DAFTAR ISI:
22
Jurnal Dinamika Governance FISIP UPN “Veteran” Jatim
Volume 9 Nomor 1April tahun 2019
dan Perlindungan Masyarakat dan dalam bertindak sesuai dengan Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang ada.
Kata kunci: Implementasi Kebijakan Layanan Pengaduan Darurat, Command Center 112
PENDAHULUAN mereka. Sehingga untuk mencapai kepuasan
Seiring dengan perkembangan zaman, tersebut pemerintah dituntut untuk
tuntutan perubahan sering ditujukan memberikan pelayanan yang professional. Di
kepadaaparatur pemerintahan mengenai negara yang sedang berkembang seperti
pelayanan publik yang diberikan kepada Indonesia, kesejahteraan masyarakat sangat
masyarakat. Pelayanan publik dilakukan tergantung pada kemampuan mereka dalam
pemerintah beserta aparaturnya kepada mengakses dan menggunakan pelayanan
masyarakat dalam mewujudkan peningkatan publik. Merujuk pada pernyataan tersebut
kualitas kehidupan masyarakat sekaligus maka pelayanan publik yang diselenggarakan
memberikan kepuasan kepada masyarakat pemerintah harus dapat diakses oleh seluruh
yang dilayani. Menurut Likjan Poltak dalam lapisan masyarakat. Undang – Undang
(Sinambela, 2006:5) Pelayanan publik adalah Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
pemenuhan keinginan dan kebutuhan Publik memiliki tujuan menjamin
masyarakat oleh penyelenggara negara. penyediaan pelayanan publik sesuai dengan
Negara didirikan oleh publik tentu saja asas-asas umum pemerintahan dan korporasi
dengan tujuan agar dapat meningkatkan yang baik serta untuk memberi perlindungan
kesejahteraan masyarakat. Pada hakikatnya serta kepastian hukum.
negara dalam hal ini pemerintah (birokrat) Pelayanan publik terdiri dari segala
haruslah dapat memenuhi bentuk pelayanan baik berupa barang, jasa
kebutuhan masyarakat. maupun administratif yang menjadi tanggung
Pelayanan publik merupakan salah jawab pemerintah. Menurut Mulyadi
satu tugas penting yang tidak dapat diabaikan (2015:212) timbulnya pelayanan umum atau
oleh pemerintah, dimana pemerintahan pada publik dikarenakan adanya kepentingan, dan
hakekatnya adalah pelayan masyarakat. kepentingan tersebut bermacam-macam
Dalam menghadapi era globalisasi dimana bentuknya sehingga pelayaanan publik yang
teknologi semakin berkembang, aparatur dilakukan juga ada beberapa macam. Ada
negara harus memberikan pelayanan publik beberapa jenis pelayanan umum atau publik
kepada masyarakat yang dilakukan secara antara lain :
efektif. 1. Pelayanan administratif
Pelayanan publik dilaksanakan oleh Yaitu pelayanan yang menghasilkan
instansi pemerintah baik di tingkat pusat berbagai bentuk dokumen resmi yang
maupun daerah, lingkungan Badan Usaha dibutuhkan oleh publik, misalnya status
Milik Negara maupun Badan Usaha Milik kewarganegaraan, sertifikat kompetensi,
Daerah dalam mewujudkan tujuan Negara. kepemilikan atau penguasaan terhadap
Sebagai salah satu bentuk tanggung jawab suatu barang dan sebagainya.
pemerintah kepada masyarakat, sudah 2. Pelayanan barang
tentunya suatu pelayanan publik yang Yaitu pelayanan yang menghasilkan
diselenggarakan pemerintah harus mencakup berbagai bentuk atau jenis barang yang
seluruh masyarakat yang membutuhkannya digunakan oleh publik, misalnya jaringan
dan bagaimana masyarakat dapat merasakan telepon, penyediaan tenaga listrik, air
kepuasan dari layanan yang diberikan kepada bersih dan sebagainya.
23
Jurnal Dinamika Governance FISIP UPN “Veteran” Jatim
Volume 9 Nomor 1April tahun 2019
24
Jurnal Dinamika Governance FISIP UPN “Veteran” Jatim
Volume 9 Nomor 1April tahun 2019
25
Jurnal Dinamika Governance FISIP UPN “Veteran” Jatim
Volume 9 Nomor 1April tahun 2019
26
Jurnal Dinamika Governance FISIP UPN “Veteran” Jatim
Volume 9 Nomor 1April tahun 2019
27
Jurnal Dinamika Governance FISIP UPN “Veteran” Jatim
Volume 9 Nomor 1April tahun 2019
28
Jurnal Dinamika Governance FISIP UPN “Veteran” Jatim
Volume 9 Nomor 1April tahun 2019
29
Jurnal Dinamika Governance FISIP UPN “Veteran” Jatim
Volume 9 Nomor 1April tahun 2019
30
Jurnal Dinamika Governance FISIP UPN “Veteran” Jatim
Volume 9 Nomor 1April tahun 2019
Karena Kota Surabaya dirasa mampu kemungkinan tidak dapat digunakan untuk
mewujudkan layanan serupa. Agar melaksanakan tujuan – tujuan kebijakan.
memudahkan koordinasi dengan beberapa Dari teori komunikasi yang dikemukan
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang oleh Edward III yang terdiri atas 3 indikator
terlibat dalam layanan tanggap darurat yaitu Transmisi, Kejelasan dan Konsistensi
Command Center 112, maka Badan dapat dilihat bahwa transmisi yang dilakukan
Penanggulangan Bencana dan Perlindungan oleh bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
Masyarakat (BPB LINMAS) ditunjuk sebaga melalui sosialisasi kepada
Leading Sector. Layanan tanggap darurat masyarakat.Tetapi, untuk kejelasan layanan
bencana Command Center 112 ini sendiri tersebut, pelaksana kebijakan belum cukup
masuk ke dalam bagian DARLOG RR jelas dalam memberikan sosialisasi kepada
(Kedaruratan, Logistik, Rehabilitasi dan masyarakat sehingga masih terjadi bentuk
Rekontruksi). salah pengaduan yang diterima oleh operator
Konsistensi dari kebijakan akan dapat dan sosialisasi yang dilakukan secara
mendukung keberhasilan implementasi. langsung masih belum merata. Untuk
Dengan konsitennya kebijakan tersebut maka konsistensinya baik operator ataupu petugas
akan mempermudah aktor pelaksana di lapangan sudah konsisten sesuai dengan
kebijakan. Standar Operasional Prosedur (SOP)
Disposisi merupakan watak dan tersebut.
karakteristik yang dimiliki oleh agen 1. Sumberdaya
pelaksanan kebijakan akan mempengaruhi Perintah–perintah implementasi
suatu kegagalan dan keberhasilan dalam mungkin diteruskan secara cermat, jelas dan
program tersebut. konsisten, tetapi jika para pelaksana
Pada layanan Command Center kekurangan sumber – sumber yang
112,dalam hal konsistensi belum diperlukan untuk melaksanakan kebijakan –
terimplementasi dengan baik karena masih kebijakan, maka implementasi ini pun
terdapat kekurangan terkait posko tambahan cenderung tidak efektif.Dengan demikian,
di wilayah-wilayah yang memiliki intensitas sumber – sumber dapat merupakan faktor
lalu lintas kendaraan yang tinggi sehingga yang penting dalam melaksanakan
pada waktu-waktu padat di pagi dan sore hari kebijakan publik. Sumber – sumber yang
tim lapangan terdekat akan membutuhkan penting tersebut meliputi, Staf yang
waktu perjalanan yang lebih untuk memadai serta keahlian – keahlian yang
menjangkaunya sehingga tidak sesuai dengan baik untuk melaksanakan tugas – tugas
respawn time yang sudah ditentukan yaitu 7 mereka, Wewenang dan fasilitas – fasilitas
menit. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang yang diperlukan untuk meneterjemahkan
dinyatakan oleh Winarno, (2004: 126) Faktor usul – usul diatas kertas guna melaksanakan
ketiga yang mempengaruhi terhadap pelayanan publik, serta sumber daya
komunikasi kebijakan adalah konsistensi.Jika keuangan yang digunakan untuk menunjang
implementasi kebijakan ingin berlangsung dalam pelaksanana kebijakan.
efektif, maka perintah – perintah pelaksanaan Sumber daya manusia atau staf dalam
harus konsisten dan jelas. Perintah – perintah hal ini adalah operator dan petugas
implementasi yang tidak konsisten akan dilapangan yang bertugas menindaklanjuti
mendorong para pelaksana mengambil laporan dari masyarakat. Pada penelitian
tindakan yang sangat longgar dalam penulis dilapangan, bahwa sumber daya
menafsirkan dan mengimplementasikan manusia baik operator atupun petugas
kebijakan. Tindakan yang sangat longgar dilapangan yang dimiliki oleh Command
31
Jurnal Dinamika Governance FISIP UPN “Veteran” Jatim
Volume 9 Nomor 1April tahun 2019
32
Jurnal Dinamika Governance FISIP UPN “Veteran” Jatim
Volume 9 Nomor 1April tahun 2019
dan juga menyiapkan apa yang akan sumberdaya terdapat sumber daya
dibutuhkannya. Hal ini sudah sesuai dengan manusia yaitu operator Command Center
teori bahwasannya Struktur organisasi yang 112 dan petugas dilapangan. Sarana dan
bertugas mengimplementasikan kebijakan prasarana yang disediakan untuk
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap menunjang layanan ini belum maksimal
implementasi kebijakan. Salah satu dari dan kurang tepat sasaran meskipun sudah
aspek struktur yang penting adalah adanya didukung anggaran oleh pemerintah.
prosedur potensi yang standar (standar 3) Disposisi atau watak dan karakteristik
operating procedures atau SOP). SOP yang dimiliki operator sudah baik dalam
menjadi pedoman bagi setiap implementor menerima telepon pengaduan darurat
dalam bertindak (Winarno: 2004: 132). bencana oleh masyarakat serta petugas di
lokasi kejadian bencana
PENUTUP Kesimpulan 4) Struktur birokrasi Command Center 112
Berdasarkan analisis dari hasil dan tidak berubah hanya ada penambahan
pembahasan mengenai Implementasi Leading Sector yaitu Badan
Pengaduan Darurat Bencana Pada Badan Penanggulangan Bencana dan
Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Perlindungan Masyarakat dan Standar
Masyarakat, maka dapat diperoleh Operasional Prosedur (SOP) menjadi
kesimpulan yaitu : pedoman bagi operator dan petugas
1) Komunikasi : Pola komunikasi yang dilapangan dalam bertindak.
digunakan oleh Badan Penanggulangan Berdasarkan kesimpulan yang telah
Bencana dan Perlindungan Masyarakat dijelaskan diatas, berdasarkan teori
menggunakan pola dari atasan ke Implementasi George C. Edward III dimana
bawahan yaitu dari Badan melihat Implementasi itu dengan 4 fariabel
Penanggulangan Bencana dan yaitu komunikasi, sumberdaya, disposisi dan
Perlindungan Masyarakat mengkoordinir struktur birokrasi sudah terimplementasi
seluruh Organisasi Perangkat Daerah namun masih belum maksimal karena masih
(OPD) yang berada di Command Center ada beberapa indikator yang belum sesuai
112, kemudian dilanjutkan kepada dengan ketentuan.
kelompok sasaran yaitu masyarakat Kota Saran
Surabaya dengan cara sosialisasi yang Hasil penelitian di lapangan mengenai
dilakukan melalui penempelan stiker, Implementasi Layanan Pengaduan Darurat
baliho, media sosial dan kelurahan Bencana Pada Badan Penanggulangan
ataupun kecamatan. Kejelesan dalam Bencana dan Perlindungan Masyarakat di
sosialisasi belum cukup jelas diterima Surabaya penulis memberikan beberapa
oleh masyarakat dan belum merata saran yang diharapkan dapat menjadi
sehingga masih ada bentuk salah alternatif dalam membantu
pengaduan yang diterima oleh operator, menyempurnakan implementasi kebijakan
untuk konsistensinya belum konsisten pada masa yang akan datang, antara lain :
karena melebihi respawn time yang sudah 1. Perlu adanya peningkatan sosialisasi yang
ditentukan yaitu 7 menit. maksimal sehingga masyarakat lebih
2) Sumberdaya : Pelaksanaan layanan banyak mengetahui adanya layanan dan
Command Center 112 dibutuhkan fungsi Command Center 112
beberapa pendukung agar tidak terjadi 2. Pemerintah Surabaya dan Command
kesalahan yang fatal dan dapat berjalan Center 112 perlu meningkatkan dalam
dengan lancar. Dalam indikator segi sistem dalam bentuk aplikasi yang
33
Jurnal Dinamika Governance FISIP UPN “Veteran” Jatim
Volume 9 Nomor 1April tahun 2019
34
Jurnal Dinamika Governance FISIP UPN “Veteran” Jatim
Volume 9 Nomor 1April tahun 2019
35