Takewondo 2
Takewondo 2
Karel Muskanan
Program Pascasarjana Universitas Nusa Cendana, Kupang
dispora_ntt@yahoo.com
Abstract:
Aim of this study is to analyze the effect of motivations both intrinsic and extrinsic toward achievement of PPLP NTT’s athletes.
The study conducted by census with quantitative, qualitative, and combined approach using techniques and data analysis of
correlative quantitative for interval scale and analysis data of correlative quantitative for ordinal scale using Spearman Rank. The
population in this study amounted to 36 athletes, consist of six independent variables classified as intrinsic motivation (athletes
competence, satisfaction of need, status and responsibility) and extrinsic motivation (environment, supervision technique, and
career warranty). The result obtained through correlative quantitative statistical tests shows that each parameter (athlete’s compe-
tence, satisfied of need, status and responsibility, environment, supervision technique, career warranty) has a significant connection
and relevant to the theory and has effect towards athlete’s motivation, partially and simultaneously. The result of determination
coefficient (R2) shows that both internal and external factors give significant contributions toward achievement of PPLP NTT’s
athletes.
Keywords: Achievement, athlete’s motivation, motivation analysis
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dan pengaruh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik terhadap motivasi
berprestasi atlit. Penelitian ini dilakukan melalui metode sensus dengan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan gabungan
menggunakan
teknik dan analisis data korelatif kuantitatif untuk skala interval dan analisis korelatif kuantitatif untuk skala
ordinal menggunakan Spearman Rank. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 36 atlet, dengan variabel penelitian terdiri
dari enam variabel bebas yang tergolong dalam faktor intrinsik (kompetensi atlet, pemenuhan kebutuhan, status dan tang-
gung jawab) dan faktor ekstrinsik (lingkungan, teknik supervisi, dan jaminan karir). Hasil yang diperoleh melalui uji statis-
tik korelatif kuantitatif menunjukkan bahwa masing-masing parameter (kompetensi atlet, pemenuhan kebutuhan, status dan
tanggung jawab, lingkungan, teknik supervisi, dan jaminan karir) mempunyai hubungan yang signifikan dan relevan dengan
teori serta berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap motivasi berprestasi atlet. Hasil analisis koefisien determinasi (R2)
menunjukkan bahwa sumbangan atau kontribusi dari aspek-aspek pada variabel internal dan eksternal terhadap motivasi ber-
prestasi atlet mempunyai kontribusi yang signifikan pada motivasi berprestasi atlet PPLP NTT.
Kata Kunci: analisis motivasi, motivasi atlet, prestasi
105
Jurnal Kebijakan & Administrasi Publik (JKAP) Vol 19, No 2 - November 2015 — http://journal.ugm.ac.id/jkap
106
Karel Muskanan - Analisis Motivasi Berprestasi Atlet ...
dan dari luar diri atlet (ekstrinsik/eksternal) di- enghargaan yang dapat meningkatkan har-
p
ukur dari perolehan medali baik emas, perak dan ga dirinya. Motivasi berprestasi olahraga dapat
perunggu selama tiga tahun t erakhir yakni 2010, diukur melalui pilihan tugas, upaya (usaha),
2011, dan 2012. kegigihan, dan prestasi.
Motivasi dalam olahraga adalah aspek
II. TINJAUAN TEORI psikologi yang berperan penting bagi para
pelatih, guru dan pembina olahraga, karena
Dalam penelitian ini teori model dua faktor yang motivasi adalah dasar untuk menggerakkan dan
dikembangkan oleh Herzberg, et. al. (1959), mengarahkan perbuatan dan perilaku seseorang
merupakan teori induk yang digunakan p eneliti dalam olahraga. Oleh karena itu, setiap p
elatih,
untuk selanjutnya dikombinasikan dengan guru, dan pembina olahraga perlu memahami
teori-teori motivasi lainnya sebagai pendukung hakikat, teori, faktor-faktor yang memengaruhi
sekaligus menjadi parameter dalam mengukur dan teknik-teknik motivasi, di samping perlu
hubungan dan tingkat pengaruh dari h ipotesis mengetahui atlet yang harus diberi motivasi.
yang dibangun melalui kerangka teori dan m odel
masalah menjadi hipotesis penelitian. Menurut Singgih D. Gunarsa, et.al., (1987) dalam
Herzberg pula, faktor motivator disebut sebagai buku Psikologi Olahraga menyatakan bahwa
motivator intrinsik karena motivasi tersebut motivasi olahraga adalah keseluruhan daya
datang dari dalam diri pekerja melalui pekerjaan penggerak (motif-motif ) di dalam diri individu
itu sendiri. yang menimbulkan kegiatan berolahraga, men-
jamin kelangsungan latihan dan memberi arah
Motivator instrinsik termasuk prestasi, pada kegiatan latihan untuk mencapai tujuan
pengakuan, tantangan, dan kemajuan. Fak
yang dikehendaki. Motivasi olahraga dapat d ibagi
tor-faktor ini berhubungan dengan pemenuhan atas motivasi primer dan sekunder; dapat pula
kebutuhan tingkat tinggi dan lebih baik dalam atas motivasi biologis dan sosial. Namun banyak
memberikan motivasi ketimbang faktor-faktor ahli setuju membagikannya atas dua jenis, yaitu
ekstrinsik. Jika seorang pekerja melakukan intrinsik dan ekstrinsik.
pekerjaan secara benar bahkan lebih dari yang
diharapkan, maka penghargaan yang akan
Motivasi intrinsik adalah dorongan dari
diperoleh adalah pengumuman dari atasan atas dalam yang menyebabkan individu berpartisipasi.
prestasinya yang dicapai. Atlet yang mempunyai motivasi intrinsik akan
mengikuti latihan peningkatan kemampuan
Faktor-faktor intrinsik memotivasi seseorang atau ketrampilan, atau mengikuti pertandingan,
untuk keluar dari ketidakpuasan, t ermasuk di da- bukan karena situasi buatan (dorongan dari luar),
lamnya adalah hubungan antar manusia, imbal- melainkan karena kepuasan dalam dirinya. Bagi
an, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor atlet tersebut, kepuasan dalam dirinya diperoleh
ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memoti- lewat prestasi yang tinggi bukan lewat pemberian
vasi seseorang untuk berusaha mencapai kepua- hadiah, pujian atau penghargaan lainnya. A tlet ini
san, yang termasuk di dalamnya adalah achieve- tekun, bekerja keras, teratur, dan disiplin dalam
ment, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, menjalani latihan serta tidak menggantungkan
dan sebagainya (faktor intrinsik). diri pada orang lain. Pada umumnya atlet ini
Nurdidaya dan Selviana (2012: 288-308) mempunyai kepribadian yang matang, jujur,
menjelaskan bahwa motivasi berprestasi olahraga sportif, tekun, percaya diri, disiplin, dan kreatif.
merupakan tujuan yang dimiliki atlet untuk Aktivitas yang dilandasi oleh motivasi intrinsik
berprestasi. Atlet akan berusaha meningkatkan bertahan lebih lama dibandingkan dengan moti-
berbagai usaha dan gigih dalam latihan agar
vasi lainnya.
dapat berprestasi untuk mendapatkan berbagai
107
Jurnal Kebijakan & Administrasi Publik (JKAP) Vol 19, No 2 - November 2015 — http://journal.ugm.ac.id/jkap
108
Karel Muskanan - Analisis Motivasi Berprestasi Atlet ...
lingkungan (X4) berkorelasi secara s ignifikan ter- Aspek-aspek tersebut yang mempunyai
hadap motivasi berprestasi a tlet (Y) sebesar 0,396 rerata skor tertinggi adalah aspek kemampuan
dengan taraf nyata atau thitung 0,028 dan lebih ke- memahami teknis kepelatihan secara spesifikasi
cil dari a 0.05. Variabel teknik supervisi (X5) ber- kecabangan olahraga dengan rata-rata skor 2,87
korelasi secara signifikan terhadap motivasi ber- dari skala 1-3.
prestasi atlet (Y) sebesar 0,391 dengan taraf nyata Faktor Intrinsik, dijelaskan oleh hasil
atau thitung 0,030 dan lebih kecil dari a 0.05. Tera- penelitian pada variabel:
khir, variabel jaminan karir (X6) berkorelasi secara
signifikan terhadap motivasi berprestasi atlet (Y) a. Kompetensi Atlet yang mempunyai
sebesar 0,438 dengan taraf nyata atau thitung 0,014 pengaruh terhadap motivasi prestasi atlet
dan lebih kecil dari a 0.05. secara simultan dan parsial, sedangkan
koefisien korelasi antara kedua variabel
Berdasarkan analisis, prestasi a tlet mempu- tersebut adalah sebesar 0,471. Hasil ini
nyai rerata total skor sebesar 2,72 dari skala 1-3 menjelaskan bahwa terdapat hubungan
dan tergolong dalam klasifikasi tinggi. Hasil anal- yang kuat dan signifikan a ntara v ariabel
isis tersebut merupakan rata-rata nilai kumulatif kompetensi dan variabel m otivasi ber-
dari 10 (aspek) yang menjadi indikator dalam pe- prestasi atlet. Analisis kuantitatif u
ntuk
nilaian motivasi berprestasi atlet seperti: variabel kompetensi mempunyai rerata
a. kemampuan berkonsentrasi pada l atihan total skor sebesar 2,59 dari skala 1-3 dan
dan belajar, tergolong pada klasifikasi tinggi.
b. kemampuan disiplin dalam b erlatih, ke- b. Pemenuhan Kebutuhan, hasil pene-
mampuan merespon atau daya tanggap litian pada variabel pemenuhan kebu-
yang cepat dan kritis terhadap situasi tuhan diketahui b erpengaruh terhadap
dan kondisi yang berubah-ubah, motivasi berprestasi atlet s ecara simultan
c. kemampuan menghadapi rintangan, dan parsial, s edangkan koefisien korela-
hambatan dan lawan dengan daya juang si antara kedua variabel tersebut adalah
yang tinggi, sebesar 0,418 sekaligus mengisyaratkan
akan hubungan yang kuat dan signifikan
d. kemampuan ketelitian yang tinggi, antara variabel p emenuhan kebutuhan
e. kemampuan memahami prosedur pen- dan variabel motivasi berprestasi atlet.
didikan dan latihan baik di asrama mau- Analisis variabel pemenuhan kebutuhan
pun di tempat latihan, mem
punyai rerata total skor sebesar
2,51 dari skala 1-3 dan tergolong pada
f. kemampuan memahami teknis kepelati-
klasifikasi tinggi. Hasil analisis tersebut
han secara spesifikasi k ecabangan olah-
dapat dideskripsikan bahwa kebutuhan
raga,
atlet senantiasa dipenuhi secara baik dan
g. kemampuan menerima dan beradaptasi sesuai dengan harapan dari setiap atlet
dengan perubahan, binaan sehingga pemenuhan kebutuhan
h. kemampuan melaksanakan disiplin juga turut berpengaruh secara signifikan
waktu dalam pelaksanaan tugas dan dan akan memotivasi atlet.
tanggung jawab, c. Status dan tanggung jawab, secara
i. kemampuan loyalitas yang tinggi dan simultan dan parsial variabel status dan
kemampuan menjalin hubungan serta tanggung jawab diketahui berpengaruh
relasi. terhadap motivasi berprestasi atlet,
109
Jurnal Kebijakan & Administrasi Publik (JKAP) Vol 19, No 2 - November 2015 — http://journal.ugm.ac.id/jkap
110
Karel Muskanan - Analisis Motivasi Berprestasi Atlet ...
111
Jurnal Kebijakan & Administrasi Publik (JKAP) Vol 19, No 2 - November 2015 — http://journal.ugm.ac.id/jkap
persen dan sisanya sebesar 0,09 atau 9,0 persen atlet, dan kebutuhan lainnya yang
dipengaruhi oleh variabel lain yang tergolong menjadi harapan atlet;
pada faktor intrinsik dan e kstrinsik, misalnya c. Peningkatan pengawasan dan kontrol
kesempatan bertumbuh, kemajuan dalam ka- terhadap perkembangan pola p enerapan
rir dan pengakuan orang lain, k ebijakan orga- pembinaan dan pelatihan yang telah
nisasi, sistem administrasi dalam organisasi, diterapkan dalam rangka m eningkatkan
kondisi kerja dan sistem imbalan yang berla- daya tanggap melalui bimbingan
ku, kematangan pribadi, tingkat pendidikan, manajerial dan teknis p
embinaan
keinginan dan harapan pribadi, kelelahan dan latihan bagi atlet binaan Pusat
dan kebosanan yang tidak dimasukkan dalam Pendidikan dan Latihan Olahraga
model penelitian ini. Pelajar (PPLP) Provinsi Nusa Tenggara
Timur.
B. Saran 2. Peningkatkan motivasi berprestasi atlet
1. Peningkatan motivasi berprestasi atlet Pusat untuk berprestasi ditinjau dari f
aktor
Pendidikan dan Latihan Olahraga P elajar eksternal melalui aspek lingkungan, teknik
(PPLP) Provinsi Nusa Tenggara Timur supervisi dan jaminan karir maka yang
untuk berprestasi ditinjau dari f
aktor perlu diperhatikan adalah ketersediaan
internal melalui variabel kompetensi atlet, gedung asrama/tempat tinggal dan g edung
pemenuhan kebutuhan, s tatus dan t anggung olahraga/hall latihan yang n yaman dan
jawab maka yang perlu diperhatikan adalah aman untuk belajar dan berlatih dan
sinergitas konsep p embinaan yang di im- ketersediaan alat-alat olahraga yang standar
plementasikan d alam kebijakan, program sesuai spesifikasi kecabangan, semangat,
dan kegiatan keolahragaan antara Pemerin- inspirasi dan dispilin dalam melaksanakan
tah Pusat dan Pemerintah Provinsi (Dinas tugas dan kewajiban sebagai atlet binaan
Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa Teng- melalui pola pendekatan personal yang
gara Timur), selaku penyelenggara dan saling memahami sikap dan perilaku
pelaksana k egiatan pembinaan serta pela- masing-masing atlet binaan. Diperlukan
tihan bagi atlet p elajar berprestasi dalam pula pemberlakuan promosi ke jenjang
rangka meningkatkan motivasi berprestasi yang lebih tinggi ke Pusat Pembinaan dan
atlet dalam bentuk: Latihan Olahraga D
aerah (PPLD) atau
Pusat P endidikan dan Latihan Olahraga
a. Peningkatan pengawasan dan kontrol ter- Mahasiswa (PPLM) Provinsi Nusa Teng-
hadap pola seleksi dan r ekrutmen secara gara Timur sesuai dengan p encapaian dan
objektif dengan mengacu pada aspek peningkatan p restasi olahraga serta pem-
kompetensi atlet seperti: ketrampilan berlakuan promosi untuk berlomba atau
teknis sesuai spesifikasi kecabangan, bertanding ke tingkat nasional dan inter-
pengetahuan dan p emahaman materi nasional atas pencapaian dan peningkatan
pembinaan dan pelatihan, karakteristik prestasi olahraga pada tingkat daerah. De
personal sesuai spesifikasi kecabangan ngan demikian, disarankan k epada Peme
olahraga; rintah Provinsi (Dinas Pemuda dan Olah-
b. Peningkatan sumber daya kegiatan raga Provinsi Nusa Tenggara Timur) selaku
pembinaan dalam rangka memfasilitasi leading sector pelaksana kebijakan program
kebutuhan atlet dalam m asa-masa dan kegiatan Pemerintah Pusat perlu men-
pembinaan dan pelatihan guna me-
sinergikan tata kelola atau manajemen
menuhi kebutuhan atlet secara pengelolaan Pusat Pendidikan dan Latihan
pro
porsional seperti: uang saku, gizi Olahraga Pelajar (PPLP).
112
Karel Muskanan - Analisis Motivasi Berprestasi Atlet ...
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, R. P. S., dan Husaini Usman. 2008. Pengantar Statistika. Bumi Aksara. Jakarta.
Asisten Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia Keolahragaan Deputi Bidang P eningkatan
Prestasi dan IPTEK Olahraga Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.
2011. Panduan Penyusunan Program Latihan Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar
(PPLP) dan Sekolah Khusus Olahragawan (SKO). Jakarta.
Asisten Deputi Pembibitan Olahraga Deputi Peningkatan P restasi Olahraga Kementerian Pemuda dan
Olahraga RI. 2010. Sistem Pembibitan Olahraga. Asisten Deputi Pembibitan Olahraga Depu-
ti Peningkatan P
restasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga RI. Jakarta.
Bidang Keolahragaan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Timur. 2011.
Profil SDM dan Sarana Prasarana Keolahragaan Nusa Tenggara Timur 2011. Dinas Pendi-
dikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kupang.
Bidang Keolahragaan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Timur. 2012.
Profil SDM dan Sarana Prasarana Keolahragaan Nusa Tenggara Timur 2012. Bidang Keolah-
ragaan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kupang.
Deputi V Bidang Peningkatan Prestasi dan IPTEK Olahraga Kementerian Negara Pemuda dan
Olahraga Republik Indonesia. 2011. Petunjuk Pelaksanaan dan Teknis Penyelenggaraan Pusat
Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP). Jakarta.
Deputi Peningkatan Prestasi dan IPTEK Kemenpora RI. 2007. Potret PPLP Se-Indonesia. Deputi Pen-
ingkatan Prestasi dan IPTEK Kemenpora RI. Jakarta.
Gunarsa, Singgih D., et. al. 1987. Psikologi Olahraga. Gunung Mulia. Jakarta.
Herzberg, F., B. Mausner, dan B. B. Snyderman. 1959. The Motivation to Work (2nd ed.). John Wiley
& Sons. New York.
Nurdidaya dan Selviana. 2012. Prestasi Olahraga Paralimpian Indonesia: Kajian Perspektif Psikologis.
Jurnal Iptek Olahraga 14(3): 288-308. Kementerian Pemuda dan Olahraga R.I. Jakarta.
Sayuti. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi. http://ejournal.pin.or.id/site/wp-content/
uploads/2013/02/Isi%20. Diakses 2 November 2012.
113