Olivia Suryani - 195040101111048 - C - Kuis Etika Pengambilan Keputusan
Olivia Suryani - 195040101111048 - C - Kuis Etika Pengambilan Keputusan
NIM : 195040101111048
Jawaban!
1.
Pada ppt slide ke - 13 terdapat gambar mengenai moral awarness stage yang
menggambarkan titik waktu saat seorang sadar ketika terpapar dalam situasi dalam membuat
keputusan yang akan berpengaruh pada kepentingannya, kenyamanan, atau keinginannya pada
diri ataupun orang lain dengan suatu kegiatan yang dapat menyebabkan permasalahan. Hal
tersebut berkaitan juga dengan proses yang mempengaruhi kesadaran dalam moral seseorang
(halaman 66), pada gambar 2.2 tersebut juga dapat dilihat adanya teori atau rangkaian yang
telah didiskusikan secara langsung mengenai kesadaran dan minimnya kesadaran moral pada
setiap orang dalam pengambilan keputusan. Karena jika tidak memasukkan proses tersebut
dalam etika pengambilan suatu keputusan, maka akan berpengaruh pada pengambilan
keputusan secara etika penelitian, apakah secara sengaja atau tidak disengaja dalam
pengambilan keputusan tersebut yang berpengaruh pada kurangnya kesadaran dalam
pengambilan keputusan. Sebagai contoh yang berawal dari adanya suatu penjualan yang
memiliki target sebagai etika isu, maka ketika melakukan penjualan yang bersaing dengan
pekerja lain untuk mencapai target, para pekerja sebaiknya menanggapi kondisi tersebut
dengan kesadaran moral yaitu dengan bersaing secara sehat dan berfikir jernih tanpa harus adu
fisik ataupun bertengkar yang dapat merugikan dirinya sendiri juga orang lain.
2.
Pada gambar 3.2 mengenai kerangka pengambilan suatu keputusan dan kesadaran
dalam moral di halaman 98 tersebut menjelaskan bahwa skema tersebut memiliki 3 kerangka
dalam pengambilan keputusan, yaitu; perekonomian, politik, dan etika. Secara mayoritas,
dalam mengambil keputusan pada suatu kondisi dunia bisnis, memiliki berbagai aspek pada
bingkai yang bermacam - macam. Sehingga, terdapat 7 (tujuh) jenis cara membingkai dalam
berbagai situasi, seperti; situasi ekonomi yang bersih, politik yang bersih, etika yang bersih,
ekonomi yang beretika, politik atau ekonomi, etika atau politik, juga hukum atau etika ataupun
ekononomi.. Namun, apabila kerangka tidak digunakan, maka akan menimbulkan kurangnya
kesadaran dalam moral ketika mengambil suatu keputusan. Sebagai contoh, ketika suatu
perusahaan memerlukan tenaga kerja sebagai sumberdaya di perusahaannya, maka agar lebih
murah perusahaan akan mencari tenaga kerja asing secara illegal agar biaya yang dikeluarkan
bisa lebih murah dan mengurangi biaya perusahaan. Namun, jika dilihat dari aspek ekonomi,
politik/hukum yang berlaku, ataupun etika, maka tidak sesuai dengan aspek tersebut karna
mempekerjakan tenaga kerja secara illegal. Tetapi, jika dilihat dari keuntungan yang dihasilkan
akan lebih tinggi dibandingkan menggunakan tenaga kerja lokal. Sehingga, lebih baik kita
dapat membingkai kerangka aspek - aspek tersebut dalam ketenagakerjaan agar sesuai dengan
moral yang berlaku dan memberikan fasilitas yang sesuai agar tidak merugikan perusahaan
ataupun orang lain, karna suatu perusahaan harus mempertimbangkan dampak yang terjadi
pada perusahaan jika menggunakan tenaga kerja illegal.