Analisis Perubahan Pada Zat
Analisis Perubahan Pada Zat
Disusun Oleh :
Fahira Adibah Thalib 23020121140126
Mata Pelajaran :
Kimia Dasar
Dosen Pengampu :
Ir. Tri Agus Sartono M.Si. 195908211989031001
KELAS B
PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI PANGAN
DEPARTEMEN PERTANIAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021
Ada bermacam-macam perubahan yang terjadi pada zat. Berikut adalah perubahan-
perubahan yang dapat terjadi pada zat :
1. Perubahan Kimia
Perubahan kimia merupakan perubahan yang mengubah sifat-sifat kimia sehingga
menghasilkan zat baru. Perubahan yang terjadi akan membentuk molekul yang baru dan
adanya penyusunan atom ulang pada zat dan memunculkan perubahan sifat kimia serta
komposisi baru.
a. Sifat-sifat Kimia
Keterbakaran
Membusuk
Kereaktifan
Mudah Meledak
Beracun
Terlarut
b. Ciri-ciri Perubahan Kimia
Terjadi Perubahan Suhu
Terjadi Perubahan Warna
Muncul Endapan
Muncul Gas
Terjadi Perubahan pH
c. Contoh Perubahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
Kayu Terbakar
Besi Berkarat
Susu Menjadi Asam
Petasan yang Meledak
Nasi yang Basi
Penguraian Sampah
Susu Diubah Menjadi Keju
Kedelai Menjadi Tempe
Pelapukan Kayu
2. Perubahan Fisika
Perubahan fisika merupakan perubahan yang terjadi pada suatu zat atau materi tanpa
membentuk zat baru. Hasil zat perubahan fisis hanya terjadi pada bentuk, warna, dan ukuran,
tetapi masih memiliki sifat fisika yang sama dengan awalnya. Perubahan fisis terjadi ketika
zat dicampur tetapi tidak bereaksi secara kimiawi. Semua perubahan wujud zat dapat disebut
sebagai perubahan fisis, seperti pembekuan cairan pemotongan, robekan, penghancuran,
penggilingan, dan pencampuran adalah jenis perubahan fisika lebih lanjut karena mereka
mengubah bentuk tetapi bukan komposisi material.
a. Ciri-ciri Perubahan Fisika
Tidak Terbentuk Zat Baru
Dapat Kembali ke Bentuk Semula
Sifat Fisik Zat yang Telah Berubah
Tidak Terjadi Reaksi Kimia
b. Bentuk-bentuk
Sifat Fisika :
Kilau, sifat lunak, kemampuan untuk ditarik menjadi kawat tipis, massa jenis,
viskositas, kelarutan, massa, dan volume
Perubahan Wujud Zat :
Mencair, membeku, mengkristal, menguap, menyublim, mengembun
c. Contoh
Menghancurkan Kaleng
Mencairkan Es Batu
Air Mendidih
Melarutkan Gula dan Air
Memecahkan Gelas
Sublimasi Es Kering menjadi Karbon Dioksida
3. Perubahan Mikrobiologi
Perubahan mikrobiologi merupakan perubahan yang melibatkan mikroba dan jasad renik atau
mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan fungi. Contoh perubahan mikrobiologi adalah
seperti pada pengaruh pengemasan vakum terhadap ikan pari asap yang mengalami proses
penyimpanan berbeda menunjukkan bahwa ikan pari asap yang divakum dan disimpan dalam
kulkas lebih rendah peningkatan bakterinya ketimbang ikan pari asap vakum yang diletakkan
pada suhu ruang. Mikroba akan mudah berkembang pada tempat lembab sehingga perubahan
mikrobiologis dapat dicegah dengan cara membekukan atau pemanasan sebab dapat
memperlambat pertumbuhan mikrobiologis. Proses pendinginan akan memperpanjang daya
tahan makanan karena sel sel pada makanan akan tidak aktif sementara, sedangkan proses
pemanasan akan terjadi pengurangan kadar air yang akan membunuh mikroorganisme pada
makanan. Perubahan mikrobiologi juga dapat merugikan seperti pada proses pembusukan
yang tidak disengaja
5. Perubahan Mekanik
Perubahan mekanik merupakan perubahan bentuk zat tanpa melibatkan wujud dan sifat zat
tersebut, biasanya dilakukan tanpa sengaja, seperti terbentur sehingga menimbulkan
tumbukan serta tekanan pada zat satu dengan yang lain. Contohnya yaitu pada pembentukan
kayu menjadi meja tidak mengubah wujud maupun sifat.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. 2021. “Perubahan Kimia: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Perubahan Kimia”.
https://www.gramedia.com/literasi/perubahan-kimia/ diakses pada 5 Oktober 2021
Nofreeana, A., A. Masi, dan I. M. Deviarni. Pengaruh Pengemasan Vakum Terhadap Perubahan
Mikrobiologi, Aktifitas Air Dan pH pada Ikan Pari Asap. J. Teknologi Pangan. 8(1) : 66-73.
Yuniarti, N., D. Syamsuwida, dan A. Aminah. 2013. Dampak Perubahan Fisiologi Dan Biokimia
Benih Eboni ( Bakh.) Selama Penyimpanan. J. penelitian Hutan Tanaman. 10(2):65-71.