OLEH
KELOMPOK 1
FATIMAH B1B118069
Ekonomi kami adalah ekonomi jasa, dan hal ini telah terjadi sejak lama
Di pasar masa kini, konsmen memiliki kekuatan untuk memilih lebih dari
sebelumnya.
THE ECONOMIST
T06 Mengenali karakteristik jasa dan berbagai tantangan pemasaran tertentu yang
ada padanya.
T07 Mmemahami komponen dari bauran pemsaran jasa yang diperluas (7P
pemasaran jasa).
T08 Mengetahui alasan inyegrasi fungsi pemasaran dengan fungsi operasi dan
manajemen sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan jasa.
T09 Mengetahui kerangka kerja untuk mengembangkan strategi pemasaran jasa yang
efektif.
Pengenalan terhadap Dunia Pemasaran Jasa
Seperti semuua pembaca dari buku ono, Anda adalah konsumen yang sudaj
berpengalaman terhadap berbagai layanan. Anda menggunakan berbagai layanan setiap
harinya, walaupun beberapa diantaranya seperti menelepon, menggunakan karttu kredit, naik
bis, atau mengambil uang dari ATM terasa begitu rutin sehingga jarang Anda sadari, kecuali
kalau terjadi sesuatu yang salah. Pembelian layanan lainnya mungkin akan melibatkan
pemikiran yang lebih mendalam dan akan lbih diingat contohnya, membeli paket liburan
kapal pesiar, menyewa jasa konsultan jasa keuangan, atau melakukan pemeriksaan kesehatan.
Mendaftar kesebuah akademi atau uiversitas mungkin menjadi salah satu pembelian jasa
terbesar yang pernah Anda lakukan. Universitas biasanya merupakn organisasi kompleks
yang tidak hanya menawarkan jasa pendidikan, tetapi juga menyediakan perpustakaan,
akomodasi untuk mahasiswa, sarana kesehatan dan olahraga, museum, keamanan, konseling
dan jasa karier. Didalamlingkungan kampus, Anda dapat menemukan toko buku, kantor pos,
kios fotokopi, warung internet, bank, makanan, hiburan, dan banyak hal lainnya. Penggunaan
berbagai jasa tersebut adalah contoh komsumsi layanan tingkat individu atau dari perusahaan
ke konsumen (business-to-consumer/B2C).
Sayangnya, para konsumen tidak selalu puas dengan kualitas dan nilai dari jasa yang
mereka terima. Kadang-kadang Anda merasa sangat senang atas penagalaman layanan yang
diterima, tetapi mungkin juga ada sejumlah kejadian dimana Anda merasa kecewa. Baik
pembeli secra individu maupun korporat mengeluh tetntang janji yang dilanggar, nilai jasa
yang tidak sebanding dengan harga, kurangnya pemahaman akan kebutuhan mereka,
karyawan yang tidak ramah dan tidak kompten, waktu pelayanan yang tidak nyaman,
prosedur yang birokratis, waktu yang terbuang, mesin layanan-mandiri yang rusak, situs web
yang rumit, dan sejulah permasalahan lainnya.
Penyedia jasa, yang seringkali menghadapi persaingan ketat, terlihat seperti memiliki
pemikiran yang sangat berbeda. Banyak pemilik dan manajer yang mengeluh tentang
kesulitan untuk menekan biaya dan menghasikan laba, mencari karwan yang terlatih dan
memiliki motivasi, atau umtuk memuaskan pelanggan sekaligus menjalankan suatu operasi
yang produktif dan menghasilkan laba.
Anda mungkin memiliki beberapa organisasi jasa favorit dimana Anda ingin
berlangganan. Apakah Anda pernah berpikir tentang bagaimana mereka berhasil dalam
memberikan layanan yang memenuhi kebutuhan Anda, bahkan kadangkala melebihi
ekspetasi Anda? Buku ini akan menjelaskan bagaimana seharusnya bisnis jasa dikelola untuk
meraih kepuasan pelanggan dan profitabilitas. Selain mempelajari konsep-konsep kunci,
berbagai kerangka kerja organisasi, dan alat-alat pemasaran jasa, Anda juga akan
mempelajari beberapa contoh organisasi dari Amerika Serikat maupun berbagai belahan
dunia dan Indonesia tentunya. Dari contoh-contoh tersebut Anda dapat mengambil pelajaran
penting tentang cara mecapai kesuksesan di tengah persaingan yang samakin ketat di pasar
jasa.
Dalam bab pembuka ini kami akan memberikan gambaran umum tentang ekonomi
jasa yang mendefinisikan sifat-sifat jasa, dan menyoroti beberapa tantangan khusus dalam
pemasaran jasa. Kami menutup bab ini dengan menyajikan kerangka kerja untuk
mengembangkan dan menerapkan startegi pemasaran jasa. Kerangka kerja tersebut menjadi
struktur pada buku ini.
Inilah sebuah paradoks: Kita hidup disuatu lingkungan ekonomi jasa, tetapi
kebayakan studi akademis tentang pemasaran di sekolah binis masih didominasi oleh
perspektif industri manufaktur. Jika sebelumnya Anda mempelajari pemasaran, Anda pasti
lebih banyak belajar tentang pemasaran produk manufaktur, khususnya barang-barang
konsumsi (consumer goods), daripada tentang pemsaran jasa. Untungnya, semain banyak
kelompo akademis, konsultan, dan pendidik yang antusias-termasuk penulis buku ini-
memilih untuk berfokus pemasaran jasa. Berssama-sama, mereka melakukan riset mendalam
dibidang ini selama tiga dekade terakhir. Kami yakin bahwa buku ini akan memberikan ilmu
dan keahlian yang sangat relevan dalm lingkungan bisnis masa depan.
Jasa Mendominasi Ekonomi di Banyak Negara
Ukuran sektor jasa semakin besar di seluruh negara di dunia. Seiring dengan
berkembangnya ekonomi suatu negara, pembagian lapangan kerja di bidang pertanian,
industri (termasuk manufaktur dan pertambangan), serta jasa berubah secara dramatis.
Bahkan dalam perekonomian yang baru berkembang, sektor jasa tumbuh dengan pesat dan
seringkali mewakili setidaknya setengah dari Produk Domestik Bruto (PDB). Gambar 1.1
menunjukkan evolusi menuju perekonomian yang didominasi jasa, yang kemungkinan akan
terjadi seiring dengan meningkatnya pendapatan per kapita. Dalam perekonomian yang sudah
maju, jasa yang berbasis pengetahuan (knowledge-based-service) yaitu jasa yang
menggunakan teknologi secara insentif dan/atau memiliki tenaga kerja yang relatif terlatih-
telah terbukti sebagai komponen yang paling dinamis. Gambra 1.2 menunjukkan bahwa
sektor jasa membukukan hampir dua per tiga nilai PDB secara global.
Pertanian
Jasa
Gambar 1.1
Mengubah Struktur
Ketengakerjaan Seiring
Dengan Perkembangan
Ekonomi Manufaktur
Jasa yang berorientasi laba maupun nirlaba memiliki tujuan yang berbeda, walaupun
keduanya bertujuan menciptakan nilai bagi para pemangku kepentngan. Organisasi yang
berorientasi laba ingin mencapai profit finansial yang dibatasi oleh kendala sosial, sedangkan
organisasi nirlaba ingin mencapai profit sosial yang dibatasi oleh kendala finansial. Banyak
organisasi publik dan nirlaba yang mengenakan harga untuk layanan mereka, namn hanya itu
dapat menutup sebagian dari biaya yang mereka keluarkan. Seringkali mereka harus
mengandalkan donasi, sumbangan, atau subsidi pajak untuk menutupi keseluruhan biaya
tersebut. (Untuk memudahkan, kita akan menggunakan istilah bisnis, perusahaan, korporasi,
firma dan organisasi untuk seluruh jenis usaha penyedia jasa).
Seperti halnya di Amerika Serikat, kebanyakan negara yang sedang berkembang dan
maju memilii sektor ekonomi jasa yang tumbuh dengan pesat. Gambar 1.3 menunjukkan
ukuran sektor jasa baik dalam suatu perekonomian yang besar maupun kecil. Di kebanyakan
negara yang sangat maju, sektor jasa menyumbang antara dua per tiga dan tiga per empat
dari PDB, walaupun ada pengecualian untuk Korea Selatan (58%) yang merupakan negara
dengan fokus industri manufaktur. Negara manakah yang ekonominya paling banyak
didominasi sektor jasa? Kepulauan Cayman (95%), sebuah kepualaun milik Inggris di
daaerah Karibia yang dikenal sebagai tempat wisata dan jasa keuangan off-shore dan
asuransi. Jersey, Kepulauan Bahama dan Bermuda semuanya adalah pulau-pulau kecil
dengan situasi ekonomi yang serupa juga disominasi jasa. Luxembrug (86%) adalah negara
dengan ekonomi yang paling didominasi jasa dIi Eropa. Panama (78%) menunjukkan
kekuatan jasa yang ditopang tidak hanya dari operasi yang terjadi di Terusan Panama yang
banyak dilewati kapal pesiar dan kapal angkut tetapi juga jasa-jasa lain yang terkait dengan
itu seperti kontainer di Pelabuhan, tempat pendaftaran kapal dan zona pelabuhan bebas, serta
jasa keuangan, asuransi dan turisme (Gambar 1.4).
Pertanian 4%
Manufaktur 32%
Jasa 64%
www.cia.gov/library/publications/theworldfactbook/fields/2012.html diakses
AS 79%, Fiji 78%, Barbados 78%, Panama 78%, Prancis 77%, Inggris 76%, Belgia
75%
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Gambar 1.3 Perkiraan Ukuran Sektor Jasa di Beberapa Negara dalam Persentase PDB
Sumber The World Factbook 2008, Centar Inteligence Agency, https://www.cia.gov/brary/publication/the world-
factbook/fields/2012.html. diakses tanggal 26 Maret 2009.
Di ujung dari skala tersebut
adalah China (40%), yang
perkembangan ekonominya didominasi
oleh sektor pertanian dan industri
manufaktur dan konstruksi yang
berkembang pesat. Tetapi,
pertumbuhan ekonomi China tersebut
mengakibatkan meningkatnya
permintaan untuk jasa bisnis dan
konsumen. Pemerintah China Gambar 1.4 Terusan Panama adalah tulang punggung jasa di Panama
melakukan investasi besar-besaran pada infastruktur jasa, yang meliputi fasilitas pelabuhan,
dan pembangunan bandara-bandara baru. Shanghai, kota pusat perdagangan China, bahkan
menyatakan memiliki kereta bandara tercepat didunia, yaitu kereta rancangan Jerman
bertenaga levitasi magnet dan dapat mencapai kecepatan 420 km/jam. Daftar paling akhir
diduduki oleh Arab Saudi, yang ekonominnya didominasi oleh minyak bumi, dimana sektor
jasa hanya menyumbang 35% dari PDB.
Walaupun banyak dari kita yang hidup dan bekerja di ekonomi jasa, masih banyak
lulusan universitas yang menekuni bidang manajemen atau teknis. Selama bertahun-tahun,
IBM memperlihatkan suatu fakta bahwa kita tidak melakukan pelatihan untuk para pekerja di
bidang ekonomi jasa. Untuk menunjukkan integrasi yag selalu erat dalam penciptaan nilai di
bidang ekonomi jasa, IBM menciptakan istilah Service Science, Management and
Engineering (SSME), atau disingkat service science, yang mengintegrasikan berbagai disiplin
kunci yang dibutuhkan untuk mendesain, meningkatkan, dan mengukur sistem jasa. Untuk
mencapai hal ini dan untuk meningkatkan efektivitas dalam perekonomian masa kini yang
digerakkan oleh jasa, IBM percaya bahwa lulusan masa depan harus berbentuk “T”. Artinya,
lulusan ini harus memiliki pemahaman mendalam terhadap disiplin ilmu mereka sendiri
seperti bisnis, mesin atau komputer (bagian vertikal dari huruf T) sekaligus memiliki
pemahaman dasar mengenai toik-topik yang berkaitan jasa di berbagai disiplin lainnya
(bagian horisontal huruf T).
Buku ini ditulis sebagai respons atas tranformasi ekonomi global terhadap jasa.
Mem[elajari karakteristik khusus dari jasa dan bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku
konsumen serta strategi pemasraan akan memberikan wawasan penting bagi Anda dan
mungkin menciptakan keuggulan kompetitif bagi karier Anda. Kecuali jika Anda diharuskan
untuk meneruskan usaha keluarga di bidang manufaktur atau pertanian, akan ada
kemungkinann besar bahwa Anda akan mengahbiskan sebagian besar hiduo Anda untuk
bekerja di bidang jasa. Anda mungkin akan menjadi seorang sukarelawati atau pengurus
organisasi nirlaba. Mungkin juda ilmu yang didapat dari mempelajari buku ini akan
mendorong Anda untuk memulai usaha jasa Anda sendiri.
WAWASAN PENELITIAN 1.1
NAICS (dibaca: neiks) meliputi banyak industri jasa yang muncul dalam dekade
terakhir ini yang diklasifikasi sebagai jasa “tambahan” yang menyediakan layanan bagi
industri manufaktur-contohnya seperti akuntansi, katering dan transportasi. Semua sektor
ekonomi telah direstrukturisasi dan diredefinisi. NAICS meliputi 358 industri baru yang tidak
termasuk dalam SIC, 390 yang telah direvisi dari SIC, dan +22 yang tidak berubah dari SIC.
Industri-industri ini dikelompokkan dalam beberapa sektor dan lebih jauh lagi dibagi ke
dalam subsektor, kelompok industri dan perusahaan.
Diantara sektor dan subsektor baru jasa ini adalah: Informasi yang mengakui
kemunculan dan keunikan bisnis di dalam “ekonomi informasi”, Perawatan Kesehatan dan
Bantuan Sosial; Profesional; Bidang Ilmiah dan Bisnis; Pendidikan; Jasa Makanan dan
Akomodasi; dan kesenian, Hiburan dan Rekreasi (yang meliput kebanyakan bisnis yang
terlibat dalam memenuhi minat konsumen di bidang budaya, rekreasi dan hiburan).
Kode NAICS dibuat sedemikian rupa sehingga peneliti dapat menelusuri sekor
industri yang luas, untuk memperoleh informasi dari dalam perusahaan jasa yang sangat
ketat. Contohnya kode NAICS 71 mengacu pada kesenian, hiburan dan rekreasi. Kode 7112
mengacu pada olahraga tontonan (seperti sepak bola, tenis, basket, balapmobil dan
sebagainya), dan kode 711211 mengacu pada olahraga beregu dan klub olahraga. Dengan
melihat perubahan yang terjadi pada “dollar” yang nyata (yang disesuaikan dengan inflasi),
kita bisa menentukan industri mana yang telah tumbuh dan mana yang tidak. Kode NAICS
juga digunakan untuk mengategorikan statistik pegawai dan jumlah perusahaan di dalam
sebuah industri. Dan sisitem baru kode NAPCS (North American Product Classification
System) menentukan ribuan produk jasa. Jika Anda ingin meneliti industri jasa dan produk
jasa, NAICS adalah tempat yang tepat untuk memulainya.
Sumber: Economic Classification Policy Committee, “NAICS-North American Industry Classification System:
New Data for a New Economy”. Washington DC: Bureau of the Cencus, Oktober 1998; North American Indusrty
Classification System, United States 2002 (Manual resmi NAICS), Washington, DC: National Technical
Information Service, PB200221101430*SS,2002. Http:/census.gov/eos/www/naics/. diakses pada tanggal 29 Juni
2009.
Apa saja industri-industri yang membentuk sektor jasa dan apa yang terbesar? Hal
yang terakhir mungkin tidak seperti yang Anda bayangkan, karena berbagai usaha jasa yang
disasarkan bagi pelanngan bisnis, beberapa di antaranya bahkan tidak terlalu terlihat kecuali
jika Anda bekerja dalam industri tersebut. Statistik ekonomi nasional merupakan titik awal
yang berguna. Untuk dapat lebih memahami ekonomi yang didominasi jasa, badan statistik
pemerintah telah mengembangkan cara baru untuk mengkalsifikasi industri. Di Amerika
Serikat, sistem yang berorientasi manufaktur, Standard Industrial Classification (SIC) yang
dikembangkan pada tahun 1930-an, telah digantikan oleh North American Industry
Classification System (NAICS). Ini juga digunakan di Kanada dan Meksiko (keterangan lebih
rinci terdapat di Wawasan penelitian 1.1).
Apakah anda pernah mengira bahwa real-estat, rental, dan leasing akan menjadi sektor jsa
terbesar di amerika serikat, dengan kontribusi sebesar 12,5 persen pada tahun 2007, hampir 1
per delapan dari total PDB ? lebih dari 90 persen angka ini datang dari aktivitas seperti
penyewaan properti perumahan maupun komersial;npengelolaan properti untuk kepentingan
pemiliknya; menyediakan jasa agen properti untuk melayani pembelian, penjualan, dan
penyewaan properti; serta jasa penilaian properti untuk menentukan kondisi dan nilainya.
Sisanya di dapatkan dari penyewaan produk manufaktur, dan peralatan berat (dengan dan
tanpa operator) hingga furnitur kantor, tenda, dan alat-alat pesta. Sektor jasa lain yang cukup
besar adalah distribusi produk fisik. Perdagangan grosir dan ritel. Transportasi kargo dan
penyewaan gudang, menyumbang 12,3 persen PDB.
Sektor atau subsektor industri yang juga penting adalah jasa profesional ( 12,3
persen ), keuangan dan asuransi (7,9 persen ) serta kesehatan (7,9 persen). Kategori “jasa
lain” (6,1) persen, akomodasi dan industri makanan hanya memiliki kontribusi 2,7 persen,
sedangkan subsektor kesenian, hiburan, dan rekreasi yang melibatkan layanan kepada
konsumen elite seperti penonton olahraga, pusat kebugaran, fasilitas ski, museum dan kebun
binatang, pertunjukan seni, kasino, lapangan golf, marina, taman hiburan secara kolektif
menyumbang 1 persen PDB. Walaupun begitu, dalam ekonomi senilai USD25,8 triliun,
subsektor tersebut menghasilkan nilai yang impresif (USD207 miliar) pada tahun 2007.
Sejauh ini, diskusi tentang jasa hanya berfokus pada berbagai jenis industri jasa yang
berbeda. Tetapi inilah saatnya untuk bertanya: apa sebenarnya jasa itu?
Pandangan historis
Upaya untuk mendeskripsikan dan mendefinisikan jasa dapat di telusuri hingga dua abad ke
belakang. Pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, ekonomi klasik berfokus pada
penciptaan dan kepemilikan kekayaan. Mereka berpendapat bahwa barang (awalnya disebut
sebagai “komoditi”) adalah objek bernilai yang hak kepemilikannya dapat di tetapkan dan di
tukarkan. Kepemilikan menyiratkan adanya hak milik berwujud terhadap suatu benda yang
diperoleh melalui pembelian, bartet, atau pemberian dari pembuatnya, atau pemilik
sebelumnya, dan secara legal di identifikasi sebagai hak milik dari pemilik saat ini.
Buki Adam Smith yang terkenal, the wealth of Nations, di terbitkan di Inggris pada
tahun 1776, membedakan output ke dalam tenaga kerja “produktif” dan “tidak produktif”.
Tenaga kerja produktif, menghasilkan barang yang bisa di simpan setelah di produksi dan
antinya dapat di tukarkan dengan uang atau barang berharga lain. Tetapi tenaga kerj tidak
produktif, walaupun “terhormat,...berguna, atau...di perlukan” menghasilkan jasa yang hilang
ketika di produksi dan kerna itu tidak berkontribusi terhadap kekayaan. Berdasarkan hal ini,
ekonomi prancis, jean-Baptiste Say menyatakan bahwa produksi dan konsumsi tidak dapat di
pisahkan dalam jasa, sehingga menggunakan istilah “produk nonmateri” untuk
menjelaskannya.
Saat ini, kita mengetahui bahwa kegiatan produksi da konsumsi untuk beberapa
layanan jasa memang dilakukan secara terpisah (contohnya jasa bantu, tukang kebun, dan
ramalam cuaca), dan tidak semua layanan jasa itu bersifat tidak tahan lama.
Kebjakan Perubahan sosial Tren bisnis Kemajuan globalisasi
pemerintah teknologi
. menciptakan . dorongan . lebih banyak
infomasi
. perubahan ekspektasi untuk perusahaan
regulasi konsumen meningkatkan . pertumbuhan yang
nilai bagi internet beroperasi
. privatisasi . lebih banyak
pemegang secara
kemakmuran . bandwwith
. peraturan baru saham transnasional
yang lebih
untuk .lebih banyak
. menekankan besar .
melindungi orang leboh sedikit
produktivitas meningkatkan
pelanggan, waktu . perangkat
dan perjalanan
pegawai, dan bergerak yang
. meningkatkan penghematan internasional
lingkungan. lebih kompak
keinginan terhadap biaya
ukurannya . melakukan
. perjanjian baru pengalaman
. manufaktur pelayanan
untuk membeli vs. . jejaring
memberikan pelanggan
perdagangan Barang barang nirkabel
nilai tambah secara “off-
jasa
. meningkatkan melalui . peranti lunak shore”
kepemilikan layanan dan yang lebih
. invasi
konsumen atas layanan cepat dan kuat
pesaing asing
komputer, telepon penjual
Apabila kita mengeluarkan uang untuk menginap di hotel, atau mengunjungi klinik fisioterapi
untuk menyembuhkan lutut yang cedera, atau menonton konser musik, (perishabel),
contohnya jasa rekaman video untuk konser musik atau pertandingan olahraga. Secara
signifikan, kegiatan jasa di rancang untuk dapat memberikan suatu nilai yang tahan lama bagi
konsumennya ( jasa pendidiksn ysng anda beli merupakan contoh yang tepat). Tetapi adanya
perbedaan antara kepemilikan dan nonkepemilikan, yang akan kita diskusikan selanjutnya,
merupakan hal yang selalu sah untuk membedakan antara barang dan jasa sebagaimana selalu
di tekankan oleh beberapa ahli pemasaran jasa terkemuka.
Contoh-contoh kekuatan spesifik yang berpengaruh dan berdampak pada ekonomi jasa
Tentunya pembelian yang kita lakukan tidak membuat kita memiliki jasa-jasa tersebut. Tetapi
jika kita tidak mendapatkan hak milik atas suatu pembelian yang kita lakukan, apa yang
sebenarnya kita beli? Apa yang di dapatkan dari pengeluaran uang, waktu dan usaha kita ?
Apakah ada masalah yang terselesaikan dari jasa yang kita beli itu ? Intinya : Dimana nilai itu
sebenarnya ?
Christoper Lovelock dan Evert Gummesson menetapkan bahwa jasa adalah suatu
bentuk sewa-menyewa yang dapat memberikan suatu manfaat bagi konsumen. Hal yang di
hargai oleh konsumen dan mereka berkenan membayar untuk mendapatkannya adalah
berbagai pengalaman yang diinginkan dan solusi. Kata sewa di gunakan sebagai istilah
namun untuk menunjukkan suatu pembayaran yang dilakukan untuk menggunakan atau
mengakses sesuatu biasanya untuk jangka waktu tertentu dan bukan di lakukan untuk
membeli hal tersebut. Kita tidak bisa membeli dan memiliki seseorang, tapi kita dapat
menyewa dan menggunakan keahlian serta tenaganya.
Membayar untuk secara sementara menggunakan suatu barang, atau mengakses suatu
fasilitas fisik, merupaka suatu cara bagi konsumen untuk dapat menikmati hal-hal yang tidak
mampu atau yang tidak mau mereka beli. Beberapa konsumen juga lebih suka untuk tidak
menyimpan dan mempertahankan barang-barang yang telah mereka gunakan. Selain itu,
menyewa berupa pengenaan biaya akses dan penggunaan juga memungkinkan konsumen
untuk dapat berpartisipasi dalam sebuah sistem jejaring tertentu yang tidak akan mampu di
miliki dan dioperasikan sendiri baik oleh individu maupun oleh beberapa organisasi
perusahaan.
Jasa penyewaan barang. Jenis jasa seperti ini memungkinkan konsumen memiliki hak
sementara untuk menggunakan barang yang tidak mau mereka beli. Contohnya adalah
penyewaan kapal, kostum pesta, dan mesin pemotong padi
Penyewaan ruang dan tempat. Konsumen akan dapat menggunakan bagian tertentu
dari sebuah bangunan, kendaraan atau area tertentu lainnya. Contohnya adalah
menyewa satu ruangan dalam gedung perkantoran, tempat duduk dalam pesawat
terbang atau sebuah meja di restoran. Ruang yang di sewa itu biasanya di tentukan
berdasarkan lokasinya, tetapi kegunaannya dapat berbeda-beda. Dengan kata lain,
menyewa suatu ruang bisa jadi merupakan suatu tujuan akhir, seperti menyewa
gudang untuk tempat penyimpanan barang, maupun merupakan alat untuk mencapai
tujuan, misalnya meja di restoran atau kursi di bioskop.
Menyewa tenaga kerja dan keahlian manusia. Konsumen dapat menyewa orang lain
untuk dapat melakukan pekerjaan yang tidak ingin mereka lakukan sendiri (misalnya
pembantu rumah tanggga) atau tidak dapat mereka lakukan sendiri karena tidak
memiliki keahlian, peralatan, atau keterampulan yang di butuhkan. Dalam banyak
kasus lebih efektif bagi pelanggan untuk menyewa jasa dari sekelompok ahli seperti
ketika melakukan perbaikan mobil di bengkel, operasi di rumah sakit dan menyewa
konsultan manajemen.
Akses untuk masuk ke kawasan bersama. Kawasan ini bisa terletak diluar maupun di
dalam ruangan, atau kombinasi dari keduanya. Contohnya yaitu museum, taman
hiburan, pertunjukan, tempat kebugaran, lapangan golf, resor ski dan jalan tol.
Pelanggan membayar sejumlah uang untuk mendapat hak menggunakan fasilitas di
dalam kawasan itu bersama-sama dengan para pelanggan lainnya.
Akses masuk dan menggunakan sistem dan jaringan. Di sini, konsumen menyewa hak
untuk berpartispasi dalam suatu jaringan tertentu seperti dalam jasa telekomunikasi,
utilitas biasanya akan membuat berbagai pilihan menu untuk memenuhi kebutuhan
konsumen untuk membayar jasa tersebut.
Dalam banyak kasus, dua atau lebih dari kategori di atas dapat di gabungkan. Ketika
kita menyewa taksi, kita akan menyewa supir dan juga kendaraannya. Ketika kita
harus menjalani operasi rumah sakit, maka kita akan menyewa keahlian dari beberapa
petugas di rumah sakit, dokter ahli bedah, dan juga peralatan khusus yang digunakan
untuk melakukan operasi di rumah sakit itu.
MendefenisikanJasa
Kata jasa (service), awalnya diasosiasikan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh pembantu
(servant) untuk majikannya. Seiring dengan waktu, pengertiannya semakin luas, didalam
kamus definisinya adalah “suatu kegiatan yang bersifat melayani, membantu, dan melakukan
hal yang bermanfaat bagi orang lain”. Definisi pemasaran mengenai jasa ini awalnya hanya
membandingkan jasa dengan barang, dan didefinisikan sebagai “suatu tindakan, perbuatan,
pelaksanaan atau usaha” dengan karakteristik berbeda dengan barang, yang digambarkan
sebagai “barang, perangkat, material, atau benda.” Dalam definisi awal ini, dua hal yang
paling membedakan jasa dengan barang adalah sifatnya yang tak berwujud dan tidak tahan
lama. Tetapi kami meyakini bahwa jasa harus memiliki definisi yang berdiri sendiri, tanpa
harus dibandingkan dengan barang. Definisi yang pendek dan singkat, seperti "sesuatu yang
dapat dibeli dan dijual namun tidak dapat dijatuhkan di atas kakimu", adalah definisi yang
lucu dan mudah diingat, akan tetapi definisi semacam ini tidak akan banyak membantu
sebagai panduan strategi pemasaran. Maka, kami memberikan definisi yang lebih
komprehensif sebagai berikut:
Definisi Jasa
Jasa adalah suatu aktivitas ekonomi yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak yang lain.
Seringkali kegiatan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu (time-based), dalam bentuk
suatu kegiatan (performances) yang akan membawa hasil yang diinginkan kepada penerima,
obyek, maupun aset-aset lainnya yang menjadi tanggung jawab daripembeli. Stuagai
pertukaran dari uang, waktu, danupaya, pelanggan jasa berharap akan. Mendapatkan nilai
(value) dari suatu akses ke barang-barang,tenaga kerja, tenaga ahli, fasilitas, jejaring dan
sistemtertentu; tetapi para pelanggan biasanya tidak akanmendapatkan hak milik dari unsur-
unsur fisik yangterlibat dalam penyediaan jasa tersebut.
Nilai (ValueCreation)
Jasa sering kali meliputi unsur berwujud (tangible) penting seperti tempat tidur di hotel,
hidangan di restoran, kartu ATM dan buku tabungan. Tetapi jika dilihat dari segi
nonkepemilikan dan definisi kami tentang jasa, maka elemen nirwujud (intangible)-seperti
sumber daya manusia-mendominasi penciptaan nilai dalam pemberian jasa yang diberikan.
Elemen nirwujud terdiri dari dimensi mental dan fisik. Kenirwujudan mental tidak
mudah untuk dimengerti dan dipahami, sebaliknya, kenirwujudan fisik tidak dapat disentuh
dan dirasakan oleh indera-indera lainnya. Sebuah cara untuk membedakan antara barang dan
jasa, menurut LynnShostack, adalah dengan menempatkannya di dalam suatu kontinum, yang
memiliki kisaran dari dominan-berwujud (tangible- dominant) ke dominan-nirwujud
(intangible-dominant) (Gambar 1.8).25
Tentu saja, ada beberapa produk yang definisinya akan rancu di bagian tengah skala ini.
Sebuah perhitungan ekonomi dapat juga digunakan untuk membedakan antara barang dan
jasa. Jika lebih dari setengah nilai produk dihasilkan dari unsur jasa, maka produk itu akan
digolongkan sebagai jasa.26 Contohnya di sebuah restoran full service, biaya untuk makanan
dan minuman yang disajikan mungkin hanya 20-30 persen dari harganya. Kebanyakan nilai
tambah makanan dan minuman itu didapatkan dari persiapan dan cara memasak makanan,
pelayanan di meja, lingkungan restoran, dan fasilitas seperti layanan parkir (valetparking),
kamar kecil, dan petugas penitipan jaket. Pendapat bahwa jasa adalah sesuatu yang tidak bisa
dibungkus dan dibawa pergi sangat erat kaitannya dengan kerangka nonkepemilikan. Ketika
membeli sebuah produk jasa, pelanggan jarang sekali mendapatkan kepemilikan atas clemen-
elemen yang menciptakan nilai dari produk tersebut.
Bahkan jika kita beranggapan bahwa jasa biasanya tidak meliputi perpindahan kepemilikan,
perbedaan yang besar masih teliha tdiantara berbagai jenis jasa, tergantung pada apa yang
diprosesnya. Di dalam sector jasa, manusia, bendafisik, dan data dapatdiproses, dansifatdari
proses tersebut bias terlihatatautidakterlihat.
Tindakan yang terlihat (tangibleactions) dilakukan pada tubuh manusia atau barang-barang
milik mereka. Tindakan yang tidak dapat dilihat (intangibleactions) dilakukanpada pikiran manusia
atau aset-aset nirwujud milik mereka. Hal ini membuat adanyaklasifikasi jenis jasa dalam empat
industri yang berbeda dalam kategori yang sama bisa mendapatkan wawasanyang berguna dengan
mempelajari industri lain dan menciptakan inovasi yangberguna untuk organisasi mereka sendiri.
Mari kita pelajari mengapa keempat jenisproses yang berbeda inisering kali memiliki implikasi
Pemrosesan Manusia
Sejak zaman dahulu, manusia telah menginginkan jasa untuk diri mereka sendiri- berpindah tempat,
makan, memiliki tempat tinggal, mengembalikan kesehatan, atau menjadi lebih cantik. Untuk
menerima jenis jasa seperti ini, pelanggan harus secara fisik masuk ke dalam sistem pelayanan.
Mengapa? Karena pelanggan merupakan bagian integral dari proses dan tidak akan mendapatkan
manfaat yang diinginkan jika berhubungan dalam jarak terpisah dengan penyedia layanan.
Singkatnya, mercka harus memasuki pabrik jasa, sebuah lokasi fisik di mana manusia atau mesin
(atau keduanya) menciptakan dan menghantarkan berbagai manfaat layanan kepada para pelanggan.
Tentu saja, kadang-kadang penyedia jasa akan mau mendatangi para pelanggan, membawa alat-alat
yang diperlukan untuk menciptakan berbagai manfaat di lokasi pilihan para pelanggan. Seandainya
Anda sebagai pelanggan menginginkan manfaat dari layanan pemrosesan manusia, Anda harus siap
untuk bekerja sama secara aktif dengan pelaksanaan layanan. Contohnya, jika Anda ingin melakukan
manikur (perawatan tangan dan kuku) maka Anda harus bekerja sama dengan ahli manikur dengan
menjelaskan kemauan Anda, duduk diam, dan mengulurkan tangan Anda untuk dirawat saat diminta.
Jika Anda ingin memeriksa mata, dokter mata akan meminta Anda untuk melakukan beberapa tes,
dan bagi yang ingin mengecek ketajaman matanya, harus menyebutkan kembali apa yang dilihatnya
di papan atau di layar lain. Waktu yang diperlukan oleh para pelanggan dalam jasa pemrosesan-
manusia ini sangat bervariasi, dari naik bis kota untuk perjalanan singkat, sampai menjalani perawatan
yang cukup lama di rumah sakit. Di antara kedua ekstrem ini ada aktivitas- aktivitas lain seperti
memesan dan makan di restoran, mencuci, memotong dan menata rambut; atau menghabiskan
beberapa malam di kamar hotel. Hasil dari jasa ini (setelah suatu kurun waktu yang bisa memakan
waktu beberapa menit sampai beberapa bulan) adalah pelanggan yang telah mencapai maksudnya atau
memuaskan rasa laparnya atau sekarang memiliki rambut bersih dengan potongan baru atau memiliki
waktu tidur yang menyenangkan di luar rumah atau sekarang menjadi lebih sehat. Manajer harus
berpikir mengenai proses dan hasil dari sudut pandang apa yang terjadi pada pelanggan. Memikirkan
proses layanan membantu untuk mengidentifikasi tidak hanya manfaat yang diciptakan dalam setiap
titik proses tetapi juga biaya non- Tinansial yang timbul dari pelanggan, seperti waktu, upaya fisik dan
Sering kali, para pelanggan meminta sebuah organisasi jasa untuk memberikan perawatan
yang dapat dilihat (tangible treatment) untuk beberapa barang fisik-sebuah rumah yang
terserang serangga, pagar tanaman yang tumbuh terlalu tinggi, lift yang rusak, paket yang
harus dikirimkan ke kota lain, baju kotor, atau binatang peliharaan yang sakit.
Para pelanggan tidak terlalu terlibat secara fisik dalam jenis layanan seperti ini,
dibanding dengan jasa pemrosesan-manusia.Pertimbangkan perbedaan antara pengangkutan
penumpang dan kargo. Pada yang pertama, Anda harus ikut dalam perjalanan untuk
mendapatkan manfaat dari bepergian dari satu tempat ke tempat lain. Tetapi untuk paket,
Anda bisa menaruh barangnya di kotak pos atau kantor pos (atau meminta kurir untuk
mengambilnya dari rumah atau kantor Anda) dan menunggu paket diantarkan ke penerima.
Jasa yang ditujukan untuk pikiran manusia meliputi pendidikan, berita dan informasi, nasihat
profesional, psikoterapi, hiburan, dan beberapa kegiatan keagamaan. Apa pun yang
menyentuh pikiran manusia memiliki kekuatan untuk membentuk sikap dan memengaruhi
perilaku. Jadi ketika para pelanggan berada dalam posisi ketergantungan atau terdapat suatu
potensi untuk dimanipulasi, maka dibutuhkan standar etika yang kuat dan pengawasan yang
teliti.Mendapatkan manfaat penuh dari jasa seperti itu membutuhkan investasi waktu dan
upaya mental dari sisi pelanggan.Namun demikian, penerima tidak selalu harus hadir di
pabrik jasa hanya perlu berkomunikasi secara mental melalui informasi yang diberikan.Ada
beberapa perbedaan kontras yang menarik dengan jasa pemrosesan-manusia. Penumpang
pesawat bisa tidur sepanjang perjalanan dan akan tetap tiba di tempat tujuan mereka. Tetapi
jika Anda tertidur di kelas atau pada saat menonton siaran televisi edukasi, pada akhirnya
Anda tidak akan bertambah pintar!
Jenis jasa seperti hiburan dan pendidikan sering kali dibuat di satu tempat dan
disiarkan melalui televisi, radio, atau Internet untuk para pelanggan perorangan di lokasi yang
jauh Namun demikian, jasa tersebut bisa juga diberikan langsung kepadasekelompok
pelanggan di lokasi asal dalam sebuah fasilitas seperti teater atau ruang kuliah Seperti yang
mungkin Anda sudah tahu, menonton sebuah konser dari televisi tidak akan sama
pengalamannya dengan menontonnya di dalam sebuah tempat konser bersama ratusan atau
balikan ribuan orang lain. Manajer gedung pertunjukan menghadapi tantangan yang sama
seperti kolega mereka di bidang jasa pemrosesan-manusia. Hal yang sama juga terjadi pada
suatu kelas diskusi melalui televisi kabel interaktif akan kurang terasa keakrabannya, tidak
seperti jika diskusi terjadi dengan orang-orang yang berada di dalam satu ruangan yang sama.
Karena inti muatan dari jasa dalam kategori ini berbasis informasi (baik musik, suara,
ataupun gambar-gambar visual), hal ini bisa diubah ke dalat sinyal analog atau digital,
direkam untuk diabadikan; dan diubah bentuknya menjadi produk manufaktur seperti CD
atau DVD, yang nantinya bisa dikemas dan dipasarkan seperti barang fisik lainnya
Contohnya, sebuah konser dapat dihadiri secara langsung, dilihat dan didengar langsung,
direkam. televisi, atau dijual sebagai rekaman digital. Jasa dalam.kategori ini dapat
"diinventarisasi" untuk dikonsumsi di waktu yang akan datang. bahkan pergelaran yang sama
tersebut dapat dikonsumsi berkali-kali. Untuk beberapa i pelanggan, membeli video edukasi
untuk diputar di rumah mungkin merupakan solusi yang lebih baik daripada harus datang ke
kelas.Kini, semakin banyak pelanggan yang dapat mengunduh konten elektronik sesuai
keinginan melalui komputer atau telepon genggam dari pemasok seperti toko online
musik/video Apple.
Pemrosesan Informasi
Pemrosesan informasi telah terevolusi oleh teknologi informasi, tetapi tidak semua informasi
diproses oleh mesin.Para profesional di berbagai bidang juga menggunakan otak mereka
untuk melakukan pemrosesan informasi dan pengemasannya. Informasi adalah bentuk yang
paling tidak berwujud dari sebuah layanan, tetapi dapat diubah dalam bentuk yang lebih
berwujud seperti surat, laporan, rencana, CD-ROM, atau DVD yang bersifat lebih tahan
lama. Di antara jenis jasa yang sangat bergantung pada keefektifan pengumpulan dan
pemrosesan informasi adalah jasa finansial dan jasa profesional.seperti akuntan, hukum, riset
pemasaran, konsultan manajemen, dan diagnosis medis.
Batas antara pemrosesan informasi dan proses stimulasi mental mungkin agak kabur.
Contohnya, seorang pialang saham mungkin menggunakan suatu analisis dari transaksi
saham kliennya untuk merekomendasikan jenis strategi investasi yang paling tepat di masa
yang akan datang, Seorang pengacara di sebuah kantor hukum mungkin melihat sebuah pola
yang memiliki risiko legal untuk kliennya dan memberikan nasihat kepada klien tersebut
sesuai dengan masalahnya. Para peneliti pasar mungkin akan melihat kesempatan untuk
menerbitkan hasil riset yang telah mereka dapatkan dari pengamatan tren selama beberapa
waktu. Untuk memudahkan, kadang-kadang kami akan menggabungkan jasa pemrosesan
stimulasi mental dan jasa pemrosesan informasi ini dengan sebuah istilah jasa berbasis-
informasi.
Elemen Produk
Produk jasa berada di jantung strategi pemasaran perusahaan. Jika sebuah produk
didesain dengan buruk, maka tidak akan menciptakan nilai yang berarti bagi para pelanggan,
meskipun elemen-elemen lain dari 7P dilaksanakan dengan baik. Merencanakan boran
pemasaran dimulai dengan menciptakan konsep jasa yang akan memberikan nilai kepada
pelanggan yang dituju dan memuaskan kebutulum mereka lebih baik daripada alternatif dari
pesaing lain. Untuk mentransformasi konsep ini menjadi realmas membutuhkan desain
gugusan (cluster) dari elemen-elemen yang berbeda namun secara bersamaan saling
memperkuat. Produk jasa terdiri dari (1) produk inti yang menjawab kebutuhan primer para
pelanggan dan (2) serangkaian elemen tambahan (supplementary service elements) yang
secara bersamaan memperkuat nilai tambah produk yang membantu para pelanggan untuk
menggunakan produk inti secara lebih efektif
Distribusi jasa mungkin melibatkan saluran fisik atan elektronik (atau keduanya),
tergantung dari sifat jasa tersebut (lihat Tabel 1.2) Contohnya, bunk saat ini menawarkan
pilihan saluran distribusi bagi pelanggan, yaitu datang ke cabang, menggunakan jaringan
ATM, berbisnis lewat telepon, atau melakukan transaksi melalui Internet.Banyak jasa
berbasis informasi dapat dihantarkan langsung ke lokasi mana pun di dunia yang memiliki
akses Internet. Lehih jauh ligi, perusahaan mungkin menghantarkan jasa langsung ke
pengguna atau melalui organisasi perantara-seperti gerai riel yang akan menerima upah atau
komisi-yang melakukan tugas-tugas yang terkait dengan penjualan, layanan dan kontak
pelanggan. Untuk menghantarkan elemen jasa kepada para pelanggan, harus diambil
keputusan mengenai di mana dan kapan hal tersebut dilakukan, dan juga metode serta saluran
yang digunakan."
DISTRIBUSI PRODUK INTI DIBANDINGKAN DENGAN LAYANAN TAMBAHAN.
Internet memperbarui bentuk strategi distribusi untuk berbagai industri. Tetapi kita
harus membedakan antara potensi untuk menghantarkan produk inti berbasis informasi (yang
menjawab kebutulun primer pelanggan) dan sekadar memberikan layanan tambahan yang
memudahkan pembelian dan penggunaan barang fisik Comtoh dari yang pertama adalah
program pendidikan online yang ditawarkan oleh University of Phoenix, penyampaian berita
oleh detik.com, transfer uang melalui klik.bca.com, dan asuransi kendaraan bermotor dari
Progressive Casualty Co.
Bedakan kedua layanan web ini dengan situs web dari REI (Recreational Equipment
Inc.) sebuah pemasok terkenal untuk pakaian kegiatan luar ruangan, yang memiliki lebih dari
80 toko di Amerika Serikat. Dengan mengunjungi www.aci.com, Anda bisa mempelajari pro
dan kontra atas beberapa pakaian untuk berkemah mendapatkan bantuan online, dan
memesan serta membayar untuk produk online. Yang berikut inijuga sama, tanpa harus
meninggalkan rumah, atau negara, Anda bisa melihat jadwal penerbangan British Airways di
www.ba.com, melihat perbedaan tarif tergantung jam dan hari penerbangan (Anda akan
menemukan variasi yang besar di kelas ekonomi untuk beberapa rute di Eropa), melakukan
pemesanan, menyatakan kebutuhan khusus dan membayar tiket elektronik. Tetapi dalam
kedua kasus ini, penerimaan produk inti harus dilakukan melalui saluran fisik. Sama halnya
dengan Garuda Indonesia, melalui www.garuda-indonesia.com Anda juga bisa melakukan
pemesanan tiket, memeriksa jadwal jadwal penerbangan Anda dan status penerbangan (flight
status), melakukan cek-in, dan tentunya melihat seluruh jadwal penerbangan Garuda
Indonesia. Di samping itu juga dapat melihat apa saja layanan yang akan Anda terima sesuai
kelas yang Anda pilih (ekenomi atau eksekutif). Anda borus pergi ke bandara untuk menaiki
pesawat BA atau Garuda Indonesia. Banyak aktivitas e-commerce mempertimbangkan
layanan tambahan berdasarkan transfer informasi dan pembayaran yang terkait dengan
produk, dibandingkan dengan mengunduh produk intinya sendiri. Gambar 1.12
menggambarkan contoh dari situs layanan tambahan.
Kecepatan dan kenyamanan dari waktu dan tempat telah menjadi faktor penentu
penting dalam distribusi dan penghantaran jasa yang efelaif (lihat Tabel 1.2).Banyak jasa
yang dihantarkan langsung ketika pelanggan hadir secara fisik.Para pelanggan masa kini
adalah yang paling sensitif sepanjang sejarah, lebih terburu-buru dan memandang waktu yang
terbuang sebagai biaya yang harus dihindari."(Anda mungkin seperti ini juga). Mereka
mungkin rela membayar lebih untuk menghemat waktu, seperti naik taksi walaupun bis kota
juga melewati rute yang sama, atau untuk membuat tugas dikerjakan lebih cepat. Kini,
semakin banyak jumlah pelanggan sibuk yang mengharapkan layanan yang sesuai dengan
mereka, bukan sesuai dengan penyedia jasa. Jika satu perusahaan merespons dengan
menawarkan jam buka yang lebih lama, pesaingnya sering kali merasa perlu untuk mengikuti
langkah itu. Sekarang ini, banyak jasa yang tersedia 24/7-buka selama 24 jam sehari dan 7
hari seminggu-dan melalui lebih banyak lagi saluran distribusi, seperti cabang ritel, mesin
swalayan seperti ATM, call center dan Internet.
Seperti nilai produk, nilai yang menjadi bagian melekat dalam pembayaran sangat
penting bagi peran pemasaran dalam memudahkan pertukaran nilai antara perusahaan dan
para pelanggannya.Untuk pemasok, strategi harga adalah mekanisme finansial di mana
pendapatan dihasilkan untuk mengimbangi biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan
layanan serta menciptakan surplus untuk laba.Strategi harga sering kali sangat dinamis,
dengan tingkat harga disesuaikan dari waktu ke waktu dengan faktor faktor seperti tipe
pelanggan, waktu dan tempat penghantaran, tingkat permintaan dan kapasitas yang bisa
disediakan. Hal ini seperti dalam konsep New Wave Marketing yang dikembangkan oleh
MarkPlus yang menjelaskan bagaimana harga (price) sudah bersifat seperti currency yang
terus berubah menyesuaikan dengan berbagai faktor termasuk juga tingkat kustomisasi yang
diinginkan oleh para pelanggan.
Pada sisi lain, para pelanggan melihat harga sebagai bagian kunci dari biaya yang
harus mereka keluarkan untuk mendapatkan manfaat yang diinginkan. Untuk
memperhitungkan apakah suatu layanan dirasakan layak atau bernilai (worth it"), mereka
mungkin akan melihat tidak sebatas nilai uang belaka namun juga menilai pengeluaran waktu
dan upaya mereka. Karena itu, pemasar jasa tidak hanya harus menetapkan harga yang bisa
menyasar para pelanggan yang mau dan mampu membayar, tetapi juga mengerti dan
memperkecil, jika mungkin-beban pengeluaran lain yang harus dikeluarkan para pelanggan
ketika menggunakan layanan. Pengeluaran ini mungkin meliputi tambahan biaya (seperti
biaya transportasi ke lokasi layanan), pengeluaran waktu, upaya mental dan fisik yang tidak
diinginkan dan paparan terhadap pengalaman sensor indra yang negatif.
KEBANYAKAN PRODUK JASA TIDAK DAPAT DISIMPAN.
Karena jasa meliputi tindakan atau perbuatan, maka sifatnya tidak kekal (ephemeral)-
sementara dan tidaktahan lama -sehingga tidak dapat disimpan sebagai persediaan untuk
proses produksi berikutnya (lihat Tabel 1.2). Walaupun fasilitas, peralatan, dan tenaga kerja
dapat selalusip sedia untuk menciptakan layanan, masing-masing mewakili kapasitas
produksinamun bukan merupakan produknya. Jika tidak ada permintaan, kapasitas yang tidak
terpakai akan sia-sia dan perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk menciptakan nilai
dari asli-aset yang ada. Sclamaperiod di mana permintaan melebihi kapasitas, pelanggan
mungkin akan pergi dengan kecewa atau diminta untuk menunggu lebih lama. Karena itu,
kunci utama bagi pemasar jasa adalah menemukan cara untuk menyesuaikan tingkat
permintaan dengan kapasitas produksi yang tersedia dengan menggunakan strategi harga
yang dinamis.
Selain itu, banyak jasa yang dapat digambarkan sebagai "nirwujud secara mental",
yang berarti bahwa sulit bagi para pelanggan untuk membayangkan pengalaman sebelum
melakukan pembelian dan untuk memahami apa yang akan mereka dapatkan. Situasi in dapat
membuat pembelian jasa terlihat berisiko. Sifat kenirwujudan mental ini akan memberikan
masalah (dan diangyap sebagai risiko) untuk para pelanggan pertama kali (first-
limecustomers) yang tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang jasa tersebut,* dan,
kurangnya referensi yang mudah dapat membuat para pelanggan kesulitan membedakan
layanan dengan para pesaing lain.
Karena itu, peran penting komunikasi perusahaan jasa adalah untuk menciptakan
keyakinan dalam kapabilitasnya dengan menekankan pengalaman, kepercayaan, dan keahlian
pegawai perusahaan. Di sini, peran pegawai yang terlatih dalam komunikasi sangat penting
untuk mengurangi anggapan risiko pembelian dengan membantu para pelanggan prospektif
untuk melakukan pilihan terbaik, dengan mengedukasi mereka mengenai apa yang akan
mereka terima selama dan sesudah proses pelayanan, dan dengan membantu mereka bergerak
dengan lancar di dalam proses pelayanan. Dokumentasi penyelenggaraan menjelaskan apa
yang dilakukan sera penyehabnya, dan menawarkan jaminan adalah cara tambahan untuk
meyakinkan pelanggan dan mengurangi kecemasan.
Proses
Manajer yang cerdas tahu bahwa di dalam sektor jasa, bagaimana cara perusahaan
melakukan sesuatu- proses-proses pokok - sama pentingnya dengan apa yang perusahaan
tersebut lakukan. Jadi, menciptakan dan menghantarkan elemen produk membutuhkan
rancangan dan implementasi proses yang elektif. Rancangan proses yang buruk akan
mengakibatkan penghantaran jasa yang lambat, birokratis, dan tidak efektif; buang-buang
waktu dan pengalaman yang mengecewakan. Hal itu juga mengakibatkan kesulitan bagi
pegawai lini dean untuk melakukan tugasnya dengan baik, yang akan menghasilkan
produktivitas yang rendah dan meningkatnya kemungkinan kegagalan layanan.
INPUT DAN OUTPUT OPERASIONAL SANGAT BERVARIASI
Produk manufaktur dapat diproduksi di pabrik yang jauh, di dalam kondisi terkendali
dan diperiksa kesesuaiannya dengan standar kualitas sebelum produk sampai ke tanga
pelanggan. Tetapi untuk produk jasa, input dan output operasional cenderung lebih bervariasi
sehingga membuat manajemnen proses pelayanan pelanggan lebih menantang (lihat Tabel
1.2). Tetapi ketika jasa dihantarkan secara langsung, dan dikonsumsi pada sat sedang
diproduksi, "perakitan" final harus dilakukan scara real time dan operasi sering kali
didistribusikan ke ribuan tempat atau cabang. Operasional yang terdistribusi (dibandingkan
dengan pabrik terpusat) membuat organisasi jasa kesulitan untuk memastikan penghantaran
yang dapat diandalkan, kendali kualitas, dan peningkatan produktivitas. Seperti pengamatan
seorang pemasar barang kemasan ketika pindah ke jabatan baru di Holiday Inn:
Kami tidak bisa mengendalikan kualitas produk seperti yang bisa dilakukan oleh
teknisi produksi di ProcterandGamble... Ketika Anda membeli sekotak Tide (merel: deterjen),
Anda dapat 99 dan 44/100 persen yakin bahwa produk ini akan dapat bekerja dan
membersihkan baju Anda. Ketika Anda menyewa kamar di Holiday Inn, persentase
keyakinan Anda akan sedikit berkurang bahwa kamar itu akan dapat memberikan Anda
kenyamanan tidur tanpa gangguan, atau tampa ada orang menggedor-gedor dining atau
semua hal buruk yang dapat terjadi di sebuah hotel."
Meskipun demikian, perusahaan jasa terbaik telah membuat kemajuan signifikan
dalam mengurangi variabilitas dengan cara berhati-hati mendesain proses pelayanan
pelanggan, mengadopsi prosedur yang telah distandardisasi, menerapkan manajemen yang
ketat untuk kualitas layanan, melatih pegawai agar lebih cermat, dan membuat beberapa tugas
yang tadinya dilakukan manusia menjadi otomatis.
Lingkungan Fisik
Jika Anda bekerja di sektor jasa yang mengharuskan para pelanggan untuk masuk ke
dalam pabrik jasa, Anda juga harus menghabiskan waktu untuk berpikir tentang rancangan
lingkungan fisik atau "servicescape".*? Penampilan bangunan, taman, kendaraan, perabotan
interior, peralatan, seragam pegawai, tanda, materi cetak, dan berbagai isyarat lain yang
memberikan bukti berwujud terhadap kualitas jasa perusahaan, memfasilitasi pelayanan dan
membimbing pelanggan melalui proses pelayanan. Perusahaan jasa harus mengelola
"servicescape" dengan seksama, karena dapat member pengaruh mendalam terhadap
kepuasan pelanggan dan produktivitas jasa.
Manusia
Walaupun ada kemajuan teknologi, banyakjasa yang akan selalu membutuhkan
interaksi langsung antara para pelanggan dan pegawaijasa (lihat Tabel 1.2). Anda pasti telah
beberapakali memperhatikan bahwa perbedaan antara satu penyedia layanan dengan yanglain
terletakpada silap dan keahlian pegawainya. Perusahaanjasa perlu bekerja erat dengan divisi
sumberdaya manusia (SDM) dan memberikan perhatiankhusus dalam memilih,melatih dan
memotivasipegawai mereka (lihat Gambar 1.14). Selain harusmemiliki keahlian teknik yang
dibutuhkan dalampekerjaan mereka, para pegawai in juga harusmemiliki keahlian antar
pribadi (interpersonalskills) dan sikap yang positif. Manajer DM yang berpikir strategis akan
mengetahui bahwa pegawai yang setia, terlatih, dan termotivasi yang dapat bekerja sendiri
maupundalam tim merupakan kunci keunggulan kompetitif.
KERANGKA KERJA UNTUK MENGEMBANGKAN STRATEGI PEMASARAN
JASA YANG EFEKTIF
BAGIAN I
Memahami Produk, Konsumen, dan Pasar Jasa
Bagian I dari buku ini adalah dasar untuk mempelajari jasa dan cara menjadi pemasar jasa
yang efektif.
Bab 1-mendefinisikan jasa dan bagaimana kita bisa menciptakan nilai tanpa
adaperpindahan kepemilikan
Bab 2-mendiskusikan perilaku konsumen (consumer behavior) baik dalam layanan
kontak-tinggi (high-contact) maupun kontak-rendah (low-contact). Model tiga-tahap
dari konsumsi jasa digunakan untuk mempelajari bagaimana para pelanggan mencari
dan mengevaluasi pilihan-pilihan jasa, membuat keputusan pembelian, mengalami,
dan merespons transaksi interaksi layanan, serta mengevaluasi kinerja layanan.
mendiskusikan bagaimana proposisi nilai jasa harus diposisikan sedemikian rupa
sehingga menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Bab ini menunjukkan
bagaimana perusahaan-perusahaan dapat mensegmentasi pasar jasa, memposisikan
proposisi nilai (valne proposition), dan berfokus untuk menarik segmen sasarannya.
BAGIAN II
Bagian II meninjau kembali 4P bauran pemasaran tradisional, yang diajarkan dalam pelajaran
manajemen pemasaran. Tetapi 4P ini diperluas untuk mengakomodasi araldetistik pasa yang
berbeda dari produk barang
Bab 4-Produk (Predict) meliputi elemen-elemen jasa ini dan tambahan Elemen
tambahan memfasilitasi dan meningkatan penawaran produk inti.
Bab 5-Elemen Tempat dan Waktu (Place dan Time) mengacu pada penghantaran
elemen-elemen produk kepada para pelanggan
Bab 6-Harga (Pice) dari produk jasa harus ditetapkan berdasarkan pertimbangan
biaya, kompetisi dan nilai, serta pertimbangan terhadap manajemen pendapatan.
Bab 7-Promosi dan Edukast (Promotion and Edicaties) menyelaskan bagaimana
sebuah perusahaan memberi informan kepada pars pelanggan mengenai layanan
mereka. Dalam pemasaran pa, banyak kouunikasi yang bersifat edukatif untuk
mendidik para pelanggan tentang bagaimana cara melewati sebuah proses layanan
secara elektif
BAGIAN III
Bagian III bulan ini berfokus pengelolaan antarmuka (interface) antara pelanggan dan
perusahaan psa Hal ini meliputi tambahan yang unik pada pemasaran jasa yang tidak
ditentukan dalam pemasaran barang.
Bagian I
Bagian IV
Bagian IV berfokus pada empat kumei isti implementasi, masing-masing didiskusikan dalam
bab-bab berikut ini
KESIMPULAN
Mengapa mempelajari jasa? Karena ekonomi modern didorong oleh bisnis jasa
individu yang bekerja dalam berbagai jenis industri.Secara kolektif, jasa bertanggung jawab
untuk penciptaan sebagian besar pekerjaan baru yang substansial, baik terlatih maupun tidak
terlatih, di seluruh dunia. Banyak dari industri ini mengalami transformasi yang dramatis,
didorong oleh teknologi, globalisasi, perubahan kebijakan pemerintah, kebutuhan pelanggan
yang berkembang, dan gaya hidup. Dalam lingkungan seperti itu, pemasaran yang efektif
memainkan peranan vital dalam menentukan apakah organisasi individual akan bertahan dan
tumbuh-atau menurun dan gagal.
Dalam bab ini, kami telah menunjukkan bahwa jasa membutuhkan pendekatan yang
berbeda untuk pemasaran, karena konteks dan tugasnya sering kali berbeda dalam berbagai
aspek penting dibandingkan pada sektor manufaktur Agar berhasil sebagai manajer
pemasaran di bisnis jasa membutuhkan tidak hanya pemahaman konsep kunci dan alat
pemasaran, tetapi juga penggunaannya secara efektif. Setiap 7P-strategi penopang pemasaran
jasa-memiliki peran, tetapi yang akan membuat perbedaan adalah sebaik apa Anda
memadukannya bersama. Selama mempelajari buku ini, mengikuti kelas, dan menjalankan
proyek, ingatlah bahwa pemenang dalam pasar jasa yang kompetitif sekarang ini berhasil
dengan cara terus-menerus berpikir kembali tentang cara mereka melakukan bisnis, dengan
mencari cara inovatif untuk melayani pelanggan lebih baik, dengan mengambil keuntungan
dari perkembangan teknologi terbaru, dan dengan menerapkan pendekatan yang disiplin dan
tersusun dengan baik untuk mengembangkan dan mengimplementasikan strategi pemasaran
jasa.
Ringkasan Bab
TPO1 Jasa mewakili kontribusi yang penting dan terus berkembang untuk kebanyakan
perekonomian di dunia.Seiring dengan perkembangan perekonomian, sektor jasa membentuk
sebagian besar PDB dari perekonomian-perekonomian tersebut Secara global, kebanyakan
pekerjaan baru diciptakan dari sektor jasa.
TP05 Jasa sangat bervariasi dan dapat dikategorikan berdasarkan sifat yang mendasari proses
pelayanan Apakah jasa ditujukan kepada pelanggan atau kepada harang milik pelanggan?
Apakah jasa bersifat wujud (tangible) atau nirwujud (intangible)? Perbedaan-perbedaan
memiliki implikasi pemasaran yang penting dan menghasilkan empat kategori jasa:
Pemrosesan Manusia
Pemrosesan Kepemilikan
Pemrosesan Stimulasi Mental
Pemrosesan Informasi
Pemrosesan stimulasi mental dan informasi dapat digabungkan menjadi jasa berbasis
informasi
Tr06 Jasa memiliki karakteristik yang membuatnya berbeda dibanding produk barang
TP07 Karena adanya karakteristik unik dari jasa, marketing mix tradisional dari 4P perlu
diubah. Beberapa perubahan penting di antaranya:
Elemen produk (product) tidak hanya melipati elemen inti. Tetapi termasuk juga
elemen layanan tambahan (supplementary service elements).
Elemen tempat dan waktu (place and time) mengacu pada penghantaran elemen-
elemen. produk kepada pelanggan, banyak elemen pemrosesan informasi yang
dikirimkan secara elektronis
Harga (pricing) meliputi biaya-biaya non-uang hagi konsumen dan pertimbangan
manajemen pendapatan
Promosi (promotion) dipandang sebagai bentuk komunikasi dan edukasi yang
membimbing pelanggan melewati proses pelayanan, tidak hanya sebagai iklan dan
promosi.
Pemasaran jasa membutuhkan tambahan P lain yang meliputi pengelolaan kontak dengan
pelanggan:
Process (proses) mengacu kepada desain dan manajemen proses pelayanan pelanggan,
termasuk mengelola permintaan dan kapasitas dan hal-hal yang berkaitan dengan
pelanggan yang menunggu
Physical environment (lingkungan fisik) yang juga disebut sebagal servicescape,
memberikan bukti tangible auas citra perusahaan, dan kualitas layanan dan juga
memfasilitasi proses pelayanan
People (manusia) meliputi rekrutmen, pelatihan, dan memotivasi pegawai untuk
memberikan kualitas jasa dan produktivitas.
TPO8 Marketing mix yang diperluas menunjukkan bahwa fungsi pemasaran, operasi dan
sumber daya manusia (SDM) memiliki pengaruh langsung terhadap pengalaman pelanggan.
Oleh karena itu, ketiga fungsi tersebut harus diintegrasikan dengan baik dalam sebuah
perusahaan jasa
TP09 Sebuah kerangka strategi pemasaran jasa adalah dasar struktur di buku ini. Kerangka
tersebut sendiri dari empat bagian yang saling berkaitan: