Anda di halaman 1dari 85

PELATIHAN

MTSL

MODUL

MTSL BADAN PENELITIAN DAN


PENGEMBANGAN HUKUM DAN HAM

Penulis:
SUKO PRAYITNO, S.H, M.H

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


HUKUM DAN HAM
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2019
Hak Cipta © Pada : BPSDM Hukum dan HAM
Edisi Tahun 2019

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia


Republik Indonesia

Jl. HR. Rasuna Said kav 6-7 Kuningan, Jakarta


Selatan,
DKI Jakarta, Indonesia-12940

Teknik Penggunaan Peralatan Pendukung

Jakarta – BPSDM-2019

ISBN: xxx – xxxx – xx – x


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Deskripsi singkat
C. Hasil Belajar
D. Indikator Hasil Belajar
E. Materi Pokok
F. Manfaat
G. Petunjuk Belajar

BAB II :Sejarah Badan Penelitian dan


PengembanganHukum dan HAM
A . Sejarah
B. Penataan Kelembagaan Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
C. Latihan
D. Rangkuman
E. Evaluasi
F. Umpan Balik
BAB III :Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak
Asasi Manusia
A. Sekretariat Badan
B. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum
C. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi
Manusia Pusat

2
D. Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
E. Pusat Pengembangan Data dan Informasi Penelitian
Hukum dan Hak Asasi Manusia
F. Latihan
G. Rangkuman
H. Evaluasi
BAB IV :Penutup
Daftar Pustaka

3
BAB I
PENDAHULUAN

Selamat datang dalam Pelatihan MTSL ( materi


tehnik subtansi lembaga ) hal ini adalah penting untuk
teman teman ASN yang baru bergabung dengan
kementerian hukum dan hak asazi manuasia, dengan
mengikuti diklat ini diharpakan peserta mampu
mengidentifikasikan fugsi dan tugas masing masing
unit di kementerian hukum dan HAM termasuk disini
adalah subtansi dari Badan Peneletian dan
Pengembangan hukum dan HAM

A. Latar Belakang
Untuk mendukung kinerja teman teman ASN
yang baru bergabung dengan kementerian hukum
dan HAM yang banyak mempunyai unit utama perlu
sekali teman teman ASN yang baru mengetahui dan
bisa mengidentifikasikan tugas pokok dan fungsi
masing masing unit di kementerian hukum dan HAM .
karena dengan mengetahui tugas pokok dan fungsi
sdari masing masing Unit di kemernterian hukum dan

4
HAM akan lebih bisa memahami kinerja dari
kementerian hukum dan HAM. Termasuk disini adalah
subtansi dari Badan Peneletian dan Pengembangan
hukum dan HAM .

B. Deskripsi Singkat
Modul yang diterapkan dalam pelatihan
dimaksud adalah untuk membantu para peserta diklat
bisa mengidentifikasikan tugas pokok dan fungsi
Badan Peneletian dan Pengembangan hukum dan
HAM .

C. Hasil Belajar
Setelah mempelajari modul ini, peserta
pelatihan diharapkan mampu mengidentifikasi
tugas pokok dan fungsi Badan Peneletian dan
Pengembangan hukum dan HAM.
D. Indikator Hasil Belajar
Setelah pembelajaran peserta mampu:
1. Menyebutkan kembali sejarah Badan Peneletian
dan Pengembangan hukum dan HAM

5
2. mengidentifikasikan tugas pokok dan fungsi
Badan Peneletian dan Pengembangan hukum
dan HAM

E. Materi Pokok
Materi pokok yang dibahas dalam modul ini
adalah:
a. Sejarah badan peneltian dan
pengembangan hukum dan HAM
b. Tugas pokok dan fungsi Badan penelitian
dan Pengembangan hukumdan HAM

F. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dengan
mempelajari modul ini adalah:
a. Peserta pelatihan dapat mengidentifikasikan
sejarah Badan penelitian dan
Pengembangan hukumdan HAM
b. Peserta pelatihan dapat mengidentifikasikan
tugas pokok dan fungsi Badan penelitian dan
Pengembangan hukumdan HAM

6
G. Petunjuk Belajar
a. Silakan bapak ibu pelajari sejarah Badan
penelitian dan Pengembangan hukumdan
HAM
b. Silakan bapak ibu pelajari trugas pokok
dan funasi Badan penelitian dan
Pengembangan hukumdan HAM yang terdiri
dari sekertariat badan dan beberapa pusat.

7
BAB II

SEJARAH BADAN PENELITIAN DAN


PENGEMBANGAN HUKUM DAN HAM
Setelah membaca Bab ini, peserta pelatihan
diharapkan dapat mengidentifikasikan sejarah
berdirinya badan penelitian dan pengembangan hukum
dan HAM

Sebagai lembaga yang mengawal republik


dibidang hukum. Sejarah keberadaan Kementerian
Hukum dan HAM adalah institusi/lembaga/organisasi
setara lamanya dengan berdirinya Republik
Indonesia, yang berdirinya

Sebagai lembaga mengawal aspek hukum,


tentu mengelola pola hubungan antar orang,
bidang/bagian, sistem untuk mencapai penegakan
hukum, sebagaimana Stoner mengatakan bahwa
organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan
yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan
atasan mengejar tujuan bersama, dan sependapat
dengan James D. Mooney mengemukakan bahwa

8
organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia
untuk mencapai tujuan bersama. Dan Chester I.
Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah
merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih. Juga Stephen P.
Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah
kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara
sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif
terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama
atau sekelompok tujuan.

Pendapat tidak berbeda, Organisasi adalah


bentuk formal dari sekelompok manusia dengan
tujuan individualnya masing-masing (gaji, kepuasan
kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses
tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan
organisasi). Agar tujuan organisasi dan tujuan individu
dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka
diperlukan kerjasama dan usaha yang sungguh-
sungguh dari kedua belah pihak (pengurus organisasi
dan anggota organisasi) untuk bersama-sama

9
berusaha saling memenuhi kewajiban masing-masing
secara bertanggung jawab, sehingga pada saat
masing-masing mendapatkan haknya dapat
memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota
organisasi/pegawai maupun bagi pengurus
organisasi/pejabat yang berwenang. (Saujana)

Jadi keberadaan Kementerian Hukum dan


HAM sebagaimanan para pakar-pakar tersebut diatas
dibangun dalam republik ini adalah mengawal
pembangunan hukum yang mampu mengawal
Indonesia meraih kejayaan.

A. Sejarah

Dalam tata kerja pemerintahan keberadaan


Kementerian Hukum dan Ham ada dalam Organisasi
Kementerian Negara sebagaimana diatur dalam
Perpres Nomor 7 Tahun 2015 yang bertujuan untuk
suatu cara yang ditempuh untuk mengatur sebuah
pekerjaan agar terlaksana dengan baik dan efisien
dengan cara melaksanakan suatu pekerjaan dengan
benar dan berhasil sesuai dengan apa yang telah

10
direncanakan mengenai sesuatu pekerjaan dengan
mempertimbangkan tujuan, fasilitas, tenaga kerja,
waktu dan lain-lain yang tersedia.

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia


Republik Indonesia (disingkat Kemenkumham RI)
adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia
yang membidangi urusan hukum dan hak asasi
manusia. Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden. Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia dipimpin oleh seorang Menteri yang sejak 27
Oktober 2014 dijabat oleh Yasonna Laoly.
Kemenkumham beberapa kali mengalami pergantian
nama yakni: "Departemen Kehakiman" (1945-1999),
"Departemen Hukum dan Perundang-undangan"
(1999-2001), "Departemen Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia" (2001-2004), "Departemen Hukum dan Hak
Asasi Manusia" (2004-2009), dan "Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia" (2009-sekarang).

11
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
pertama kali dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1945
dengan nama Departemen Kehakiman. Menteri
Kehakiman yang pertama menjabat adalah Soepomo.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada
zaman pemerintahan Belanda disebut Departemen
Van Justitie yaitu berdasarkan peraturan Herdeland
Yudie Staatblad No. 576.

Dalam sidang PPKI tahun 1945 menetapkan


mengenai Departemen Kehakiman dalam struktur
Negara menurut UUD. Dalam UUD tadi disebutkan
departemen termasuk Departemen Kehakiman yang
mengurus tentang pengadilan, penjara, kejaksaan
dan sebagainya. Dalam sidang PPKI tersebut dibuat
pula penetapan tentang tugas pokok masalah ruang
lingkup tugas Departemen Kehakiman walaupun
secara singkat masih mengacu kepada peraturan
Herdeland Yudie Staatblad No. 576.

Pada tanggal 1 Oktober 1945 kewenangan


Departemen Kehakiman diperluas yakni Kejaksaan
berdasarkan Maklumat Pemerintah tahun 1945

12
tanggal 1 0ktober 1945 dan Jawatan Topograpi
berdasarkan Penetapan pemerintah tahun 1945
Nomor 1/S.D. Jawatan Topograpi kemudian
dikeluarkan dari Departemen Kehakiman dan masuk
ke Departemen Pertahanan berdasarkan Penetapan
Pemerintah tahun 1946 nomor 8/S.D.

Ketika Departemen Agama dibentuk pada


tanggal 3 Januari 1946, Mahkamah Islam Tinggi
dikeluarkan dari Departemen Kehakiman Republik
Indonesia dan masuk ke Departemen Agama
Republik Indonesia berdasarkan penetapan
pemerintah tahun 1946 Nomor 5/S.D.

Pada 22 Juli 1960, rapat kabinet memutuskan


bahwa kejaksaan menjadi departemen dan keputusan
tersebut dituangkan dalam Keputusan Presiden RI
Nomor 204/1960 tertanggal 1 Agustus 1960 yang
berlaku sejak 22 Juli 1960. Sejak itu pula, Kejaksaan
RI dipisahkan dari Departemen Kehakiman.
Pemisahan tersebut dilatarbelakangi rencana
kejaksaan mengusut kasus yang melibatkan Menteri
Kehakiman pada saat itu.

13
Pengalihan Peradilan Umum dan Peradilan
Tata Usaha Negara dari Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia ke Mahkamah Agung berawal dari
Undang-Undang No 35 Tahun 1999 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman
yang kemudian dijabarkan dalam Undang-Undang
No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman
dan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 tentang
Perubahan atas Undang-Undang No. 14 Tahun 1985
tentang Mahkamah Agung. Pada tanggal 23 Maret
2004 Presiden Megawati mengeluarkan Keputusan
Presiden RI No. 21 Tahun 2004 tentang pengalihan
organisasi, administrasi dan finansial dan lingkungan
Peradilan Umum dan Tata Usaha Negara, Pengadilan
Agama ke Mahkamah Agung yang kemudian
ditindaklanjuti dengan serah terima Pengalihan
organisasi, administrasi dan finansial di lingkungan
Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara
ke Mahkamah Agung pada tanggal 31 Maret 2004.

14
Nama Departemen Kehakiman telah beberapa
kali berubah nama karena disesuaikan dengan fungsi
dari Departemen tersebut yaitu dari Departemen
Kehakiman menjadi Departemen Hukum dan
Perundang Undangan dan sekarang menjadi
Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia.

Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum


dan Hak Asasi Manusia merupakan instansi vertikal
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang
berkedudukan di setiap provinsi, yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kanwil terdiri atas
beberapa divisi serta sejumlah Unit Pelaksana Teknis
(UPT), termasuk Kantor Imigrasi, Lembaga
Pemasyarakatan (Lapas), Lapas Terbuka, Lapas
Narkotika, Rumah Tahanan Negara (Rutan), Cabang
Rutan, Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara
(Rupbasan), Balai Pemasyarakatan (Bapas), Balai
Harta Peninggalan (BHP), serta Rumah Detensi
Imigrasi (Rudenim).

15
B. PENATAAN KELEMBAGAAN ORGANISASI
DAN TATA KERJA KEMENTERIAN HUKUM
DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK
INDONESIA

Dalam rangka implementasi pelaksanaan


Reformasi Birokrasi di bidang kelembagaan,
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi pada tahun 2013 telah melakukan
audit kelembagaan di beberapa K/L yang salah
satunya Kementerian Hukum dan HAM. Pada
Kementerian Hukum dan HAM, audit kelembagaan
dilakukan oleh Tim Independen yang ditunjuk oleh
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi dengan merekomendasikan perlu
dilakukan perampingan pada Kementerian Hukum
dan HAM dari 11 Unit Eselon I menjadi 9 Unit Eselon
I.

Menindaklanjuti hasil audit tahun 2013, maka


pada Tahun 2014 dilakukan pembahasan dengan
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi dengan hasil bahwa 11 unit

16
Eselon I Kementerian Hukum dan HAM tetap
dipertahankan, mengingat tugas dan fungsi
Kementerian Hukum dan HAM yang diamanatkan
Undang-Undang sangat heterogen. Berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 Tentang
Organisasi Kementerian Negara dan Peraturan
Presiden Nomor 44 Tahun 2015 Tentang
Kementerian Hukum dan HAM maka perlu dilakukan
penataan kembali Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Hukum dan HAM. Perubahan
Nomenklatur di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual menjadi Direktorat Direktorat Jenderal
Kekayaan Intelektual dan Badan Penelitian dan
Pengembangan Hak Asasi Manusia menjadi Badan
Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi
Manusia.

Namun karena kebutuhan organisasi tahun


2015 itu juga perubahan Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Hukum dan HAM, berdasarkan Surat
Persetujuan Menpan dan RB Nomor
B/2602/M.PAN/8/2015, Tanggal 11 Agustus 2015.

17
Yang kemudian dituangkan berdasarkan Peraturan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29
Tahun 2015 Tanggal 29 September 2015 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, yang
kemudian dirubah kembali dengan Peraturan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Badan Penelitian dan Pengembangan Hak


Asasi Manusia secara aktif menjalankan berbagai
program yang terkait dengan HAM sejak penyatuan
Kementerian Negara Urusan HAM dengan
Departemen Kehakiman pada bulan Mei 2001. Badan
Penelitian dan Pengembangan HAM telah melakukan
berbagai upaya yang penting untuk lebih
meningkatkan hubungan antara HAM, pemerintahan,
demokrasi, desentralisasi, reformasi hukum, dan
pembangunan. Selain itu mengarusutamakan nilai-
nilai HAM ke dalam seluruh Kementerian yang terkait
dan institusi-institusi yang menangani HAM, tetapi

18
menjadi prioritas penting untuk masa kini dan masa
depan. Pendekatannya bersifat lintas sektoral, antar
dan multidisiplin yang meliputi bidang hak-hak sipil
dan politik, hak-hak ekonomi, sosial dan budaya,
sama seperti hak-hak untuk pembangunan.

Berdasarkan Peraturan Presiden R.I. No. 91


Tahun 2006 tentang Perubahan kelima atas
Peraturan Presiden No. 10 Tahun 2005 tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara
R.I. dan Peraturan Menteri Hukum dan HAM No.
M.03.PR.07.10 Tahun 2005, yang sekarang diatur
kembali sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan
HAM No.M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 tanggal 30
Desember 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Hukum dan HAM RI. Badan Penelitian
dan Pengembangan HAM mempunyai tugas
melaksanakan penelitian dan pengembangan di
bidang HAM.

Pada tahun 2015, berdasarkan Peraturan


Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan Peraturan

19
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Badan
Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia
berubah Nomenklatur baru menjadi Badan Penelitian
dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Badan Penelitian dan Pengembangan Hak


Asasi Manusia secara aktif menjalankan berbagai
program yang terkait dengan HAM sejak penyatuan
Kementerian Negara Urusan HAM dengan
Departemen Kehakiman pada bulan Mei 2001. Badan
Penelitian dan Pengembangan HAM telah melakukan
berbagai upaya yang penting untuk lebih
meningkatkan hubungan antara HAM, pemerintahan,
demokrasi, desentralisasi, reformasi hukum, dan
pembangunan. Selain itu mengarusutamakan nilai-
nilai HAM ke dalam seluruh Kementerian yang terkait
dan institusi-institusi yang menangani HAM, tetapi
menjadi prioritas penting untuk masa kini dan masa
depan. Pendekatannya bersifat lintas sektoral, antar
dan multidisiplin yang meliputi bidang hak-hak sipil

20
dan politik, hak-hak ekonomi, sosial dan budaya,
sama seperti hak-hak untuk pembangunan.

Berdasarkan Peraturan Presiden R.I. No. 91


Tahun 2006 tentang Perubahan kelima atas
Peraturan Presiden No. 10 Tahun 2005 tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara
R.I. dan Peraturan Menteri Hukum dan HAM No.
M.03.PR.07.10 Tahun 2005, yang sekarang diatur
kembali sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan
HAM No. M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 tanggal 30
Desember 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Hukum dan HAM RI. Badan Penelitian
dan Pengembangan HAM mempunyai tugas
melaksanakan penelitian dan pengembangan di
bidang HAM.

Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi


Manusia (Balitbang HAM) adalah unsur pendukung
pelaksanaan tugas pokok Kementerian dibidang
penelitian dan pengembangan Hak Asasi Manusia
yang berada dibawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Menteri Hukum dan HAM.

21
22
C. Latihan
Bersama teman ceritakan kembali sejarah badan
penelitian dan pengembangan hukum dan HAM
D. Rangkuman
Kementerian hukum dan sebagai lembaga
yang mengawal republik dibidang hukum. Sejarah
keberadaan Kementerian Hukum dan HAM adalah
institusi/ lembaga/ organisasi setara lamanya dengan
berdirinya Republik Indonesia.

Badan Penelitian dan Pengembangan Hak


Asasi Manusia secara aktif menjalankan berbagai
program yang terkait dengan HAM sejak penyatuan
Kementerian Negara Urusan HAM dengan
Departemen Kehakiman pada bulan Mei 2001

E. Evaluasi
1. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia,
Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi
Manusia berubah Nomenklatur baru menjadi

23
a. Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan
Hak Asasi Manusia.
b. Balai Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak
Asasi Manusia.
c. Badan Pengkajian dan Pengembangan Hukum dan
Hak Asasi Manusia.
d. Badan Intelijen dan Pengembangan Hukum dan Hak
Asasi Manusia.
2. Badan penelitian dan Pengembangan hukum dan
HAM secara hirarki berada dibawah
a. Menteri hukum dan HAM
b. Dirjen HAM
c. Dirjen Pemasyarakatan
d. Setjen
3. Badan Penelitian dan pengembangan hukum dan
HAM sejajar dengan Eselon
a. Satu
b. Dua
c. Dua b
d. Dua a

24
4. Badan penelitian dan Pengembangan hukum dan
HAM dipimpin oleh
a. Kepala Badan
b. Dirjen.
c. Setjen.
d. Itjen.
5. Badan penelitian dan Pengembangan hukum dan
HAM berkantor di
a. Di pusat pemerintahan Jakarta.
b. Disetiap kanwil seluruh Indondoesia
c. Di UPT seleruh Indonesia
d. Di mana ada penelitian dan pengkajian hukum

25
F. Umpan Balik

1) Apakah bahan modul ini terlalu berat bagi peserta


pelatihan?
2) Apakah peserta pelatihan menggunakan alat bantu
belajar ?
3) Apakah alokasi waktu penyampaian materi dalam
modul dirasa cukup untuk pembelajaran peserta
pelatihan?
4) Apakah materi dalam modul tersebut sudah dikuasai
oleh peserta pelatihan?

26
BAB III

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi


Setelah membaca bab ini, peserta pelatihan
diharapkan dapat mengidentifikasikan tugas
dan fungsi balitbang kumham yang terdiri
satu sekertariat dan empat pusat ( bidang
tehnis)

(1) Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum


dan Hak Asasi Manusia berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri.
(2) Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum
dan Hak Asasi Manusia dipimpin oleh Kepala
Badan.

Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan


Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan
penelitian dan pengembangan dibidang hukum dan
hak asasi manusia.

27
Badan Penelitian Pengembangan Hukum dan Hak
Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan kebijakan teknis, program, dan


anggaran, pengkajian, penelitian, dan
pengembangan dibidang hukum dan hak asasi
manusia;

b. pelaksanaan pengkajian, penelitian, dan


pengembangan di bidang hukum dan hak asasi
manusia;

c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan


pengkajian, penelitian, dan pengembangan
dibidang hukum dan hak asasi manusia;

d. pelaksanaan administrasi Badan Penelitian dan


Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia;
dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh


Menteri

28
Susunan Organisasi

Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan


Hak Asasi Manusia terdiri atas:

a. Sekretariat Badan;

b. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum;

c. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi


Manusia;

d. Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan;


dan

e. Pusat Pengembangan Data dan Informasi


Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

29
30
A. Sekretariat Badan

Sekretariat Badan mempunyai tugas melaksanakan


pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh
satuan organisasi di lingkungan Badan Penelitian dan
Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Sekretariat Badan menyelenggarakan fungsi:

a. Koordinasi dan penyusunan rencana, program,


dan anggaran;

b. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian;

c. Pelaksanaan urusan keuangan;

d. Pengelolaan urusan barang milik Negara dan


umum;

e. Pelaksanaan hubungan masyarakat dan tata


usaha;

f. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan


pelaporan program anggaran; dan

g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga


Badan.

31
Sekretariat Badan terdiri atas :

a. Bagian Program dan Pelaporan;


b. Bagian Kepegawaian;
c. Bagian Keuangan;
d. Bagian Pengelolaan BarangMilik Negara dan Umum;
e. Bagian Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha;dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas


melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan
rencana, program, dan anggaran, fasilitasi pelaksanaan
penataan kelembagaan organisasi dan reformasi
birokrasi, serta pelaksanaan evaluasi, dan pelaporan
dilingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan
Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Bagian Program dan Pelaporan menyelenggarakan


fungsi:

a. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana,


program, dan anggaran;dan

32
b. Fasilitasi pelaksanaan penataan kelembagaan,
organisasi, dan reformasi birokrasi serta pelaksanaan
evaluasi dan pelaporan.

Bagian Program dan Pelaporan terdiri atas:

a. Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran; dan


b. Subbagian Kelembagaan, Reformasi Birokrasi,
Evaluasi, dan Pelaporan.
(1) Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan
anggaran Badan Penelitian dan Pengembangan
Hukum dan Hak Asasi Manusia.
(2) Subbagian Kelembagaan, Reformasi Birokrasi,
Evaluasi, dan Pelaporan mempunyai tugas
melakukan fasilitasi pelaksanaan penataan
kelembagaan, organisasi, dan reformasi birokrasi,
serta evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program
dan anggaran Badan Penelitian dan Pengembangan
Hukum dan Hak Asasi Manusia.

33
Bagian Kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan urusan administrasi kepegawaian
dilingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan
Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Bagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan pelaksanaan urusan umum kepegawaian


di lingkungan Badan penelitian dan Pengembangan
Hukum dan Hak Asasi Manusia;
b. Penyiapan pelaksanaan urusan mutasi,
pemberhentian, dan pensiun pegawai di lingkungan
Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan
Hak Asasi Manusia; dan
c. Penyiapan pelaksanaan urusan administrasi jabatan
fungsional di lingkungan Badan Penelitian dan
Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Bagian Kepegawaian terdiri atas:

a. Subbagian Umum Kepegawaian;


b. Subbagian mutasi dan pemberhentian;dan
c. Subbagian Administrasi Jabatan Fungsional.

34
(1) Subbagian Umum Kepegawaian mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pelaksanaan urusan
umum kepegawaian di lingkungan dan Penelitian dan
Pengembangan HukumdanHak AsasiManusia.
(2) Subbagian Mutasi dan Pemberhentian mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan
urusan mutasi, pemberhentian, dan pension pegawai
dilingkungan BadanPenelitiandanPengembangan
Hukumdan Hak Asasi Manusia.
(3) SubbagianAdministrasiJabatanFungsionalmempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan
urusan administrasi jabatan fungsional di lingkungan
Badan Penelitian dan Pengembangan Hukumdan Hak
Asasi Manusia.

Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan


urusan keuangan di lingkungan Badan Penelitian dan
Pengembangan Hukumdan Hak Asasi Manusia.

Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan urusan anggaran, penggajian, dan


tunjangan kinerja pegawai dilingkungan Badan

35
Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi
Manusia; dan
b. Pelaksanaan urusan penatausahaan
perbendaharaan, akuntansi, dan pelaporan keuangan
dilingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan
Hukumdan Hak Asasi Manusia.

Bagian Keuangan terdiri atas:

a. Sub bagian Pelaksanaan Anggaran;dan


b. Subbagian Perbendaharaan, Akuntansi, dan
Pelaporan.
(1) Sub bagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas
melakukan penyiapan pelaksanaanurusan anggaran,
penggajian, dan tunjangan kinerjapegawai di
lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan
Hukum dan Hak Asasi Manusia.
(2) Sub bagian Perbendaharaan, Akuntansi, dan
Pelaporan mempunyai tugasmelakukan penyiapan
pelaksanaan urusan penatausahaan perbendaharaan,
akuntansi, dan pelaporan keuangan di lingkungan
Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan
Hak Asasi Manusia.

36
Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara dan Umum
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan
barang milik negara, rumah tangga dan perlengkapan
di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan
Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara dan Umum


menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan penata usahaan dan pengelolaan


barang milik Negara di lingkungan Badan Penelitian
dan Pengembangan Hukumdan Hak Asasi Manusia;
dan
b. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan
dilingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan
Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara dan Umum


terdiri atas:

a. Sub bagian Pengelolaan Barang Milik Negara;dan


b. Sub bagian Umum.
(1) Subbagian Pengelolaan Barang Milik Negara
mempunyai tugas melakukan dan pengelolaan barang

37
milik Negara dilingkungan Badan Penelitian dan
Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia.
(2) Sub bagian Umum mempunyai tugas melakukan
urusan rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan
Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan
Hak Asasi Manusia.

Bagian Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha


mempunyai tugas melakksanakan urusan tata usaha
pimpinan, hubungan masyarakat
keprotokolan,ketatausahaan,persuratan, kearsipan,
perpustakaan, dan administrasi perjalanan dinas
dilingkungan Badan Penelitiandan Pengembangan
Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Bagian Hubungan Masyarakatdan Tata Usaha


menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan urusan tata usaha pimpinan, hubungan


masyarakat, dan keprotokolan dilingkungan Badan
Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi
Manusia;dan

38
b. Pelaksanaan urusan ketatausahaan, persuratan,
kearsipan, perpustakaan, dan administrasi perjalanan
dinas di lingkungan Badan Penelitiandan
Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Bagian Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha terdiri


atas:

a. Subbagian Tata Usaha Pimpinan, Hubungan


Masyarakat, dan Protokol;
b. Subbagian Tata Usaha dan Persuratan.
(1) Subbagian Tata Usaha Pimpinan, Hubungan
Masyarakat, dan Protokol mempunyai tugas
melakukan penyiapan pelaksanaan urusan tata usaha
pimpinan, hubungan masyarakat,dan keprotokolan di
lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan
Hukum dan Hak Asasi Manusia.
(2) Subbagian Tata Usaha dan Persuratan mempunyai
tugas melakukan penyiapan pelaksanaan urusan
ketatausahaan, persuratan, kearsipan, perpustakaan,
dan administrasi perjalanan dinas di lingkungan
Badan Penelitiandan Pengembangan Hukum dan Hak
Asasi Manusia.

39
B. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum

40
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum
mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan
pengembangan dibidang hukum.

Pusat Penelitiandan Pengembangan Hukum


menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan kebijakan teknis, program,dan anggaran


penelitian dan pengembangan dibidang substansi
hukum,struktur hukum, masyarakat dan budaya.
b. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang
substansi hukum, struktur hukum, masyarakat dan
budaya hukum;
c. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
penelitian dan pengembangan di bidang substansi
hukum, struktur hukum, masyarakat dan budaya
hukum;
d. pelaksanaan pembinaan jabatan fungsional; dan
e. Pelaksanaan urusan tata usaha Pusat Penelitian dan
PengembanganHukum dan Hak Asasi Manusia.

41
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum terdiri
atas:

a. Bidang Penelitian dan Pengembangan Substansi


Hukum;
b. Bidang Penelitian dan Pengembangan Struktur
Hukum;
c. Bidang Penelitian dan Pengembangan Masyarakat
dan Budaya Hukum;
d. Subbagian Tata Usaha; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bidang Penelitian dan Pengembangan Substansi


Hukum mempunyai tugas melaksanakan penelitian
dan pengembangan dibidang substansi hukum.

Bidang Penelitian dan Pengembangan Substansi


Hukum menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran


penelitian dan pengembangan di bidang formulasi dan
implementasi hukum;
b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan dibidang
formulasi dan implementasi hukum; dan

42
c. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
penelitian dan pengembangan dibidang formulasi dan
implementasi hukum.

Bidang Penelitian dan Pengembangan Substansi


Hukum terdiri atas:

a. Subbidang Penelitian dan Pengembangan Formulasi


Hukum;dan
b. Subbidang Penelitian dan Pengembangan
Implementasi Hukum.
(1) Sub bidang Penelitian dan Pengembangan
Formulasi Hukum mempunyai tugas melakukan
penyiapanan bahan penyusunan kebijakan teknis,
program, dan anggaran, pelaksanaan, pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan penelitian dan
pengembangan di bidang formulasi hukum.
(2) Subbidang Penelitian dan Pengembangan
Implementasi Hukum mempunya tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis,
program, dan anggaran, pelaksanaan, pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan penelitian dan
pengembangan dibidang implementasi hukum.

43
Bidang Penelitian dan Pengembangan Struktur
Hukum mempunyai tugas melaksanakan Penelitian
dan pengembangan dibidang struktur hukum.

Bidang Penelitian dan Pengembangan Struktur


Hukum menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan kebijakanteknis, program,dan anggaran


penelitian dan pengembangan dibidang kelembagaan
dan penegakan hukum;
b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan dibidang
kelembagaan dan penegakan hukum;dan
c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
penelitian dan pengembangan dibidang kelembagaan
dan penegakan hukum.

Bidang Penelitian dan Pengembangan Struktur


Hukum terdiri atas:

a. Subbidang Penelitian dan Pengembangan


Kelembagaan Hukum; dan
b. Subbidang Penelitian dan Pengembangan Penegakan
Hukum.

44
(1) Subbidang Penelitian dan Pengembangan
Kelembagaan Hukum mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis,
program,dan anggaran, pelaksanaan, pemantauan,
evaluasi,dan pelaporan penelitian dan pengembangan
dibidang kelembagaan hukum.
(2) Sub bidang Penelitian dan Pengembangan
Penegakan Hukum mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis,
program, dan anggaran, pelaksanaan, pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan penelitian dan
pengembangan di bidang penegakan hukum.

Bidang Penelitian dan Pengembangan Masyarakat


dan Budaya hukum mempunyai tugas melaksanakan
penelitian dan pengembangan di bidang masyarakat
dan budaya hukum.

Bidang Penelitian dan Pengembangan Masyarakat


dan Budaya Hukum menyelenggarakan fungsi:

45
1. penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran
penelitian dan pengembangan dibidang masyarakat
dan budaya hukum;
2. pelaksanaan penelitian dan pengembangan dibidang
masyarakat dan budaya hukum;dan
3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
penelitian dan pengembangan dibidang masyarakat
dan budaya hukum.

Bidang Penelitian dan Pengembangan Masyarakat


dan Budaya Hukum terdiri atas:

a. Subbidang Penelitian dan Pengembangan


Masyarakat Hukum; dan
b. Subbidang Penelitian dan Pengembangan Budaya
Hukum.
(1) Subbidang Penelitiandan Pengembangan Masyarakat
Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan kebijakan teknis, program,dan
anggaran, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan penelitian dan pengembangan dibidang
masyarakat hukum.

46
Sub bidang Penelitian dan Pengembangan Budaya
Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan kebijakan teknis, program, dan
anggaran, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan
Pelaporan penelitian dan pengembangan dibidang
budaya hukum.
(2) Sub bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan
urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Penelitian
dan Pengembangan Hukum.
Subbagian Tata Usaha sebagaimana dalam
melaksanakan tugasnya secara administrasi berada
dibawah Bagian Kepegawaian pada Sekretariat
Badan Penelitian dan Pengembangan Hukumdan Hak
Asasi Manusia dan secara operasional bertanggung
jawab kepada Kepala Pusat Penelitian dan
pengembangan hukum

47
C. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia Pusat

48
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi
Manusia mempunyai tugas melaksanakan penelitian
dan pengembangan dibidang Hak Asasi Manusia.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi


Manusia menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran


penelitian dan pengembangan di bidang hak sipil,
politik, ekonomi, sosial dan budaya, serta resolusi
konflik;
b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan dibidang
hak sipil, politik, ekonomi, sosial,dan budaya,serta
resolusi konflik;
c. pemantauan, evaluasi,dan pelaporan pelaksanaan
penelitian dan pengembangan dibidang hak
sipil,politik,ekonomi, sosial,dan budaya,serta resolusi
konflik;
d. pelaksanaan pembinaan jabatan fungsional;dan
e. Pelaksanaan urusan tata usaha pada Pusat
Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia.

49
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi
Manusia terdiri atas:

a. Bidang Penelitian dan Pengembangan Hak Sipil


dan Politik;
b. Budaya;
c. Bidang Penelitian dan Pengembangan Resolusi
Konflik;
d. SubbagianTataUsaha;dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bidang Penelitian dan Pengembangan Hak Sipil dan


Politik mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan
pengembangan dibidang hak sipil dan politik.

Bidang Penelitian dan Pengembangan Hak Sipil


danPolitik menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan kebijakan teknis, program, dan


anggaran penelitian dan pengembangan di bidang
hak sipil dan politik.
b. Pelaksanaanpenelitian dan pengembangan
dibidang haksipil dan politik; dan

50
c. Pemantauan, evaluasi,dan pelaporan pelaksanaan
penelitian dan pengembangan di bidang hak sipil
dan politik.

Bidang Penelitian dan Pengembangan Hak Sipil dan


Politik terdiri atas:

a. Subbidang Penelitian dan Pengembangan Hak


Sipil; dan
b. Subbidang Penelitian dan Pengembangan Hak
Politik.
(1) Sub bidang Penelitian dan Pengembangan Hak
Sipil mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan kebijakan teknis, program, dan
anggaran, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi,
dan pelaporan penelitian dan pengembangan
dibidang hak sipil.
(2) Subbidang Penelitian dan Pengembangan hak
Politik mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan kebijakan teknis, program, dan
anggaran, pelaksanaan, pemantauan,
evaluasi,dan pelaporan penelitian dan
pengembangan dibidang hak politik.

51
Bidang Penelitian dan Pengembangan Hak Ekonomi,
Sosial, dan Budaya mempunyai tugas melaksanakan
penelitian dan pengembangan dibidang hak ekonomi,
sosial, dan budaya.

Bidang Penelitian dan Pengembangan Hak Ekonomi,


Sosial, dan Budaya menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan kebijakan teknis, program, dan


anggaran penelitian dan pengembangan dibidang
hak ekonomi,sosial,dan budaya;
b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan
dibidang hak ekonomi, social dan budaya;dan
c. pemantauan,evaluasi,dan pelaporan pelaksanaan
penelitian dan pengembangan dibidang hak
ekonomi, sosial, dan budaya.

Bidang Penelitian dan Pengembangan Hak Ekonomi,


Sosial,dan Budaya terdiri atas:

a. Subbidang Penelitian dan Pengembangan Hak


Ekonomi; dan
b. Subbidang Penelitian dan Pengembangan Hak
Sosial dan Budaya
52
(1) Subbidang Penelitian dan Pengembangan Hak
Ekonomi mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan kebijakan teknis,
program,dananggaran,pelaksanaan pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan penelitian dan
pengembangan dibidang hak ekonomi.
(2) Subbidang Penelitian dan Pengembangan Hak
Sosial dan Budaya mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis,
program,dan anggaran, pelaksanaan
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penelitian
dan pengembangan dibidang hak sosial dan
budaya.

Bidang Penelitian dan Pengembangan Resolusi


Konflik mempunyai tugas melaksanakan penelitian
dan pengembangan dibidang resolusi konflik.

Bidang Penelitian dan Pengembangan Resolusi


Konflik menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan kebijakan teknis, program, dan


anggaran penelitian dan pengembangan dibidang

53
resolusi konflik sipil, politik, ekonomi, sosial, dan
budaya;
b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan
dibidang resolusi konflik sipil, politik,
ekonomi,sosial,dan budaya;dan
c. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan penelitian dan pengembangan
dibidang resolusi konflik sipil, politik, ekonomi,
sosial, dan budaya.

Bidang Penelitian dan Pengembangan Resolusi


Konflik terdiri atas:

a. Subbidang Penelitian dan Pengembangan


Resolusi Konflik Sipil dan politik;dan
b. Subbidang Penelitian dan Pengembangan
Resolusi Konflik Ekonomi, Sosial, dan Budaya.
(1) Subbidang Penelitian dan Pengembangan
Resolusi Konflik Sipil dan Politik mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
kebijakan teknis, program, dan anggaran
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan

54
pelaporan penelitian dan pengembangan
dibidang resolusi konflik sipil dan politik.
Subbidang Penelitian dan Pengembangan
Resolusi Konflik Ekonomi, Sosial, dan Budaya
mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahanpenyusunan kebijakan teknis, program dan
anggaran, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi
dan pelaporan penelitiandan pengembangan di
bidang resolusi konflik ekonomi, sosial dan
budaya.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas
melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi
Manusia.
Subbagian Tata Usaha sebagaimana
dimaksudpadaayat(1),dalam melaksanakan
tugasnya secara administrasi berada dibawah
Bagian Kepegawaian pada Sekretariat Badan
Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak
Asasi Manusia dan secara operasional
bertanggung jawab kepada Kepala Pusat

55
Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi
Manusia.

D. Pusat Pengkajian dan Pengembangan


Kebijakan

56
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan
pengembangan kebijakan dibidang kelembagaan dan
ketatalaksanaan, sumberdaya manusia, pelayanan
hukum,hak asasi manusia,pemasyarakatan,dan
imigrasi.

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan


menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan
kebijakanteknis,program,dananggaranpengkajian dan
pengembangan kebijakan di bidang kelembagaan
dan ketatalaksanaan,sumberdayamanusia,
pelayananhukum,hak asasi
manusia,pemasyarakatan,dan imigrasi;
b. pelaksanaan pengkajian dan pengembangan
kebijakan di bidang kelembagaan dan
ketatalaksanaan, sumberdayamanusia,pelayanan
hukum, hak asasi manusia, pemasyarakatan,dan
imigrasi;
c. pemantauan, evaluasi,danpelaporanpelaksanaan
pengkajiandan pengembangan kebijakan di bidang

57
kelembagaan dan ketatalaksanaan,sumberdaya
manusia, pelayanan hukum, hakasasi manusia,
pemasyarakatan, dan imigrasi;
d. pelaksanaanpembinaanjabatanfungsional;dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha pada Pusat
Pengkajian danPengembangan Kebijakan.

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan


terdiri atas :

a. BidangPengkajiandanPengembanganKebijakanKelem
bagaandanKetatalaksanaan;
b. Bidang Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
Sumber Daya Manusia;
c. Bidang Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
Pelayanan Hukum, Hak Asasi Manusia,
Pemasyarakatan, dan Imigrasi;
d. Subbagian Tata Usaha; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bidang Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan


Kelembagaan dan Ketatalaksanaan mempunyai tugas
melaksanakan pengkajian dan pengembangan

58
kebijakan dibidang kelembagaan dan
ketatalaksanaan.

Bidang Pengkajian dan Pengembangan


KebijakanKelembagaan dan Ketatalaksanaan
menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran


pengkajian dan pengembangan kebijakan di bidang
kelembagaan dan ketatalaksanaan;
b. pelaksanaan pengkajian dan pengembangan
kebijakan di bidang kelembagaan dan
ketatalaksanaan;dan
c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
pengkajian dan pengembangan kebijakan di bidang
kelembagaan dan ketatalaksanaan.

Bidang Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan


Kelembagaan dan Ketatalaksanaan terdiri atas:

a. Subbidang Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan


Kelembagaan;dan
b. Subbidang Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
Ketatalaksanaan.

59
(1) Subbidang Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
Kelembagaan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis,
program dan anggaran, pelaksanaan, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan pengkajian dan
pengembangan kebijakandi bidang kelembagaan.
(2) Subbidang Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
Ketatalaksanaan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis,
program, dan anggaran, pelaksanaan, pemantauan,
evaluasi, dan pelaporan pengkajian dan
pengembangan kebijakan di bidang ketatalaksanaan.

Bidang Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan


Sumber Daya Manusia mempunyai tugas
melaksanakan pengkajian dan pengembangan
kebijakan dibidang sumber daya manusia.

Bidang Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan


Sumber Daya Manusia menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran


pengkajian dan pengembangan kebijakan dibidang

60
manajemen sumberdaya manusia serta pendidikan
dan pelatihan;
b. pelaksanaan pengkajian dan pengembangan
kebijakan di bidang manajemen sumberdayamanusia,
sertapendidikan dan pelatihan;dan
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
pengkajian dan pengembangan kebijakan dibidang
manajemen sumberdaya manusia, serta pendidikan
dan pelatihan.

BidangPengkajiandanPengembangan
KebijakanSumberDayaManusia terdiriatas:

a. Subbidang Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan


Manajemen Sumber Daya Manusia;dan
b. Subbidang PengkajiandanPengembangan Kebijakan
Pendidikan dan Pelatihan.
(1) Subbidang Pengkajian dan Pengembangan
KebijakanManajemen Sumber Daya Manusia
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan kebijakan teknis, program,dan anggaran,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi,dan pelaporan

61
pengkajiandan pengembangan kebijakan di bidang
manajemen sumber daya manusia.
(2) Subbidang Pengkajian dan Pengembangan
KebijakanPendidikandan Pelatihan mempunyai tugas
melakukanpenyiapanbahanpenyusunan kebijakan
teknis, program dan anggaran, pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengkajian dan
pengembangan kebijakan di bidang pendidikan dan
pelatihan.

Bidang Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan


Pelayanan Hukum, Hak Asasi Manusia,
Pemasyarakatan, dan Imigrasi mempunyai tugas
melaksanakan pengkajian dan pengembangan
kebijakan di bidang pelayanan hukum, hak asasi
manusia, pemasyarakatan, dan imigrasi.

Bidang Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan


Pelayanan Hukum, Hak Asasi Manusia,
Pemasyarakatan dan Imigrasi menyelenggarakan
fungsi:

a. Penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran


pengkajian dan pengembangan kebijakan dibidang

62
pelayanan hukum, hak asasi manusia,
pemasyarakatan dan imigrasi;
b. pelaksanaan pengkajian dan pengembangan
kebijakan di bidang pelayanan hukum,hak asasi
manusia, pemasyarakatan, dan imigrasi
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
pengkajian dan pengembangan kebijakan dibidang
pelayanan hukum, hak asasi manusia,
pemasyarakatan,dan imigrasi.

Bidang Pengkajiandan Pengembangan Kebijakan


Pelayanan Hukum, Hak Asasi Manusia,
Pemasyarakatan, dan Imigrasi terdiri atas:

a. Subbidang Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan


Pelayanan Hukum dan Hak Asasi Manusia;dan
b. Subbidang Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
Pemasyarakatan dan Imigrasi.
(1) Subbidang Pengkajian dan Pengembangan
Kebijakan Pelayanan Hukumdan Hak Asasi Manusia
mempunyai tugas melakukan
penyiapanbahanpenyusunan kebijakan teknis,
program dan anggaran,pelaksanaan, pemantauan,

63
evaluasi, dan pelaporan pengkajian dan
pengembangan kebijakan dibidang pelayanan hukum
dan hak asasi manusia.
(2) Subbidang Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
Pemasyarakatan, dan Imigrasi mempunyai tugas
melakukanpenyiapan bahan penyusunan kebijakan
teknis, program, dan anggaran, pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengkajian
dan pengembangan kebijakan dibidang
Pemasyarakatan dan Imigrasi.
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan
urusan tata usahadan rumah tangga Pusat
Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan.
(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada
ayat(1),dalam melaksanakan tugasnya secara
administrasi berada dibawah Bagian Kepegawaian
pada Sekretariat Badan Penelitian dan
Pengembangan Hukumdan Hak Asasi Manusia dan
secara operasional bertanggung jawab kepada
Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan
Kebijakan.

64
E. Pusat Pengembangan Data dan Informasi
Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Pusat Pengembangan Data dan Informasi Penelitian


Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas
melaksanakan pengembangan datadan informasi
penelitian hukum dan hak asasi manusia.

Pusat Pengembangan Data dan Informasi Penelitian


Hukum dan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan
fungsi:

a. penyusunan kebijakanteknis, program, dan anggaran


meta analisis data dan informasi, pengembangan
teknologidan system informasi, sertafasilitasi publikasi
hasil penelitian dan pengembangan dibidang hukum
dan hak asasi manusia;
b. pelaksanaan meta analisis data dan informasi,
pengembangan teknologi dan sistem informasi,
serta fasilitasi publikasi hasil
penelitiandanpengembangan dibidang Hukum dan
Hak Asasi Manusia;
c. pemantauan, evaluasi,dan laporan pelaksanaan meta
analisis data dan informasi,pengembangan teknologi

65
dan system informasi,serta fasilitasi publikasi hasil
penelitian dan pengembangan dibidang Hukum dan
Hak Asasi Manusia;
d. Pelaksanaan pembinaan jabatan fungsional
e. Pelaksanaan urusan tata usaha pada Pusat
Pengembangan Data dan Informasi Penelitian Hukum
dan Hak Asasi Manusia;

Pusat Pengembangan Data dan Informasi Penelitian


Hukum dan Hak AsasiManusia terdiriatas:

a. BidangMetaAnalisisDataPenelitianHukumdanHakAsa
siManusia;
b. Bidang Pengembangan Teknologi dan Sistem
Informasi Penelitian Hukumdan Hak Asasi Manusia;
c. Bidang Fasilitasi Publikasi Penelitian Hukum dan Hak
Asasi Manusia;
d. Subbagian Tata Usaha;dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bidang Meta Analisis Data Penelitian Hukumdan Hak


Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan meta
analisis data penelitiandan pengembangan dibidang
hukum dan hak asasi manusia.

66
Bidang Meta Analisis Data Penelitian Hukumdan Hak
Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan kebijakan teknis, program dan anggaran


meta analisis data penelitian dan pengembangan
dibidang hukum dan hakasasi manusia;
b. Pelaksanaan meta analisis data penelitian dan
pengembangan di bidang hukum dan hak asasi
manusia;dan
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
meta analisis data penelitian dan pengembangan
dibidang hukum dan hak asasi manusia.

Bidang Meta Analisis Data Penelitian Hukum dan Hak


Asasi Manusia terdiri atas:

a. Subbidang Meta Analisis Data Penelitian Hukum; dan


b. SubbidangMetaAnalisisDataPenelitianHakAsasiManu
sia.
(1) Subbidang Meta Analisis Data Penelitian
Hukummempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan kebijakan teknis, program dan
anggaran, pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan

67
pelaporan meta analisis data penelitian dan
pengembangan dibidang hukum.
(2) Subbidang Meta Analisis Data Penelitian Hak
Asasi Manusiamempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan
teknis, program, dan anggaran,pelaksanaan
pemantauan,evaluasi, dan pelaporan meta analisis
data penelitian dan pengembangan dibidang hak
asasi manusia.

Bidang Pengembangan Teknologi dan Sistem


informasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia
mempunyai tugas melaksanakan pengembangan
teknologi dan system informasi penelitian dan
pengembangan di bidang hukum dan hakasasi
manusia.

Bidang Pengembangan Teknologi dan Sistem


Informasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia
menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan kebijakanteknis,program,dan anggaran


pengembangan teknologi dan sistem informasi

68
penelitian dan pengembangan di bidang hukum dan
hak asasi manusia;
b. pelaksanaanpengembanganteknologidan system
informasi penelitian dan pengembangan di bidang
hukum dan hak asasi manusia;dan
c. pemantauan, evaluasi,dan pelaporan pelaksanaan
pengembangan teknologi dan sistem informasi
penelitian dan pengembangan di bidang hukum dan
hakasasi manusia.

Bidang Pengembangan Teknologi dan Sistem


Informasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia
terdiri atas:

a. Subbidang Pengembangan Teknologi Informasi


Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia;dan
b. Subbidang Pengembangan SistemInformasi
Penelitian Hukumdan Hak Asasi Manusia.
(1) Subbidang Pengembangan Teknologi Informasi
Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
kebijakan teknis, program anggaran, pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi,dan pelaporan pengembangan

69
dan pelayanan teknologi informasi penelitian dan
pengembangan dibidang hukum dan hak asasi
manusia.
(2) Subbidang Pengembangan Sistem Informasi
Penelitian Hukum dan Hak AsasiManusia mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
kebijakanteknis,program, dan anggaran, pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi,dan pelaporan pengembangan
dan pelayanan system informasi penelitian dan
pengembangan dibidang hukum dan hak asasi
manusia.

Bidang Fasilitasi Publikasi Penelitian Hukum dan Hak


Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan dan pelayanan publikasi dan
dokumentasi hasil penelitian dan pengembangan
dibidang hukum dan hak asasi manusia.

Bidang Fasilitasi Publikasi Penelitian Hukum dan Hak


Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran


pengembangan dan pelayanan publikasi dan

70
dokumentasi hasil penelitian dan pengembangan
dibidang hukum dan hak asasi manusia;
b. pelaksanaan pengembangan dan pelayanan publikasi
dan dokumentasi hasil penelitian dan pengembangan
dibidang hukum danhakasasimanusia;dan
c. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
pengembangan dan pelayanan publikasi dan
dokumentasi hasil penelitian dan pengembangan
dibidang hukum dan hak asasi manusia.

Bidang Fasilitasi Publikasi Penelitian Hukum dan Hak


Asasi Manusia terdiriatas:

a. Subbidang Publikasi Penelitian Hukum;dan


b. Subbidang Publikasi Penelitian Hak Asasi Manusia.
(1) Subbidang Publikasi Penelitian Hukum mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
kebijakan teknis, program, dan anggaran
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi,danpelaporan
pengembangan dan pelayanan publikasi dan
dokumentasi hasil penelitian dan pengembangan
dibidang hukum.

71
(2) Subbidang Publikasi Penelitian Hak Asasi Manusia
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan kebijakan teknis, program, dan
anggaran, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan pengembangan dan pelayanan publikasi
dan dokumentasi hasil penelitian dan pengembangan
dibidang hak asasi manusia.
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan
urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat
Pengembangan Data dan Informasi Hukum dan Hak
Asasi Manusia.
(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada
ayat(1), dalam melaksanakan tugasnya secara
administrasi berada dibawah Bagian Kepegawaian
pada Sekretariat BadanPenelitiandanPengembangan
Hukum dan Hak Asasi Manusia dan secara
operasional bertanggung jawab kepada Kepala Pusat
Pengembangan Data dan Informasi Hukum dan Hak
Asasi Manusia.

Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan


Hak Asasi Manusia adalah unsur penunjang
pelaksanaan tugas pokokkementerian hukumdan

72
HAM di bidang penelitian dan pengembangan HAM
yang bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan
HAM.

Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi


manusia mempunyai tugas melaksanakan penelitian
dan pengembangan Hak Asasi Manusia dengan
fungsi:

 Perumusan rekomendasi kebijakan hasil penelitian


dan pengembangan HAM

 Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan


prosedur dalam rangka pemajuan, penegakan,
pemenuhan, perlindungan dan penghormatan HAM

 Perumusan rekomendasi kebijakan harmonisasi


peraturan perundang-undangan dalam perspektif
HAM

 Perumusan kebijakan teknis penggunaan teknologi


dan informasi yang berkaitan dengan pemajuan,
penegakan, pemenuhan, perlindungan dan
penghormatan HAM

73
 Pemberian bimbingan Teknis dan Evaluasi
Pelaksanaan koordinasi program kerjasama HAM
dengan instansi/Lembaga baik dalam maupun luar
negeri

 Pelaksanaan pembinaan administrasi kepada semua


unsur di lingkungan Badan

F. Latihan.

Silakan bersiskusi dengan teman pada Orta


Balitbangkum dan HAM ada berapa eselon satu dan
eselon dua, dan apa nama jabatan tersebut

G. Rangkuman:
Badan penelitian dan pengembangan hukum adalah
unit eselon satu dipimpin oleh kepala badan dan
mempunyai 5 eslon 2 terdiri dari
1. sekertariat badan
2. Pusat peneliatian dan pengembangan hukum
3. Pusat peneliatian dan pengembangan HAM
4. Pusat pengkajian dan pengembangan kebijakan
5. Pusat pengembangan data dan pengembangan
informasi penelitian hukum dan HAM

74
H. Evaluasi

1. Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan


Hak Asasi Manusia mempunyai tugas
a. melaksanakan penelitian dan pengembangan
dibidang hukum dan hak asasi manusia.
b. melaksanakan penelitian dan pengembangan
dibidang hukum dan hak perembuan
c. melaksanakan penelitian dan pengembangan
dibidang hukum dan kaum rentan
d. Melaksanakan penelitian dan pengembangan
dibidang hukum dan hak asasi manusia khusus di
daerah tertinggal.
2. Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan
Hak Asasi Manusia mempunyai pejabat eselon dua
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8

75
3. Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan
Hak Asasi Manusia membawahi sekertaris badan
sebanyak
a. 1
b. 2.
c. 3.
d. 4
4. Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan
Hak Asasi Manusia ada empat teknis yang dipimpin
oleh
a. Kepala pusat
b. Kepala bidang
c. Kepala sub bidang
d. Kepala subdit
5. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
a. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Hukum dan HAM
b. Sekertaris badan
c. Menteri
d. Setjen

76
6. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak
Asasi Manusia berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada
a. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Hukum dan HAM
b. Sekertaris badan
c. Menteri
d. Setjen
7. Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan
Kebijakan berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada
a. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Hukum dan HAM
b. Sekertaris badan
c. Menteri
d. Setjen
8. Kepala Pusat Pengembangan Data dan Informasi
Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusiaberada
dibawah dan brtanggung jawab kepada
a. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Hukum dan HAM
b. Sekertaris badan

77
c. Menteri
d. Setjen
9. Eselon dua bidang tehnis di Badan Penelitian dan
Pengembangan Hukum dan HAM dipimpin oleh
a. Kepala pusat.
b. Direktur
c. Kakanwil
d. Kepala Divisi
10. Bagian kepegawaian di badan Penelitian dan
Pengembangan Hukum dan HAM berada dibawah
a. Sekertaris badan
b. Kepala Pusat
c. Direktur.
d. Setjen.
11. Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara dan Umum
pada badan Penelitian dan Pengembangan Hukum
dan HAM berada dibawah
a. Sekertaris badan
b. Kepala bidang
c. Kepala bagian kepegawaian
d. Sekjen.

78
12. Bidang Penelitian dan Pengembangan Masyarakat
dan Budaya Hukum adalah eselon 3 dibawah pusat
a. Pusat Penelitiandan Pengembangan Hukum pada
badan Penelitian dan Pengembangan Hukum
dan HAM
b. Sekertasis badan
c. Pusat kajian
d. Pusat peneliatian
13. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi
Manusia mempunyai tugas melaksanakan penelitian
dan pengembangan dibidang Hak Asasi Manusia
adalah eselon 2 di
a. Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum
dan HAM
b. BPSDM
c. BPHN
d. BPK

79
14. Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
pada Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum
dan HAM dipimpin oleh pejabat eselon
a. Dua
b. Tiga
c. Satu
d. Empat
15. Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan
Hak Asasi Manusia berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada
a. Menteri hukum dan HAM
b. Menteri dalam negeri
c. Menteri Riset
d. Presiden

80
I. Umpan Balik

i. Apakah bahan modul ini terlalu berat bagi peserta


pelatihan?

ii. Apakah peserta pelatihan menggunakan alat


bantu belajar ?

iii. Apakah alokasi waktu penyampaian materi dalam


modul dirasa cukup untuk pembelajaran peserta
pelatihan?

iv. Apakah materi dalam modul tersebut sudah


dikuasai oleh peserta pelatihan?

81
BAB IV
PENUTUP

Badan penelitian dan pengembangan hukum dan


HAM adalah lembaga yang baru dibentuk dengan
permen NO 29 tahun 2015 yang terdiri dari eselon
satu dipimpin oleh kepala badan dan mempunyai 5
eslon 2 terdiri dari
 sekertariat badan
 Pusat peneliatian dan pengembangan hukum
 Pusat peneliatian dan pengembangan HAM
 Pusat pengkajian dan pengembangan kebijakan
 Pusat pengembangan data dan pengembangan
informasi penelitian hukum dan HAM

82
Tindak Lanjut

Sebaiknya pegawai baru dimagangkan di disetiap


eselon 2 agar mengerti tugas dan fungsi di sekertariat
maupun di tehnis yaitu pusat mungkin hal ini sudah
dilakukan tapi kalau belum sebaiknya segera
dilakukan magang pada setiap tusi jenjang eselon 2

83
Daftar Pustaka
1. Dr anwar modul balitbang ham dan ditjen HAM 2018
2. Permen no 29 tahun 2015 Orta kementerian hukum
dan HAM
3. https://id.wikipedia.org/wiki/BadanPenelitiandanPenge
mbangan_Hukum_dan_Hak_Asasi_manusia

84

Anda mungkin juga menyukai