Anda di halaman 1dari 13

BAB III

STRUKTUR DAN FUNGSI TULANG, OTOT, DAN SENDI PADA MANUSIA

A. Mekanisme Gerak
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan YME yang paling sempurna. Berbeda
dengan makhluk hidup lainnya, yaitu hewan dan tumbuhan, dimana pergerakan mereka sangat
terbatas dan memiliki ruang lingkup yang sempit. Manusia bisa bergerak dengan bebas dan
kemana saja yang ia inginkan. Pada dasarnya, pergerakan tersebut didukung oleh sebuah sistem
yang kita sebut sebagai sistem pergerakan yang didukung oleh organ tulang dan rangka.
Berbicara soal tulang, memang ada banyak sekali jenis tulang yang terdapat dalam tubuh
manusia, paling tidak ada 206 tulang yang menyusun kerangka manusia. Namun, bagaimana cara
kerja kerangka itu atau mekanisme gerak pada manusia itu ?
Pada umumnya, mekanisme gerak pada manusia sudah sangat terkoordinasi dan dirangkai
dengan sangat baik. Artinya, gerakan yang kita lakukan sudah diproses secara baik. Bergerak
tentulah menyenangkan. Jika manusia tidak bisa bergerak, maka ia tidak bisa melakukan
aktivitasnya sehari-hari. Mungkin anda juga sudah merasa tidak asing lagi dengan materi
mekanisme gerak pada manusia ini.
Mengingat bahwa materi ini pernah anda pelajari ketika anda duduk di bangku sekolah.
Materi ini merupakan bagian dari pelajaran biologi atau IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Pada
dasarnya, mekanisme gerak pada manusia merupakan aspek dari kehidupan manusia.
Pada hakikatnya, rangsangan atau impuls yang diterima oleh tubuh kita akan diterima oleh organ
reseptor dan kemudian diteruskan ke pusat saraf. Dari pusat saraf akan diteruskan ke organ
efektor. Respon ini biasanya berbentuk gerakan. Proses perambatan impuls ini meliputi cara
merambat melalui sel saraf dan sinapsis. Oleh karena itu, tidak ada salahnya anda membaca
kembali mekanisme gerak pada manusia agar lebih memahaminya. Berikut ini adalah uraian
singkat mengenai mekanisme gerak pada manusia.
 Perambatan impuls melalui sel saraf
Pada umumnya, rambatan impuls atau rangsangan melalui serabut saraf terjadi dalam bentuk
aliran elektrik. Aliran impuls yang terjadi adalah rangsangan masuk ke dalam dendrite,
kemudian menuju badan sel saraf dan neurit. Setelah itu akan keluar melalui sinapsis.
Pada dasarnya, perambatan impuls ini terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara
bagian luar dan dalam sel saraf. Pada saat beristirahat, sel saraf bagian luarnya merupakan
kutub positif, sedangkan bagian dalamnya merupakan kutub negatif.
Adanya rangsangan dari organ reseptor dapat menyebabkan pembalikan beda potensial
(depolarisasi), sehingga terjadi perambatan gelombang sesuai beda potensial. Variasi
kecepatan perambatan gelombang dipengaruhi oleh diameter akson dan ada atau tidaknya
selubung myelin, yaitu antara 1 sampai 120 m per detik. Pengembalian posisi ke posisi awal
memerlukan waktu sekitar 1/500 sampai 1/1000 detik. Stimulus yang lemah tidak akan
menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial listrik, namun sebaliknya jika stimulus
kuat, maka impuls yang akan dihantarkan ke sel saraf lainnya.
 Perambatan impuls melalui sinapsis 
Ujung akson sel saraf akan membentuk tonjolan sinapsis yang berisi sitoplasma, di dalam
sitoplasma ini terdapat lagi membran kecil yang berisi neurotransmitter. Ketika impuls
sampai ke ujung neuron, maka vesikula akan melepaskan neurotransmitter.
Perambatan impuls dari saraf motorik ke otot pada organ efektor  melalui sinapsis. Sinapsis
ini berbentuk seperti cawan dan mengelilingi sel otot. Otot merupakan organ yang dapat
bergerak dan menggerakan organ.
Berdasarkan alur stimulus, gerakan bisa dibedakan menjadi dua, yaitu gerakan biasa  dan
gerak reflex. Gerakan biasa merupakan gerakan yang disadari oleh tubuh, sedangkan gerakan
reflex terjadi dalam waktu yang cepat dan dilakukan oleh tubuh secara spontan.
 Gerakan biasa
Untuk melakukan gerakan biasa ada alur impuls yang harus dilewati, yaitu stimulus pada
organ reseptor menuju sel saraf sensorik dan kemudian dibwa ke otak. Setelah itu, digerakan
melalui sel saraf motorik dan respon pada organ efektor.
 Gerakan reflex
Gerakan ini terjadi secara otomatis dan spontan oleh tubuh. urutannya adalah stimulus pada
organ reseptor menuju sel saraf sensorik dan sel penghubung atau asosiasi pada sumsum
tulang belakang. Setelah itu merambat ke sel saraf motorik dan respon pada organ efektor.

B. Tulang
Tulang adalah organ dengan struktur keras dan kaku yang membentuk kerangka manusia.
Organ-organ ini dinamis dan terus berubah sering stimulus dari lingkungan. Beberapa tulang
dapat menyatu dan membentuk tulang yang lebih kuat seperti yang terjadi pada masa
pertumbuhan (bayi memiliki 300 tulang, sementara dewasa hanya 206 tulang. Selain itu, tulang
juga dapat membesar atau mengecil, menebal atau menipis, atau menguat jika dibutuhkan. Saat
patah, misalnya dalam cedera, tulang dapat tumbuh kembali tanpa meninggalkan luka.
Tulang memiliki banyak fungsi penting, di antaranya:

 Menjadi penopang dan menciptakan struktur serta bentuk tubuh manusia


 Melindungi organ vital yang rapuh
 Menghasilkan sel darah putih dan merah. Selain itu, sel dari tulang belakang seperti sel
punca yang terletak pada lapisan paling dalam
 Memfasilitasi respirasi
 Menyimpan lemak dan mineral yang dikeluarkan saat tubuh membutuhkan, sehingga
berperan penting dalam homeostasis
 Memungkinkan fungsi motorik dan lokomotif, yang berkoordinasi dengan otot dan sendi
sehingga tulang dapat terhubung
 Tulang menghasilkan empat jenis sel: osteosit, osteoklas, osteoblas, dan sel-sel lapisan.
 Osteoblas adalah salah satu sel yang membuat tulang baru saat tubuh bertumbuh.
Osteoblas jika terkumpul membentuk materi fleksibel yang disebut osteoid, yang
menyatukan mineral sehingga menjadi keras dan kuat. Osteoblas juga bertanggung jawab
membangun kembali tulang yang rusak akibat retakan dan cedera.
 Osteosit biasanya ditemukan pada tulang kompak yang menopas tubuh dan otot,
berbentuk seperti bintang yang dapat menukar mineral dengan sel lain di sekitarnya.
 Sel lapisan menutupi bagian luar tulang dengan fungsi utama mengontrol pergerakan dari
molekul yang ditemukan di bagian dalam atau luar tulang.
 Osteoklas adalah sel yang memecah diri untuk menyerap kembali tulang yang ada.
Mereka bekerja sama dengan osteoblas untuk membentuk kembali tulang, jika mengalami
kerusakan akibat cedera.

a) Jenis-jenis Penyakit Tulang


a. Osteoporosis – Kondisi yang umumnya dialami oleh orang lanjut usia karena
hilangnya massa tulang dan melemahnya struktur tulang. Ini menyebabkan hilangnya
kepadatan tulang, sehingga lebih rentan terhadap kerusakan dan patah.
b. Penyakit Paget – Ini adalah kondisi di mana tulang membesar hingga ukuran
abnormal dan juga menebal. Namun, rapuh. Ini disebabkan oleh kelainan yang
menyebabkan sel tulang membangun kembali jaringannya.
c. Rickets / Osteomalasia - Sebuah penyakit tulang juga ditandai dengan tulang rapuh
dan lemah, akibat kekurangan vitamin D.
d. Akromegali - Sebuah penyakit tulang yang disebabkan oleh kelebihan produksi
hormon pertumbuhan dalam tubuh, menyebabkan struktur tulang wajah tumbuh
berlebihan dan ekstremitas.
e. Kanker tulang - Sebuah kanker yang menyerang tulang baik secara langsung atau
melalui metastasis dari kanker di bagian tubuh lain.
f. Osteomielitis - Infeksi bakteri yang menyebabkan peradangan pada tulang atau tulang
sumsum.

b) Jenis-jenis Prosedur dan Bedah Tulang


 Perbaikan patah tulang – Patah tulang yang tidak terlalu parah biasanya diobati
dengan belat atau casting. Namun, patah tulang parah mungkin memerlukan prosedur
operasi yang disebut reduksi terbuka dan bedah fiksasi internal (ORIF) yang
melibatkan penggunaan sekrup logam, batang, pin atau piring untuk menjaga tulang
yang patah tetap pada tempatnya.
 Cangkok tulang - Ini mengacu pada berbagai metode bedah dilakukan untuk
merangsang pembentukan tulang baru. Prosedur minimal invasif ini melibatkan
penambahan jaringan ke daerah-daerah tertentu untuk menginduksi sel-sel pembentuk
tulang.
 Bedah pembersihan - Infeksi tulang dan osteomyelitis seringkali memerlukan
pembedahan untuk mengakses tulang melalui sayatan pada kulit dan dibersihkan
dengan antibiotik.
 Pembentukan kembali tulang - Tulang yang rusak parah atau terinfeksi dapat
dibentuk kembali melalui berbagai cara, termasuk pencangkokan tulang, pemindahan
tulang atau penggunaan fixator eksternal.
 Biopsi tulang - Biasanya dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis kanker tulang
atau untuk memeriksa pertumbuhan abnormal, biopsi tulang adalah prosedur di mana
sampel tulang kecil akan diambil dan diperiksa.

C. Rangka
Manusia adalah satu-satunya makhluk ciptaan Alah yang diciptakan dengan sebaik-baiknya
bentuk. Manusia  adalah makhluk yang secara fisik melebihi makhluk-makhluk lainnya. Dengan
fisik yang sempurna kita dapat berdiri, berlari, memegang benda, menendang bola dan dapat
melakukan berbagai aktifitas lainnya. Fisik manusia terdiri dari tulang belulang, daging dan
kulit. Tulang belulang manusia yang saling berhubungan membentuk kerangka. Nah, pada
bahasan kali ini asa generasiku.blogspot.com akan membahas masalah Kerangka Manusia dan
Fungsinya. Fungsi kerangka manusia adalah sebagai berikut  :
1) Sebagai penegak tubuh
2) Sebagai pembentuk tubuh
3) Sebagai tempat melekatnya otot (otot rangka)
4) Sebagai pelindung bagian tubuh yang penting
5) Sebagai tempat pembentukkan sel darah merah
6) Sebagai alat gerak pasif

 Bagian-Bagian Rangka Manusia


Rangka manusia terbagi menjadi 3 kelompok yaitu :
a. Rangka kepala/ tengkorak berfungsi melindungi otak
b. Rangka Badan berfungsi melindungi organ - organ tubuh seperti     paru-paru, jantung,
hati  dan lain-lain.
c. Rangka anggota gerak berfungsi bergerak seperti, berjalan, berlari, memegang benda dan
sebagainya.
1. Rangka kepala
Tulang-tulang yang menyusun rangka kepala adalah :
a. Tulang dahi
b. Tulang ubun-ubun
c. Tulang pelipis
d. Tulang tengkorak
e. Tulang baji
f. Tulang air mata
g. Tulang pipi
h. Tulang hidung
i. Tulang rahang atas 
j. Tulang rahang bawah
k. Tulang lidah

2. Rangka badan

Tulang-tulang penyusun rangka badan


Tulang-tulang penyusun rangka badan terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu :
a. 33 ruas tulang belakang
b. 12 pasang tulang rusuk ( 7 pasang rusuk sejati, 3 pasang rusuk palsu, 2 pasang rusuk
melayang)
c. Tulang dada terdiri dari : 
- Tulang hulu
- Tulang badan
- Tulang pedang-pedangan.
- Tulang bahu terdiri dari : 2 tulang selangka dan 2 tulang belikat
- Tulang panggul terdiri dari : 2 tulang duduk, 2 tulang usus dan 2 tulang kemaluan
3. Rangka anggota gerak
Tulang-tulang penyusun anggota gerak terdiri dari :
Anggota gerak atas  (tangan)                                               

a. Anggota gerak atas (tangan) terdiri dari :


- tulang pengumpil
- Tulang lengan atas
- Tulang hasta
- Tulang pergelangan tangan
- Tulang telapak tangan
- Ruas-ruas jari tangan
b. Anggota gerak bawah (kaki)
Tulang-tulang penyusun anggota gerak bawah terdiri dari :
- Tulang paha
- Tulang tempurung lutut
- Tulang kering
- Tulang betis
- Tulang pergelangan kaki
- Tulang telapak kaki
- Ruas-ruas jari kaki

D. Otot
Pengertian Otot Manusia, Fungsi, Jenis-Jenis Gerak Otot dan Macam-Macam Otot Manusia-
Seperti tema di atas, ketika ini yaitu definisi definisi, fungsi, karakteristik atau karakteristik dan
Berbagai jenis otot insan terbagi menjadi 3 yaitu otot polos, otot lurik dan otot jantung. Masing-
masing diskusi ini akan membahas karakteristik dari ketiga tipe otot tersebut. Ciri khas masing-
masing fungsi otot insan membedakan dari tiga jenis otot. Sebelum membahas jenis atau jenis
otot manusia.
1. Fungsi Otot pada Manusia
 Menjalankan dan melaksanakan teladan kerja berjalan, mengangkat, dan menahan
 Menggerakkan jantung 
 Mengalirkan darah yang terdiri dari zat baik itu nutrisi, oksigen dan lain-lain
2. Karakteristik otot manusia
 Kontrilitas berarti kemampuan otot berkontraksi (memperpendek)
 Extensibility berarti kemampuan otot dalam relaksasi (memanjang)
 Elastisitas berarti kemampuan otot kembali ke bentuk semula sehabis berkontraksi dan
rileks
3. Macam-Macam Otot Pada Manusia
Otot insan terbagi menjadi 3 yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung menyerupai di
bawah ini.
a. Otot Jantung
Otot jantung atau myocardium yaitu otot yang bekerja secara terus menerus tampa
istirahat atau berhenti. Otot jantung merupakan perpaduan antara otot lurik dan otot polos
karna adanya persamaan yang ada pada otot jantung misalnya, mempunyai sisi gelap
terperinci dan inti sel yang berada ditengah. Otot jantung berfungsi dalam memompa
darah ke seluruh tubuh. Otot Jantung bekerja dibawah kesadaran insan saraf yang
memengaruhi otot jantung yaitu saraf simpatik dan parasimpatik
Ciri-Ciri Otot Jantung
 Otot jantung yang berbentuk silindris
 Memiliki percabangan disebut sinsitium 
 Otot Jantung terletak pada jantung
 Memiliki satu Inti sel yang berada ditengah
 Bekerja tampa kesadaran manusia 
 Bekerja terus menerus dan tak membutuhkan istirahat
b. Otot polos 
Otot polos yaitu otot yang bekerja tanpa kesadaran kita yang terpengaruh oleh sistem
saraf atau saraf otonom, otot polos dibuat oleh sel spindle dimana kedua ujungnya
mengarah dan mempunyai 1 inti sel.
Ciri-ciri Otot Polos

 Waktu kontraksi antara 3 hingga 180 detik 


 Bentuk dari otot polos menyerupai perahu
 Terletak pada organ dalam 
 Memiliki satu inti sel yang berada ditengah
 Pergerakannya dari otot polos lambat, dan gampang lelah 
 Dipengaruhi oleh saraf otonom 
 Otot polos biasanya berada pada bab usus, susukan peredaran darah, otot di susukan
kemih,  
 Tidak diperintah oleh otak atau tidak dipengaruhi oleh otak 
c. Otot Lurik
Otot lurik yaitu otot yang melekat pada rangka badan insan yang dipakai dalam
pergerakan dimana otot lurik yaitu otot yang bekerja dibawah kesadaran (volunter). Otot
lurik juga dinamakan otot rangka, Mengapa ?.. karna melekat pada rangka. Dimanakan
otot lurik karna adanya sisi gelap terperinci yang berselang seling. 
Ciri-Ciri Otot Lurik
 Bentuk selindris dengan garis gelap terang
 Melekat pada rangka 
 Bekerja secara sadar dengan perintah otak
 Cepat dan gampang lelah
 Bentuk yang panjang dan mempunyai banyak inti sel (multi sel)
 Mempunya pigmen mioglobin
 Inti sel yang berada di tepi 
4. Macam-Macam Gerak Otot
 Ekstensi yaitu gerak meluruskan contohnya meluruskan lutut, siku dan ruas jari
 Depresi yaitu gerak menekan kebawah atau menurunkan
 Pronasi yaitu gerak memutar lengan sehingga telapak menelungkup
 Abduksi yaitu gerak menjauhkan contohnya gerak tungkai menjauhkan dari sumbu tubuh
 Supinasi yaitu gerak yang memutar lengan sehingga tangan menegadah
 Adduksi yaitu gerak yang mendekatkan sumbu badan contohnya gerak yang
mendekatkan tungkai dengan sumbu tubuh
 Fleksi yaitu gerak yang membengkokkan contohnya membengkokkan siku, ruas jari dan
lutut

5. Jenis-Jenis Gerak Otot


Jenis-jenis atau macam-macam gerak otot terbagi atas 2 antara lain sebagai berikut..
a. Berlawanan (antagonis)
Misalnya saja bisep dan trisep pada otot di lengan atas. Alat gerak antagonis antara lain
sebagai berikut..
 Ekstensor-Fleksor : meluruskan-membengkokan
 Abduktor-Adduktor : menjauhkan-mendekatkan
 Depresor-Elevator : kebawa-keatas
 Supinator-Prenator : menengadah-menelungkup

b. Bersamaan (sinergis)
 Otot Pronator teres dan Pronator kuadratus di lengan bawah

Demikianlah isu mengenai Pengertian, fungsi, dan Macam-Macam Otot Manusia.


Semoga teman-teman sanggup mendapatkan dan bermanfaat bagi kita semua baik itu
pengertian otot manusia, fungsi otot manusia, dan macam-macam otot manusia.

E. Persendian
Persendian atau artikulasi adalah hubungan antar tulang-tulang yang membentuk sistem
gerak pada manusia. Persendian berperan penting dalam proses gerak yang dilakukan oleh
manusia.
Gerakan antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya pada persendian di ikat oleh
jaringan yang disebut ligamen. Gerakan pada persendian dilapisi oleh minyak sendi, jika minyak
sendi pada tulang habis maka gerakan pada persendian akan menyebabkan rasa sakit yang luar
biasa. Jenis  / Macam-macam Sendi Berdasarkan kepada sifat pergerakannya, sendi dibedakan
kedalam 3 macam, yaitu:
1. Sendi Mati (Sinartrosis)
Sendi yang tidak mempunyai celah sendi sehingga tidak mungkin terjadi pergerakan pada
sendi tersebut. Contoh dari sendi mati adalah sendi-sendi yang menghubungkan antar tulang
pada bagian tengkorak.
2. Sendi Kaku (Amfiartrosis)
Sendi yang dapat digerakkan namun terbatas. contohnya adlah sendi pada ruas tulang
belakang, sendi pada pergelangan tangan, serta sendi pada tulang dada.
3. Sendi Gerak (Diartrosis)
Sendi yang dapat digerakkan secara bebas.

Sendi Gerak dibedakan menjadi :


1. Sendi peluru, memungkinkan gerakan yang bebas hampir ke segala arah, misalnya sendi
antara lengan atas dan bahu.

2. Sendi engsel, memungkinkan gerakan satu bidang seperti pada engsel pintu atau jendela,
misalnya sendi pada siku dan lutut.

3. Sendi putar, memungkinkan gerakan memutar, misalnya sendi pada tulang leher.
4. Sendi geser, memungkinkan pergeseran antar tulang, misalnya sendi yang terdapat pada
tulang belakang.

5. Sendi pelana, memungkinkan gerakan memutar dan melengkung, misalnya sendi pada
ibu jari.

Jenis-Jenis Gerak Pada Persendian :


1. Gerak inverse dan gerak eversi
Gerak inverse ialah gerak membuka telapak kaki ke arah dalam tubuh, sedangkan gerak
eversi merupakan gerak kaki membuka ke arah luar, atau gerak memiringkan kaki.
2. Gerak pronasi dan gerak supinasi
Gerak pronasi ialah gerak menelungkupkan tangan. sedangkan gerakSupinasi ialah gerak
an menegadahkan tangan .
3. Gerak elevasi dan gerak depresi
Gerak elevasi ialah gerak menengadahkan kepala, sedangkan gerak depresi ialah gerakan
menurunkan atau menundukkan kepala.
4. Gerak adduksi dan gerak abduksi
Gerak adduksi ialah gerak mendekati tubuh, sedangkan gerak abduksi ialah gerak
menjauhi tubuh. Contoh gerak adduksi dan gerak abduksi ialah : gerakan membuka
tungkai kaki, gerak merenggangkan tangan dan gerak mengacungkan tangan.
5. Gerak fleksi dan gerak ekstensi
Gerak fleksi ialah gerakan membengkokkan atau menekuk, sedangkan gerak ekstensi
ialah gerak meluruskan. Contoh gerak fleksi dan gerak ekstensi ialah : gerak pada siku,
gerak pada lutut, gerak pada ruas-ruas jari dan gerak pada bahu.

F. Kelainan/Penyakit pada Rangka atau Tulang dan Otot


Kelainan.penyakit pada rangka atau tulang dapat mengganggu proses gerak yang normal.
Kelainan ini dapat disebabkan oleh kecelakaan, kurang gizi, kuman, kebiasaan duduk yang
salah dan lain-lain. Beberapa kelainan/penyakit pada rangka atau tulang adalah sebagai
berikut :
a. Fraktura (Patah Tulang)
Fraktura (patah tulang) dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
 Patah tulang tertutup, terjadi apabila patahnya tulang tidak menyobek otot atau kulit,
sehingga kulit tidak terluka
 Patah tulang terbuka, terjadi apabila patahnya tulang menyobek otot dan kulit
sehingga tulang mencuat keluar dan memudahkan terjadinya infeksi.
b. Arthritis
Artritis adalah terjadinya radang pada sendi. Arthritis dibedakan menjadi dua, antara
lain :
 Arthritis eksudatif adalah kelainan pada tulang yang disebabkan oleh radang getah
dalam sendi. Radang ini terjadi karena adanya kuman. Radang ini menimbulkan rasa
sakit pada saat tulang digerakkan.
 Arthritis sika adalah keringnya rongga sendi karena tidak terdapat atau kurangnya
minyak sinovial sehingga menimbulkan bunyi pada saat tulang digerakkan dan
menimbulkan rasa sakit
c. Fisura (Retak tulang)
Fisura adalah kelainan pada tulang karena terjadi keretakan pada tulang akan tetapi
tulangnya yang retak tersebut masih bisa disambung kembali.
d. Nekrosa
Nekrosa  adalah terjadinya kematian dan mengeringnya sel-sel tulang yang disebabkan
oleh rusaknya selaput tulang (periosteum) sehingga makanan tidak sampai ke tulang.
e. Rakhitis
Rakhitis adalah terjadinya pembengkokan pada tulang kaki sehingga membentuk seperti
huruf X atau O. Rakhithis terjadi karena kekurangan vitamin D dan zat kapur (kalsium)
di dalam menu makanan atau zat makanannya.
Skoliosis, Lordosis, Kifosis
f. Kifosis
Kifosis adalah kelainan pada tulang belakanng karena kebiasaan duduk yang salah
sehingga tulang belakang menjadi melengkung (bengkok) ke belakang
g. Lordosis
Lordosis adalah kelainan pada tulang belakanng karena kebiasaan duduk yang salah
sehingga tulang belakang menjadi melengkung (bengkok) ke depan
h. Skoliosis
Adalah kelainan pada tulang belakanng karena kebiasaan duduk yang salah sehingga
tulang belakang menjadi melengkung (bengkok) ke samping kanan atau ke samping kiri.
i. Osteoporosis
Osteoporosis adalah kelainan tulang yang menyebabkan tulang menjadi keropos dan
mudah patah. Osteoporosis dapat disebabkan oleh kekurangan zat kapur (kalsium ) di
dalam tulang, merokok, mengkonsumsi narkoba dan kelebihan hormon kortikoid
j. Layuh Semu (Poliomyelitis)
Layuh semu adalah penyakit tulang akibat rusaknya cakra epifise karena adanya infeksi
sifilis sejak dalam kandungan sehingga tulang menjadi tidak bertenaga (layuh). Layuh
semu adalah penyakit tulang akibat rusaknya cakra epifise karena adanya infeksi sifilis
sejak dalam kandungan sehingga tulang menjadi tidak bertenaga (layuh)

Anda mungkin juga menyukai