Kepada
Yth. 1. Kapolres Mukomuko
2. Dandim 0428 Mukomuko
3. Kepala Perangkat Daerah Pemerintah
Kabupaten Mukomuko
4. Camat Se - Kabupaten Mukomuko
Mukomuko
di-
TEMPAT
SURAT EDARAN
NOMOR: 360/228 /D.7/VI/2021
TENTANG
PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT BERBASIS MIKRO DAN
MENGOPTIMALKAN POSKO PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 DI
TINGKAT DESA DAN KELURAHAN UNTUK PENGENDALIAN PENYEBARAN CORONA
VIRUS DISEASE 2019 DI KABUPATEN MUKOMUKO
Menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2021 tanggal 5 Juli 2021 tentang
Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Posko
Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran
Corona Virus Disease 2019 dan Surat Edaran Gubernur Nomor 050/991/BPBD/2021 tanggal 12 Juli 2021
tentang Pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Provinsi Bengkulu maka
sampaikan hal-hal sebagai berikut :
b. Penanganan;
c. Pembinaan; dan
konfirmasi positif dalam satu RT/Dusun selama 7 (tujuh) hari terakhir, maka
skenario pengendalian adalah pemberlakuan PPKM tingkat RT/Dusun yang
mencakup
1) Menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak erat;
2) Melakukan isolasi mandiri/terpusat dengan pengawasan ketat;
3) Kegiatan keagamaan ditempat ibadah ditiadakan untuk umum (dikecualikan bagi
pegawai syara') untuk sementara waktu sampai dengan wilayah dimaksud
tidak lagi dinyatakan sebagai Zona Merah;
4) Menutup tempat bermain anak dan tempat umum lainnya secara proporsional
sesuai dengan dinamika perkembangan penyebaran COVID-19, namun hal ini
dikecualikan bagi sektor esensial;
5) Melarang kerumunan lebih dari 3 (tiga) orang;
6) Membatasi keluar masuk wilayah RT/Dusun maksimal hingga Pukul 20.00;
dan
lima
pembatasan dilakukan dengan menerapkan WFH sebesar 75% (tujuh puluh
persen) dan WFO sebesar 25% (dua puluh lima persen); dan
c. Pelaksanaan WFH dan WFO sebagaimana dimaksud pada poin a dan b diatas,
dilakukan dengan:
1) Menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat;
2) Pengaturan waktu kerja secara bergantian; dan
lain.
3) Pada saat WFH tidak melakukan mobilisasi ke daerah
kesehatan, bahan pangan, makanan,
9. Pelaksanaan kegiatan pada sektor esensial seperti,
minuman, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, perbankan, sistem
modal, logistik, perhotelan, konstruksi, industri strategis,
pembayaran, pasar
dan industri yang ditetapkan
pelayanan dasar, utilitas publik, proyek vital nasional
menyediakan kebutuhan
sebagai objek vital nasional serta objek tertentu, tempat yang
sehari-hari yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat (pasar, toko, swalayan
dan supermarket) baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada
ketat.
10.Pelaks anaan kegiatan makan/minum di tempat umum (warung makan, rumah makan,
kafe, pedagang kaki lima, lapak jajanan) baik yang berada pada lokasi tersendiri
peribadatan pada tempat ibadah dapat dilakukan, sesuai dengan pengaturan teknis
dari Kementerian Agama dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat,
dan
b. Untuk Desa/Kelurahan pada Zona Oranye dan Zona Merah kegiatan peribadatan
pada tempat ibadah hanya dilakukan oleh pegawai syara, Pengurus Masjid,
Pengurus Mushola untuk sementara waktu, sampai dengan wilayah dimaksud
dinyatakan aman.
14. Pelaksanaan kegiatan pada area publik (fasilitas umum, taman umum, tempat wisata umum atau
area publik lainnya):
a. Untuk Desa/Kelurahan selain pada Zona Oranye dan Zona Merah diizinkan dibuka, dengan
pembatasan kapasitas maksimal 50% (dua puluh lima persen) dengan penerapan protokol
kesehatan secara lebih ketat; dan
b.Untuk Desa/Kelurahan pada Zona Oranye dan Zona Merah ditutup untuk sementara waktu,
sampai dengan wilayah dimaksud dinyatakan aman.
15. Pelaksanaan kegiatan seni, budaya dan sosial kemasyarakatan (lokasi seni, budaya dan sosial yang
dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan):
a. Untuk Desa/Kelurahan selain pada Zona Oranye dan Zona Merah diizinkan dibuka, dengan
pembatasan kapasitas maksimal 25% (dua puluh lima persen) dan penerapan protokol kesehatan
secara lebih ketat;
b. Untuk Desa/Kelurahan pada Zona Oranye dan Zona Merah untuk sementara
ditutup waktu,
sampai dengan wilayah dimaksud dinyatakan aman; dan
c. Untuk kegiatan hajatan (kemasyarakatan paling banyak 25% (dua puluh lima persen) dari
kapasitas dan tidak ada hidangan makanan ditempat.
16. Pelaksanaan kegiatan rapat, seminar dan pertemuan luring (lokasi rapat/seminar/pertemuan ditempat
umum yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan):
a. Untuk Desa/Kelurahan selain pada Zona Oranye dan Zona Merah diizinkan dibuka, dengan
pembatasan kapasitas maksimal 25% (dua puluh lima persen) dan penerapan protokol kesehatan
secara lebih ketat; dan
b.Untuk Desa/Kelurahan pada Zona Oranye dan Zona Merah ditutup untuk sementara waktu,
sampai dengan wilayah dimaksud dinyatakan aman.
17. Penggunaan transportasi umum (kendaraan
angkutan massal, taksi
umum,
(konvensional dan online), ojek (pangkalan dan on line), dan kendaraan
sewa/rental), dapat beroperasi dengan melakukan pengaturan kapasitas, jam
operasional dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.
18. Segera Melaksanakan Surat Edaran ini dari tanggal 16 Juli 2021 sampai dengan tanggal 20 Juli
2021.
19. Kepada Kepala Kepolisian Resor Mukomuko dan Komandan Kodim 0428 Mukomuko
dimohon bantuannya untuk pengawasan dalam rangka pemberlakuan pembatasan kegiataan
masyarakat mikro.
Demikian Surat Edaran ini disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
B U APATI MUKOMUKO,
Tembusan
UKOO MU
AYAN, SE.,MM.,Ak.,CA.,CPA
1. Gubernur Bengkulu
2. Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Bengkulu;
3. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Mukomuko;
ARUPATI MUKOMUKO,
U
UKON
MUK
H SAPVAN, SE.,MM.,Ak,CA.,CPA