terbentuk larutan tetrahidroksoaluminat: 2Al + 2OH- + 6H2O 2[Al(OH)4]- + 3H2 (Svehla, 1985: 266). Logam aluminium dapat bereaksi dengan asam klorida dan asam sulfat, baik yang encer maupun yang pekat menghasilkan garamnya. Dengan asam nitrat, logam aluminium tidak bereaksi karena permukaan menjadi pasif, tetapi dalam keadaan tidak murni akan bereaksi dengan asam nitrat dengan sembarang kepekatan. larutan alkali kaustik panas bereaksi dengan aluminium membentuk aluminat dengan gas hidrogen. 2Al + 2H2O 2NaAlO2 + 3H2 Persenyawaan logam aluminium yang sudah banyak kita kenal adalah aluminium hidroksida, Al(OH)3. Senyawa ini dapat diperoleh dengan mereaksikan garam aluminium dengan larutan aluminium hidroksida. Al3+ + 3NH4OH Al(OH)3 + 3NH4+ Senyawa Al(OH)3 juga dapat diperoleh dengan cara mereaksikan garam aluminium dengan larutan alkali hidroksida dan pada kelebihan larutan alkali hidroksida endapan aluminium hidroksida akan larut kembali. Al3+ + 3OH- Al(OH)3 Al(OH)3 + OH- Al(OH)4 (Tim Dosen KimiaAnorganik, 2021: 1-2). Ada faktor yang harus dipertimbangkan untuk menilai kelarutan senyawa aluminium dalam air yakni: kecilnya ukuran dan tingginya muatan ion Al 3+ dan tingginya energi hidrasi (-4613 kJ/mol). Jika Al3+ bergabung dengan anion kecil yang bermuatan tinggi, tinginya energi kisi yang dihasilkan pada padatannya akan menyebabkan senyawa ini sukar larut dalam air. Contohnya ialah Al2O3 (Petrucci, 1985: 112). Aluminium sulfat sangat jarang ditemukan pada bentuk anhidrat. Bentuk yang sering ditemukan adalah bentuk heksadekahidrat dan oktadekahidrat. Sedangkan pada mineral alami memiliki rumus empiris yang sama dengan hepta deca hidrat. Alum biasanya banyak dijumpai dipasaran