Anda di halaman 1dari 4

PERAWATAN LUKA COMBUSTIO

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/ASKEP/ 01
RSUD/VI/2017

RSUD KOTA BOGOR


Tanggal terbit Ditetapkan:
05 Juni 2017 Direktur,
SPO

dr. DEWI BASMALA, MARS


PENGERTIAN Pressure Injury suatu area yang terlokalisir dengan jaringan
mengalami nekrosis yang biasanya terjadi pada bagian
permukaan tulang yang menonjol, sebagai akibat dari tekanan
dalam jangka waktu yang lama yang menyebabkan peningkatan
tekanan kapiler.
Luka tekan merupakan masalah serius yang sering terjadi pada
pasien yang mengalami gangguan neurologis, penyakit kronis,
penurunan status mental, pasien yang dirawat di ICU, onkologi
dan pasien dengan gangguan orthopedik (Potter & Perry, 2010)

TUJUAN Terlaksananya perawatan pressure injury :


1. Mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme ke
dalam kulit membran mukosa
2. Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan
3. Untuk mempercepat penyembuhan
4. Mencegah penyebaran luka
5.
KEBIJAKAN SK Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor No.
445/964.8-SK/RSUD/XII/2016 tentang Penetapan Panduan
Asesmen Pasien Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor
ALAT-ALAT 1. Bak instrument yang berisi:
a. Bak instrumen
b. Bengkok
c. Cucing kecil
d. Gunting angkat jahit
e. Gunting iris lurus
f. Gunting perban
g. Pinset anatomi
h. Pinset cirurgis
PERAWATAN LUKA COMBUSTIO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
001/SPO/ASKEP/ 01
RSUD/VI/2017

i. Kassa steril
2. Peralatan lain terdiri dari:
a. Spuit 5 cc atau 10 cc
b. Sarung tangan steril
c. Handscoon non steril
d. Gunting plester
e. Plester farmafix
f. Cavida Gel
g. NaCl 0,9%
h. Bengkok
i. Kassa gulung
j. Algi – F

PROSEDUR 1. Tahap Pra Interaksi


a. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
b. Mencuci tangan
c. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar

2. Tahap Orientasi
a. Memberikan salam sebagai pendekatan therapeutic
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien/keluarga
c. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

3. Tahap Kerja
1) Perawatan Luka Dekubitus Grade I dan II
a. Jelaskan prosedur pada pasien
b. Tutup ruangan atau pasang sampiran
c. Cuci tangan
d. Gunakan handscoon bersih
e. Bersihkan pressure injury dengan cairan
chlorhexidine atau sabun mandi setiap kali
memandikan pasien (± 2 kali sehari)
f. Keringkan dan olesi bagian luka dengan minyak
zaitun/minyak kelapa murni
g. Merubah posisi pasien miring kiri atau miring
PERAWATAN LUKA COMBUSTIO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
001/SPO/ASKEP/ 01
RSUD/VI/2017
kanan setiap 2 jam
h. Edukasi keluarga untuk memperhatikan
kebersihan pasien
i. Cuci tangan
j. Catat setiap selesai melakukan perawatan luka
di rekam medis pasien dan laporkan adanya
perubahan pada luka ke DPJP.

2) Perawatan Luka Dekubitus Garde III dan IV


a. Jelaskan prosedur pada pasien
b. Tutup ruangan atau pasang sampiran
c. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
d. Pakai handscoon bersih
e. Buka balutan dengan menggunakan kapas
alkohol dan buang pada tempat sampah atau
kantong plastik yang telah disediakan lalu buang
handscoon
f. Observasi luka ukur panjang, lebar dan
kedalaman luka dengan menggunakan penggaris
milimeter disposible. Kemudian lihat juga
keadaan luka warna luka warna sekitar tepi luka
derajat luka dan ada cairan atau tidak, catat
semuan hasil observasi
g. Buka set gv steril seanjutnya pakai handscoon
steril yang pertama
h. Masukan kasa steril ke dalam kom yang berisi
NaCl 0,9%
i. Bersihkan luka dengan menggunakan kasa steril
yang telah diberi NaCl 0.9% dengan cara dari
dalam keluar (pergerakan melingkar) sambil
memencet luka untuk mengeluarkan eksudat
j. Kasa hanya dipakai satu kali dan diganti lagi trus
saja ulangi pembersihan sampai semua luka
bersih dan cairan eksudat keluar dan Buang
handscoon
k. Menggunakan handscoon steril yang ke 2,
gunakan Cavida gel untuk luka yang banyak
mengandung eksudat
l. Balut luka dengan menggunakan kasa steril. Jika
luka masih basah atau banyak mengeluarkan
cairan maka balut luka dengan kasa sampai 7
PERAWATAN LUKA COMBUSTIO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
001/SPO/ASKEP/ 01
RSUD/VI/2017
lapisan. Dan jika luka sudah mulai kering maka 3
lapis kasa saja
m. Fiksasi dengan menggunakan farmafix dan
buang handscoon dan kasa kotor di tempat yang
telah disediakan

4. Tahap Terminasi
a. Mengatur kembali posisi pasien agar lebih
nyaman
b. Berpamitan dengan pasien
c. Merapikan peralatan dan kantong plastik yang
berisi balutan dan handscoon kotor. Bersihkan
alat dan buang sampah sesuai dengan ketentuan
PPI
d. Mencuci tangan
e. Mencatan kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Gawat Darurat
3. Intensive Care Unit
4. High Care Unit
5. Intensive Cardio Vaskuler Care Unit

Anda mungkin juga menyukai