DIABETES MILITUS
Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pelayanan Kesehatan
Primer
Dosen Pengampu: Gin Gin Sugih P., S.Kep., M.Hkes..
Disusun Oleh :
Febby Wiliyanti
KHGA19015
1|Page
F. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
5 menit Pembukaan :
a) Membuka kegiatan a) Mendengarkan
dengan mengucapkan dan menjawab
salam. salam
b) Memperkenalkan diri b) Mendengarkan
c) Menjelaskan tujuan dari dan menyimak
penyuluhan c) Bertanya
d) Menyebutkan materi yang mengenai
akan diberikan perkenalan dan
e) Kontrak waktu tujuan
15 menit Pelaksanaan :
a) Menjelaskan tentang a) Mendengarkan
pengertian penyakit dan menyimak
Diabetes Melitus b) Memperhatikan
b) Menjelaskan klasifikasi c) Bertanya dan
Diabetes Melitus menjawab
c) Menjelaskan tentang pertanyaan yang
penyebab Diabetes diajukan
Melitus
d) Menjelaskan tanda-tanda
dan gejala penyakit
Diabetes Melitus
e) Menjelaskan faktor resiko
Diabetes Melitus
f) Menjelaskan komplikasi
penyakit Diabetes Melitus
g) Menjelaskan upaya
pencegahan Diabetes
Melitus
h) Menjelaskan Terapi
Herbal pengobatan
Diabtes Melitus
10 menit Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
Diberikan
5 menit Penutup:
a) Mengucapkan terimakasih a) Mendengarkan
atas peran serta peserta.
b) Mengucapkan salam b) Menjawab salam
Penutup
G. Evaluasi
1) Evaluasi proses
Evaluasi yang dapat ditunjukan oleh para peserta selama penyuluhan :
a. Keikutsertaan / partisipasi masyarakat
b. Perhatian yang diberikan oleh masyarakat
c. Keaktifan peserta untuk bertanya
2) Evaluasi akhir
Menanyakan kepada sasaran :
a. Makanan apa saja yang tidak boleh dianjurkan untuk penderita
Diabetes Melitus?
b. Apa saja penyebab penyakit Diabetes Melitus?
c. Bagaimana upaya pencegahan penyakit Diabetes Melitus?
H. Materi Diabetes Melitus
1) Pengertian diabetes mellitus
Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit yang disebabkan oleh
gangguan metabolisme yang ditandai dengan peningkatan gula darah yang
disebut dengan kondisi hiperglikemia (ADA, 2018).
Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme yang secara
genetik dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa
hilangnya toleransi terhadap karbohidrat. Tubuh tidak dapat mengubah
karbohidrat atau glukosa menjadi energi disebabkan tubuh tidak mampu
memproduksi atau produksi insulin kurang bahkan tidak mampu
menggunakan insulin yang dihasilkan, sehingga glukosa tidak dapat
masuk ke dalam sel untuk diubah menjadi energi dan menyebabkan kadar
glukosa di dalam darah meningkat.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan kerusakan di berbagai
jaringan dalam tubuh mulai dari pembuluh darah, mata , ginjal, jantung
dan syaraf yang disebut dengan komplikasi dari Diabetes melitus
(Sugianto, 2018)
2) Klasifikasi penyakit Diabetes Militus
Klasifikasi penyakit Diabetes Melitus antara lain :
a. Diabetes melitus tipe 1 (Diabetes Insulin Dependent)
Diabetes melitus tipe 1 terjadi karena destruktif sel beta yang
mengakibatkan defisiensi insulin absolut yang disebabkan autoimun
dan idiopatik (Perkeni, 2015). DM tipe 1 terjadi karena sel beta di
pankreas mengalami kerusakan, sehingga memerlukan insulin eksogen
seumur hidup. Umumnya muncul pada usia muda. Penyebab penyakit
tersebut bukan karena faktor keturunan melainkan faktor autoimun
(Bustan, 2007).
b. Diabetes melitus tipe 2 (Diabetes Non Insulin Dependent)
Diabetes melitus tipe 2 terjasi karena bermacam- macam penyebab,
dari mulai dominasi resitensi yang disertai defiensi insulin relatif
sampai yang dominan defek sekresi insulin yang disertai resistensi
insulin (Perkeni, 2015). DM tipe 2 merupakan tipe DM yang umum,
lebih banyak penderitanya dibandingkan DM tipe 1. Munculnya
penyakit ini pada saat usia dewasa yang disebabkan beberapa faktor
diantaranya obesitas dan keturunan. DM tipe 2 dapat menyebabkan
terjadinya komplikasi apabila tidak dikendalikan (Bustan, 2007).
c. Diabetes melitus gestasional
Diabetes Melitus yang timbul pada saat kehamilan. Faktor-faktor
penyebab terjadinya DM gestasional diantaranya adalah adanya
riwayat DM dari keluarga, obesitas atau kenaikan berat badan pada
saat kehamilan, faktor usia ibu pada saat hamil, riwayat melahirkan
bayi besar (>4000 gram) dan riwayat penyakit lain (hipertensi,
abortus).
d. Diabetes melitus tipe lain
Diabetes melitus tipe lain, banyak faktor yang mungkin dapat
menimbulkan DM diantaranya:
i. Defek genetik fungsi sel beta Dapat disebabkan karena
kelainan dari kromoson dan Mitokondria DNA.
ii. Defek genetik kerja insulin Dapat disebabkan karena resistensi
insulin, leprechaunisme, sindrom rabson-mendenhall dan
diabetes lipoatropik.
iii. Penyakit eksokrin pankreas Dapat disebabkan karena
pankreatitis, neoplasia, fibrosis kistik dan hemokromatosis.
iv. Endokrinopati Dapat disebabkan karena akromegali, sindrom
cushing, glukagonoma, hipertiroid dan somatostatinoma.
v. Karena obat dan zat kimia Dapat disebabkankarena pentamidin,
asam nikotinat, glukokortikoid, agonis β-adrenergik dan
thiazide.
vi. Infeksi Dapat disebabkan karena rubella congenital dan
cytomegalovirus.
vii. Sebab imunologi yang jarang Dapat disebabkan karena
sindromstiff-man dan antibodi antiinsulin reseptor.
viii. Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan DM Dapat
disebabkan karena sindrom down, sindrom turner dan lainnya
( Perkeni, 2015).
3) Penyebab penyakit diabetes melitus.
a. Faktor genetik /keturunan
b. Banyak makanan manis/berlemak
c. Ketidakmampuan pankreas menghasilkan hormon insulin
d. Gangguan sekresi insulin pada pankreas
e. Infeksi virus dan terhadap sel beta pada pankreas.
f. Usia diatas 45 tahun, penyakit hipertensi, kegemukan, kurang olahraga
dan sering mengalami setres dalam kehidupan
g. Kurang berolahraga
4) Tanda dan Gejala
Penyakit kencing manis sering kali tidak menunjukkan gejala apa pun
pada awalnya. Bahkan, banyak orang yang tidak pernah sadar sudah sakit
diabetes sejak lama karena tidak pernah mengalami gejala berarti.
Beberapa tanda-tanda dan gejala-gejala klinis Diabetes Melitus (DM)
antara lain (Bustan, 2007) :
a. Poliuria (sering kencing) Adalah kondisi dimana terjadi kelainan pada
produksi urin di dalam tubuh yang abnormal yang menyebabkan sering
berkemih.Biasanya berkemih normalnya 4-8 kali sehari, karena
kelebihan produksi urin dalam tubuh maka berkemih lebih dari normal
sehari.
b. Polifagia (cepat lapar) Adalah kondisi dimana sering merasa lapar.Hal
ini disebabkan karena glukosa darah pada penderita DM tidak
semuanya dapat diserap oleh tubuh yang berakibat tubuh kekurangan
energi.
c. Polidipsia (sering haus) Adalah kondisi akibat dari poliuria (sering
kencing) menyebabkan rasa haus yang berlebihan.
d. Mudah lelah Adalah kondisi yang terjadi akibat poliuria dan polidipsi
(Sugianto, 2016).
e. Berat badan menurun Adalah kondisi dimana kemampuan
metabolisme glukosa terganggu sehingga tubuh tidak dapat
menyimpan glukosa dan membuangnya melalui urin, sehingga tubuh
mengambil glukosa cadangan di jaringan tubuh sebagai energi
(Sugianto, 2016).
f. Luka infeksi yang sukar sembuh Adalah kondisi yang disebabkan efek
dari hiperglikemia, sehingga terjadi komplikasi akut dan komplikasi
kronik yang merusak jaringan tubuh (Sugianto, 2016)
g. Penglihatanan kabur atau sesekali melihat kilatan cahaya merupakan
akibat langsung kadar gula darah tinggi. Membiarkan gula darah Anda
tidak terkendali dalam waktu lama bisa menyebabkan kerusakan
permanen, bahkan mungkin kebutaan.
h. Kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki, bersamaan dengan rasa
sakit yang membakar atau bengkak, adalah tanda bahwa saraf sedang
dirusak oleh diabetes.
5) Faktor Risiko Diabetes Melitus
1. Faktor risiko yang dapat diubah
a. Gaya hidup
Gaya hidup merupakan perilaku seseorang yang ditunjukkan
dalam aktivitas sehari-hari. Makanan cepat saji, olahraga tidak
teratur dan minuman bersoda adalah salah satu gaya hidup yang
dapat memicu terjadinya DM tipe 2 (ADA, 2009).
b. Diet yang tidak sehat
Perilaku diet yang tidak sehat yaitu kurang olahraga, menekan
nafsu makan, sering mengkonsumsi makan siap saji
(Abdurrahman, 2014).
c. Obesitas
Obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama untuk
terjadinya penyakit DM. Menurut Kariadi (2009) dalam Fathmi
(2012), obesitas dapat membuat sel tidak sensitif terhadap insulin
(resisten insulin). Semakin banyak jaringan lemak pada tubuh,
maka tubuh semakin resisten terhadap kerja insulin, terutama bila
lemak tubuh terkumpul didaerah sentral atau perut (central
obesity). Perhitungan berat badan ideal sesuai dengan Indeks
Massa Tubuh (IMT) menurut WHO (2014), yaitu:
d. Tekanan darah tinggi
Menurut Kurniawan dalam Jafar (2010) tekanan darah tinggi
merupakan peningkatan kecepatan denyut jantung, peningkatan
resistensi (tahanan) dari pembuluh darah dari tepi dan peningkatan
volume aliran darah.
2. Faktor risiko yang tidak dapat diubah
1. Usia
Semakin bertambahnya usia maka semakin tinggi risiko
terkena diabetes tipe 2. DM tipe 2 terjadi pada orang dewasa
setengah baya, paling sering setelah usia 45 tahun (American Heart
Association [AHA], 2012). Meningkatnya risiko DM seiring
dengan bertambahnya usia dikaitkan dengan terjadinya penurunan
fungsi fisiologis tubuh.
2. Riwayat keluarga diabetes melitus
Seorang anak dapat diwarisi gen penyebab DM orang tua.
Biasanya, seseorang yang menderita DM mempunyai anggota
keluarga yang juga terkena penyakit tersebut (Ehsa, 2010). Fakta
menunjukkan bahwa mereka yang memiliki ibu penderita DM
tingkat risiko terkena DM sebesar 3,4 kali lipat lebih tinggi dan 3,5
kali lipat lebih tinggi jika memiliki ayah penderita DM. Apabila
kedua orangtua menderita DM, maka akan memiliki risiko terkena
DM sebesar 6,1 kali lipat lebih tinggi (Sahlasaida, 2015).
3. Ras atau latar belakang etnis
Risiko DM tipe 2 lebih besar terjadi pada hispanik, kulit hitam,
penduduk asli Amerika, dan Asia (ADA, 2009).
4. Riwayat diabetes pada kehamilan
Mendapatkan diabetes selama kehamilan atau melahirkan bayi
lebih dari 4,5 kg dapat meningkatkan risiko DM tipe 2 (Ehsa,
2010)
6) Komplikasi Diabetes Melitus
Komplikasi penyakit Diabetes Melitus adalah :
a) Komplikasi akut (komplikasi yang segera terjadi dalam waktu
pendek): hipoglikemi (kekurangan glukosa/gula). Gejalanya: lapar,
gemetar, keringat dingin, pusing. Penanggulangan : makan makanan
yang mengandung karbohidrat tinggi dan mudah dicerna seperti :
makan roti dan pisang.
b) Koma diabetik (glukosa terlalu tinggi). Gejalanya: nafsu makan
menurun, haus, minum dan BAK banyak, mual, muntah, nafas cepat.
c) Komplikasi kronis (komplikasi yang muncul dalam waktu yang lama,
bila kadar gula tidak terkontrol). Seperti :
a. Telinga : pendengaran menurun
b. Mata : pengelihatan berkurang
c. Ginjal : mudah terkena penyakit ginjal
d. Urat syaraf : tegang, kesemutan, rasa baal, keram
e. Pembuluh darah : mengecil dan mudah timbul luka
7) Upaya pencegahan penyakit diabetes mellitus.
1. Diet makanan
a. Rendah karbohidrat (bihun, kentang, mie kering, nasi, dll) Jenis
karbohidrat yang baik dikonsumsi adalah produk bakery seperti
cake, roti halus, dll. Karena cepat sekali diserap dan akan
meningkatkan kadar gula darah. Selain itu, diet tinggi karbohidrat
dan tinggi serat itu ternyata kadar kolesterol dan trigliserida
menjadi baik.
b. Rendah garam Garam dibatasi terutama bila ada hipertensi
c. Rendah gula Sebenarnya gula masih dapat digunakan dalam
jumlah terbatas, tidak melebihi 70 % dari kalori, misalnya gula
dapat digunakan sebagai bumbu makanan.
d. Rendah kolesterol (daging) atau rendah lemak
2. Latihan jasmani
a. Jalan kaki
b. Joging
c. Lari pagi
d. Renang
e. Bersepeda
f. Perawatan kaki.
g. Minum obat teratur sesuai petunjuk
h. Kontrol kadar gula darah secara teratur,
i. Minum obat sesuai dosis yang diberikan
j. Diet sesuai anjuran
8) Terapi Herbal Diabetes Melitus
Berikut beberapa obat diabetes yang bisa Anda manfaatkan:
1. Buah Mengkudu