Anda di halaman 1dari 1

Karena senyawa yang digunakan pada reaksi ini adalah AlCl3, maka reaksinya adalah:

AlCl3 + 3NaOH → Al(OH)3↓ + 3NaCl


Kemudian endapan dibagi menjadi dua bagian. Tabung pertama ditambahkan NaOH
berlebih yang menyebabkan larutan menjadi keruh. Menurut Svehla (1985: 267), reaksi dengan
NaOH berlebihan akan membentuk ion ion tetrahidroksoaluminat. Adapum reaksinya:
Al(OH)3 + OH¯ → [Al(OH)4]¯
Hal ini menandakan bahwa aluminium hidroksida juga mempunyai sifat asam. Adapun
reaksinya:
Al(OH)3 (s) + NaOH (aq) → [Al(OH)4]- (aq) (bening) + Na+ (aq)
Tabung reaksi kedua direaksikan dengan HCl encer yang berfungsi untuk melarutkan
kembali endapan yang terbentuk. Hasil yang diperoleh dari percobaan ini yaitu endapan larut, hal
ini terjadi karena penambahan suatu asam (HCl) yang berlebihan menyebabkan hidroksida yang
diendapkan melarut lagi. Sehingga ini menunjukkan bahwa terjadi reaksi, HCl merupakan asam
mineral, sehingga dapat bereaksi dengan aluminium. Adapun reaksinya:
Al(OH)3 + 3HCl AlCl3 + 3H2O
Hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan teori (Ibnu dkk, 2004: 71) yang menyatakan bahwa
jika garam aluminium ditambahkan dengan basa (alkali hidroksida) akan membentuk endapan
Al(OH)3 yang jika ditambahkan dengan asam ataupun basa yang berlebih menyebabkan
hidroksida yang terbentuk melarut kembali. Dari kedua perbandingan ini dapat disimpulkan
bahwa Aluminium hidroksida bersifat amfoter karena bereaksi dengan basa dan asam.

Gambar 1.3 Hasil uji AlCl3 dengan larutan NaOH dan HCl

Anda mungkin juga menyukai