Anda di halaman 1dari 3

NAMA : CHOLIFATUR ROHMAH

NPM : 19130310145
KELAS : AKUNTANSI 5A3
MATAKULIAH : AKHLAK MAHMUDAH & MADZMUMAH

AKHLAK MADZMUMAH
A. Pengertian Akhlak Madzmumah

Akhlak secara bahasa berarti tindakan, perilaku, dan juga perangai. Adapun
madzmumah sendiri memiliki arti kekejian (radza’il), buruk atau tercela. Adapun semua biang
sifat-sifat buruk juga disebut dengan akhlak yang tercela yang dari padanya dapat terbentuk
sifat tercela yang menjijikan di dalam jiwa (khaba’its fi al-nafs), penyakit dalam jiwa dan juga
sifat yang merusak (shifat muhlikat), Sehingga dengan demikian akhlak madzmumah dapat
didefinisikan dengan segala sesuatu yang tidak baik, yang tidak seperti yang seharusnya, tidak
sempurna dalam kualitas, dibawah standar, kurang dalam nilai, tidak mencukupi, keji, jahat,
tidak bermoral, tidak menyenangkan, tidak dapat disetujui, tidak dapat diterima, sesuatu yang
tercela, lawan dari baik, dan perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat
yang berlaku. Dengan demikian yang dikatakan buruk itu adalah sesuatu yang dinilai
sebaliknya dari yang baik, dan tidak disukai kehadirannya oleh manusia. Dan daripadanya
akan memberikan dampak negatif terhadap dirinya sendiri maupun orang lain yang berada
disekitarnya. Pendapat lain juga menyebutkan bahwasanya yang disebut dengan akhlak
madzmumah ialah semua sifat, perkataan ataupun perbuatan yang tidak sesuai dengan apa
yang diharapkan sehingga dianggap buruk atau tercela dan bernilai negatif.

Meskipun demikian menurut AL-Ghazali asal mula yang menjadi biang dari adanya
akhlak madzmumah tersebut yakni kelobaan, ekses nafsu seksual, nafsu untuk berkata
berlebihan, amarah hebat, rasa iri, rasa dendam, cinta dunia, cinta harta, kebakhilan,
kemegahan, kesombongan, kecongkakan, dan penipuan terhadap diri sendiri, dan untuk
membuang biang-biang dari sifat tersebut dapat dilakukan dengan jalan riyadhah dan
membiasaan menahan diri atau mujahadah.

B. Akhlak Tercela Terhadap Allah

Sebagaimana telah dibahas pada makalah sebelumnya yang menyatakan bahwa ruang
lingkup akhlak adalah meliputi akhlak terhadap sang khaliq atau Allah SWT, akhlak terhadap
diri sendiri, dan juga akhlak kepada sesama manusia. Adapun diantara sikap dan perilaku
manusia yang termasuk bentuk dari akhlak tercela terhadap Allah SWT. yaitu:

1. Ria
Sifat ria berhubungan erat dengan sifat sum’ah yang mana menurut imam Ghazali ria
berasal dari kata ru’ya yang berarti memperlihatkan, atau secara jelasnya dapat difahami
dengan “ingin dilihat orang-orang supaya mendapat kedudukan atau pujian” sedangkan
sum’ah berasal dari kata sama’ yang berarti mendengar, memperdengarkan, atau juga
menceritakan (amal kebaikan).
2. Nifak
Nifak dari segi bahasa memiliki arti berpura-pura pada agamanya. Sedangkan dari segi
istilah yaitu orang yang menyembunyikan kekafirannya namun menyatakan keimanannya.
Menurut Imam Ghozali dalam kitanbnya Ihya’ Ulumuddin menjelaskan bahwa kata munafik
adalah diambil dari kata Nafiqa’ul yarbu (liang binatang seperti tikus, kakinya lebih panjang
dari tangannya, ekor dan telinganya lebih panjang kalau dibandingkan dengan tikus).
Disebutkan bahwa yarbu memiliki dua buah liang, sebuah disebut nafiqa’ dan sebuah lagi
disebut qasia’. Dia bisa menampakkan dirinya pada liang yang satu dan keluar lagi dari liang
yang lain. Oleh karena itulah orang yang berbuat demikian disebut munafik, sebab dia
menampakkan dirinya bahwa dia seorang yang Islam, tetapi dia keluar dari Islam itu kearah
kafir.

C. Akhlak Tercela Terhadap Diri Sendiri

Yang termasuk akhlat tercela terhadap diri sendiri diantaranya adalah:

1. ‘Ananiya
‘Ananiyah yaitu sikap mementingkan diri sendiri. Dapat pula diartikan dengan egois atau
ingin menang sendiri karena kedua sikap itu memiliki kesamaan, yakni sikap individualistik.
Manusia adalah makhluk sosial (zone poloticon) yang sepanjang hidupnya sangat
membutuhkan bantuan orang lain, untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Oleh sebab
itu sifat ‘ananiyah sangat tidak pantas dimiliki oleh manusia, sebab hal ini bertentangan
dengan naluri manusia itu sendiri. Sikap perilaku ‘aniyah atau mementingkan diri sendiri,
merupakan sikap yang tidak terpuji.

2. Putus asa
Putus asa adalah hilangnya suatu harapan, cita-cita, keinginan dan gairah hidup untuk
meraih masa depan yang gemilang. Putus asa selain merupakan sifat tercela yang harus
dihindari dan dijauhi, juga termasuk sifat buruk yang dapat merugikan pelakunya.

3. Tamak
Menurut bahasa, tamak artinya serakah, rakus atau ambisius. Adapun menurut istilah,
tamak sikap perilaku tidak puas atas apa yang telah dimilikinya. Sikap tamak atau serakah
merupakan sikap tercela yang harus dihindari dan dijauhi.

4. Takabur
Menurut bahasa takabur artinya sombong, angkuh, besar kepala, atau merasa diri paling
besar. Adapun menurut istilah takabur adalah sikap perilaku menyombongkan diri terhadap
orang lain. Takabur juga dapat diartikan sebagai sikap perilaku menganggap orang lain lebih
rendah dibandingkan dirinya.

D. Akhlak Madzmumah Terhadap Orang Lain

1. Hasad
Hasad menurut bahasa adalah Iri atau tidak suka. Adapun menurut istilah hasad ialah sifat
iri atau tidak suka kepada orang lain yang mendapat nikmat Allah, baik berupa prestasi
maupun materi kekayaan. Sifat hasad muncul dari keinginan yang berlebihan terhadap apa
yang diraih oleh orang lain, sedangkan jalan untuk memperoleh seperti yang didapat oleh
orang lain tersebut telah tertutup. Tertutup jalannya karena tidak memiliki kemampuan seperti
yang dimiliki oarang lain yang sukses tersebut.

2. Ghibah
Ghibah ialah menggunjing, yaitu suatu perbuatan atau tindakan membicarakan aib atau
kekurangan orang lain, tanpa diketahui oleh orang yang sedang dibicarakannya itu. Kebiasaan
seperti itu, biasanya disebabkan oleh kebiasaan seseorang yang kurang memperhatikan
dirinya sendiri karena merasa dirinya lebih baik daripada orang lain. Selain itu, dapat juga
disebabkan oleh rasa benci terhadap oarang yang sedang dibicarakan.

3. Fitnah
Fitnah artinya perkataan yang tidak sesuai dengan kenyataan, yang dimaksudkan untuk
menjatuhkan, menjelekkan, menodai nama baik orang lain, atau merugikan kehormatannya.
Mefitnah merupakan perbuiatan yang sangat tercela yang harus dihindari dari setiap muslim.
Sebab perbuatan memfitnah sangat besar bahayanya dibandingkan dengan perbuatan
membunuh sekalipun. Jika membunuh hanya merusak jasmani orang maka memfitnah dapat
merusak mental, jiwa dan raga sekaligus.

E. KESIMPULAN

Akhlak madzmumah dapat didefinisikan dengan segala sesuatu yang tidak baik, yang
tidak seperti yang seharusnya, tidak sempurna dalam kualitas, dibawah standar, kurang dalam
nilai, tidak mencukupi, keji, jahat, tidak bermoral, tidak menyenangkan, tidak dapat disetujui,
tidak dapat diterima, sesuatu yang tercela, lawan dari baik, dan perbuatan yang bertentangan
dengan norma-norma masyarakat yang berlaku. Klasifikasi dari Akhlak Madzmumah dibagi
menjadi 3 macam, yaitu:

A. Akhlak Tercela Terhadap Allah


1. Ria
2. Nifak
B. Akhlak Tercela Terhadap Diri Sendiri
1. Ananiya
2. Putus asa
3. Tamak
4. Takabur
C. Akhlak Madzmumah Kepada Orang Lain
1. Hasad
2. Ghibah
3. Fitnah

Anda mungkin juga menyukai