Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS INFEKSIUS PADA

PELAKSANAAN VAKSINASI DALAM RANGKA


PENANGGULANGAN PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE
2019 (COVID-19)
No. Dokumen : / /PKM-KTP/ I /2021
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : Januari 2021
Halaman : 1/3
Tanda Tangan
Kepala UPT Puskesmas Ketapang

UPT PUSKESMAS
KETAPANG

Sadalini Fivfrilusi, AMKG


NIP.19751212 199403 2 001

1. Pengertian Pengelolaan Limbah Medis adalah suatu kegiatan mengelola termasuk


menyimpan, menggunakan dan atau membuang bahan yang karena sifat
atau konsistennya dan atau junlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengelola limbah medis
berupa proses penyimpanan, penggunaan, penanganan, dan pembuangan
limbah medis untuk mencegah dan mengendalikan dampak lingkungan
yang akan muncul sebagai konsukensi atas penggunaan bahan tersebut.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Ketapang
4. Referensi Peraturan Pemerintah RI Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
No: P.56/Menlhk-seTJEN/2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
5. Prosedur Alat
Bahan
6. Langkah- 1. Pengurangan
langkah
a. Menghindari penggunaan material yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun apabila terdapat apabila terdapat
pilihan yang lain;
b. Melakukan tata kelola yang baik (good house keeping) setiap
bahan atau material yang berpotensi menimbulkan gangguan
kesehatan dan/atau pencemaran terhadap lingkungan;
c. Melakukan pemisahan aliran limbah (waste stream) menurut
jenis, kelompok, dan/ atau karakteristik limbah;
d. Melakukan tata kelola yang baik pengadaan bahan kimia dan
bahan farmasi untuk menghindari terjadinya penumpukan dan
kedaluwarsa; dan

Hal. 1
e. Melakukan pencegahan dan perawatan berkala terhadap
peralatan sesuai jadwal.
2. Pemilahan dan Pewadahan
a. Pemilahan dilakukan mulai dari sumber oleh penghasil limbah
(mis: perawat). Di setiap sumber/ruangan ditempatkan wadah
yang sesuai dengan limbah yang dihasilkan
b. Wadah di namai sesuai kategori/ kelompok limbah dan
diberikan kantong plastik sesuai warna.
c. Jarum suntik bisa disediakan safety box di tempat dilakukan
tindakan. Setelah menyuntik, suntikan langsung dimasukan
kedalam safety box tanpa menutup kembali.
d. Jarum suntik juga bisa menggunakan needle cutter atau
needle destroyer untuk memisahkan siringe dengan spoitnya
3. Pengumpulan Internal
a. Pengumpulan limbah minimum setiap hari atau sesuai
kebutuhan.
b. Setelah limbah diambil dari sumbernya. Harus segera
dilakukan pengantian kantong/wadah.
c. Limbah diangkut sebelum penuh (3/4 dari volume limbah)
d. Tidak dianjurkan pelakukan pemadatan/ penekanan pada saat
pengumpulan limbah untuk menghindari risiko tertusuk
e. Kantong limbah tidak boleh diikat model “telinga kelinci” atau
menggunakan selotipe/sejenisnya.
4. Penguburan
a. Lokasi dan Fasilitas penguburan limbah medis wajib memiliki
persetujuan dari Instansi Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota.
b. Limbah medis yang dapat dilakukan penguburan yaitu:
• limbah patologis
• limbah benda tajam

7. Bagan alir/alur

8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait 1. UGD
2. R. Kebidanan
3. R. Gigi
4. Laboratorium
5. R, Persalinan
6. Apotek
10. Dokumen

Hal. 2
terkait
11. Rekaman
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
historis
diberlakukan
perubahan

Disusun oleh Diperiksa oleh Diperiksa oleh


Ketua Pokja Ketua Akreditasi Puskesmas

(................................................ (...............................................) (................................................)


) NIP NIP
NIP
Disetujui Oleh
Kepala UPT Puskesmas Ketapang

Sadalini Fivfrilusi, AMKG


NIP. 19751212 199403 2001

Hal. 3

Anda mungkin juga menyukai