1
S-W
WEAKNESS 3,1- 3,6
1. Ners station belum 0,2 3 0,6 =-0,5
termanfaatkan secara
optimal.
2. Beberapa sarana ruangan 0,4 4 1,6
sudah tidak layak
digunakan / perlu diganti.
3. Adanya alat, tapi 0,2 4 0,8
jumlahnya kurang dari
kebutuhan.
51
4. Kurangnya alat/intrumen 0,2 3 0,6
rawat luka steril
TOTAL 1 3,6
b. External Factor Analysis
Strategic (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya pengadaan 0,4 3 1,2
sarana dan prasarana
yang rusak dari bagian
pengadaan barang
2. adanya failitas tempat 0,4 3 1,2 O–T
tidur yang memadai 3,6-3,2=
3. mengadakan 0,2 4 0,8 0,4
penggantian selambu
yang sudah kotor
TOTAL 1
THREATENEND
1. Pesaingan dengan RS 1 3 3
swasta yang memiliki
lebih memadai
1 3,2
TOTAL
M3 (Method )
1. Penerapan MAKP
a. Internal Factor Analysis
Strategic (IFAS)
STRENGTH
1. Ppetugas 0,4 3 1,2
menyatakan bahwa
di ruangan dahlia
menggunkan MAKP
tim
2. Terlaksananya 0,1 2 0,2
komunikasi yang
adekuat
3. RS memiliki visi 0,3 4 1,2
misi motto sebagai
acuan untuk
memberikan
52
pelayanan
4. Adanya kemauan 0,2 3 0,6
perawat untuk
berubah S–W
( meningkatkan 3,2 – 2,8=
jenjang pendidikan 0,4
yang lebih tinggi )
TOTAL 1 3,2
WEAKNESS
1. Pelaksanaan model 0,2 3 0,6
MAKP belum
dilaksanakan secara
optimal
2. Hampir sebagian 0,2 3 0,6
perawat belum
pernah mengikuti
pelatihan MAKP
3. Timbang terima 0,2 3 0,6
sudah dilakukan
tetapi tidak tersruktur
4. Ronde keperawatan 0,2 3 0,6
belum dilaksanakan
secara optimal
5. Pendokumentasian 0,2 2 0,4
keperawatan belum
optimal
TOTAL 1 2,8
b.External Factor Analysis
Strategic (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa 0,4 3 1,2
profesi keperawatan
Ners yang praktek
manajemen
keperawatan
2. Kerja sama yang baik 0,4 3 1,2
antara perawat dan
mahasiswa
3. Adanya kerjasama 0,2 3 0,6 O-T
antara institusi Stikes 3 – 3,1 =
Surya Mitra Husada - 0,1
Kediri dengan RSUD
Mardi Waluyo Blitar
53
TOTAL 1 3
THREATENEND
1. Adanya tuntutan 0,2 2 0,4
pasien untuk
mendapatkan
pelayanan
keperawatan yang
profesional
2. Persaingan dengan 0,2 3 0,6
rumah sakit swasta
yang semakin ketat
3. Makin tinggi 0,3 4 1,2
kesadaran masyarakat
akan hukum
4. Makin tinggi 0,3 3 0,9
kesadaran masyarakat
akan pentingnya
kesehatan
TOTAL 1 3,1
2. Penerimaan pasien baru
a. Internal Factor Analysis
Strategic (IFAS)
STRENGTH
1. Petugas menyatakan 0,2 4 0,8
bahwa PPB
ditempatkan di bed
sesuai dengan bed
kosong
2. Tersedianya sarana 0,3 3 0,9
dan prasarana untuk S -W
penerimaan pasien 3,5 – 2,9 =
baru 0,6
3. Adanya kemauan 0,3 4 1,2
dari perawat untuk
melakukan
penerimaan pasien
baru
4. Adanya tata tertib 0,2 3 0,6
untuk keluarga
pasien
TOTAL 1 3,5
WEAKNESS
1. Penerimaan pasien
54
baru belum dilakukan 0,5 3 1,5
secara optimal karena
perawat fokus pada
keadaan pasien
2. Dalam pelaksaan 0,4 3 1,2
penerimaan pasien
baru, perawat belum
bisa menyampaikan
informasi yang
seharusnya
didapatkan oleh
pasien dan keluarga
pasien
3. Dalam pelaksanaan 0,1 2 0,2
pasien baru , perawat
belum bisa
menyampaikan
informasi tentang
fasilitas yang tersedia
dengan optimal.
TOTAL 1 2,9
b. External Factor
Analysis Strategic
(EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya peran 0,5 3 1,5
mahasiswa yang
praktek klinik dan
profesi diruang dahlia
2. Kerja sama antar 0,5 3 1,5 O–T
perawat dengan 3 - 2,8= 0,2
tenaga medis lain
TOTAL 1 3
THREATENEND
1. Adanya tuntutan 0,4 3 1,2
masyarakat yang
lebih tinggi untuk
mendapatkan
informasi yang jelas
tentang status
kesehatan
2. Adanya tuntutan 0,4 2 1,2
masyarakat untuk
memperoleh
55
pelayanan yang
memuaskan
3. Adanya tuntutan 0,2 2 0,4
pasien untuk
mendapatkan fasilitas
yang memadai
TOTAL 1 2,8
3. Timbang Terima
a. Internal Factor Analysis
Strategic (IFAS)
STRENGTH
1. Kepala ruangan 0,3 3 0,9
memimpin kegiatan
timbang terima setiap
pagi
2. Adanya laporan jaga 0,2 3 0,6
setiap shif S-W
3. Timbang terima 0,3 4 1,2 3,1 – 3,6
sudah merupakan = - 0,5
kegiatan rutin yang
telah dilaksanakan
4. Adanya kemauan 0,1 2 0,2
perawat untuk
melakukan timbang
terima
5. Adanya buku khusus 0,1 2 0,2
untuk pelaporan
timbang terima
TOTAL 1 3,1
WEAKNESS
1. Perawat kurang 0,2 3 0,6
disiplin waktu
operan
2. Belum adanya 0,3 4 1,2
format timbang
terima
3. Pendokumentasian 0,2 3 0,6
timbang terima
belum tepat hanya
fokus pada masalah
medis
4. Timbang terima 0,3 4 1,2
dilakukan tetapi
tidak tepat waktu
56
TOTAL 1 3,6
b. External Factor
Analysis Strategic
(EFAS)
OPPORTUNITY 0,4 3 1,2
1. Adanya mahasiswa
profesi ners yang
praktek manajemen
di ruangan
2. Adanya kerja sama 0,3 3 0,9
yang baik antara
mahasiswa dan
perawat ruangan O-T
3. Sarana dan prasarana 0,3 2 0,6 2,7 – 2,5
penunjang cukup = 0,2
tersedia
TOTAL 1 2,7
THREATENEND
1. Adanya tuntutan 0,5 3 1,5
yang lebih tingi dari
masyarakat untuk
mendapat pelayanan
keperawatan yang
profesional
2. Meningkatkan 0,5 2 1
kesadaran
masyarakat tentang
tanggung jawab dan
tanggung gugat
perawta sebagai
pemberi asuhan
keperawatan
TOTAL 1 2,5
4. Supervisi
a. Internal Factor Analysis
Strategic (IFAS)
STRENGTH S–W
1. Rumah sakit Mardi 0,4 2 0,8 2,2 – 2,5 =
Waluyo merupakan -0,3
rumah sakit yang
menjadi rumah sakit
rujukan wilayah
setempat
57
2. Kepala ruangan 0,3 2 0,6
mendukung kegiatan
supervisi demi
peningkatan mutu
pelayanan perawatan
3. RSD Mardi Waluyo 0,2 3 0,6
merupakan RS
pendidikan tipe B milik
pemkot
4. Adanya kemauan 0,1 2 0,2
perawat untuk berubah
TOTAL 1 2,2
WEAKNESS
1. Supervisi belum 0,2 2 0,4
terstruktur dan tidak
ada formulir penilaian
yang tetap
2. Belum ada uraian yang 0,3 2 0,6
jelas tentang supervisi
3. Supervisi dilaukan 0,3 3 0,9
tetapi tidak
terdokumentasi.
4. Kurangnya program 0,2 3 0,6
pelatihan dan
sosialisasi tentang
supervisi
TOTAL 1 2,5
b. External Factor Analysis
Strategic (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa 0,2 3 0,6
praktek profesi manajemen
2. Adanya teguran dari 0,3 4 1,2
kepala ruangan bagi
kepala ruangan yang tidak
melaksanakan tugas
dengan baik
3. Hasil supervisi dapat 0,3 3 0,9
dilakukan sebagai
pedoman untuk daftar
penilaian prestasi pegawai O-T
4. adanya jadwal supervisi 0,2 3 0,6 3,3 – 3
keperawatan oleh = 0,3
58
pengawas
TOTAL 1 3,3
THREATENEND
1. Tuntutan pasien sebagai 0,6 3 1,8
konsumen untuk
mendapatkan pelayanan
yang profesional
2. Adanya perkembangan 0,4 3 1,2
dalam acuan SOP
TOTAL 1 3
5. Ronde Keperawatan
a. Internal Factor
Analysis Strategic
(IFAS)
STRENGTH
1. Ruangan mendukung 0,3 3 0,9
adanya ronde
keperawatan
2. Adanya kemauan 0,2 4 0,8
perawat untuk berubah
3. Adanya kasus yang 0,3 3 0,9
memerlukan perhatian
kusus oleh perawat
ruangan
4. Motivasi perawat untuk 0,2 3 0,6
memberikan asuhan S- W
keperawatan secara 3,2 – 2,6 =
maksimal 0,6
TOTAL 1 3,2
WEAKNESS
1. Sulitnya menyesuaikan 0,3 2 0,6
waktu antar tim perawat
2. Belum ada pembentukan 0,3 2 0,6
tim ronde
3. Belum dilakukan ronde 0,1 4 0,4
keperawatan yang
optimal
4. Ronde keperawatan 0,1 2 0,2
adalah kegiatan yang
belum dapat dilakukan
diruang bedah dahlia
5. Karakteristik tenaga yang 0,2 4 0,8
memenuhi klasifikasi
belum merata.
59
TOTAL 1 2,6
b. External Factor
Analysis Strategic
(EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa 0,4 4 1,6
profesi ners yang
praktek manajemen di
ruangan dan akan
melekukan ronde
keperawatan
2. Kepala ruangan 0,3 3 0,9
memberikan
dukungan bagi
mahasiswa untuk
melakukan ronde
keperawatan
3. Ronde keperawatan 0,2 3 0,6 O–T
sudah direncanakan 3,4 – 3 =
namun belum 0,4
terjadwal.
4. Adanya pelatihan 0,1 3 0,3
atau seminar
manajemen
keperawatan
TOTAL 1 3,4
THREATENEND
1. Adanya tuntutan dari 0,4 4 1,6
profesi kesehatan lain
pada profesi
keperawatan sebagai
pemberi asuhan
keperawatan dan
mitra tim kesehatan
lain
2. Tuntutan masyarakat 0,2 2 0,4
untuk mendapatkan
pelayanan yang
profesional
3. Tanpa adanya ronde 0,2 2 0,4
keperawatan masalah
kesehatan pasien
tidak segera teratasi
4. Persaingan antar 0,2 3 0,6
60
ruang makin kuat
dalam pemberian
pelayanan
TOTAL 1 3
6. Sentralisasi Obat
a. Internal Factor Analysis
Strategic (IFAS)
STRENGTH
1. Semua perawat 0,1 3 0,3
mengungkapkan
jawaban mengerti
tentang sentralisasi
obat
2. Diruangan sudah ada 0,4 4 0,16
tempat sentralisasi
obat pasien
3. Adanya buku injeksi 0,3 3 0,9
dan obat oral bekerja
sama dengan depo
farmasi
4. Kepala ruagan 0,2 4 0,8
mendukung tindakan
sentralisasi obat
S-W
TOTAL 1 2,16 2,16- 2,5 =
WEAKNESS -0,34
1. Belum ada supervisi 0,3 2 0,6
tentang sentralisasi obat
2. Belum ada pembagian 0,2 3 0,6
tugas dan tanggung
jawab tentang sentralisasi
obat yang jelas
3. Belum adanya inform 0,2 2 0,4
concent terkait
sentralisasi obat
4. Banyaknya jumlah 0,2 3 0,6
petugas sehingga
pengawasan sentralisasi
obat belum maksimal
5. Tehnik dan prosedur 0,1 3 0,3
sentralisasi obat belum
jelas
TOTAL 1 2,5
61
b. External Factor
Analysis Strategic
(EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya kerja sama yang 0,2 3 0,6
baik antara mahasiswa
dan perawat
2. Adanya mahasiswa 0,4 3 1,2
profesi praktek
manajemen keparawatan
3. Rumah sakit memberi 0,4 4 1,6
kebebasan kepada
ruangan untuk
melekukan sentralisasi
obat O–T
3,4 – 3 =
TOTAL 1 3,4 0,4
THREATENEND
1. Adanya tuntutan pasien 0,3 3 0,9
untuk mendapatkan
perawatan yang
profesional
2. Adanya tuntutan pasien 0,7 3 2,1
untuk mendapatkan obat
sesuia dengan waktu
pemberian
TOTAL 1 3
7. Discharge Planning
a. Internal Factor
Analysis Strategic
(IFAS)
STRENGTH
1. Adanya kemauan untuk 0,2 2 0,4
memberikan pendidikan
kesehatan kepada
pasien dan keluarga
pasien
2. Tersedianya sarana dan 0,2 2 0,4
prasarana discharge
planning di ruangan
untuk pasien pulang
( format)
3. Adanya surat kontrol 0,3 3 0,9
62
obat
4. 91% adanya format 0,3 3 0,9
perencanaan pulang S–W
bagi setiap pasien 2,6 – 2,4 =
0,2
TOTAL 1 2,6
WEAKNESS
1. Tidak tersedianya liflet 0,4 3 1,2
pasien pulang
2. Pendokumentasian 0,3 2 0,6
discharge planning
belum dilaksanakan
secara
berkesinambungan dan
belum sesuai dengan
prosedur
3. Kurangnya kemauan 0,3 2 0,6
untuk memberikan
pendidikan kesehatan
kepada pasien /
keluarga
TOTAL 1 2,4
b. External Factor Analysis
Strategic (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa 0,4 3 1,2
profesi ners yang
melakukan praktek
manajemen
keperawatan
2. Adanya kerja sama 0,2 3 0,6
yang baik antara
mahasiswa dan perawat
3. Adanya kemauan 0,4 3 1,2
pasien / keluarga
terhadap anjuran O–T
perawat 3- 2,4= 0,6
TOTAL 1 3
THREATENEND
1. Adanya tuntutan 0,3 2 0,6
masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan
keperawatan yang
profesional
63
2. Makin tingginya 0,3 2 0,6
kesadaran msyarakat
akan pentingnya
kesehatan
3. Persaingan antar RS 0,4 3 1,2
yang semakin ketat
TOTAL 1 2,4
8. Dokumentasi
Keperawatan
a. Internal Factor
Analysis Strategic
(IFAS)
STRENGTH
1. Tersedianya sarana dan 0,2 2 0,4
prasarana dokumentasi
untuk tenaga kesehatan
(administrasi penunjang)
2. adanya dokumentasi 0,3 3 0,9
dan sesuai dengan
perkembangan pasien
3. Dokumentasi 0,2 2 0,4
keperawatan yang
dilakukan meliputi
pengkajian
4. Format pengkajian 0,3 3 0,9
sudah ada dan dapat
memudahkan perawat
dalam pengisianya
64
TOTAL 1 2,3
b. External Factor
Analysis Strategic
(EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa 0,3 3 0,9
profesi ners yang
melakukan praktek
manajemen
keperawatan
2. Adanya kerja sama 0,4 3 1,2
yang baik antara
mahasiswa dan
perawat
3. Adanya peluang 0,3 3 0,9
perawat untuk O–T
menigkatkan atau 3 – 2,8 =
melanjutkan 0,2
pendidikan
TOTAL 1 3
THREATENEND
1. Adanya kesadaran 0,2 2 0,4
pasien dan keluarga
akan tanggung jawab
dan tanggung gugat
2. Akreditasi rumah sakit 0,4 3 1,2
tentang sistem
dokumentasi
3. Persaingan fasilitas 0,4 3 1,2
pemberian asuhan
keperawatan
TOTAL 1 2,8
65
DIAGRAM LAYANG
O
0.7
0.6
0.6
0.5
0.4 0.4 0.4 0.4
0.4
0.3
0.3
0.2 0.2 0.2
0.2
0.1
W S
0
-0.6 -0.4 -0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8
-0.1
-0.1
-0.2
T
KETERANGAN:
66
Dari pengkajian dengan analisa SWOT dan digambarkan dalam
diagram layang, maka prioritas masalah yang ada sesuai hasil pengkajian
kami adalah sebagai berikut :
67
68
PLAN OF ACTION (POA)
69
MAKP primer pada
perawat diruang
Dahlia
4. Membantu
penerapan model
MAKP primer
mendiskusikan
setiap hambatan
yang ada dalam
penerapan model
primer
3. Ronde Mampu menerapkan 1. Menyiapkan inform 1. Ronde keperawatan Jessica Dandel,
Keperawatan ronde keperawatan concent ronde dilakukan sesuai S.Kep
secara optimal keperawatan dengan kondisi pasien
2. Melaksanakan
kontrak waktu
dengan karu, dokter,
ahli gizi, dsb
3. Mendokumentasikan
hasil pelaksanaan
ronde keperawatan
4. Dokumentasi supaya dapat 1. Resosialisasi penulisan
keperawatan menerapkan pengisian dokumentasi
dokumentasi sesuai dokumentasi keperawatan dapat
SOP keperawatan sesuai dilaksanakan sesuai
NANDA, NIC, dengan NANDA,
NOC NOC, dan NIC
2. pembuatan buku 2. Mningatkan
70
saku 10 diagnosa keeektifan petugas
keperawatan teratas dalam
pendkumentasian
asuhan
keperawatan.
71
pengertian penyakit, memahami
pencegahan, penjelasan tentang
perawatan, nutrisi, penyakitnya,
aktifitas dan istirahat
pencegahan ,
4. Mendokumentasikan
pelaksanaan rencana perawatan, nutrisi,
pulang aktivitas, maupun
istirahatnya sesuai
dengan brosur yang
sudah diberikan
4. Tercatatnya semua
kegiatan rencana
pulang yang sudah
dilakukan oleh para
perawat
5. Timbang Timbang terima 1. Menyusun proposal 1. Timbang terima Jefrianus Tae, S.Kep
Terima dilakukan secara Timbang Trima dilakukan di
optimal dan 2. Menentukan nursing station
1. Perawat penanggung jawab dan di klien.
terdokumentasi.
kurang disiplin timbang terima. 2. Isi timbang terima
3. Menyusun format tentang masalah
72
2.Tidak adanya Perawat dapat timbang terima klien keperawatan yang
work sheet tiap menggunakan waktu serta petunjuk teknis sudah dan belum
perawat seefektif mungkin pengisiannya. teratasi.
4. Melaksanakan 3. Timbang terima
Masing masing timbang terima. terdokumentasi
perawat mempunyai dengan baik.
catatan tentang
kondisi pasien 1.a. Perawat yang akan 1.a. Perawat sudah
sehingga dapat mengikuti overan siap 15 menit
dilakukan tindakan harus siap sebelum overan
keperawatan secara maksimal 15 menit dilaksanakan
optimal. sebelum overan
dimulai
73
overan
b. Kepala ruangan
membantu
mengingatkan saat
overan
74
pengelolaan
Pengelolaan obat.
4 Membuat format
pencatatan
Pengelolaan obat.
9. M2 (sarana dan 1. alat dan bahan yang 1. membuat surat usulan 1. dapat menggunakan
prasarana ) ada sesuai dengan data perencanaan alat alat dan bahan sesuai
standar rumah sakit dan bahan, kemudian standar rumah sakit.
mengajukannya
75