Kata Kunci Steam Turbine Hazop Guideword Emergency Respon Plan High Pressure
Kata Kunci Steam Turbine Hazop Guideword Emergency Respon Plan High Pressure
untuk double transmitter adalah salah satu dari dua transmitter Nilai UCL dan LCL ini merupakan petunjuk untuk penentuan
tersebut yang secara otomatis dipilih oleh DCS sendiri. Untuk guideword apakah kondisi operasi berada pada high jika diatas
penentuan guideword berdasarkan control chart, double UCL dan low jika berada di bawah LCL.
transmitter dianggap satu karena pengukuran yang ditampilkan
pada DCS screen adalah satu pengukuran saja. Sedangkan D. Estimasi Konsekuensi dan Likelihood
untuk perhitungan MTTF yang digunakan untuk estimasi Estimasi konsekuensi dan likelihood ini dilakukan untuk
likelihood, tiap transmitter diperhitungkan, jadi jika melengkapi data kegagalan atau bahaya yang kemungkinan
merupakan double transmitter maka dihitung MTTF masing- terjadi dengan sistem sehingga bisa diketahui konsekuensi dan
masing transmitter. likelihood secara terperinci. Estimasi konsekuensi dilakukan
secara kualitatif yaitu menjelaskan pengaruh atau akibat
C. Identifikasi Bahaya kegagalan yang terjadi pada steam turbine terhadap proses
Identifikasi bahaya dilakukan dengan metode HAZOP yang operasional secara keseluruhan di power plant.
memiliki beberapa tahapan yaitu penentuan titik studi (node), Untuk mengestimasi likelihood adalah dengan
penentuan paramater proses dan pemilihan guideword dan menggunakan adalah data time to failure pada komponen
devaiation yang digunakan untuk menentukan kegagalan yang steam turbine pada interval waktu satu tahun. Kriteria
mungkin terjadi pada suatu sistem.[3] Node pada steam turbine likelihood yang digunakan adalah frekuensi kerusakan tiap
dibagi menjadi 4 node, yaitu HP Turbine, IP Turbine, LP komponen pada suatu periode waktu tertentu. Nilai likelihood
Turbine 1 dan LP Turbine 2. Setiap node dianalisa mulai dari diperoleh dari ratio antara jumlah hari operasional per tahun
instrumen yang berada pada input, proses yang terjadi serta terhadap nilai MTTF (mean time to failure). Nilai MTTF
instrumen output dari node tersebut. Penentuan node ini didapatkan berdasarkan data maintenance tiap instrumen,
berdasarkan steam turbine yang terdapat pada DCS screen, tetapi jika tidak terdapat data maintenance instrumen tersebut
sebagai berikut: maka nilai MTTF didapatkan dari nilai failure rate berdasarkan
pada OREDA. Nilai MTTF didapatkan dari nilai failure rate
() sesuai persamaan sebagai berikut[2]:
MTTF = = (1)
E. Analisis Risiko
Analisis terhadap risiko dilakukan dengan cara
mengkombinasikan likelihood dan consequences yang telah
didapat pada tahap estimasi. Kombinasi didapat dengan
menggunakan risk matrix seperti pada Tabel 1 [1].
Tabel 1.
Risk Matrix
Consequences
Gambar 1. DCS Screen untuk Steam Turboset
Likelihood Insignificant Minor Moderate Major Catastrophic
Selain gambar diatas, tiap bagian utama steam turbine juga
terdapat proses ekstraksi uap yang merupakan salah satu 1 2 3 4 5
output dari turbin, sebagai berikut: A (Almost certain) H H E E E
B (Likely) M H H E E
C (Moderate) L M H E E
D (Unlikely) L L M H E
E (Rare) L L M H H
departemen HSE (Health and Safety Engineering) PT. YTL guideword dari tiap transmitter sebagaimana seperti pada
Jawa Timur. Gambar 3. control chart LBA40CP903 (Pressure Transmitter
Main Steam 1)
H. Pembahasan dan Kesimpulan
Xbar-S Chart of LBA40CP903
Pembahasan didapatkan dari analisis yang dilakukan, 160
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
U C L=162.78
_
_
mulai analisis bahaya, analisis resiko, analisis ERP dan yang X=155.09
Sample M ean
150
LC L=147.41
1
terakhir adalah analisis performansi ERP yang berkaitan 140 1
120 1
1
Sample StDev
U C L=17.93
15
yang kemungkinan terjadi. 10
_
S =12.41
LC L=6.89
5
1 1 1
1 1 1 1
1 1
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31
Tabel 5. Tabel 8.
Guideword Tiap Instrumen pada node IP Turbine Tabel Hazop
Instrument Guideword Deviation
LBB11CP001 High High pressure
LBB11CP002 High High pressure
LBB11CT003 High High temperature
LBB11CT003 High High temperature
MAB12FG151 Part of Part of instrumentation
LBB12CP001 High High pressure
LBB12CP002 High High pressure
LBB12CT003 High High temperature
LBB12CT003 High High temperature
MAB22FG151 Part of Part of instrumentation
MAB50CP001 High High pressure
MAB50CT011A Low Low temperature
MAB50CT041A High High temperature
MAB50CT042A High High temperature
MAB50CT061A Low Low temperature
High High temperature
MAB50CT062A
Low Low temperature
High High temperature
MAB50CT021A
Low Low temperature
LBS50CP001 High High pressure
High High temperature
LBS50CT001
Low Low temperature
LBQ60CP001 High High pressure
LBQ60CT001 Low Low temperature
LBS40CP001 High High pressure
High High temperature
LBS40CT001
Low Low temperature
Untuk node yang ketiga adalah LP Turbine 1 yang terdapat C. Emergency Response Plan (ERP) untuk Kebakaran pada
Steam Turbine
6 hasil pengukuran transmitter yang yang ditampilkan pada
DCS screen maupun yang terdapat di plant. Penentuan ERP ini bertujuan untuk menjelaskan program tindakan
guideword untuk tiap transmitter yang terdapat di node LP darurat ketika terjadi kebakaran pada steam turbine sehingga
Turbine 1 sebagai berikut, dapat memaksimalkan keselamatan kerja karyawan dan
Tabel 6. meminimalisir kerusakan akibat kebakaran. ERP ini dibuat
Guideword Tiap Instrumen pada node LP Turbine 1 sebagai berikut:
Instrument Guideword Deviation 1. Lingkup
MAC10CT011A High High temperature
MAC10CT071A High High temperature ERP ini meliputi seluruh fasilitas steam turbine unit 5
LBS30CP001 High High pressure yang berisiko terhadap kebakaran. Penanggulangan yang
High High temperature tanggap, tenang serta terkendali terhadap kebakaran sangat
LBS30CT001
Low Low temperature penting agar tercapat tujuan dari ERP ini.
LBS32CP001 High High pressure 2. Tanggung Jawab
LBS32CT001 Low Low temperature
ERP ini menuntut tanggung jawab dari beberapa pihak,
Node yang keempat adalah LP Turbine 2 yang terdapat 5
adalah Operation manager, shift manager, control room
hasil pengukuran transmitter yang yang ditampilkan pada DCS
engineer, Unit controller, assistant unit controller dan
screen maupun yang terdapat di plant. Penentuan guideword
operator plant, fire team, Core team dan semua karyawan
untuk tiap transmitter yang terdapat di node LP Turbine 2
mengikuti training untuk kondisi darurat berupa kebakaran
sebagai berikut, yang telah diadakan oleh perusahaan [8].
Tabel 7.
Guideword Tiap Instrumen pada node IP Turbine 2 3. Persiapan Pencegahan
Instrument Guideword Deviation Peralatan atau Sistem Pengendalian Kebakaran, sebagai
MAC11CP001 High High pressure berikut:
MAC20CT011A High High temperature Penyediaaan fire hoserack cabinet untuk setiap level pada
High High temperature
MAC20CT071A
Low Low temperature
plant dan ruangan di CCR
LBS31CP001 High High pressure CO2 system untuk setiap bunker
LBS31CT001 Low Low temperature Sprinkler system untuk gedung CCR
Setelah ditentukan semua guideword pada tiap transmitter Alat Komunikasi dan Peringatan, sebagai berikut:
maka dilakukan analisis bahaya sesuai dengan guideword Penyediaan alat komunikasi darurat di beberapa tempat
tersebut kemudian dibuat tabel analisis Hazop. Karena strategis seperti telepon dan radio
terdapat 45 Transmitter pada steam turbine unit 5 ini maka Pemasangan alarm pada daerah rawan kebakaran
analisis bahaya yang ditunjukkan pada tabel Hazop adalah 4. Prosedur ERP
pada pressure transmitter LBA40CP903 pada node HP turbine Prosedur umum [8]:
sebagai berikut, a. Untuk seseorang yang pertama kali mengetahui adanya
kebakaran:
5
Segera membunyikan alarm kebakaran terdekat Memastikan lokasi kebakaran tidak ada aliran listrik,
Menghubungi CCR 4444 dan melaporkan lokasi bahan bakar, gas, bahan kimia atau bahan berbahaya
kebakaran, korban dan kerusakan plant yang terjadi lainnya.
kebakaran Untuk operator WTP melakukan monitoring Fire
Memadamkan api dengan alat pemadam kebakaran Pump house
yang tersedia untuk karyawan yang mampu dan sudah Selalu Stand by pada radio channel 1
mengikuti training untuk menghadapi kebakaran dan f. Karyawan Kontraktor
membantu siapapun (karyawan, kontraktor dan Melapor kepada Kepala Bagian/ Engineer
pengunung) yang mungkin membutuhkan bantuan Representative tentang jumlah pekerja kontrak yang
untuk mencapai assembly point berada di assembly point
Melapor kepada fire warden yang bertugas di lokasi Jika ada karyawan kontraktor yang hilang, maka
kebakaran dan jika mendapat perintah evakuasi maka Supervisor kontraktor menginformasikan kepada
segera menggunakan jalur tercepat dan yang paling Kepala Bagian/ Engineer Representative
aman serta tidak boleh menggunakan elevator Tetap berada di assembly point hingga ada instruksi
Berkumpul di assembly point sampai ada instruksi berikutnya
selanjutnya g. Shift Core Team dan Shift Fire team
Segera berkumpul di tempat yang ditentukan lewat
b. The Emergency Incident Controller (EIC) radio setelah mengetahui alarm kebakaran berbunyi
The Emergency Incident Controller (EIC) ini dibuat Menggunakan PPE dan Fire Protective Clothing
oleh shift manager, sebagai berikut: Menggunakan breathing apparatus sesuai instruksi
Segera menyalakan fire alarm yang tersedia di lokasi pemimpin tim atau jika diperlukan
terdekat Pemadaman kebakaran dilakukan dengan aman
Menghubungi core team dan fire truck dengan radio h. Fire Warden
channel 1 atau IPMOMI MCR dengan telepon Memandu dan mengatur evakuasi karyawan
771967 Ext. 7777 dan 7000 Memastikan bahwa visitor telah berada pada assembly
Mematikan HVAC system disekitar lokasi kebakaran point
jika automatic shutdown tidak berfungsi. Menjaga komunikasi dengan karyawan dan
Menghubungi PMK dengan nomor 0335-113 kontraktor
Menghubungi PLN dengan nomor 771805 ext.5007 Mengarahkan rute evakuasi yang aman ke assembly
atau ext.5022 point dan tetap berada di assembly point sampai ada
Menghubungi Polsek dengan nomor 771110 instruksi selanjutnya
Menghubungi petugas medis (first aid team) jika Selalu stand by pada radio channel 1 untuk instruksi
diperlukan dari shift manager
Memastikan jumlah personel yang terlibat dalam i. Petugas Medis
insiden kebakaran Menyiapkan klinik untuk merawat seseorang yang
Memastikan semua personel untuk penanganan cedera (jika ada) setelah mendapat informasi
keadaan darurat dalam kondisi aman kebakaran
Melengkapi laporan emergency incident Mennyiapkan ambulans, kotak medis dan Burn-Pac
Memastikan data insiden kebakaran dicatat pada untuk dibawa ke lokasi kejadian jika diperlukan
Accident (Injuries) Record Book. Selalu stand by pada radio channel 1
Untuk kebakaran dengan akibat yang fatal, dapat j. Petugas Security
menghubungi nomor yang relevan sesuai bantuan Mengatur akses masuk lokasi kebakaran untuk
yang diperlukan pemadaman kebakaran
c. Station Manager dan/atau Operation Manager Menuju lokasi kebakaran untuk mengamankan lokasi
Memberitahukan pada EIC untuk menangani dan menjaga akses masuk hanya untuk yang
kebakaran berkepentingan (fire truck, petugas medis, ambulans,
Melakukan komunikasi berkelanjutan kepada dll)
lingkungan sekitar perusahaan baik perusahaan, Mengatur dan membuka akses pintu gerbang untuk
penduduk maupun media jika diperlukan fire truck bantuan dari luar jika diperlukan
d. Kepala Bagian (The Head of Section) 5. Prosedur Pemadaman Api
Memberitahukan kepada semua yang berada di plant a. Small fire : jika masih tahap permulaan kemungkinan
untuk segera berkumpul di ke assembly point dapat dipadamkan dengan tabung pemadam kebakaran
Menginformasikan jumlah personel yang menangani (fire extinguisher) atau alat pemadam kebakaran yang
insiden kebakaran pada EIC, baik yang belum terdata lainnya seperti dry chemical powder yang terdapat di
atau yang hilang sekeliling steam turbine hall. Pemadaman harus terus
e. Main Plant Operations dilakukan sampai api dapat dipadamkan atau hingga fire
Tetap melakukan monitoring plant dan melapor ke team mengambil alih tindakan pemadaman. Akan tetapi,
Control Room Engineer harus berhati-hati jika melakukan pemadaman dan jangan
memaksakan diri jika merasa tidak mampu untuk
memadamkan api.
6
b. Large fire: setiap peralatan yang rawan bahaya pada point. Jalur kedua yaitu lewat gedung CCR kemudian turun
turbine hall sudah dilengkapi dengan pendeteksi api dengan lift jika memungkinkan atau menggunakana tangga
otomatis dan sprinklers yang terletak pada main turbine, darurat yang terdapat di kanan kiri lift.
bearing pada generator dan sistem feed water pump.
Selama memadamkan kebakaran, fire team dan core team
diwajibkan menggunakan PPE, full face breathing IV. KESIMPULAN
apparatus serta fire protective clothing. Area kebakaran Berdasarkan hasil analisis bahaya dengan metode Hazop
harus diisolasi dan dipasang barikade di sekitar lokasi dan manajemen risiko pada steam turbine, maka didapatkan
kebakaran. Security harus berada diluar barikade untuk kesimpulan kondisi yang paling berbahaya pada steam turbine
menjaga akses masuk lokasi kebakaran. Personil fire adalah kondisi high pressure yang diketahui dari pressure
team dan core team harus bekerja sama dan mengikuti trasnmitter seperti MAA50CP001 pada node HP turbine
instruksi yang diberikan oleh fire team incident dengan likelihood B dan konsekuensi 4 sehingga risk
commander. Dinginkan semua peralatan yang berada di matrixnya E (ekstrim). Begitu juga pressure transmitter pada
lokasi kebakaran dan kurangi panas dengan air. Untuk IP Turbine, LP turbine 1 dan 2 yang dapat menyebabkan
massive fire gunakan unmanned hose holders atau turbin mengalami overspeed yang disebutkan dalam tabel
monitor nozzles untuk meminimalisir jumlah personil fire Hazop. Rekomendasi untuk menanggulangi bahaya tersebut
team yang terlibat. antara lain pemasangan alarm untuk pressure, simulasi
6. Prosedur untuk Kasus Kebakaran yang Fatal automatic turbine test, pemeriksaan turbine overspeed
Kebakaran yang tidak segera dipadamkan atau yang sulit protection serta kalibrasi maupun pengecekan pada pressure
dipadamkan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan trasnmitter tersebut. Kebakaran merupakan salah satu bahaya
turbin terbakar dan meledak. Jika turbin sampai terbakar dan yang kemungkinan besar terjadi pada steam turbine yang dapat
meledak, kemungkinan kebakarannya akan mengenai UCA mengakibatkan ledakan jika tidak ditanggulangi dan ditangani
building. Oleh karena itu, jika kebakaran tidak bisa secara serius dan sistematis. Oleh karena itu, dibuat suatu
dipadamkan dengan cepat, segera peringtakan semua Emergency respon plan (ERP) untuk agar dapat meminimalisir
karyawan yang ada di UCA building dan cepat melakukan risiko yang diakibatkan oleh kebakaran.
shutdown units, batubara, ash handling plant, dan HVAC
system. Seluruh karyawan pada UCA building dievakuasi yang UCAPAN TERIMA KASIH
dipandu oleh fire warden yang bertugas ke assembly point Penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh karyawan
yang terdapat di dekat Emergency Genset No 1. di PT. YTL Jawa Timur, Paiton karena telah diberi
7. Peta Evakuasi kesempatan untuk Tugas Akhir di perusahaan tersebut.
Dalam proses evakuasi, fire warden akan memandu para Khususnya kepada Bapak Josman selaku Kepala Safety dan
karyawan dan orang yang berada di lokasi kebakaran menuju Fire System yang telah memberikan banyak bantuan dan
ke assembly point. Dalam hal tersebut, maka dipilih jalur bimbingan dalam melakukan analisis HAZOP serta emergency
evakuasi yang tercepat dan aman digunakan. Berikut adalah response plan.
peta evakuasi untuk steam turbine building jika terjadi
kebakaran.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Australian Standard/ New Zealand Standard 4360:1999.1999. Risk
Management. Australian Standard.
[2] Ebeling,Charles E.1997. An Introduction to Reliability and
Maintainability Engineering. Singapore : The McGraw-Hill
Companies, Inc.
[3] Hyatt, Nigel.2004. Guidelines for Process Hazards Analysis, Hazards
Identification & Risk Analysis. Richmond Hill: Ontario.
[4] Jawa Power and Siemens. 1998. Balance of Plant. Training Manual
Volume 1 of 2 Paiton Private Power Project Phase II. Jawa Power
[5] Juniani,dkk.2011. Implementasi Metode HAZOP dalam Identifikasi
Bahaya dan Analisa Risiko pada Feedwater System di Unit
Pembangkitan paito, PT.PJB. Prosiding Teknik K3 PPNS ITS
Surabaya.
[6] Siemens. 1997. KKS Identification System for Power Plant: Function
Gambar 4. Peta Evakuasi pada Steam Turbine untuk Steam Turbine Building Key, Equpiment Unit Key, and Component Key. Jawa Power
dan CCR [7] Siemens. 1998. Plant Course Paiton Volume 1: Steam Turbine. Jawa
Power
Pada gambar 4 diketahui steam turbine unit 5 berada pada [8] PMI - Health and Safety (H&S) – 450. Emergency Management
steam turbine building yang didalamnya juga terdapat steam Procedure. Safety and Fire System Department PT. YTL Jawa Timur
turbine untuk unit 6. Steam turbine building ini terletak di
sebelah selatan gedung CCR, plant unit 5 dan plant unit 6.
Assembly point terdekat dari steam turbine bulding ini adalah
assembly point yang terletak di depan (utara) gedung CCR
atau di dekat Emergency Genset No 1. Oleh karena itu, untuk
menuju assembly point tersebut terdapat dua jalur, yaitu jalur
pertama lewat pintu keluar di steam turbine building yang
terdapat tangga turun kemudian langsung menuju assembly