PENDAHULUAN Ektek 2021
PENDAHULUAN Ektek 2021
PENDAHULUAN
3. ANALISIS BIAYA
Semua studi ekonomi tentang penggunaan modal dalam suatu proyek selalu
memperhitungkan pengembalian modal, walaupun tidak semua keputusan ekonomi
didasarkan pada kecepatan pengembalian (rate of return). Telah diketahui bahwa pola
investasi modal, arus penerimaan dan arus biaya berbeda-beda dalam berbagai
macam proyek sehingga tidak ada suatu metoda yang ideal untuk dapat dipakai dalam
rangka analisis ekonomi berbagai variasi di atas.
Variasi pola investasi, arus biaya dan arus penerimaan dapat digambarkan
dalam empat kondisi yang umum terjadi yaitu :
1. Investasi modal berlangsung hanya satu kali dan dilakukan pada awal tahun
yang diikuti oleh arus biaya dan penerimaan, yang secara periodik seragam.
2. Investasi modal berlangsung selama dua kali atau lebih dan diikuti oleh arus
penerimaan dan biaya yang secara periodik seragam.
3. Investasi modal berlangsung hanya satu kali dan dilakukan pada awal tahun
yang disertai oleh arus biaya dan penerimaan yang tidak seragam.
4. Investasi modal berlangsung selama dua kali atau lebih yang disertai arus
penerimaan dan biaya yang tidak seragam.
Kondisi pertama bersifat sangat sederhana akan tetapi dapat dijumpai pada
usaha atau proyek yang terbatas. Tiga kondisi lainnya lebih sering dijumpai. Semua
kondisi di atas merupakan kondisi yang dibentuk dari arus penerimaan dan arus
pengeluaran yang berlangsung dalam satu periode jangka panjang.
Net AW Rp 0
Karena Net AW = 0 maka proyek yang diusulkan layak
pada tingkat penerimaan 10% atau MARR 10%
Metoda ini kebalikan dari metode PW, dimana semua arus uang (biaya dan
penerimaan) disetarakan ke tahun akhir proyek (tahun referens) dan semua arus
uang dikenakan bunga majemuk.
Jika Net FW lebih besar dari nol menunjukkan kelayakan proyek dan Net FW
kurang dari nol menunjukkan tidak layak.
Penyelesaian :
Penerimaan tahunan :
Rp 5 310 000 (F/A, 10%,5) = Rp 32 420 000
Nilai akhir = Rp 2 000 000
Rp 34 420 000
Investasi :
Rp 10 juta (F/P,10%,5) = - Rp 16 105 000
Biaya tahunan :
Rp 3 juta (F/A, 10%,5) = -Rp 18 315 000
- Rp 34 420 000
Net FW Rp 0
Dengan metode FW, sekali lagi proyek memperlihatkan layak secara ekonomi.
Metoda IRR adalah metode “rate of return” yang sangat umum dan luas
penggunaannya untuk analisis ekonomi. Metode ini sering dinamakan metode
investor, metode diskontrol arus uang atau disebut juga sebagai indeks manfaat
(profitability index).
Penyelesaian
Dengan menggunakan konsep penerimaan dikurangi biaya (masing-masing
setara nilai sekarang (PW)) sama dengan nol maka akan diperoleh persamaan arus
sebagai berikut
- Rp 10 juta + ( Rp 5 310 000 – Rp 3 000 000) x (P/A, i‟ %,
5) + Rp 2 juta (P/F, i‟%,5)) = 0
Jika i‟% tidak dapat segera diketahui besarannya, prosedur yang
ditempuh adalah mencoba suatu tingkat i‟ yang rendah misalkan 5% dan selanjutnya
tingkat i‟ yang tinggi misalkan 25%.
Untuk i‟ = 5% :
- Rp 10 juta + Rp 2 310 000 (4.3295) + Rp 2 juta (0.7835) =
1 568 000
Untuk i‟ = 25%
- Rp 10 juta + Rp 2 310 000 (2. 6839) + Rp 2 juta (0.3277) = -
Rp 3 132 000
Karena telah diperoleh nilai + dan – untuk kedua perhitungan di atas maka
interpolasi linier sudah dapat dilakukan untuk menentukan nilai i‟.
25% - 5% = i % - 5%
Rp 1568 000 - (-Rp 3 132 000) Rp 1568 000 - Rp 0
Atau