Ekonomi 7
Ekonomi 7
NIM : 291419067
KELAS : B "SEMESTER 2"
ILMU KOMUNIKASI
A. Uraikan Uraikan mengapa krisis ekonomi itu terjadi, minimal 600 kata.
Jika Krisis ekonomi melanda indonesia maka dampak yang ditimbulkan dapat berupa tidak stabilnya
kondisi negara indonesia baik sistem pemerintahan dan juga sistem perekonomia negara, rakyat
menjadi sengsara karena ekonomi tidak berjalan, banyak terjadi penjarahan barang barang berharga,
terjadinya demo menuntut pemerintahan yang berjalan, negara indonesia bisa jadi kehilangan
kedaulatannya.
Pembahasan
dampak krisis ekonomi yang terjadi sewaktu waktu bisa saja mempengaruhi sistem perekonomian
dunia, indonesia sebagai negara berkembang dapat memberikan dampak buruk terhadap negara negara
yangbekerjasama dan bergantung dengan keadaan ekonomi indonesia , krisis ekonomi itu terjadi karena
banyaknya hutang suatu negara dengan negara lain atau bisa saja terjadi karena perang yang diikuti
negara tersebut. indonesia sebagai negara berkembang yang sistem ekonominya masih tergolong
standar bukan saja tidak mungkin jika terjadi beberapa ini faktor yang menggangu perekonomian negara
kita baik dari dalam mamupun dari luar negeri maka akan berdampak pada hilangnya status kedaulatan
indonesia, ketergantungan indonesia dengan negara lain, masyarakat akan menjadi sengsara dan sektor
kehidupan lumpuh, banyak sekali terjadi kerusuhan di dalam negeri karena penjarahan atau kejahatan
lain yang disebabkan oleh dampak krisis ekonomi negara. dampak krisis tersebut dapat kita atasi dengan
mengajukan pinjaman kesejumlah negara, membeli produk dalam negeri, dan selalu menjaga keamanan
di lingkungan kita semua.
Perubahan ekonomi yang terjadi secara cepat tersebut mengarah pada turunnya nilai tukar mata uang
dan harga kebutuhan pokok yang semakin tinggi. Krisis ekonomi itu dapat melanda suatu negara apabila
perubahan perekonomian sudah tidak dapat dibendung lagi. Contohnya yaitu, krisis ekonomi yang
terjadi pada tahun 1997 memporak-porandakan perekonomian global. Tidak memandang
perekonomian negara berkembang ataupun negara maju. Walaupun krisis ini lebih populer dikenal
dengan sebutan "Krisis Asia", tetapi tidak hanya negara Asia saja yang terkena dampaknya. Krisis
moneter dimulai dari gejala/kejutan keuangan pada Juli 1997, akan menurunnya nilai tukar rupiah
secara tajam terhadap dolar Amerika serikat merupakan pencetus/trigger poin-nya. Meskipun tidak ada
depresiasi tajam Rupiah terhadap Baht (mata uang Thailand), krismon tetap terjadi di Indonesia.
Kenapa? Karena gejolak sosial dan politik Indonesia yang memanas. Oleh karena itu penyebab krismon
1998 bisa dikatakan merupakan campuran dari unsur-unsur eksternal dan domestik.
Krisis ekonomi membawa dampak yang berbeda-beda dalam konteks sektoral, spasial maupun skala
usahanya. Sektor-sektor yang cenderung berbasis pada sumber daya lokal tentunya akan berbeda
dengan sektor-sektor ekonomi berkandungan impor tinggi. Selain itu, intensitas memberikan dampak
krisis juga tergantung dari sumber permodalan dan orientasi pasarnya karena seperti diketahui bahwa
krisis ekonomi Indonesia paling tidak diindikasikan oleh gejolak pasa tiga variabel ; nilai tukar rupiah, laju
inflasi dan suku bunga perbankan. Secara makro gejolak pada tiga variabel terebut telah menyebabkan
kontraksi perekonomian sebesar 13 persen. Sementara itu secara mikro gejolak tersebut tertransmisi
melalui mandegnya impor bahan baku dan penolong bagi sektor industri, rendahnya daya beli
masyarakat dan mandegnya sektor kredit perbankan. Paper ini dimaksudkan untuk melihat pada level
mikro dampak gejolak tiga variabel tersebut terhadap kinerja UKM dan sekaligus mencoba melihat
seberapa cepat gejolak tersebut berpengaruh pada kinerja usa.
Penyebab utama dari krisis ekonomi berasal dari neraca, di mana nilai tukar yang tidak fleksibel,
kemudian rekomendasi dengan capital flow yang bebas, sehinggan muncul tidak sinkronisasi dari kurs
dan capital flow.
Ekonomi setiap Negara tentu berbeda-beda perkembangannya, sehingga bagi pejabat yang
mengemban amanah dalam mengatur perekonomian Negara tidak hanya mengatur
perekonomian saja namun juga mengendalikannya ketika terjadi gejolak ekonomi.
Walaupun hanya masyarakat biasa namun perlu mengetahui pula kondisi ekonomi yang
sedang bergejolak atau yang akan mengalami krisis ekonomi. Tujuannya agar ketika krisis
tersebut terjadi sebagai masyarakat khususnya yang berprofesi sebagai pengusaha dapat
mengantisipasi atau meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi.
Nah agar lebih memahami apa saja faktor-faktor penyebab krisis ekonomi sebuah Negara,
berikut beberapa hal tersebut antara lain :
modalnya di Indonesia. ini dikarenakan kondisi Indonesia saat itu sedang tidak
kondusif.
- Adanya oknum
Oknum yang dimaksud tidak hanya oknum penjahat saja namun juga namun juga
oknum yang terbiasa menimbun bahan pokok seperti tabung gas 3kg dan
sejenisnya sehingga dengan kelangkaan tersebut harga menjadi naik dan oknum
tersebut mengambil keuntungan dengan menjual tabung gas 3kg sudah dengan
isinya dengan harga yang lebih mahal dari biasanya.
- Demonstrasi
Mungkin sebagian masyarakat yang melakukan orasi untuk menyalurkan
aspirasinya memang baik, namun jika orasi dengan cara melakukan demonstrasi
disertai anarkis tidaklah etis. ini dikarenakan peristiwa tersebut dapat
mempengaruhi gejolak ekonomi Negara tersebut.
- Tindak Kriminalitas
Banyaknya tindak kriminalitas yang terjadi dapat membuat kondisi tidak kondusif
khususnya bagi investor asing untuk menanamkan modal asing di Negara
tersebut. untuk itulah kesatuan polisi didalam sebuah negara berperan penting
menjaga stabilitas keamanan Negara.
berdasarkan faktor-faktor tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa stabilitas
keamanan hingga gejolak ekonomi yang terjadi di sebuah Negara akan
mengakibatkan dampak fatal yakni krisis ekonomi. Oleh karenanya sektor
pendidikan sangat berperan penting dalam membangun pola pikir masyarakat
dalam sebuah negara memiliki pengaruh yang cukup besar untuk menhindarkan
dari krisis ekonomi.
C. Uraikan pandangan anda tentang solusi pemerintah dalam mengantisipasi krisis ekonomi
tersebut, minimal 500 kata.
Meskipun demikian pemerintah menyadari sepenuhnya bahwa tingkat bunga yang tinggi dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap kegiatan ekonomi dan bersifat kontradiktif terhadap PDB. Oleh
karena itu, tingkat suku bunga yang tinggi tidak akan selamanya dipertahankan, tetapi akan diturunkan
secara sewajarnya sampai ke level lajimnya seiring dengna menurunya laju inflasi. Mekanisme
pemberian suku bunga yang tinggi untuk penyimpanan dana oleh nasabah merupakan langkah-langkah
yang ditempuh pemerintah sejak krisis moneter, hal ini dimaksudkan untuk menarik minat masyarakat
menyimpan dananya di bank, sehingga bank mempunyai modal yang cukup untuk disalurkan kembali
kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman (kredit).