Anda di halaman 1dari 40

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA Tn. S DI DS. KEPUHDOKO KEC.

TEMBELANG KAB. JOMBANG

Disusun Oleh :
Khoirun Nisa
(181303015)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


STIKES PEMKAB JOMBANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA Tn. S DI DS. KEPUHDOKO KEC. TEMBELANG
KAB. JOMBANG
OLEH MAHASISWA ATAS NAMA KHOIRUN NISA’ DENGAN NIM 181303015
TELAH DISAHKAN PADA
HARI : Senin
TANGGAL : 15 Maret 2021

MAHASISWA

KHOIRUN NISA’
NIM : 181303015

PEMBIMBING PENDIDIKAN

DEWI PITRIAWATI, SST., M.Keb


NIK : 031989100520110267
KATA PENGANTAR

Segala kekuatan hanya dimiliki Allah. Dengan segala puji syukur atas kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan karunia dan rahmatNya dan dengan segala izinNya penulis

dapat menyelesaikan asuhan kebidanan keluarga dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN

KELUARGA Tn. S DI DS. KEPUHDOKO KEC. TEMBELANG KAB. JOMBANG” tanpa

halangan apapun.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Erika Agung, SST., M.Kes selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Stikes Pemkab

Jombang

2. Dewi Pitriawati, SST., M.Keb selaku pembimbing pendidikan praktik komunitas

asuhan keluarga Prodi DIII Kebidanan Stikes Pemkab Jombang

3. Rekan – rekan yang lain yang turut serta membantu untuk menyelesaika asuhan

kebidanan keluarga ini.

Jombang, Maret 2021

Khoirun Nisa’
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan

beberapa anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah

tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, dimana antara satu

dengan yang lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu anggota keluarga

mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan, maka akan berpengarung terhadap

anggota-anggota yang lain dan keluarga-keluarga yang ada di sekitarnya (Turrahmi,

2017). Dalam suatu kegiatan aktivitas keluarga dalam fungsi kesehatan dan kesimbangan

antara anggota keluarga tidak terlepas dati tugas-tugas bidan yaitu mampu mengenal

masalah kesehatannya, melakukan tindakan kebidanan untuk anggota keluarga yang

memerlukan bantuan kebidanan, dan mampu memodifikasi lingkungan. Sehingga dalam

hal ini dapat menunjang upaya peningkatan kesehatan, mampu memanfaatkan sarana

kesehatan pelayanan.

Pelayanan dalam asuhan keluarga ini mencakup semua dalam anggota keluarga,

seperti ibu nifas, bumil, KB, balita, bayi, remaja, anak, dan lansia. Pelayanan ini

dilakukan untuk mensejahterakan keluarga dengan asuhan pelayanan yang komprehensif

dalam kebidanan. Oleh karena itu, penulis ingin melakukan asuhan kebidanan keluarga

pada keluarga Tn.”S” di desa Kepuhdoko secara komprehensif

1.2 Tujuan

1. Melakukan pengkajian pada keluarga Tn. S secara komprehensif

2. Menyusun diagnosa kebidanan pada keluarga Tn. S secara komprehensif

3. Mengidentifikasi diagnosa potensial pada keluarga Tn. S secara komprehensif


4. Merencanakan asuhan kebidanan secara komprehensif pada keluarga Tn. S secara

komprehensif

5. Melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif pada keluarga Tn. S secara

komprehensif

6. Melakukan evaluasi asuhan kebidanan secara komprehensif pada keluarga Tn. S

secara komprehensif

7. Mendokumentasikan asuhan kebidanan komprehensif pada keluarga Tn. S secara

komprehensif

1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Klien

Dapat menerima asuhan kebidanan keluarga secara komprehensif guna

meningkatkan derajat kesehatan keluarga.

1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan materi dan nilai bagi mahasiswa

kebidanan dalam melaksanakan asuhan kebidanan keluarga secara komprehensif.


BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Keluarga

2.2 Konsep Dasar Teori Gizi Kurang

2.1.1 Definisi

Gizi kurang adalah suatu masalah gizi yang disebabkan karena kurangnya

asupan gizi baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang. Gizi kurang juga

merupakan gangguan kesehatan yang disebabkan kekurangan dan

ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan asupan dan protein

2.1.2 Faktor Penyebab

1. Faktor Eksternal

1) Status ekonomi pada keluarga

2) Pola asuh keluarga

3) Kesehatan lingkungan sekitar

4) Tingkat pendidikan orang tua

5) Sosial Budaya

2. Faktor Internal

1) Usia

Usia akan menpengaruhi kemampuan atau pengalaman yang dimiliki orang

tua dalam pemberian nutrisi anak balita.

2) Kondisi fisik

Bayi dan anak-anak yang kesehatannya buruk, adalah sangat rawan, karena

pada periode hidup ini kebutuhan zat gizi digunakan untuk pertumbuhan

cepat.

3) Infeksi
Infeksi dapat menyebabkan berkurangnya nafsu makan sehingga dapat

menyebabkan anak mengalami kurang gizi.

Mekanisme patologisnya dapat bermacam-macam, baik secara

sendirisendiri maupun bersamaan, yaitu:

(1) Penurunan asupan zat gizi akibat kurangnya nafsu makan, menurunya

absorbsi, dan kebiasaan mengurangi makan pada pada saat sakit

(2) Peningkatan kehilangan cairan /zat gizi akibat penyakit diare,

mual/muntah dan perdarahan yang terus menerus

(3) Meningkatnya kebutuhan, baik dari peningkatan kebutuhan akibat sakit

(human host) dan parasit yang terdapat dalam tubuh.

2.1.3 Dampak

Dampak yang ditimbulkan jika anak mengalami gizi kurang diantaranya sebagai

berikut :

1. Badan lemah, kurang energi untuk melakukan aktivitas.

2. Penurunan ketahanan tubuh terhadap serangan penyakit infeksi, misalnya

menjadi mudah terserang flu, diare dan borok kulit. Pada penderita penyakit

infeksi tertentu, penyakit tersebut menjadi tidak sembuh atau bahkan bertambah

parah.

3. Pertumbuhan badan terhambat, terutama pada anak-anak tampak pada

pertambahan berat badan, otot lembek, dan rambut mudah rontok.

4. Kemampuan berpikir dan perkembangan mental terhambat sehingga seseorang

tampak bodoh dan mental yang kurang wajar, seperti mudah panik, tidak peduli,

gampang tersinggung, mudah marah, dan cepat putus asa.

2.1.4 Intervensi

1. Upaya pemenuhan persediaan pangan nasional


2. Peningkatan usaha perbaikan gizi keluarga

3. Peningkatan upaya pelayanan gizi terpadu dan sistem rujukan

4. Peningkatan upaya keamanan panganan dan gizi

5. Peningkatan komuikasi, informasi dan edukasi dibidang pangan dan gizi

masyarakat

6. Peningkatan teknologi pangan untuk mengembangkan berbagai produk pangan

yang bermutu

7. Pemberian makanan tambahan (PMT)

8. Peningkatan kesehatan lingkungan.

2.1.5 Standart Antropometri Anak

1. Berat Badan menurut Umur (BB/U)

Indeks ini digunakan untuk menilai anak dengan berat badan kurang

(underweight) atau sangat kurang (severely underweight), tetapi tidak dapat

digunakan untuk mengklasifikasikan anak gemuk atau sangat gemuk.

2. Panjang/Tinggi Badan menurut Umur (PB/U atau TB/U)

Indeks ini dapat mengidentifikasi anak-anak yang pendek (stunted) atau sangat

pendek (severely stunted), yang disebabkan oleh gizi kurang dalam waktu

lama atau sering sakit.

3. Berat Badan menurut Panjang/Tinggi Badan (BB/PB atau BB/TB)

Indeks ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi anak gizi kurang (wasted),

gizi buruk (severely wasted) serta anak yang memiliki risiko gizi lebih

(possible risk of overweight). Kondisi gizi buruk biasanya disebabkan oleh

penyakit dan kekurangan asupan gizi yang baru saja terjadi (akut) maupun

yang telah lama terjadi (kronis).

4. Indeks Masa Tubuh menurut Umur (IMT/U)


Indeks IMT/U digunakan untuk menentukan kategori gizi buruk, gizi kurang,

gizi baik, berisiko gizi lebih, gizi lebih dan obesitas. Grafik IMT/U dan grafik

BB/PB atau BB/TB cenderung menunjukkan hasil yang sama. Namun indeks

IMT/U lebih sensitif untuk penapisan anak gizi lebih dan obesitas.

2.1.6 Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak

2.2 Konsep Dasar Teori Metode Operatif Wanita (MOW)

2.2.1 Definisi

Metode Operatif Wanita (MOW) atau Tubektomi yaitu suatu tindakan pengikatan

dan pemotongan saluran telur agar sel telur tidak dapat dibuahi oleh sperma.

2.2.2 Kelebihan

1. Lebih aman, karena keluhan lebih sedikit dibandingkan dengan alat

kontrasepsi yang lain


2. Lebih praktis, karena hanya memerlukan satu kali tindakan saja.

2.2.3 Kekurangan

1. Rasa sakit atau ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan

2. Ada kemungkinan mengalami efek pembedahan

2.2.4 Efek Samping

1. Seorang wanita menjadi steril (tidak bisa hamil lagi)

2. Bila kehamilan terjadi (karen asel telur bertemu sperma diluar tuba falopi)

maka akan terjadi kehamilan ektopik.

BAB III

PENGKAJIAN
Tn. S DI DESA KEPUHDOKO TEMBELANG KAB. JOMBANG

TANGGAL 02 MARET 2021

3.1 SRTUKTUR DAN SIFAT KELUARGA


1. Struktur Keluarga
Nama : Tn. S
Umur : 49 tahun
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan Terakhir : SMP
Penghasilan per Bulan : Rp 2.000.000,00
Pekerjaan : Kuli Batu
Pertemuan ke : Pertama
Alamat : Dsn. Kepuh Ds. Kepuhdoko RT. 01 RW. 04
Tembelang Jombang
Status kesehatan KK 1 tahun tersakhir : Sehat
Kepemilikan KTP : Memiliki
Kepemilikan Jaminan Kesehatan : Ada, jenis BPJS Kls 2
Jarak rumah dengan pelayanan kesehatan : ± 4 km
Alat Transportasi Keluarga : Motor Roda Dua

Identitas Anggota Keluarga

No. Nama/Usia/Jenis Hub. Pendidikan Pekerjaan Go. Penyakit yang Kondisi Pengobatan Jenis
Kelamin keluarga Terakhir Dara sedang/pernah saat ini yang dilakukan jaminan
h di derita, kesehatan
kapan?
1. Siswati/41th/P Istri SMP IRT - - Sehat - BPJS Kls. 2
2. M. Askal Anak Belum - - Batuk pilek, ± Sehat - BPJS Kls. 2
Ashari/17bln/L ke-2 sekolah 5 hari yang
lalu

Status Imunisasi Keluarga (Jika ada anak balita dalam keluarga)

Status Imunisasi (Hanya u/


No Nama Keluarga yang Memiliki Balita)
BCG POLIO DPT Hepatitis Campak
1. Askal √ √ √ √ √

2. Tahap Perkembangan Keluarga, Komunikasi dan Fungsi Keluarga


a. Riwayat Keluarga Inti
Tipe Keluarga : Merupakan keluarga inti
b. Riwayat keluarga Sebelumnya
Hubungan dengan keluarga suami dan istri harmonis
c. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga biasanya berkomunikasi saat makan bersama, saat kumpul bersama
atau khusus langsung dipanggil bila memang sangat dibutuhkan dengan saling
terbuka satu sama lain, Tn.S selalu menanyakan pendapat keluarga untuk
mengambil keputusan
d. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga Tn. S dulu tidak ada yang berlatar belakang pendidikan namun
mengetahui dan berupaya ke puskesmas jika ada yang sakit serta mengambil
tindakan yang tepat untuk berupaya meningkatkan status kesehatan anggota
keluarga
e. Struktur Peran (Formal dan Informal)
Tn. S berperan sebagai kepala keluarga yang harus memenuhi kebutuhan
keluarga
f. Nilai dan Norma Keluarga
Nilai dan Norma budaya keluarga tidak ada penerapan peraturan khusus dalam
keluarga Tn. S kecuali sholat 5 waktu yang harus dikerjakan anggota keluarga
dan hanya saja aturan yang sudah biasa dijalankan seperti saling menghormati
dan saling terbuka satu sama lain jika sedang ada masalah.
g. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Pendidikan/Afektif
Tn. S ingin memberikan pendidikan yang tinggi untuk anaknya supaya
dapat hidup mandiri dan bermanfaat di masyarakat kelak.
2) Fungsi Sosialisasi
Tn. S menghormati dan mengasihi kepada sesama anggota keluarga dan
berperilaku baik di rumah dan masyarakat.
3) Fungsi Ekonomi
Pemenuhan kebutuhan pokok keluarga sudah terpenuhi meskipun hanya
bertumpu pada suami.
4) Fungsi pemenuhan (Perawatan/Pemeliharaan Kesehatan)
a) Kemampuan Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
Keluarga Tn. S mampu merawat anggota keluarga yang sakit dan
sebaliknya.
b) Kemampuan Keluarga Memelihara / Memodifikasi Lingkungan
Rumah yang Sehat
Rumah Tn. S tergolong rumah yang sehat karena semua fasilitas rumah
dalam keadaan yang baik diantaranya ventilasi yang baik dengan
jumlah udara yang masuk cukup, keadaan rumah yang bersih dan
saluran pembuangan yang tertutup
c) Kemampuan menggunakan fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tn. S membawa keluarga jika ada yang sakit ke puskesmas untuk
memeriksakan keadaan.
5) Fungsi Religius
Tn. S beserta keluarganya sholat 5 waktu
6) Fungsi Rekreasi
Keluarga Tn. S jarang berkreasi diluar rumah atau ke tempat rekreasi
lainnya
3. Pengambilan Keputusan dalam Keluarga
Suami Istri Suami & Istri Anggota Keluarga

Lain,sebutkan
4. Kepemilikan Jamban Sehat : /tidak ada
Ad
5. Ketersedian Air Bersih : a /tidak ada
Ad
a
6. Perokok aktif dalam satu rumah : Ada/
Tida
7. Pendapat tentang fasilitas Keshatan k

Puskesmas baik dalam memberikan pelayanan kesehatan


8. Penghasilan KK tetap perbulan : <UMR
9. Pengetahuan KK tentang program-program Kesehatan
a. Desa siaga : Keluarga sudah mengetahui desa siaga, menurut keluarga
penting

tah
u
b. Tumpeng Gizi Seimbang : / tidak

c. PHBS :
tah / tidak
u
d. Penggunaan garam beryodium? Ya
10. Kepemilikan Kendaraan : / tidak punya , ( sepeda motor)
puny
a
Pengetahuan tentang Kesehatan Umum,KIA, Sumber Informasi dan Implementasi

No Komponen Pengetahuan Tahu Tidak Jika Tahu Implementasi


. Sumber
Informasi
1. Cuci Tangan Nakes dan Sebelum makan dan setelah
√ TV makan serta setelah melakukan
aktifitas
2. Persalinan dengan Nakes √ Nakes Nakes
3. Merokok dalam Rumah √ TV Tidak di dalam Rumah,diluar
4. Penggunaan Air Bersih √ Air sumur
5. ASI Eksklusif √ Nakes Ya
6. Menimbang Bayi dan Nakes Sudah, saat mempunyai bayi
Balita √ balita
7. Makan Buah dan Sayur Nakes dan Ya
Setiap Hari √ TV
8. Memeberantas Jentik Nakes dan Ya, Menguras Bak Mandi
Nyamuk √ Kader
9. Ventilasi Rumah √ Cukup
10. Melakukan Aktivitas Fisik Hanya Pekerjaan Rumah

Setiap Hari
11. Lantai Rumah Keramik

12. Pengelolaan Limbah Dibakar dan Dikubur
Rumah Tangga

13. System Pengolahan Air Beli air galon
Minum
14. Jarak Kandang Ternak Terletak dibelakang rumah
dengan rumah (kandang ayam)
15. Penggunaan jamban Sehat Ada
A. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

Kebiasaan Tn. S Ny. S An. M An. A

Nama
Pola nutrisi Frekuensi : 3x/hari Frekuensi : 3x/hari Tidak Terkaji Frekuensi : sesering
Menu : Menu : mungkin (2 jam
nasi,lauk,sayur nasi,lauk,sayur sekali) karena anak
Minum : air putih Minum : air putih susah makan
±8 gls/hr ±8 gls/hr Menu :
nasi,lauk,sayur
Minum : air putih +
ASI
Pola eliminasi BAB : 1x/hari, BAB : 1x/hari, Tidak Terkaji BAB : 1x/hari,
BAK : ±5 x/hari BAK : 4-5x/hari BAK : ganti diapers
2x/hari
Pola istirahat tidur Malam : ±7 jam Siang : ±30 mnt Tidak Terkaji Siang : 30 mnt
Malam : ±7 jam Malam : ±9 jam
Penggunaan waktu Istirahat dan Istirahat dan Tidak Terkaji Bermain dan
senggang bersantai di rumah, bersantai di rumah, berisitirahat
menonton tv, dan menonton tv, dan
mengasuh anak mengasuh anak
NB : An. M tidak terkaji karena sedang berada dikalimantan

3.2 FAKTOR LINGKUNGAN


Rumah :
Keluarga menempati rumah dengan bentuk rumah permanen konstruksi dari batu bata
Denah Rumah :
3.3.KEADAAN KESEHATAN KELUARGA
N Nama anggota Riwayat penyakit
o keluarga Menular Menahun Menurun lainnya
1
Tn. S Tidak Memiliki Tidak Memiliki Tidak Memiliki Tidak Memiliki

2 Ny. S pernah riwayat


Ny. S Tidak Memiliki Tidak Memiliki Tidak Memiliki SC (ketuban sudah
habis)
3 An. M Tidak Terkaji Tidak Terkaji Tidak Terkaji Tidak Terkaji

4 An. A Tidak Memiliki Tidak Memiliki Tidak Memiliki Tidak Memiliki

NB : An. M tidak terkaji karena sedang berada dikalimantan

3.4 PEMERIKSAAN FISIK


Pemeriksaan
Na Tn. S Ny. S An. M An. A
ma
TD (mmHg) 110/60 mmHg 125/70 mmHg Tidak Terkaji Tidak Terkaji
BB (Kg) 63 kg 48 kg Tidak Terkaji 7,50 kg
TB (cm) 167 cm 154 cm Tidak Terkaji 74 cm
Nadi (x/menit) 88 x/mnt 91x/mnt Tidak Terkaji 95x/mnt
Tidak Terkaji Simetris,tidak ada
Tidak tampak Tidak tampak
Kepala benjolan, LK : 49
adanya kelainan adanya kelainan
cm
Konjungtiva merah Konjungtiva merah Tidak Terkaji Konjungtiva merah
Mata
muda, sklera putih muda, sklera putih muda, sklera putih
Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Tidak Terkaji Bersih, tidak ada
Hidung pernafasan cuping pernafasan cuping pernafasan cuping
hidung hidung hidung
Mulut Lembab Lembab Tidak Terkaji Lembab
Simetris kanan dan Simetris kanan dan Tidak Terkaji
Simetris kanan dan
Telinga kiri, tidak ada kiri, tidak ada
kiri, tidak ada sekret
sekret sekret
Tidak tampak dan Tidak tampak dan Tidak Terkaji Tidak tampak dan
tidak teraba tidak teraba tidak teraba
Leher
pembesaran pembesaran pembesaran
abnormal abnormal abnormal
Simetris,tidak ada Simetris,tidak ada Tidak Terkaji Simetris,tidak ada
retraksi dada, tidak retraksi dada, tidak retraksi dada, tidak
Dada
terdengar suara terdengar suara terdengar suara
tambahan tambahan tambahan
Tampak luka bekas Tidak Terkaji
Tidak ada nyeri
SC, tidak ada nyeri
tekan, tidak Tidak terdengar
Abdomen tekan, tidak
terdengar hypertympani
terdengar
hypertympani
hypertympani
Ekstremitas atas Simetris kanan kiri Simetris kanan kiri Tidak Terkaji Simetris kanan kiri
Ekstremitas Tidak Terkaji
Simetris kanan kiri Simetris kanan kiri Simetris kanan kiri
bawah
Turgor kulit Turgor kulit Tidak Terkaji Turgor kulit
Integumen
kembali <2 dtk kembali <2 dtk kembali <2 dtk
Mulut Lembab Lembab Tidak Terkaji Lembab
Simetris kanan dan Simetris kanan dan Tidak Terkaji
Simetris kanan dan
Telinga kiri, tidak ada kiri, tidak ada
kiri, tidak ada sekret
sekret sekret
Tidak tampak dan Tidak tampak dan Tidak Terkaji Tidak tampak dan
tidak teraba tidak teraba tidak teraba
Leher
pembesaran pembesaran pembesaran
abnormal abnormal abnormal
Simetris,tidak ada Simetris,tidak ada Tidak Terkaji Simetris,tidak ada
retraksi dada, tidak retraksi dada, tidak retraksi dada, tidak
Dada
terdengar suara terdengar suara terdengar suara
tambahan tambahan tambahan
NB : An. M tidak terkaji karena sedang berada dikalimantan

Pengkajian Psiko Sosial:


1. Status Emosi
Tingkat emosional keluarga cukup baik, bila ada masalah maunya diselesaikan
dengan baik.
2. Konsep Dini
Bapak cenderung menjadi kepala keluarga, mencari nafkah demi menghidupi
keluarga.
3. Pola Interaksi
Pola interaksi keluarga cukup baik dengan menggunakan bahasa sehari-hari
dengan tetap memperhatikan sopan santun.
4. Pola pertahanan keluarga
Bapak saling memahami bila masalah dibiarkan atau diselesaikan dengan baik.
Demikian pula dengan masalah/permasalahan dengan saudara atau tetangga.

3.5 PENGKAJIAN PENGETAHUAN TERHADAP KESEHATAN


Keluarga sudah mengetahui arti pentingnya kesehatan.
Data khusus

a. Apakah dalam keluarga Anda ada ibu hamil? (bila ya, lanjutkan pengkajian data
khusus ibu hamil)
ya tidak

b. Apakah dalam keluarga Anda ada ibu setelah melahirkan (ibu setelah bersalin
sampai dengan 40 hari) dan bayi baru lahir? (bila ya, lanjutkan pengkajian data
khusus ibu nifas)
ya √ tidak

c. Apakah dalam keluarga Anda ada ibu / bapak yang menggunakan alat kontrasepsi?
(bila ya, lanjutkan pengkajian data khusus KB)
√ ya tidak

d. Apakah dalam keluarga Anda ada bayi, balita atau apras? (bila ya, lanjutkan
pengkajian data khusus anak)
√ ya tidak
e. Apakah dalam keluarga Anda ada WUS, PUS, atau wanita klimakterium? (bila ya,
lanjutkan pengkajian data khusus KESPRO)
ya tidak

1. Ibu hamil
1) Apakah kehamilan ini direncanakan?
ya tidak
2) Bila ada, kehamilan yang keberapa?
1 2-4 ≥5
3) Apakah ibu sudah mempunyai buku KIA ?
sudah belum
4) Berapa umur kehamilan ibu saat ini?
0-3 bulan 4-6 bulan 7-9 bulan
5) Apakah selama kehamilan ibu merasakan perubahan pada pola makan?
tetap menurun meningkat
6) Apakah ada pantangan makanan saat hamil?
ada tidak

Sebutkan..........................................................................................................

7) Apakah selama kehamilan ibu sudah pernah memeriksakan diri?


ya tidak
8) Bila iya, dimana ibu diperiksakan?
tenaga kesehatan (bidan/dokter) dukun
9) Berapa kali ibu memeriksakan diri selama hamil ?
Trimester I (0-3 bulan) tidak pernah
≥ 1 kali
Trimester II(4-6 bulan) tidak pernah
≥ 1 kali
Trimester III (7-9 bulan) < 2 kali
≥ 2 kali
10) Apakah ibu pernah mengkonsumsi tablet FE/ tambah darah selama hamil?
teratur kadang-kadang tidak pernah
11) Apakah ibu pernah imunisasi TT?
pernah tidak pernah
12) Apakah ibu pernah diperiksa untuk mengetahui Penyakit Menular Seksual?
pernah tidak pernah
13) Apakah ibu pernah mendapatkan penyuluhan selama hamil?
pernah tidak pernah
14) Apakah ibu pernah mengikuti kelas ibu hamil?
pernah tidak pernah
15) Bagaimana keadaan kehamilan ibu ? Isi sesuai pedoman SPR yang dilampirkan
(Lampirkan Scor Pudji Rochyati)

Kehamilan resiko rendah Kehamilan resiko tinggi


Kehamilan resiko sangat tinggi
16) Apakah ibu mengetahui tanda bahaya kehamilan?
tahu tidak
17) Dimanakah rencana ibu untuk melahirkan?
BPS/Polindes RS Dukun Puskesmas
18) Apakah rumah ibu sudah ditempeli sticker P4K (lihat di pintu rumah ibu)
sudah belum

2. Ibu Nifas
1) Penolong persalinan yang terakhir ?
 Dokter  Bidan  Dukun
2) Dimana penolong persalinan yang terakhir ?
 Polindes / BPS  Di rumah  PKM  Rumah Sakit
3) Ibu melahirkan anak ke berapa ?
1 2-4 >4
4) Usia ibu saat melahirkan….
 < 20 tahun  20 – 35 tahun  > 35 tahun
5) Usia kehamilan pada saat melahirkan….
 28 – 37 minggu  > 37 – 41 minggu  > 41 – 42 minggu
6) Bagaimana letak bayi saat persalinan ?
 Kepala  Bokong  Lintang
7) Jenis pertolongan persalinan……..
 Spontan  Tindakan (vacum ekstraksi ) Operasi (SC)
8) Keadaan ibu saat persalinan…..
 Sehat  Perdarahan  Demam  Kejang
9) Kondisi bayi saat dilahirkan…….
 Segera menangis  Menangis setelah ada rangsangan  Meninggal
10) Berat badan bayi saat dilahirkan……
 < 1000 gr  1000 – 1500 gr  > 1500 – 2500 gr
 > 2500 – 4000 gr  > 4000 gr
11) Apakah bayi Anda langsung disusui setelah dilahirkan (IMD) ?
 Ya  Tidak
12) Bagaimana keadaan tali pusat bayi Anda ?
 Normal (kering)  Infeksi (berbau, berdarah, bernanah, kemerahan)
13) Apa yang ibu gunakan untuk merawat tali pusat ?
 Kasa kering  Kasa Alkohol  Kasa Betadin  Ramu - ramuan
14) Sudahkah Anda memeriksakan bayi ke tenaga kesehatan…….
 Sudah  Belum
15) Bagaimana keadaan bayi anda sekarang…….
 Sehat  Sakit
16) Ibu sekarang nifas hari ke berapa ?
< hari ke-3 > hari ke 3 – 1 minggu
> 1 minggu – 2 minggu >2 – 4 minggu
17) Apakah setelah melahirkan ibu sudah memeriksakan diri ke tenaga kesehatan ?
ya tidak
18) Apakah ibu pernah mendapat nasihat/penyuluhan tentang kebutuhan ibu nifas ?
ya tidak
19) Bila ya, penyuluhan atau nasihat/penyuluhan tentang apa ?
nutrisi personal hygiene senam hamil
ASI ekslusif KB cara menyusui
tanda bahaya ibu nifas lainnya, sebutkan……
20) Apakah ibu tarak atau pantangan terhadap makanan tertentu saat nifas?
ya tidak
Bila iya pantangan makan jenis apa?sebutkan…..
21) Apakah ada perubahan pola makan saat hamil dengan masa nifas?
Tetap menurun meningkat
22) Apakah ibu menyusui bayinya?
ya tidak
Bila tidak alasannya…………………………………………………….
23) Bila ya, apakah ibu menyusukan ASI saja ?
ya tidak
24) Bila tidak, menggunakan PASI apa? Sebutkan………………………………..
25) Apakah ibu tahu tanda bayi cukup ASI ?
ya tidak
26) Apakah ibu pernah melakukan perawatan payudara ?
tidak pernah sering (tiap hari) jarang
27) Sejak kapan ibu putus menyusui bayinya?
< 6 bulan > 6 bulan Alasannya?...............
28) Apakah ibu mempunyai luka jahitan jalan lahir ?
ya tidak
29) Bila ya, apakah ibu tahu cara perawatan luka jalan lahir secara mandiri?
ya tidak
30) Apakah ibu mengetahui cara melakukan senam nifas ?
ya tidak
31) Bila ya, apakah ibu melakukan senam nifas?
ya tidak
32) Apakah ibu mengetahui tanda bahaya ibu nifas?
ya tidak
33) Apakah ibu mengalami masalah ibu nifas?
ya tidak
Bila ya? Sebutkan?........................................
34) Apakah ibu sudah memeriksakannya ke tenaga kesehatan?
ya tidak
Bila tidak, alasannya?...............................................
35) Apakah ibu sudah merencanakan alat kontrasepsi setelah nifas?
ya tidak

3. KB
1) Apakah ibu mengikuti KB?
Ya  Tidak
2) Bila tidak mengikuti KB apa alasannya?
 Belum punya anak  Ingin tambah anak
 Tidak diijinkan suami  Gagal KB
 Umurkan anak > 3 tahun  Lain-lain
3) Bila ya, alat kontrasepsi apa yang digunakan?
 Pil Suntik  Susuk/Implant
 Spiral/IUD  Steril/MOW  KB alami
4) Apakah anda melakukan kunjungan ulang (kontrol) secara teratur?
 Ya  Tidak
5) Apakah ibu tahu efek samping KB yang digunakan?
 Tahu  Tidak tahu
6) Apakah ibu mengalami masalah selama penggunaan KB?
Ya  Tidak
7) Apakah suami ikut KB?
 Ya  Tidak
8) Bila ya jenis alat kontrasepsi apa yang digunakan?
 Kondom  Steril/MOP  Senggama terputus (KB
alami)
9) Keluhan selama memakai alat kontrasepsi?
Keluhan ibu : Ibu tidak mengalami keluhan selama mengikuti KB ini
Keluhan suami :-

4. Anak
Petunjuk :
 Bayi (Diisi jika dalam keluarga Anda terdapat anak dengan usia 0-11 bulan)
 Balita (Diisi jika dalam keluarga Anda terdapat anak dengan usia12-59 bulan/ 1-5
tahun kurang 1 bulan)
 Anak Usia Pra Sekolah (Diisi jika dalam keluarga Anda terdapat anak dengan
usia 60-72 bulan/ 5-6 tahun)

5. Bayi

1) Berapakah usia bayi Anda? .................(isi dalam bulan)


2) Kapan Anda memberikan makanan pendamping pada bayi?
Sebelum 6 bulan Setelah 6 bulan
3) Apakah bayi Anda memiliki buku KIA/KMS sendiri?
Ya tidak
4) Apakah Anda rutin memeriksakan bayi Anda ke POSYANDU?
Iya,setiap bulan Kadang-kadang Tidak pernah
5) Bagaimana keadaan berat badan bayi Anda 3 bulan terakhir?
Bulan pertama Diatas garis hijau
Pada garis hijau
Di bawah garis hijau
Pada garis kuning
Pada garis merah
Dibawah garis merah
Bulan Kedua Diatas garis hijau
Pada garis hijau
Di bawah garis hijau
Pada garis kuning
Pada garis merah
Dibawah garis merah
Bulan Ketiga Diatas garis hijau
Pada garis hijau
Di bawah garis hijau
Pada garis kuning
Pada garis merah
Dibawah garis merah
6) Bagaimana jika bayi Anda sakit?
dibawa ke POSYANDU/PUSKESMAS/RS/Dokter/Bidan/Perawat
dibawa ke dukun
dirawat sendiri
7) Apakah Anda mengetahui jadwal imunisasi bayi Anda?
Ya tidak
8) Apakah Anda mengetahui manfaat dari tiap jenis imunisasi bayi Anda?
Ya hanya beberapa tidak tahu
9) Bagaimana pemberian imunisasi bayi Anda?
lengkap, sesuai usia bayi
tidak lengkap
tidak pernah sama sekali
10) apa saja imunisasi yang sudah diberikan sampai saat ini?
BCG
Hb combo
DPT 1 DPT 2 DPT 3 DPT 4
POLIO 1 POLIO 2 POLIO 3 POLIO 4
CAMPAK
11) Sampai umur berapa bayi Anda mendapat ASI tanpa susu tambahan (ASI
ekslusif) ?
< 6 bulan 6 bulan
12) Apakah Anda pernah membawa bayi Anda ke tempat pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK) ?
Ya tidak pernah
13) Apakah Anda rutin membawa bayi Anda ke tempat pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan Vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus?
ya kadang-kadang tidak pernah
6. Balita
1) Berapakah usia balita Anda?17 bulan (isi dalam bulan)
2) Apakah balita Anda memiliki buku KIA/KMS sendiri?

√ Ya tidak
3) Apakah Anda rutin memeriksakan balita Anda ke POSYANDU?
√ Iya,setiap bulan
Kadang-kadang
Tidak pernah
4) Bagaimana keadaan berat badan balita Anda 3 bulan terakhir?
Bulan pertama Diatas garis hijau
Pada garis hijau
Di bawah garis hijau
√ Pada garis kuning
Pada garis merah
Dibawah garis merah
Bulan Kedua Diatas garis hijau
Pada garis hijau
Di bawah garis hijau

√ Pada garis kuning


Pada garis merah
Dibawah garis merah
Bulan Ketiga Diatas garis hijau
Pada garis hijau
Di bawah garis hijau
√ Pada garis kuning
Pada garis merah
Dibawah garis merah
5) Bagaimana jika balita Anda sakit?
√ dibawa ke POSYANDU/PUSKESMAS/RS/Dokter/Bidan/Perawat
dibawa ke dukun
dirawat sendiri
6) Apakah Anda pernah membawa balita Anda ke tempat pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK) ?
√ Ya tidak pernah
7) Apakah balita anda mempunyai gigi yang bolong ?
Ya √ tidak
8) Apakah Anda rutin membawa balita Anda ke tempat pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan Vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus?
ya kadang-kadang tidak pernah

7. APRAS
1) Berapa usia anak Anda?................................. (isi dalam bulan)

2) Bagaimana jika anak Anda sakit?


dibawa ke POSYANDU/PUSKESMAS/RS/Dokter/Bidan/Perawat
dibawa ke dukun
dirawat sendiri
3) Apakah Anda pernah membawa anak Anda ke tempat pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK) ?
Ya tidak pernah

4) Apakah anak Anda memiliki kebiasaan merokok?

Ya tidak pernah

5) Apakah anak Anda sudah mengikuti PAUD ?

sudah belum

8. Kesehatan reproduksi (PUS, WUS, LANSIA)


Petunjuk :

 Remaja (Diisi jika dalam keluarga anda terdapat anak usia 17-19 tahun)
 Lansia (Diisi jika dalam keluarga anda terdapat ibu usia >46 tahun )

8.REMAJA Remaja Putri ( 10-19 tahun ) yang belum menikah


Nama : ........................................
Usia : ............................................
a. Kebiasaan remaja putri yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi
 Merugikan, seks bebas/masturbasi/tidak menjaga kebersihan alat genetalia
 Tidak merugikan
b. Apakah sudah haid ?
 Belum haid
 Sudah haid
1) Sejak usia berapa :
 < 12 tahun
 12 – 18 tahun
2) Ada gangguan haid : ya/tidak*, sebutkan….……………………………
(*lingkari)
3) Berapa kali anda mengganti pembalut dalam sehari saat menstruasi?
 1 kali
 2-4 kali
 >4 kali
 Tidak pernah haid sampai dengan usia >19 tahun
c. Apa yang diketahui tentang organ reproduksi?
 Tahu, jelaskan ............................................................................................
Sumber informasi ......................................................................................
 Tidak tahu
d. Adakah keluhan disekitar reproduksi interna dan eksterna?
 Ada, sebutkan ...........................................................................................
 Tidak ada
e. Dengan siapa anda berkonsultasi jika ada keluhan reproduksi?
1) Keluarga
2) Nakes
3) Orang lain
4) Tidak konsultasi, alasannya ....................................................................
f. Apa yang anda ketahui tentang pengertian kesehatan reproduksi?
 Tahu, Jelaskan…………………….......
…………………………………………………
Sumber informasi
……………………………………………………………………….
 Tidak tahu

9. IBU KLIMAKTERIUM
1) Berapa jumlah ibu klimakterium yang ada di dalam rumah?
1  2 3 4
2) Kegiatan yang biasa dilakukan ibu klimakterium di rumah ?
 melakukan pekerjaan rumah (masak, membersihkan rumah, mengasuh cucu)
tidak melakukan apa-apa (Menonton TV,Membaca Koran )
melakukan pekerjaan yang produktif ( berkebun, beternak)
3) Apakah ibu klimakterium sudah pernah melakukan pap smear?
 Pernah  Tidak pernah
4) Apakah ibu klimakterium pernah mendapat penyuluhan kesehatan dari petugas
kesehatan?
 Pernah  Tidak pernah
5) Apakah di Desa ini sudah ada posyandu lansia?
 Ada  Tidak ada
6) Bila ada, apakah anda selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia?
 Selalu  Kadang-kadang  Tidak pernah
7) Penyuluhan apa saja yang pernah didapatkan ibu?
 tidak pernah  pap smear
 kanker payudara  kanker leher rahim
8) Penanganan ibu klimakterium bila sakit ?
 Di rumah
 Pelayanan Kesehatan / sebutkan ………………………………………
 Lain-lain
9) Pemenuhan kebutuhan ibu klimakterium sehari-hari ?
dibantu  tidak dibantu

3.6 ANALISA DATA KELUARGA

Data 1 :
DS : ibu mengatakan anaknya susah makan, dimana makannya hanya 2 sendok
cukup sehingga ibu berinisiatif untuk memberikan makan setiap 2 jam sekali
DO :
BB : 7,50 kg
TB : 74 cm
LK : 49 cm
IMT : 13,69 (kurang)
Dx : An.A umur 17 bulan dengan gizi kurang dan stunting

Data 2 :
DS : ibu mengatakan telah melakukan Metode Operatif Wanita (MOW) 1 tahun
yang lalu dan ibu mengatakan selama ini tidak ada ada keluhan
DO :
TD : 125/70 mmHg
BB : 48 kg
TB : 154 cm
Nadi : 91x/mnt
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
Abdomen : Tampak luka bekas SC, tidak ada nyeri tekan, tidak
terdengar hypertympani
DX : Ny. S usia 41 tahun akseptor KB Metode Operatif Wanita (MOW)

4 PRIORITAS MASALAH
Data 1 :
Faktor penyebab An. A usia 17 bulan mengalami gizi kurang adalah karena :
a) Tidak nafsu makan
b) Kurang inovatifnya ibu dalam membuat menu makanan
c) Menderita sakit beberapa hari yang lalu (Batuk dan pilek)

Data 2 :

Faktor penyebab Ny. S usis 41 tahun memilih Metode Operatf Wanita adalah
karena :

a) Tidak ingin memiliki anak lagi


b) Faktor usia yang sudah >35 tahun

3.7 SKALA PRIORITAS MASALAH


1. An.A umur 17 bulan dengan gizi kurang

No Kriteria Nilai Bobot Skor Keterangan


1 Sifat masalah 1. Balita yang mengalami
Skala gizi kurang jika tidak
Ancaman kesehatan : 2 1 1/3x1 segera mendapat
Tidak / kurang sehat : 3 = 1/3 penanaganan yang tepat
Krisis : 1 maka akan menyebabkan
terganggunya
pertumbuhan maupun
perkembangan
khususnya yang
seusianya.
2. Balita yang mengalami
stunting jika tidak
segera mendapat
penanaganan yang tepat
maka akan menyebabkan
terganggunya
pertumbuhan maupun
perkembangan
khususnya pada otak
anak yang biasanya tidak
akan sesuai dengan
usianya (mengalami
keterlambatan).
2 Kemungkinan Pada balita yang mengalami
masalah dapat diubah gizi kurang lebih mudah
Skala 2 untuk diberikan asuhan
Dengan mudah : 2 1/2x2 untuk menambah BB pada
Hanya sebagian : 1 =1 anak tersebut, namun
Tidak dapat : 0 berbeda dengan stunting
dimana membutuhkan
waktu yang cukup lama
untuk bisa mengetahui
adanya perubahan
pertambahan TB anak.
3 Potensi masalah Kurang gizi maupun
untuk diubah stunting sebenarnya dapat
Skala 1 2/3x1 dicegah dengan pemberian
Tinggi : 3 = 2/3 nutrisi dengan gizi yang
Cukup : 2 seimbang sejak saat 1000
Rendah : 1 hari pertama setelah
kelahiran bayi atau saat usia
kurang dari 2 thn.
4 Menonjolnya Demam typhoid dan
masalah gastroentertis dapat
Skala 1 2/2x1 dilakukan pencegahan
Masalah berat harus 2 =1 supaya tidak sampai terjadi,
ditangani: akan tetapi meskipun dapat
Masalah yang tidak 1 dilakukan pencegahan
perlu segera namun tetap terjadi masalah
ditangani: tersebut maka perlu
Masalha tidak 0 dilakukan suatu tindakan
dirasakan: segera
Jumlah 3

2. Ny. S umur 41 tahun dengan akseptor Metode Operatif Wanita (MOW)

No Kriteria Nilai Bobot Skor Keterangan


1 Sifat masalah Dari semu alat kontrasepsi,
Skala MOW merupakan alat
Ancaman kesehatan : 2 1 3/3 x 1 kontrasepsi yang lebih
Tidak / kurang sehat : 3 =1 aman karena keluhan lebih
Krisis : 1 sedikit dibandingkan
dengan kontrasepsi lain
2 Kemungkinan Ketidaknyamanan MOW
masalah dapat diubah hanya terjadi saat setelah
Skala 2 2/2 x 2 pemasangan jadi bisa segera
Dengan mudah : 2 =1 diperiksakan ke dokter
Hanya sebagian : 1 untuk kontrol ulang
Tidak dapat : 0
3 Potensi masalah Pada ibu degan MOW
untuk diubah kemngkinan terjadi
Skala 1 3/3 x 1 kehamilan tetap ada, baik
Tinggi : 3 =1 dalam rahim ataupun diluar
Cukup : 2 rahim, oleh karena itu
Rendah : 1 petgas kesehatan terdekat
harus mengetahui adanya
tanda gejala kehamilan
4 Menonjolnya Setelah dilakukan tindakan
masalah MOW kebanyakan ibu tidak
Skala 1 0/2 x 1 merasa bahwa ada masalah
Masalah berat harus 2 =0 serius yang mengganggu
ditangani: dirinya
Masalah yang tidak 1
perlu segera
ditangani:
Masalha tidak 0
dirasakan:
Jumlah 3

3.8 PERENCANAAN
Data 1 :
a) Dx : An.A umur 17 bulan dengan gizi kurang dan stunting
b) Tujuan : Agar masalah gizi kurang dan stunting pada An. A dapat teratasi dan
An. A mengalami peningkatan BB maupun TB sehingga An. A dapat tumbuh dan
berkembang dengan maksimal sesuai dengan usianya
c) Kriteria Hasil :
An.A dapat mengalami peninggakatan BB maupun pertambahan TB meskipun
sedikit demi sedikit sehingga dia dapat tumbuh danberkembang sesuai dengan
usianya
d) Intervensi :
(a) Memberikan KIE tentang gizi seimbang
(b) Memberikan KIE tentang gizi kurang dan stunting
(c) Membuat pilihan menu gizi seimbang dan PMT Modisco

Data 2 :
a) Dx : Ny. S usia 41 tahun dengan akseptor MOW
b) Tujuan : Agar Ny. S lebih memahami apa itu sebenarnya MOW, keuntungan dan
kekurangan MOW, serta efek samping apa ynag ditimbulkan MOW
c) Kriteria Hasil :
Ny. S dapat memahami definisi MOW, keuntungan dan kekurangan MOW, serta
efek samping apa ynag ditimbulkan MOW
d) Intervensi :
(a) Memberikan KIE tentang MOW
(b) Menganjurkan ibu ke petugas kesehatan kalau ibu tiba-tiba merasa ada
keluhan

3.9 PELAKSANAAN

No Diagnose kebidanan Tujuan Tanggal Implementasi

1. An.A umur 17bulan Supaya masalah gizi kurang dan 03-03-2021 - Memberikan KIE tentang
dengan gizi kurang stunting pada An. A dapat teratasi gizi seimbang
dan stunting - Memberikan KIE tentang
gizi kurang dan stunting
04-03-2021 - Membuat pilihan menu
gizi seimbang dan PMT
Modisco
05-03-2021 - Membuat PMT Modisco
s/d (Menjelaskan resep
06-03-2021 pembuatan PMT Modisco
jus buah naga modisco
dan pudding pisang
Modisco)

Ny. S usia 41
2. Supaya ibu lebih memahami
dengan akseptor
3. definisi MOW, kelebihan dan 06-03-2021 - Memberikan KIE tentang
MOW kekurangan serta efek samping MOW
MOW
- Menganjurkan ibu untuk
segera kepelayanan
kesehatan jika ada
keluhan

3.10 EVALUASI

Diagnose
No Tujuan Tanggal evaluasi
kebidanan
1. An.A umur 17 Supaya ada 03-03-2021 S : Ibu dapat menyebutkan kembali definisi
bulan dengan peningkatan BB dan gizi kurang, faktor penyebab serta ibu telah
gizi kurangdan TB pada An. A memahami tentang gizi seimbang
stunting
O:
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB : 7,50 kg
PB : 74 cm
LK : 49 cm

A : An.A umur 17 bulan dengan gizi


kurangdan stunting

P : Membuat pilihan menu gizi seimbang


dan PMT Modisco

04-03-2021 S : Ibu mengatakan bersedia untuk


menerapkan menu yang telah didiskusikan
bersama

O:
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB : 7,4 kg
PB : 74 cm
LK : 49 cm

A : An.A umur 17 bulan dengan gizi


kurangdan stunting

P : Membuat PMT Modisco (Menjelaskan


resep pembuatan PMT pudding pisang
Modisco)

05-03-2021 S : Ibu mengatakan pudding pisang modisco


hanya tinggal sedikit dan sedikit demi
sedikit sudah mau minum susu
O:
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB : 7,4 kg
PB : 74 cm
LK : 49 cm

A : An.A umur 17 bulan dengan gizi kurang


dan stunting

P : Membuat PMT Modisco (Menjelaskan


resep pembuatan PMT jus buah naga
modisco)

06-03-2021 S : Ibu mengatakan pudding buah pisang


modisco habis dalam sehari, hanya sisa
sedikit dan nafsu makannya sudah mulai
bertambah, dari yang bisanya hanya 2-3
sendok sekarangbertambah jadi 4 sendok

O:
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB : 7,7 kg
PB : 74 cm
LK : 49 cm

A : An.A umur 17 bulan dengan gizi kurang


dan stunting

P : Memberi pesan pada ibu untuk


meneruskan pemberian modifikasi modisco
pada balita sampai BB balita sesuai dengan
usianya, kemudian jika sudah sesuai maka
hentikan pemberian modisco secara perlahan
Ny. S usia 41 Supaya memahamkan 06-03-2021 S : Ibu mengatakan sudah 1 tahun
tahun dengan ibu tentang MOW dan mengguanakan KB Steril dan sampai saat ini
akseptor MOW bial sewaktu waktu tidakada keluhan
ada keluhan ibu bisa
segera datang ke O:
petugas kesehatan TD : 125/70 mmHg
BB : 48 kg
TB : 154 cm
Nadi : 91x/mnt
Abdomen : tampak garis bekas SC

A : Ny. S usia 41 tahun dengan akseptor


MOW

P : Menganjurkan ibu untuk segera ke


tenaga kesehatan jika ada keluhan

BAB IV

PEMBAHASAN

Dari hasil pengkajian data ke-1 didapatkan data subjektif yang dikeluhkan oleh ibu

dimana anaknya susah untuk makan dan tidak begitu suka minum susu. Pada temuan data

objektif setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil diantaranya, seperti BB Awal 7,50

kg, TB : 74 cm, LK : 49 cm. Sehingga dari data diatas diperoleh suatu hasil dimana kondisi

balita tersebut mengalami gizi kurang. Sehingga dapat dilakukan penanganan untuk

mengatasi masalah tersebut dengan menjelasakan tentang gizi seimbang pada ibu serta

melakukan pemberian PMT Modisco yang bertujuan supaya BB anak bertambah. Dan setelah
dilakukan 2 hari pemberian PMT Modisco BB anak yang awalnya 7,50 bertambah menjadi

7,70. Dari hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan untuk BB balita sehingga

intervensi pemberian PMT Modisco ini dapat dilanjutkan oleh ibu sampai BB anak sesuai

dengan usianya dan jika sudah sesuai maka pemberian PMT Modisco ini dihentikan secara

perlahan.

Dari hasil pengkajian data ke-2 didapatkan data subjektif dimana ibu mengatakan bahwa

dirinya telah melakukan KB Steril atau MOW sudah 1 tahun yang lalu dan sampai saat ini

tidak ada keluhan setelah dilakukan tindakan MOW tersebut namun ibu belum mengetahui

efek samping dari KB steril. Pada temuan data objektif setelah dilakukan pemeriksaan

didapatkan hasil diantaranya, TD : 125/70 mmHg, BB : 48 kg, TB : 154 cm, Nadi : 91x/mnt,

Abdomen : tampak garis bekas SC. Sehingga dari data tersebut diperoleh suatu hasil dimana

kondisi ibu sehat hanya saja perlu pemberian KIE pada ibu supaya lebih jelas tentang Alat

Kontrasepsi MOW. Setelah dilakukan pemberian KIE tentang MOW ibu mengatakan bahwa

sekarangsudah jelas dan megerti tentang KB Steril atau MOW.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari pengkajian pada kasus keluarga data ke-1 diatas dapat disimpulkan bahwa An.

A usia 17 bulan dengan gizi kurang dan stunting dimana dengan keluhan susah makan

diatas adalah suatu masalah yang perlu penanganan secara tepat supaya tidak sampai

terjadi komplikasi pada balita tersebut. Sehingga pemberian PMT Modisco ini

merupakan suatu intervensi yang tepat pada balita An. A supaya BB nya bertambah.

Setelah dilakukan implementasi ternyata BB An. A bertambah dari semula 7,50 kg


menjadi 7,70 kg. Kemudian dilanjutkan evaluasi dan pencatatan sebagai proses

pendokumentasian sebagai bukti secara nyata.

Dari pengkajian pada kasus data ke-2 diatas dapat disimpulkan bahwa Ny. S usia 41

tahun akseptor MOW tidak ada keluhan sehingga saat ini dalam kondisi sehat . Intervensi

yang dapat diberikan berupa pemberian KIE pada Ny. S untuk lebih memahamkan ibu

tentang MOW, kelebihan dan kekurangan serta efek smaping yang ditimbulkan oleh

MOW. Kemudian dilanjutkan dengan pencatatan sebagai proses pendokumentasian

sebagai bukti yang nyata.

5.2 Saran

Diharapkan klien tetap melanjutkan intervensi yang telah diberikan selepas

mahasiswa praktik usai melaksanakan asuhan sampai kondisi derajad kesehatan kluarga

fisiologis dan diharpak pihak pendidikan selain menggunakan laporan kasus keluarga ini,

pendididk juga melakukan responsi terhadap mahasiswa guna bahan pertimbangan

penilaian kemampuan kompetensi mahasiswa dalam memberikan asuhan kebidanan

keluarga secara komprehensif.

DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI, 2020, Standar Antropometri Anak. Jakarta : Menteri Kesehatan

Kusniawati Okti, 2019, Asuhan Kebidanan Tumbuh Kembang Pada Balita D Dengan Gizi
Kurang Di Desa Srigading Wilayah Puskesmas Labuhan Maringgai Lampung Timur,
Lampung : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Purwoastuti. 2015. Panduan Materi Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana.


Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Anda mungkin juga menyukai