Anda di halaman 1dari 1

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ventilasi Tambang Bawah Tanah


Ventilasi tambang pada dasarnya adalah penerapan prinsip dinamika fluida
pada aliran udara di bukaan tambang. Sebagai alat utama kontrol kuantitas,
ventilasi bertanggung jawab atas sirkulasi udara, baik dalam jumlah maupun arah,
di seluruh tambang. Ini adalah salah satu proses penyusun dari kondisi udara
tambang secara keseluruhan, kontrol simultan dalam batas yang ditentukan dari
kualitas, kuantitas, dan suhu kelembaban udara tambang (Hartman,1997).
Ventilasi tambang bawah tanah bertujuan untuk mengalirkan udara segar yang
cukup untuk pekerjaan di tambang bawah tanah, sehingga dapat mengalirkan
udara kotor keluar seperti debu dan gas berbahaya yang ada didalam (Jack, 2003).
Standar dari kualitas dan kuantitas udara pada dasarnya berbeda beda pada
setiap negara. Standar tesebut sudah diatur dalam Kepmen ESDM RI No. 1827
K/30/MEM/2018 tentang keselamatan dan kesahatan kerja pada pertambangan
umum. Untuk mendapatkan kondisi kerja yang sehat dan nyaman di dalam
tambang maka diperlukan keadaan kualitas dan kuantitas udara tambang yang
memadai atau memenuhi syarat bagi pekerja sehingga dapat mendukung kegiatan
produksi.

2.1.1 Fungsi Ventilasi Tambang


1. Menyediakan dan mengalirkan udara segar kedalam tambang untuk
keperluan menyediakan udara segar (oksigen) bagi pernapasan para pekerja
dalam tambang dan juga bagi segala proses yang terjadi dalam tambang
yang memerlukan oksigen.
2. Melarutkan dan membawa keluar dari tambang segala pengotoran dari
gasgas yang ada di dalam tambang hingga tercapai keadaan kandungan gas
dalam udara tambang yang memenuhi syarat bagi pernapasan.
3. Menyingkirkan debu yang berada dalam aliran ventilasi tambang bawah
tanah hingga ambang batas yang diperkenankan.

4 Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai