Anda di halaman 1dari 5

Hikmah dan Pelajaran dari Ibadah Haji

Posted on September 18, 2014 by admin

Khutbah Pertama:

‫ض َّل لَهُ َو َم ْن‬ ِ ‫ت أَ ْع َمالِنَا َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَاَل ُم‬


ِ ‫ َونَ ْستَ ْغفِ ُرهُ َونَعُوْ ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر أَ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيِّئَا‬Aُ‫إِ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُه‬
َ َ َّ
‫صلى هللاُ َو َسل َم َعل ْي ِه َو َعلى آلِ ِه‬ َّ َ ُ‫ك لَهُ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ له‬
ُ َ ‫ي لَهُ َوأَ ْشهَ ُد أَ ْن اَل إِلَهَ إِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي‬ َ ‫يُضْ لِلْ فَاَل هَا ِد‬
َ
َ‫صحْ بِ ِه أجْ َم ِع ْين‬َ ‫ َو‬.

‫) يُصْ لِحْ لَ ُك ْم أَ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم‬70( ‫ اِتَّقُوْ ا هللاَ تَ َعالَى { يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوقُولُوا قَوْ اًل َس ِديدًا‬: ِ‫أَ َّما بَ ْع ُد ِعبَا َد هللا‬
]71-70:‫ َو َم ْن يُ ِط ِع هَّللا َ َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَازَ فَوْ ًزا َع ِظي ًما } [األحزاب‬.

ِ‫ أَ َّما بَ ْع ُد ِعبَا َد هللا‬:

Saat ini umat Islam dari segala penjuru dunia tengah berbondong-bondong berangkat ke
tanah suci untuk menunaikan salah satu ibadah agung dan ketaatan yang mulia. Mereka
menunaikan ibadah haji ke Baitullah al-Haram. Dalam rumah Allah tersebut ditegakkan
amalan-amalan dan syiar-syiar yang agung dan manasik yang penuh keberkahan.

Para jamaah haji menyambut panggilan Dzat yang telah memuliakan rumah tersebut, Allah
Jalla wa ‘Ala. Mereka diajak meresapi dan merenungi kembali amalan-amalan mereka dan
makna kehidupan. Mereka diseru pada kebaikan yang amat agung. Allah Ta’ala berfirman,

ٍ ‫ضا ِم ٍر يَأْتِينَ ِم ْن ُكلِّ فَجٍّ َع ِمي‬


‫) لِيَ ْشهَدُوا َمنَافِ َع لَهُ ْم‬27( ‫ق‬ َ ‫اس بِ ْال َح ِّج يَأْتُو‬
َ ِّ‫ك ِر َجااًل َو َعلَى ُكل‬ ِ َّ‫َوأَ ِّذ ْن فِي الن‬
“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang
kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap
penjuru yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka…” (QS. Al-
Hajj: 27-28).

Ibadallah,

Demikianlah, dalam ibadah haji memang banyak teradapat pelajaran dan hikmah yang besar,
yang harus diresapi oleh setiap orang yang beriman dengan akal dan nurani mereka. Sehingga
bisa diperoleh bisa bermanfaat di dalam kehidupan mereka.

Ibdallah,

Haji adalah madrasah imaniah, pendidikan amal dan akhlak. Namun terkadang orang-orang
lalai dari pelajaran dan hikmahnya. Di antara buah pelajaran dari ibadah haji adalah
menyambut panggilan Allah Jalla wa ‘Ala, menaati perintah-perintah-Nya, berharap pahala
dari menjalankan perintah-Nya dan menjauhi apa yang Dia larang. Allah Jalla wa ‘Ala
berfirman,

ْ ‫وا ِم ْن َخي ٍْر يَ ْعلَ ْمهُ هّللا ُ َوتَزَ َّود‬


‫ُوا‬ ْ ُ‫َال فِي ْال َح ِّج َو َما تَ ْف َعل‬ َ َ‫ض فِي ِه َّن ْال َح َّج فَالَ َرف‬
َ ‫ث َوالَ فُسُو‬
َ ‫ق َوالَ ِجد‬ ٌ ‫ْال َحجُّ أَ ْشهُ ٌر َّم ْعلُو َم‬
َ ‫ات فَ َمن فَ َر‬
ِ ‫فَإ ِ َّن خَ ْي َر ال َّزا ِد التَّ ْق َوى َواتَّقُو ِن يَا أُوْ لِي األَ ْلبَا‬
‫ب‬

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang diketahui, barangsiapa yang menetapkan niatnya
dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-
bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan,
niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah
takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al-Baqarah: 197).

Dalam ayat tersebut Allah menyatakan “tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-
bantahan di dalam masa mengerjakan haji” dalam ayat ini Allah memerintahkan untuk
menahan dan menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang. Yang demikian sebagai pendidikan
untuk jiwa dan ruh manusia.

Allah juga menyatakan “Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah
mengetahuinya” kalimat ini sebagai motivasi yang diberikan Allah kepada para hamba-Nya
untuk mengamalkan kebajikan dan bersegera dalam melaksanakan ketaatan.

Allah juga mewasiatkan “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa”.
Di sini Allah memberitahukan hendaknya seseorang memiliki persiapan dan bekal untuk hari
kiamat dengan bekal ketakwaan. Dengan cara melaksanakan apa yang Dia perintahkan dan
meninggalkan apa yang Dia larang.

Di antara amalan yang diperintahkan dilakukan berulang kali saat ibadah haji adalah
mengucapkan kalimat talbiyah “labbaik Allahumma labbaik…” pengaugngan terhadap syiar-
syiar Allah dan merealisasikan ketaatan kepada-Nya. Demikian juga tatkala para jamaah
sudah berada di negeri mereka masing-masing, melanggengkan ibadah dan amalan ketaatan
mendapat penekanan yang lebih. Mereka diperintahkan untuk menjaga diri, memperbaiki diri
terus-menerus, mengerjakan kewajiban, dan menjauhi larangan karena dengan inilah predikat
haji yang mabrur itu digapai. Lebih baik keadaannya dari sebelum mereka menunaikan
ibadah haji.
‫َاع (( اتَّقُوا هَّللا َ َربَّ ُك ْم‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَقُوْ ُل فِي َح َّج ِة‬
ِ ‫الود‬ َ ِ‫ْت َرسُوْ َل هللا‬ ِ ‫فَ َع ْن أَبْي أُ َما َمةَ اَ ْلبَا ِهلِي َر‬
ُ ‫ َس ِمع‬: ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ قَا َل‬
‫ َوأَ ِطيعُوا َذا أَ ْم ِر ُك ْم تَ ْد ُخلُوا َجنَّةَ َربِّ ُك ْم )) ؛‬،‫ َوأَ ُّدوا َز َكاةَ أَ ْم َوالِ ُك ْم‬،‫ َوصُو ُموا َش ْه َر ُك ْم‬،‫صلُّوا خَ ْم َس ُك ْم‬َ ‫َو‬

Dari Abu Umamah al-Bahili radhiallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Bertakwalah kepada Allah Rabb kalian. Kerjkanlah
shalat yang lima waktu. Berpuasalah di bulan Ramadhan. Tunaikan zakat harta kalian.
Taatilah para pemimpin kalian. Niscaya kalian akan masuk ke dalam surge Rabb kalian.”

Ini adalah perkara-perkara perintah yang wajib ditaati dan diamalkan. Adapun hal-hal yang
dilarang dan harus dijauhi disebutkan dalam hadits Salamah bin Qais al-Asyja’i radhiallahu
‘anhu, ia berkata,

ِ ‫ أَ ْن الَ تُ ْش ِر ُكوا بِاهَّلل‬: ‫ (( أَالَ إِنَّ َما ه َُّن أَرْ بَ ٌع‬: ‫ال‬ َ َ‫َاع فَق‬
ِ ‫ َح َّج ِة ال َود‬ ‫اس فِي‬ ِ َّ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَ ْخطُبُ فِي الن‬ ُ ‫َس ِمع‬
َ ِ‫ْت َرسُوْ َل هللا‬
‫ْرقُوا )) ؛‬ ِ ‫س‬ َ ‫ت‬ َ ‫ال‬‫و‬َ ، ‫وا‬ ُ ‫ن‬ ْ
‫َز‬ ‫ت‬ َ ‫ال‬‫و‬َ ، ‫ق‬ِّ ‫ح‬ ْ
‫ال‬
َ ِ ِ‫ب‬ َّ ‫ال‬‫إ‬ ُ ‫هَّللا‬ ‫م‬ َّ
‫ر‬ ‫ح‬
َ َ ِ َ‫ى‬ ‫ت‬َّ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫س‬ ْ
‫ف‬ َّ ‫ن‬‫ال‬ ‫وا‬ُ ‫ل‬ُ ‫ت‬‫ق‬ْ َ ‫ت‬ َ ‫ال‬‫و‬َ ، ً ‫ا‬ ‫ْئ‬
‫ي‬ َ
‫ش‬

“Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhotbah di haji al-wada’,


‘Empat larangan itu adalah janganlah kalian menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun,
jangan membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang dibenarkan,
jangan berzina, dan jangan mencuri.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang dari melakukan dosa-dosa besar
tersebut.

Dengan demikian diketahui bahwasanya wajib bagi para haji bahkan kaum muslimin secara
umum untuk bertakwa kepada Allah Jalla wa ‘Ala, membekali diri mereka untuk hari mereka
dikembalikan kepada Allah dengan bekal yang terbaik yaitu takwa kepada Allah Jalla wa
‘Ala. Bertakwa dalam arti yang sesungguhnya, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi
segala yang Dia larang. Allah Ta’ala berfirman menutup rangkaian ayat tentang haji dalam
surat Al-Baqarah,

َ‫وا هّللا َ َوا ْعلَ ُموا أَنَّ ُك ْم إِلَ ْي ِه تُحْ َشرُون‬


ْ ُ‫فَ َمن تَ َعج ََّل فِي يَوْ َم ْي ِن فَالَ إِ ْث َم َعلَ ْي ِه َو َمن تَأ َ َّخ َر فَال إِ ْث َم َعلَ ْي ِه لِ َم ِن اتَّقَى َواتَّق‬

“Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa
baginya. Dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu),
maka tidak ada dosa pula baginya, bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah,
dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 203).

ٍ ‫آن َوال ُسنَّ ِة َونَفَ ْعنَا بِ َما فِ ْيهُ َما ِمنَ ال ِّذ ْك ِر َو ْال ِح ْك َم ِة َواَ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِي َولَ ُك ْم ِم ْن ُك ِّل َذ ْن‬
‫ب إِ َّن َربِّي َغفُوْ ٌر‬ ِ ْ‫بَا َركَ هللاُ لِي َولَ ُك ْم بِالقُر‬
‫ر ِح ْي ٌم‬.
َ

Khutbah Kedua:

ُ‫ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن محمداً َع ْب ُده‬، ُ‫ك لَه‬ َ ‫ َوأَ ْشهَ ُد أَ ْن اَل إِلَهَ إِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي‬، ‫اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َع ِظي ِْم ا ِإلحْ َسا ِن َوا ِس ِع الفَضْ ِل َو ْالجُوْ ِد َوا ِال ْمتِنَا ِن‬
َ‫صحْ بِ ِه أَجْ َم ِع ْين‬
َ ‫صلَّى هللاُ َو َسلَّ َم َعلَ ْي ِه َو َعلَى آلِ ِه َو‬
َ ُ‫ َو َرسُوْ لُه‬.

ِ‫ أَ َّما بَ ْع ُد ِعبَا َد هللا‬:

Di antara pelajaran agung lainnya dari ibadah haji adalah bahwa ibadah haji itu mengingatkan
kita akan hari kita dikembalikan kepada Rabb kita, hari dimana semua manusia berkumpul di
hadapan penguasa alam semesta ini. Ya, hari Arafah adalah miniaturnya. Pada hari Arafah
‫‪orang-orang dari segala penjuru dunia berkumpul di tempat yang satu. Hal ini membawa‬‬
‫‪perasaan kita terbang jauh, membayangkan keadaan seluruh manusia; sejak manusia yang‬‬
‫‪diciptakan pertama kali hingga manusia yang paling akhir. Mereka semua dikumpulkan pada‬‬
‫‪hari kiamat.‬‬

‫يَوْ َمئِ ٍذ تُ ْع َرضُونَ اَل ت َْخفَى ِمن ُك ْم َخافِيَةٌ‬

‫‪“Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang‬‬
‫‪tersembunyi (bagi Allah).” (QS. Al-Haqqah: 18).‬‬

‫‪Ibdallah,‬‬

‫‪Bagi para haji dan orang-orang yang hendak menunaikan ibadah haji haru merenungi kembali‬‬
‫‪pelajaran yang mereka dapatkan saat menunaikan ibadah yang agung itu. Senantiasa‬‬
‫‪terbayang dalam benaknya tentang hisab, tentang balasan di hari Kiamat, dan tentang saat ia‬‬
‫‪berdiri di hadapan Allah Tabaraka wa Ta’ala. Karena itu Allah tutup ayat tentang haji ini‬‬
‫‪dengan kalimat,‬‬

‫وا هّللا َ َوا ْعلَ ُموا أَنَّ ُك ْم إِلَ ْي ِه تُحْ َشرُونَ‬


‫َواتَّقُ ْ‬

‫‪“Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-‬‬
‫‪Nya.” (QS. Al-Baqarah: 203).‬‬

‫‪Karena dalam ayat ini terdapat peringatan terhadap apa yang semestinya direnungkan oleh‬‬
‫‪jamaah haji.‬‬

‫‪Ingatlah, orang yang cerdas adalah mereka yang mampu menundukkan hawa nafsunya agar‬‬
‫‪beribadah untuk persiapan kehidupan setelah kematian. Dan orang yang lemah adalah mereka‬‬
‫‪yang memperturutkan hawa nafsunya dan panjang angan-angannya.‬‬

‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ ِم ‪َ ،‬و َش َّر األُ ُموْ ِر ُمحْ دَثاَتُهَا ‪َ ،‬و ُك َّل ُمحْ َدثَ ٍة‬
‫ث كَاَل ُم هللاِ َو َخ ْي َر ْالهُدَى هَ ْدى ُم َح َّم ٍد َ‬
‫ق ْال َح ِد ْي ِ‬
‫َوا ْعلَ ُموْ ا أَ َّن أَصْ َد َ‬
‫الج َما َع ِة‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ار ‪َ ،‬و َعل ْيك ْم بِال َج َما َع ِة فإ ِ َّن يَ َد هللاِ َعلى َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬
‫ضاَل ل ٍة فِي الن ِ‬ ‫ُ‬ ‫ٌ‬ ‫َ‬
‫ضاَل لة ‪َ ،‬وك َّل َ‬ ‫ُ‬ ‫ٌ‬
‫‪ .‬بِ ْد َعة ‪َ ،‬وك َّل بِ ْد َع ٍة َ‬

‫صلُّوْ ا َو َسلِّ ُموْ ا َرعَا ُك ُم هللاُ َعلَى ُم َح َّم ِد اب ِْن َع ْب ِد هللاِ َك َما أَ إِ َّن‬ ‫صلُّونَ َعلَى النَّبِ ِّي َ‬
‫‪‬و َ‬ ‫ال‪ :‬هَّللا َ َو َماَل ئِ َكتَهُ‪ A‬يُ َ‬
‫ك فِي ِكتَابِ ِه فَقَ َ‬ ‫َم َر ُك ُم هللاُ بِ َذلِ َ‬
‫صلى ‪ ،‬يَا أيُّهَا [األحزاب‪]56:‬‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ً‬
‫ي َوا ِح َدة َ‬ ‫َ‬
‫صلى َعل َّ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬
‫صلى هللاُ َعل ْي ِه َو َسل َم ‪َ (( :‬من َ‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫َ‬ ‫ِّ‬
‫صلوا َعل ْي ِه َو َسل ُموا ت ْسلِيما َوقا َل َ‬ ‫َ‬ ‫ُّ‬ ‫الَّ ِذينَ آ َمنُوا َ‬
‫‪َ ُ .‬علَ ْي ِه َع ْشرًا))‬ ‫هَّللا‬

‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬ ‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد ‪َ ،‬وبَ ِ‬ ‫صلَيْتَ َعلَى إِ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل إِ ْب َرا ِه ْي َم إِنَّ َ‬ ‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬ ‫اَللَّهُ َّم َ‬
‫ض اللَّهُ َّم ع َِن ال ُخلَفَا ِء الرَّا ِش ِد ْينَ األَئِ َّم ِة ال َم ْه ِديِي َ‪ْA‬ن أَبِ ْي‬ ‫آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما بَا َر ْكتَ َعلَى إِ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل إِب َْرا ِه ْي َم إِنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد ‪َ .‬وارْ َ‬
‫َ‬
‫َّحابَ ِة أجْ َم ِع ْينَ ‪َ ،‬وع َِن‬ ‫ض اللهُ َّم ع َِن الص َ‬ ‫َّ‬ ‫الح َسنَ ْي ِن َعلِي‪َ ،‬وارْ َ‬ ‫ق ‪َ ،‬وع ُْث َمانَ ِذيْ النُوْ َر ْي ِن‪َ ،‬وأَبِي َ‬ ‫ْق ‪َ ،‬و ُع َم َر الفَارُوْ ِ‬ ‫بَ ْك ِر الصِّ ِّدي ِ‬
‫ك َوإِحْ َسانِكَ يَا أَ ْك َر َم األَ ْك َر ِم ْينَ‬ ‫‪ .‬التَابِ ِع ْينَ َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِإِحْ َسا ٍن إِلَى يَوْ ِم ال ِّد ْي ِن‪َ ،‬و َعنَّا َم َعهُ ْم بِ َمنِّكَ َو َك َر ِم َ‬

‫الشرْ كَ َوال ُم ْش ِر ِك ْينَ ‪َ ،‬و َد ِّمرْ أَ ْعدَا َء ال ِّد ْينَ َواحْ ِم َحوْ زَ ةَ ال ِّد ْينَ يَا َربَّ ال َعالَ ِم ْينَ ‪ .‬اَللَّهُ َّم َعلَ ْيكَ‬ ‫اَللَّهُ َّم أَ ِع َّز ا ِإل ْساَل َم َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ ‪َ ،‬وأَ ِذ َّل ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫ك اللهُ َّم ِم ْن شرُوْ ِر ِه ْم ‪ .‬اللهُ َّم آ ِمنا فِي أوْ طانِنَا َوأصْ لِحْ‬ ‫َّ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ك فِي نحُوْ ِر ِه ْم َونَعُوْ ذ بِ َ‬ ‫ك ‪ ،‬اَللَّهُ َّم إِنا نَجْ َعل َ‬
‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫بِأ َ ْعدَا ِء ال ِّدي ِْن فَإِنَّهُ ْم اَل يُ ْع ِج ُزوْ نَ َ‬
‫ي أَ ْم ِرنَا لِهُدَاكَ َواجْ َعلْ‬ ‫ك يَا َربَّ ال َعالَ ِم ْينَ ‪ .‬اَللَّهُ َّم َوفِّ ْق َولِ َّ‬‫ضا َ‬‫ك َواتَّبَ َع ِر َ‬ ‫ك َواتَّقَا َ‬ ‫أَئِ َّمتَنَا َو ُواَل ةَ أُ ُموْ ِرنَا َواجْ َعلْ ِواَل يَتَنَا فِ ْي َم ْن خَ افَ َ‬
‫اص َحةَ ‪ .‬اَللَّهُ َّم َوفِّ ْق َج ِم ْي َع ُواَل ةَ أَ ْم ِر ال ُم ْسلِ ِم ْينَ لِ ُكلِّ قَوْ ٍل َس ِد ْي ٍد‬‫ك َوارْ ُز ْقهُ البِطَانَةَ الصَّالِ َحةَ النَّ ِ‬ ‫طا َعتِ َ‬ ‫ك َوأَ ِع ْنهُ َعلَى َ‬ ‫ضا َ‬ ‫َع َملَهُ فِي ِر َ‬
‫‪َ .‬و َع َم ٍل َر ِش ْي ٍد‬

‫ت نُفُوْ َسنَا تَ ْق َواهَا زَ ِّكهَا أَ ْنتَ خَ ْي َر َم ْن زَ َّكاهَا أَ ْنتَ َولِيُّهَا َو َموْ اَل هَا‪ ،‬اَللَّهُ َّم أَ ِعنَّا َواَل تُ ِع ْن َعلَ ْينَا ‪َ ،‬وا ْنصُرْ نَا َواَل تَ ْنصُرْ َعلَ ْينَا ‪،‬‬
‫اَللَّهُ َّم آ ِ‬
‫َوا ْم ِكرْ لَنَا َواَل تُ ْم ِكرْ َعلَ ْينَا ‪َ ،‬وا ْه ِدنَا َويَسِّرْ الهُدَى لَنَا ‪َ ،‬وا ْنصُرْ نَا َعلَى َم ْن بَ ِغى َعلَ ْينَا ‪ ،‬اَللَّهُ َّم اجْ َعلَنَا لَ َ‬
‫ك َشا ِك ِر ْينَ ‪ ،‬لَكَ َذا ِك ِر ْينَ ‪،‬‬
‫ِّت حُ َّجتَنَا َوأَ ِجبْ َد ْع َوتَنَا َوا ْه ِد قُلُوْ بَنَا َو َس ِّد ْد‬ ‫ك ُم ْخبِتِ ْينَ ُم ِط ْي ِع ْينَ ‪ ،‬اَللَّهُ َّم تَقَبَّلْ تَوْ بَتَنَا َوا ْغ ِسلْ َحوْ بَتَنَا َوثَب ْ‬‫ك أَوَّا ِه ْينَ ُمنِ ْيبِ ْينَ ‪ ،‬إِلَ ْي َ‬
‫إِلَ ْي َ‬
‫ُّ‬
‫ت إِلى النوْ ِر‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُّ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ف بَ ْينَ قلوْ بِنَا َوا ْه ِدنَا ُسب َُل ال َّسالَ ِم َوأخ ِرجْ نَا ِمنَ الظل َما ِ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ِّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬
‫ص ُدوْ ِرنَا ‪ .‬اللهُ َّم َوأصْ لِحْ ذاتَ بَ ْينِنَا َوأل ْ‬ ‫أَ ْل ِسنَتَنَا َوا ْسللْ َس ِخ ْي َمةَ ُ‬
‫ُ‬
‫ك ْالهُدَى َوالتُّقَى َو ْال َعفَةَ‬ ‫ار ِك ْينَ أَ ْينَ َما ُكنَّا ‪ .‬اَللَّهُ َّم إِنَّا نَسْأَلُ َ‬
‫اجنَا َو ُذ ِريَّاتِنَا َوأَ ْم َوالِنَا َواجْ َع ْلنَا ُمبَ َ‬
‫ارنَا َوأَ ْز َو ِ‬ ‫ص ِ‬ ‫ار ْك لَنَا فِي أَ ْس َما ِعنَا َوأَ ْب َ‬ ‫َوبَ ِ‬
‫ك‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬
‫ك الهُدَى َوال َّسدَا َد ‪ ،‬اللهُ َّم أ ِعنا َعلى ِذك ِركَ َوشك ِركَ َو ُحس ِْن ِعبَا َدتِ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬
‫‪َ .‬وال ِغنَى ‪ ،‬اللهُ َّم إِنا نَسْأل َ‬ ‫ْ‬

‫ار ‪َ ،‬ربَّنَا إِنَّا ظَلَ ْمنَا أَ ْنفُ َسنَا َوإِ ْن لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ‬
‫اب النَّ ِ‬‫اآلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِ ْي ِ‬
‫ْ‬ ‫َ‬
‫الخَ ا ِس ِر ْينَ ‪ ،‬اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لَنَا ُذنُبَنَا ُكلَّهُ ؛ ِدقَّهُ َو ِجلهُ ‪ ،‬أ َّولَهُ َوآ ِخ َرهُ ‪ِ ،‬س َّرهُ َو َعلَنَهُ ‪ .‬اَللهُ َّم ا ْغفِرْ لَنَا َولِ َوالِ َد ْينَا َولِ َم َشايِ ِخنَا َولِل ُم ْسلِ ِم ْينَ‬
‫َّ‬ ‫َّ‬
‫ت اَأْل َحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواأْل َ ْم َوا ِ‬
‫ت‬ ‫ت َوال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ َوال ُم ْؤ ِمنَا ِ‬ ‫‪َ .‬وال ُم ْسلِ َما ِ‬

‫صحْ بِ ِه‬ ‫ك َوأَ ْن َع َم َعلَى َع ْب ِد ِه َو َرسُوْ لِ ِه نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َوآلِ ِه َو َ‬ ‫َوآ ِخ ُر َد ْع َوانَا أَ ِن ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ال َعالَ ِم ْينَ ‪َ ،‬و َ‬
‫صلَّى هللاُ َو َسلَّ َم َوبَا َر َ‬
‫َ‬
‫‪.‬أجْ َم ِع ْينَ‬

‫‪Diterjemahkan dari khotbah Jumat Syaikh Abdurrazza bin Abdul Muhsin al-Abbad‬‬

Anda mungkin juga menyukai