Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS NOVEL

RONGGENG DUKUH PARUK

OLEH : FADHILA IZMIATI AKSANI


KELAS : XII MIPA 2
TUGAS MENGANALISIS UNSUR EKSTRIKSIK
a. Apakah ada budaya yang ada pada masa ia hidup dan tergambar pada novel yang
ia tulis?
 Ada, yaitu budaya zaman dahulu yang masih mempercayai hal mistis
seperti sesajen, dan bergantung pada moyang mereka. Dan juga
kepercayaan lain yaitu ritual-ritual serta penari ronggeng.

b. Apakah agama yang ia anut tercermin dalam novel? Cuplikanlah salah satu isi
novel itu yang menggambarkan agama yang ia anut!
 Dinamisme (kepercayaan kepada moyang leluhur)
“Semua orang Dukuh Paruk tahu Ki Secamenggala, moyang mereka,
dahulu menjadi musuh kehidupan masyarakat. Tetapi mereka memujanya.
Kubur Ki Secamenggala yang terletak di punggung bukit kecil ditengah
Dukuh Paruk menjadi kiblat kehidupan kebatinan mereka.”

c. Bagi pengarang yang memiliki pendidikan yang cukup akan terlihat dari cara
pengarang itu menggambarkan sesuatu dengan begitu jelas, detail dan mudah
dipahami, cuplikanlah isi novel yang menunjukkan pengarang pandai dalam
mengambar sesuatu!
 “Di pelataran yang membatu di bawah pohon nangka. Ketika angin
tenggara bertiup dingin menyapu harum bunga kopi yang selalu mekar di
musim kemarau. Ketika sinar matahari mulai meredup di langit barat.
Srintil menari dan bertembang. Gendang, gong dan calung mulut
mengiringinya. Rasus bersila, menepak-nepak lutut menirukan gaya
seorang penggendang. Warta mengayunkan tangan ke kiri-kanan,
seakan ada perangkat calung di hadapannya. Darsun membusungkan
kedua pipinya. Suaranya berat menirukan bunyi gong.”

d. Cuplikanlah salah satu peristiwa dari isi novel tersebut yang kamu yakini bahwa
itu adalah sebuah peristiwa yang pernah ia alami!
 “Ketika perampok itu membelakangiku, aku maju dengan hati-hati.
Pembunuhan kulakukan untuk kali pertama. Aku tidak biasa melihat orang
terkapar di tanah. Aku belum pernah melihat bagaimana seorang manusia
meregang nyawa. Pengalaman
pertama itu membuat aku gemetar. Dan siap lari andaikata tidak tertahan
oleh keadaan. Aku mendengar langkah mendekat. Cepat aku mengambil
senjata milik orang yang sudah kubunuh. Sebuah Thomson yang
tangkainya sudah diganti dengan kayu buatan sendiri. Tak mengapa.
Senjata yang telah terkokang itu kugunakan untuk pembunuhan kali
kedua. “
TUGAS MENGANALISIS UNSUR INTRIKSIK
1. Tuliskan olehmu 2 orang tokoh utama dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk!
 Rasus dan Srintil

2. Apa alsanmu mengapa kedua tokoh tersebut dinamakan tokoh utama


 Karena Rasus dan Srintil adalah tokoh yang paling yang paling sering muncul
dalam setiap peristiwa, mereka jarang diceritakan dalam novel Ronggeng Dukuh
Paruk

3. Tuliskanlah olehmu 2 orang tokoh tambahan!


 Sakarya dan Sakum

4. Tuliskan olehmu mengapa 2 tokoh itu dinamakan tokoh tambahan?


 Karena berperan sebagai pendukung cerita dan ada kaitannya dengan tokoh utama
tersebut, tokoh tersebut juga tidak selalu muncul setiap saat seperti tokoh utama.

5. Tuliskan olehmu latar tempat masa kecil Srintil ketika sedang bermain dengan Rasus!
 Desa Dukuh Paruk

6. Dengan cara apakah watak tokoh Srintil digambarkan oleh penulis? Cuplikanlah
contohnya!
 Bersahabat, “ Sebelum berlari pulang. Srintil minta jaminan besok hari Rasus dan
dua orang temannya akan bersedia kembali bermain bersama.”
 Agresif “ aku tak bergerak sedikit pun ketika Srintil merangkulku, menciumiku.
Nafasnya terdengar begitu cepat.”
 Kekanak-kanakan, “Dengan suara kekanak-kanakannya, Srintil mendendangkan
lagu kebanggaan para ronggeng: Senggot timbane rante, tiwas ngegot ning ora
suwe.”

7. Sudut pandang apakah yang dipakai penulis dalam menyampaikan ceritanya?


Cuplikanlah contohnya!
 Sudut pandang orang pertama karena adanya kata “aku”
“Aku sendiri, kata Nenek, selamat secara kebetulan. Selagi Ayah dan Emak baru
merasa pusing di kepala, aku sudah jatuh pingsan.”

8. Apakah tema dari cerita novel itu? Jelaskan alasannya!


 Temanya yaitu adat istiadat, kebudayaan, percintaan, ekonomi dan sosial
Karena, dalam novel tersebut banyak terkandung adat istiadat pada zaman dulu
semisal percaya pada leluhur, melakukan ritual, mengunyah sirih.
9. Amanat apakah yang ingin disampaikan pengarang kepada pembacanya?
 Kita harus mempunyai rasa simpati dan mau memikirkan masalah kemanusiaan
yang terjadi disekeliling kita. Serta tidak menilai seseorang dari luarnya saja.
 Jangan membohongi diri sendiri.
 Jangan memandang orang sebelah mata.

10. Didalam alur ada :


a. Plausabilitas, cupliklah dari novel itu bukti itu adalah kemasukakalan!
 “Juga orang tak perlu mengutuk warga Dukuh Paruk yang percaya penuh
bahwa asam tembaga adalah satu-satunya penyebab bencana. Di kemudian
hari aku diberi tahu asam tembaga benar racun. Namun sepanjang
menyangkut malapetaka tempe bongkrek, asam tembaga tak terbukti
berperan. Kesalahan harus ditimpakan kepada bakteria jenis pseudomonas
coccovenenans yang ikut tumbuh pada bongkrek dalam peragian. Bakteria
itu menghasilkan racun kuat yang menjadi cikal-bakal kematian orang
yang makan tempe bongkrek.”

b. Surprise, cupliklah dari novel itu sebuah kejutan!


 “Dari orang-orang Dukuh Paruk pula aku tahu syarat terakhir yang harus
dipenuhi oleh Srintil bernama bukak-klambu. Berdiri bulu kudukku
setelah mengetahui macam apa persyaratan itu. Bukak-klambu adalah
semacam sayembara, terbuka bagi laki-laki mana pun. Yang
disayembarakan adalah keperawanan calon ronggeng. Laki-laki yang
dapat menyerahkan sejumlah uang yang ditentukan oleh dukun ronggeng,
berhak menikmati virginitas itu. Keperawanan Srintil disayembarakan.
Bajingan! Bajul buntung! Pikirku.”

c. Suspense, cupliklah dari novel itu sebuah kejutan!


 “Sementara waktu suara calung lenyap dari Dukuh Paruk. Kartareja
sedang giat membuat persiapan pelaksanaan malam bukak-klambu itu.
Dukun ronggeng itu rajin keluar Dukuh Paruk untuk menyebarkan berita.
Hanya dalam beberapa hari telah tersiar kabar tentang malam bukak-
klambu bagi ronggeng Srintil.Orang-orang segera tahu pula, Kartareja
menentukan syarat sekeping uang ringgit emas bagi laki-laki yang ingin
menjadi pemenang.”

d. Unity, cupliklah dari novel itu yang membuktikan sebuah keutuhan!


 Setiap hari sebelum matahari terbenam, aku berangkat ke Dukuh Paruk.
Kopral Pujo menyembunyikan bedilnya dalam gulungan kain sarung.
11. Sinopsis
Menceritakan tentang seorang gadis bernama Srintil yang dianggap titisan
dari Ki Secamenggala. Srintil kerap disebut Ronggeng Dukuh Paruk. Sedangkan
Rasus, seorang pemuda yang mencoba mengangkat harkat dan martabat rakyat
Dukuh Paruk. Ia berusaha melawan hukum adat, terutama hukum adat tentang
ronggeng. Srintil memiliki kakek yang bernama Sukarya. Kakek nenek Srintil
bangga dengan adanya ronggeng. Dukuh Paruk seakan-akan mendapatkan
anugerah berupa roh baru ketika Srintil, gadis yatim piatu berusia 11 tahun,
dinobatkan menjadi ronggeng. Seluruh penduduk desa itu menyambut dengan
penuh kegembiraan. Menurut mereka, citra Dukuh Paruk sebagai Dukuh
Ronggeng akan kembali menggema. Pedukuhan yang terkenal dengan kering
kerontang ini nantinya akan diramaikan lagi dengan kedatangan tamu dari
berbagai penjuru desa dan berseliwerannya uang yang dilemparkan ke arah
ronggeng Srintil, ramainya seloroh-seloroh cabul, serta terlihatnya pemandangan
sikut-menyikut antara pesaing yang berusaha merebut ronggeng Srintil atau
suasana lainnya yang menggembirakan.
Orang yang paling merasa berbahagia dengan penobatan Srintil sebagai
ronggeng adalah Sukarya dan istrinya. Usaha mereka mengasuh Srintil, sejak
kedua orang tua Srintil meninggal dunia karena keracunan tempe bongkrek
sebelas tahun yang lalu, tidak sia-sia. Yang penting, tugas mereka untuk
menjadikan Srintil sebagai seorang calon ronggeng dapat terlaksana. Bahkan,
direstui oleh keramat dukuh ronggeng, Ki Secamenggala. Seorang pemuda
bernama Rasus justru merasa kecewa dan sedih mendengar penobatan Srintil
karena ia sangat mencintai Srintil, kekasihnya itu. Apabila Srintil menjadi
ronggeng, berarti gadis itu menjadi milik semua orang. Setiap orang akan bebas
meniduri Srintil karena memang begitulah kehidupan seorang ronggeng. Selain
itu, sebagai calon ronggeng, Srintil harus menyerahkan keperawanannya kepada
Ki Kertareja. Rasus juga telah mengetahui pemuda yang akan memenangkan
sayembara yang akan diadakan oleh Ki Dukuh Kertareja.
Untuk memenangkan sayembara yang dilaksanakan Ki Kertareja, mereka
telah menyuap Ki Kertareja. Sulam menyembahkan seringgit uang emas,
sedangkan Dower menyerahkan seekor kerbau dan dua rupiah uang perak kepada
Ki Kertareja. Pada suatu malam ketika Kertareja menobatkan Srintil sebagai
ronggeng Dukuh Paruk, Rasus memperhatikan kekasihnya itu dari kejauhan.
Kekasihnya itu dibawa ke makam Ki Secamenggala dan dimandikan di depan
makam tersebut. Setelah itu, Srintil menjadi budak kelambu, yaitu menyerahkan
keperawanannya kepada si Dower dan si Sulam, sebagaimana telah ditentukan
oleh Kertareja. Tampak kedua pemuda itu bertengkar di samping rumah Dukun
Kertareja untuk menentukan siapa di antara mereka yang berhak pertama kali
meniduri Srintil. Ketika Rasus sedang menyaksikan pertengkaran kedua pemuda
tersebut secara diam-diam, Srintil datang menghampirinya dan ia minta pemuda
itu untuk menggaulinya karena ia sangat benci Dower dan Sulam. Rasus pun
memenuhi permintaan itu kemudian pemuda itu memutuskan untuk meninggalkan
Dukuh Paruk. Ia meninggalkan gadis yang dicintai karena kekasihnya itu telah
menjadi ronggeng. Ia memilih mengasingkan diri di desa Dawuan karena
kekecewaan, membiarkan Srintil menjadi kebanggan semua orang sebab
dinobatkan menjadi ronggeng.

Anda mungkin juga menyukai

  • RTD 17 18
    RTD 17 18
    Dokumen6 halaman
    RTD 17 18
    Annisa Alifia Aksani
    Belum ada peringkat
  • Status Pasien
    Status Pasien
    Dokumen2 halaman
    Status Pasien
    Annisa Alifia Aksani
    Belum ada peringkat
  • 7 Jump Case 4
    7 Jump Case 4
    Dokumen3 halaman
    7 Jump Case 4
    Annisa Alifia Aksani
    Belum ada peringkat
  • Patmek
    Patmek
    Dokumen1 halaman
    Patmek
    Annisa Alifia Aksani
    Belum ada peringkat
  • Peptic Ulcer Disease
    Peptic Ulcer Disease
    Dokumen35 halaman
    Peptic Ulcer Disease
    Pancapius
    Belum ada peringkat
  • Agama
    Agama
    Dokumen1 halaman
    Agama
    Annisa Alifia Aksani
    Belum ada peringkat
  • Skripsiiiii
    Skripsiiiii
    Dokumen31 halaman
    Skripsiiiii
    Annisa Alifia Aksani
    Belum ada peringkat
  • Materi
    Materi
    Dokumen40 halaman
    Materi
    Annisa Alifia Aksani
    Belum ada peringkat
  • Agama
    Agama
    Dokumen1 halaman
    Agama
    Annisa Alifia Aksani
    Belum ada peringkat
  • Contoh 7jump
    Contoh 7jump
    Dokumen2 halaman
    Contoh 7jump
    Annisa Alifia Aksani
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen2 halaman
    A
    Annisa Alifia Aksani
    Belum ada peringkat
  • Materi SGPT Sgot
    Materi SGPT Sgot
    Dokumen2 halaman
    Materi SGPT Sgot
    Merdin
    Belum ada peringkat
  • Soal Uas - PHCM3
    Soal Uas - PHCM3
    Dokumen21 halaman
    Soal Uas - PHCM3
    Annisa Alifia Aksani
    Belum ada peringkat
  • 8 Urinalisa
    8 Urinalisa
    Dokumen19 halaman
    8 Urinalisa
    Annisa Alifia Aksani
    Belum ada peringkat
  • Cover Casehernia
    Cover Casehernia
    Dokumen3 halaman
    Cover Casehernia
    Annisa Alifia Aksani
    Belum ada peringkat
  • Croup DAN Manajemen LT
    Croup DAN Manajemen LT
    Dokumen4 halaman
    Croup DAN Manajemen LT
    Annisa Alifia Aksani
    Belum ada peringkat
  • Lab Dms Rangkuman Prita
    Lab Dms Rangkuman Prita
    Dokumen7 halaman
    Lab Dms Rangkuman Prita
    Annisa Alifia Aksani
    Belum ada peringkat
  • Edit Clinical Science
    Edit Clinical Science
    Dokumen24 halaman
    Edit Clinical Science
    Annisa Alifia Aksani
    Belum ada peringkat
  • Weww
    Weww
    Dokumen6 halaman
    Weww
    Annisa Alifia Aksani
    Belum ada peringkat
  • Akut Eppiglottitis
    Akut Eppiglottitis
    Dokumen8 halaman
    Akut Eppiglottitis
    Muhammad Iqbal Purwana
    Belum ada peringkat