Anda di halaman 1dari 27

Analisis

Sistem Rujukan Pasca


Permenkes 3/2020
Tonang Dwi Ardyanto
Pusat Informasi JKN
RS UNS
3 Tingkat Pelayanan Kesehatan
Sebelum
PMK
3/2020

Iptek Kesehatan
3: SubSp Subspesialistik
Iptek Kesehatan
2: Sp Spesialistik
Dalam keadaan tertentu:
1: Dr/Drg perawat / bidan
Instrumen:
SDM, Pengetahuan, Teknologi

KOMPETENSI
(Perpres 72/2012, Permenkes 01/2012, PP 47/2016)
(Tonang, 2020)
Sinkronisasi dengan Kelas RS
Sebelum
PMK
3/2020

Iptek Kesehatan Kelas A


3: SubSp Subspesialistik Kelas
Kelas B
2: Sp
Iptek Kesehatan RS
Spesialistik Kelas C dan D

1: Dr/Drg FKTP/PPK1: Pusk, BP, Klinik Basis:


pratama, DPP, RS Pratama SDM, ASPAK, Obat/BMHP,
Sistem Manajemen
Kelas RS sebagai pendekatan menggambarkan
penjenjangan “kompetensi” RS berbasis: SDM, KOMPETENSI
ASPAK, Obat/BMHP, Sistem Manajemen, untuk
menentukan penjenjangan rujukan secara vertikal.
(UU 44/2009, Permenkes 340/2020, Perpres 72/2012, Permenkes 01/2012,
Permenkes 24/2014, Permenkes 56/2014, PP 47/2016) (Tonang, 2020)
Bila RS tidak
Persyaratan RS memenuhinya, maka
tidak diberikan Ijin
Lokasi Bangunan Prasarana Mendirikan, dicabut
Standar pelaya-
Aturan Kesehatan, Administratif,
nan, keamanan,
atau tidak
teknis, untuk
Kesling, RT/RW, Studi
pelayanan,
serta kesela- diperpanjang Ijin
Kelayakans, AMDAL
matan dan
diklat dan ristek
kesehatan kerja
Operasional RS
kesehatan

“Kompetensi RS”
Kefarmasian Peralatan
SDM Ketersediaan Medis dan Non Medis
Tenaga tetap medk, perawat,
farmasi, manajemen, non
farmasi dan sesuai standar pela- Basis Rujukan
alkes, secara
nakes, sesuai kelas RS;
satu pintu
yanan, mutu,
keamanan, kesela-
Berjenjang sesuai
Bekerja sesuai Standar
Pelayanan matan dan laik pakai Kelas RS
(Pasal 7-17 UU 44/2009) (Tonang, 2020)
Standar Pelayanan Kedokteran à Standar RS
Wajib mengikuti Standar Pelayanan Standar Profesi
Pedoman yang harus diikuti oleh dokter atau
dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik
kedokteran. Menjalankan profesi
di Faskes
Sesuai Jenis & Strata Faskes
Tingkatan pelayanan yang standar Rincian Kewenangan
tenaga dan peralatannya sesuai Klinis
dengan kemampuan yang diberikan.
Dokter/Drg Surat Penugasan
Ditetapkan oleh Menteri Klinis
Diturunkan dalam Permenkes 1438/2010

Kompetensi
Pola yang sama berlaku pada Nakes lain
(pasal 66 UU Nakes 36/2014)
Layanan RS
(Pasal 44 UU 29/2004, Permenkes 1438/2010, UU 36/2014) (Tonang, 2020)
Standar Pelayanan Kedokteran
Peraturan Menkes RI No. 1438/2010 Standar Pelayanan Kedokteran

SIFAT Sesuai Jenis dan Strata


NASIONAL FASYANKES
CAKUPAN Faskes

Legalisasi PANDUAN
PNPK SPO
KEMENKES PRAKTIK KLINIS

ALUR KLINIS
organisasi profesi pimpinan
PEMBUAT = clinical pathway
fasilitas YANKES Sesuai standar profesi
ALGORITME
PROTOKOL
PROSEDUR
Sesuai = standar profesi STANDING ORDER

(Pasal 44 UU 29/2004, Pasal 13 UU 44/2009, Permenkes 1438/2010; Nakes lain mengacu pada pasal 66 UU 36/2014)
MODEL SISTEM PELAYANAN KESEHATAN ERA JKN

BPRS PROVINSI
Sebelum
PMK
3/2020 Penanganan subspesialistik
RS Tipe A dan B Pendidikan

RS KHUSUS
(BERJENJANG) INA CBG’S
Koordinasi Timbal Balik
(Dukungan IT, Regulasi)
Penanganan spesialistik
RS Tipe B Non Pendidikan, C
dan D, serta Balai
PNPK, CP DAN PPK

AUDIT
Gatekeeper Kapitasi
RUJUKAN

PANDUAN PRAKTIK KLINIK PRIMER 155 D/ PENYAKIT Puskesmas, RS Kelas


KOMPETENSI DLP D Pratama
FOKUS PADA PELAYANAN PRIMER
Pengelolaan keluhan kesehatan, promotif, preventif,
Panduan Praktik Sistem Rujukan Berjenjang – BPJS 2014
survailans
Standar Pelayanan Kedokteran à Standar RS
Standar Profesi BERJENJANG
Menjalankan profesi
di Faskes Vertikal (atas-bawah)
sesuai tingkat Faskes
Rincian Kewenangan
Klinis Variasi “level standar”
pada tingkat Faskes
Dokter/Drg Surat Penugasan
yang sama
Klinis
Rujukan
Kompetensi Horisontal
Layanan RS
(Pasal 44 UU 29/2004, Permenkes 1438/2010, UU 36/2014) (Tonang, 2020)
Kelas RS = Kompetensi?
Sebelum
PMK
3/2020

Iptek Kesehatan Kelas A


3: SubSp Subspesialistik Kelas
Kelas B
2: Sp
Iptek Kesehatan RS
Spesialistik Kelas C dan D

1: Dr/Drg FKTP/PPK1: Pusk, BP, Klinik SDM, ASPAK, Obat/BMHP,


pratama, DPP, RS Pratama Sistem Manajemen

Tumpang tindih antar kelas,


Kelas RS sebagai pendekatan menggambarkan karena tidak ada batas
penjenjangan “kompetensi” RS berbasis: SDM, maksimal
ASPAK, Obat/BMHP, Sistem Manajemen, untuk
menentukan penjenjangan rujukan secara vertikal. Permenkes 30/2019
(UU 44/2009, Permenkes 340/2020, Perpres 72/2012, Permenkes 01/2012, Permenkes
24/2014, Permenkes 56/2014, PP 47/2016, Permenkes 30/2019) (Tonang, 2020)
Dinamika regulasi Kelas RS (turunan dari UU RS 44/2009)

Permenkes Permenkes
•  Jenis layanan • Jenis layanan
56/2014 3/2020
• Jumlah SDM
•  Jumlah SDM • Jenis layanan
•  Jenis layanan • Jumlah TT
•  Jumlah TT • Jumlah SDM
•  Jumlah SDM • Tenaga Tetap
•  Tenaga tetap • Ada batas maksimal • Jumlah TT
•  Jumlah TT
• Tenaga Tetap
•  Tenaga tetap Permenkes • Ada batas maksimal
PMK 340/2010
30/2019

Bagaimana dengan Sistem Rujukan? (Tonang, 2020)


Basis Rujukan?

“Kelas RS”

… sampai Permenkes 30/2019 Kompetensi ?

… setelah Permenkes 3/2020


Setelah

Kelas RS (Permenkes 3/2020) PMK


3/2020

Single tarif

Pengembangan layanan A B C D
Layanan minimal

Layanan minimal (pasal 7) >250 TT >200 TT >100 TT >50


• Medik & Penunjang medik
Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan
• Keperawatan & Kebidanan pelayanan sesuai pelayanan sesuai pelayanan sesuai pelayanan sesuai
• Pelayanan Non Medk kemampuan RS kemampuan RS kemampuan RS kemampuan RS
Medik Spesialis dasar (pasal 8)
• SpPD, SpA, SpB, SpOG Pelayanan Minimal dan Pengembangan Pelayanan harus berbasis :
STANDAR PELAYANAN
(Tonang, 2020) (SDM, ASPAK, Obat/BMHP, Sistem Manajemen: mengacu regulasi terkait)
Setelah

Kelas RS (Permenkes 3/2020) PMK


3/2020

“Kompetensi” RS berpotensi sangat bervariasi, tidak


mudah menyusun pemetaan dan sistem rujukan,
termasuk rujukan berbasis kompetensi.
A D
A A
D
Pengembangan Pelayanan bisa membuat Kelas A yang tinggi besar (banyak TT, banyak jenis layanan
spesialis/subspesialis), atau gemuk pendek (banyak TT tapi variasi layanan minimal), kemudian
variasi pada kelas B dan C, sampai pada kelas D yang tinggi ramping (banyak layanan walau sedikit
TT), atau pendek kurus (sedikit TT dengan layanan minimal).

Pelayanan Minimal dan Pengembangan Pelayanan harus berbasis :


Penilaian dan Monev
STANDAR PELAYANAN
(SDM, ASPAK, Obat/BMHP, Sistem Manajemen: mengacu regulasi terkait) oleh siapa?
(Tonang, 2020)
Setelah

Sistem Rujukan: Dilepas bebas? PMK


3/2020

RS Kelas A Puskesmas
Bebas memilih, RS Kelas B Masih berlaku Perpres
tidak diatur, tak 82/2018 pasal 55 à harus
bersyarat ? berjenjang

RS kelas C Pasien
Klinik

Dokter Praktek Perorangan


Risiko: inefisiensi, RS kelas D
utilitas tidak
Masih berlaku Permenkes
optimal, outcome 01/2012 tentang rujukan
berisiko rendah RS terdekat berjenjang (khususnya pasal 5)
(Tonang, 2020)
Setelah

Sistem Rujukan terdorong Strategic Purchasing? PMK


3/2020

RS Kelas A
Strategic purchasing BPJSK: RS Kelas D layanan
RS Kelas B
lebih memilih RS dengan TT lengkap
banyak dan layanan lengkap,
karena kemudahan bagi pasien RS kelas C
dan cukup rujukan internal di RS Kelas C layanan
satu RS, sehingga tidak
layanan PPK 1
lengkap minimal
menambah spending?

RS kelas D RS Kelas A dengan


layanan layanan lengkap
Bagaimana RS kecil dengan minimal
layanan minimal atau
sedikit pengembangan RS terdekat
(populasi RS terbanyak)?
(Tonang, 2020)
Sebelum
PMK
3/2020 Prinsip Sistem Rujukan dalam Permenkes 1/2012

Berjenjang sesuai tingkat : Tk 1 à Tk 2 à Tk 3

Faskes terdekat yang dapat memenuhi kebutuhan medis

Dalam kasus tertentu, dapat langsung dari Tk1 à Tk 3.

Dikecualikan pada keadaan gadar, bencana, kasus khusus,


pertimbangan geografis
(Perpres 72/2012, Permenkes 01/2012, PP 47/2016) (Tonang, 2020)
Skenario Rujukan Berbasis Kompetensi Faskes: Setelah
PMK
Berjenjang berurutan 3/2020

Rujukan Horizontal
Rujukan Horizontal KECUALI: gadar, bencana, kasus khusus, geografis. Antar RS tingkat 2, bila
Antar PPK 1, bila ada ada kebutuhan medis
kemampuan minimal yang tidak terpenuhi
PPK Prinsip: Terdekat RS 4 (Pasal 7-8)
yang tidak terpenuhi
(Pasal 7-8) 1 PNPK – SPO – PPK
(Permenkes 1438/2010)

PowerPoint
Pasien PPK Tingkat PPK PowerPoint
Pasien
Presentation RS 1 Tingkat
Presentation RS 3 Pasien
1 1 1 2

Rujukan Vertikal
Standar Pelayanan PPK Bila kasus melebihi RS 2
PPK Fasyankes Primer 1 kemampuan standar PPK 1
(Kepmenkes 514/2015) sesuai kriteria rujukan
(Kepmenkes 514/2015)
P-CARE-HFIS atau SISRUTE RAJAL? SISRUTE?
(Tonang, 2020)
Skenario Rujukan Berbasis Kompetensi Faskes: Setelah
PMK
Berjenjang berurutan 3/2020

Rujukan Horizontal
Rujukan Horizontal KECUALI: gadar, bencana, kasus khusus, geografis. Antar RS tingkat 3, bila
Antar RS tingkat 2, bila ada kebutuhan medis
ada kebutuhan medis yang tidak terpenuhi
RS 4 Prinsip: Terdekat RS 4 (Pasal 7-8)
yang tidak terpenuhi
PNPK – SPO – PPK
(Pasal 7-8)
(Permenkes 1438/2010)

PowerPoint Rujukan
Pasien RS 1 Tingkat RS 3 PowerPoint
Pasien RS 1 Tingkat
Presentation RS 3
2
Presentation
3
Nasional

Rujukan Vertikal
Standar Pelayanan RS 2 Bila kasus melebihi RS 2
Level Spesialistik kemampuan tingkat 2 à
membutuhkan pelayanan
Subspesialistik sesuai
SISRUTE? kriteria rujukan (Standar SISRUTE?
Pelayanan)
(Tonang, 2020)
Skenario Rujukan Berbasis Kompetensi Faskes: Setelah
PMK
Kasus Tersier (SL-3) Langsung ke Tingkat 3 3/2020

Rujukan Horizontal
Rujukan Horizontal KECUALI: gadar, bencana, kasus khusus, geografis. Antar RS tingkat 3, bila
Antar PPK 1, bila ada ada kebutuhan medis
Prinsip: Terdekat yang tidak terpenuhi
kemampuan minimal
PPK Tidak melalui Tingkat 2/ RS 4 (Pasal 7-8)
yang tidak terpenuhi Sekunder, tapi langsung
(Pasal 7-8) 1
ke Tingkat 3/Tersier

PowerPoint Rujukan
Pasien PPK Tingkat PPK PowerPoint
Pasien RS 1 Tingkat
Presentation RS 3 Pasien
1 1 1
Presentation
3
Nasional

Rujukan Vertikal
Standar Pelayanan PPK Bila kasus melebihi RS 2
PPK Fasyankes Primer 1 kemampuan standar PPK 1
(Kepmenkes 514/2015) sesuai kriteria rujukan
masuk SL-3 atau kasus
P-CARE-HFIS atau SISRUTE RAJAL? Tersier (Kepmenkes SISRUTE?
514/2015)
(Tonang, 2020)
Setelah

LOGIC RUJUKAN? PMK


3/2020

PPK 1 lainnya
Rujukan Rujukan parsial dalam skema JKN?
Horisontal

KMK
514/2015 RS tingkat 2/Sekunder/Spesialis
PPK 1 PPK Tingkat Standar Pelayanan, Rujukan penuh dalam
Kebtuhan Fasyankes skema JKN
2
Rujukan Primer
Masing-masing RS harus
Rujukan
Horisontal
menetapkan pengembangan
layanan selain pelayanan minimal,
sebagai basis penapisan rujukan
Rujukan horisontal
dikenakan klausul Tingkat RS tingkat 3/Tersier/Subspesialis
rujukan parsial 3 Standar Pelayanan, Rujukan penuh dalam
skema JKN
dalam JKN? (Tonang, 2020)
PPK Fasyankes Primer




Permenkes Kepmenkes Struktur Diskresi
5/2014 514/2015 Penulisan ?

Berbasis Penyakit
155 penyakit 180 penyakit Kondisi Lokal
Judul Penyakit
Level 4 (114) Level 4 (123) Masalah Kesehatan Penyesuaian
Level 3A & 3B (40) Level 3A (22) Anamnesis Kriteria Rujukan
Level 2 (Katarak) Level 3B (33) Pem Fisik & Penunjang sesuai sumber
Level 2 (Katarak, Penegakan diagnosis daya dan kondisi
Retinopati DM) Tatalaksana & Kriteria Rujukan setempat

Peralatan (Dinkes Kab/kota
Prognosis dan OP)

(Tonang, 2020)
Bagaimana
FKTL?
Menggunakan Standar
Pelayanan, Standar
Peralatan dan Kriteria
Rujukan yang disusun
OP dalam proses revisi
Permenkes 01/2012?
Sudah mampu laksana
kah?

Kondisi lokal apakah


perlu diskresi seperti
di Faskes Primer?
Sister Hospital? Sistem
Pengampuan? Task-
shifting?
(Tonang, 2020)
Setelah

Standar Per Penyakit, Spesialisasi atau RS? PMK


3/2020

Per Penyakit? Ideal, mampu laksana?


Standar Pelayanan
Standar Pelayanan lengkap dengan Standar dari OP
Peralatan dan Kriteria Rujukan (yang disusun
OP dalam rangka revisi Permenkes 01/2012)
Standar Peralatan
Per Spesialisasi/Sub?
Lebih mampu laksana, berbasis
standar pelayanan, peralatan dan Kriteria Rujukan
Kriteria Rujukan yang disusun OP
Dokter/Drg (rangka revisi Permenkes 01/2012)
Penapisan
Per RS? Basis Kelas? Masih sesuai? Kompetensi RS
Tidak mampu laksana dengan penerapan
Permenkes 3/2020 karena kelas RS tidak lagi
linier dengan jenjang kompetensi RS
Sistem Rujukan
(Pasal 44 UU 29/2004, Permenkes Untuk pelayanan tertentu yang bersifat kompleks,
1438/2010, UU 36/2014) berisiko tinggi, multi disiplin: verifikasi terfokus (Tonang, 2020)
Monev &
Monev BinWas Tantangan BinWas
Sistem
Monitoring dan Tingkat 1: Dinkes Menjaga mutu
evaluasi dilakukan Kab/Kota
Tingkat 2:
semua tempat dan
setiap waktu.
Rujukan
oleh Kementerian
Kesehatan, dinas Dinkes Propinsi
Tingkat 3:

Standar Input:

kesehatan Kemenkes Perijinan Faskes dan
(Permenkes 01/2012
Pasal 19-20)
provinsi, dinas Penetapan Kelas
kesehatan Berkoordinasi
kabupaten/kota dengan: Standar input,
dan organisasi Asosiasi RS dan proses dan sebagian
profesi. Organisasi Profesi output/outcome:
Akreditasi
(Tonang, 2020)
Setelah

Harapan PMK
3/2020

Rujukan berjalan teratur dan terukur agar utilitas optimal

Utilitas optimal akan menekan inefisiensi, mendukung


strategic purchasing

Menghindari terulangnya kisah lama: Puskesmas Raksasa.

Kepuasan pengguna dan penyedia layanan lebih baik

(Tonang, 2020)
Analisis Strategis

Kekuatan Kelemahan
RS mendayagunakan kompetensi Standar pelayanan “harus”
yang ada saat ini (existing). tersusun rapi dan final, perlu
Tentang Standar Perlatan, masih waktu untuk menyelesaikan. Baku
menunggu Standar Pelayanan. mutu menjadi beban.
SWOT
Peluang Ancaman
RS relatif lebih mudah menghitung Dapat dikatakan bahwa pelayanan
peluang yang dapat dipilih dan kesehatan dalam level RS akan
dikembangkan, dan mengantifipasi masuk ke “pasar bebas”, sistem
perubahan regulasi 5 tahun ke depan. pengawasan “harus” kuat.

(Tonang, 2020)
Semoga semua menjadi lebih baik

Anda mungkin juga menyukai