Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH I


DYNAMIC CONE PENETROMETER TEST (DCP)

Disusun Oleh:
1. Irdyna Syachira (104119007)
2. Rifat Santana (104118058)
3. Fredy Nathanael (104119069)
4. Fadhila Rahma Farizka (104119093)
5. Malvin Sudarsono Sebastian (104119036)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS PERENCANAAN INFRASTRUKTUR
UNIVERSITAS PERTAMINA
JAKARTA
2021
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 22- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

LEMBAR ASISTENSI

PRAKTIKUM DYNAMIC CONE PENETROMETER TEST


(DCP)
KELOMPOK : 22
Anggota kelompok : Fredy Nathanael Rifat Santana
Irdyna Syachira Malvin Sudarsono
Fadhilah Rahma Farizka

: Henda
Asisten
No Tanggal Keterangan Paraf
1. 31 maret 2021 Praktikum mekanika tanah (Modul V-
VIII)

2. 11 maret 2021 Asistensi praktikum dengan asisten


praktikum
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 22- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

DAFTAR ISI

COVER ......................................................................................................................... i

LEMBAR ASISTENSI ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1

1.3 Tujuan Praktikum ................................................................................................ 2

1.4 Teori Dasar .......................................................................................................... 2

BAB II METODE PRAKTIKUM ................................................................................. 4

2.1 Alat dan Bahan.................................................................................................... 4

2.2 Cara Kerja ........................................................................................................... 5

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 8

3.1 Hasil .................................................................................................................... 8

3.2 Analisis................................................................................................................ 9

BAB IV SIMPULAN .................................................................................................... 10

4.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 11


UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 22- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 12

DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Data hasil perhitungan ............................................................................... 15
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 22- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Satu set alat DCP ................................................................................... 4


Gambar 2. 2 Konus ..................................................................................................... 4

Gambar 2. 3 Kunci pas ............................................................................................... 5

Gambar 2. 4 Palu Penumbuk ...................................................................................... 5

Gambar 3. 1 Grafik DCP ........................................................................................... 16


UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 22- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
Dalam pekerjaan pembuatan jalan dibutuhkan data data seperti kekuatan
tanah dasar yang berada di lapangan seperti nilai CBR subgrade, subbase atau
base course suatu sistem untuk dapat dilakukannya pekerjaan quality control
lalu untuk mendapatkan nilai dari itu semua, dapat digunakan alat penetrasi
konus dinamis (Dynamic Cone Penetrometer) yaitu suatu alat yang dirancang
untuk menguji kekuatan lapisan granular dan tanah dasar perkerasan jalan
secara cepat. Lapis perkerasan dimaksud adalah pondasi granular, stabilisasi
tanah, termasuk tanah dasar.
Pengujian dengan menggunakan alat Dynamic Cone Penetrometer ini
dilakukan dengan cara melakukan penetrasi pada tanah yang diuji ujung
konus DCP di masukan ke dalam tanah dengan cara ditumbuk yaitu
menjatuhkan beban penumbuk setinggi jarak jatuh tertentu pada batang DCP.
Lalu tumbukan dilakukan beberapa kali sampai kedalaman yang diinginkan.
Pengujian DCP ini dapat memperlihatkan padatnya tanah pada masing masing
lapisan.
1.2. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
praktikum modul 7 adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara menentukan nilai CBR subgrade atau base course suatu
sistem secara cepat dan praktis?
1.3. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan nilai CBR subgrade, subbase atau base course suatu sistem
secara cepat dan praktis. Biasa dilakukan sebagai pekerjaan quality control
pekerjaan pembuatan jalan.
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 22- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

1.4. Teori Dasar


Dynamic Cone Penetrometer Test (DCP)
Lapisan pada permukaan bumi yang tersusun atas mineral dan bahan
organik, dan mengalami proses lanjut karena perubahan alami dibawah
pengaruh air, udara, dan organisme didalam tanah adalah pengertian dari
Tanah. Tanah merupakan salah satu elemen yang paling penting bagi semua
makhluk hidup. Tanah menurut Teknik sipil dapat didefinisikan sebagai sisa
atauproduk yang dibawa dari pelapukan batuan dalam proses geologi yang
dapatdigali tanpa peledakan dan dapat ditembus dengan peralatan
pengambilan contoh pada saat pemboran (Hendarsin, 2000).
Tanah secara umum dapat dibagi dalam beberapa kelompok, berbagai
jenis tanah ke dalam kelompok yang sesuai dengan sifat Teknik dan
karakteristiknya. Sistem klasifikasi tanah adalah suatu sistem jenis-jenis
tanah yang berbeda-beda, tetapi mempunyai sifat-sifat yang serupa ke dalam
kelompok berdasarkan pemakaiannya (Hendarsin,2000).
Sifat tanah yang perlu diuji pada tanah adalah kekuatan tanah.Dengan
menguji kekuatan tanah, maka tanah tersebut dapatdipertimbangkan untuk
digunakan di lapangan dan di konstruksi, seperti pembuatan jalan. Salah satu
cara untuk menguji kekuatan tanah adalahdengan CBR (California Bearing
Ratio). CBR adalah perbandingan antarabeban penetrasi suatu lapisan tanah
atau perkerasan terhadap bahan standardengan kedalaman dan kecepatan
penetrasi yang sama. Pelaksanaanpengujian CBR lapangan diatur dalam SNI-
1738-2011 (Cara Uji CBRLapangan).
California Bearing Ratio (CBR)
CBR atau California Bearing Ratio dihitung pada penetrasi sebesar 0.1
inci dan penetrasi sebesar 0.2 inci dan selanjutnya hasil kedua perhitungan
tersebutdibandingkan sesuai dengan SNI 03-1744-1989 diambil hasil
terbesar.Tujuan dari Pengujian CBR adalah agar mengetahui nilai kekuatan
lapisan pada tanah dengan cara percobaan CBR diperoleh nilai yang
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 22- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

kemudian dipakai untuk menentukan tebal perkerasan yang diperlukan diatas


lapisanyang nilai CBR nya tertentu (Wesley, 2012).
Semakin tinggi nilai CBR tanah (subgrade) maka lapisan perkerasan
diatas tanah akan semakin tipis, semakin kecil nilai CBR. Semakin
teballapisan perkerasan di atasnya sesuai beban yang akan dipikulnya.
Pengujian CBR ini dapat dilakukan di laboratorium, tanah dasar (subgrade)
pada konstruksi jalan, tanah timbunan, atau tanah galian yang sudah
dipadatkan sampai 95% (Wesley, 2012).
Terdapat dua macam pengukuran CBR yaitu nilai CBR yang pertama
untuk tekanan penetrasi pada 0.254 cm (0,1”) terhadap penetrasi standard
besarnya 70,37 kg/cm2 (1000 psi), dan nilai CBR=(PI/70,37) x 100% (PI
dalam kg/cm2). Dan Nilai CBR yang kedua untuk tekanan penetrasi pada
penetrasi 0,508 cm (0,2”) terhadap penetrasi standar yang besarnya 105,56
kg/cm2 (1500 psi),dan nilai CBR=(PI/105,56) x 100% (PI dalam kg/cm2).
Dari kedua hitungan tersebut digunakan nilai terbesar (Wesley, 2012).
Hubungan atau Korelasi Nilai CBR-DCP
Menggunakan nilai pengujian DCP (Dynamic Cone Penetrometer),
dapat ditentukan nilai CBR. Dengan pengujian DCP, akan memberikan
datakekuatan tanah sampai kedalaman kurang lebih 70 cm di bawah
permukaanlapisan tanah yang ada. Dengan dimasukkannya konus di alat DCP
kedalamtanah setiap pukulan dari palu, maka akan semakin dalam konus dan
dapatdidapatkan nilai CBR. Semakin kecil nilai penetrasi DCP (mm/blow),
makasemakin besar nilai CBR. Sebaliknya, jika nilai penetrasi DCP
(mm/blow),maka semakin kecil nilai CBR. Berdasarkan hubungan DCP dan
CBR,terdapat rumus berikut (Wesley, 2012).
𝐿𝑜𝑔(𝐶𝐵𝑅) = 𝑎 + 𝑏 log(𝐷𝐶𝑃) …………….. (7.1)
Dimana:
DCP = Nilai DCP (mm/blow)
A = nilai konstanta antara 2,44- 2,6
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 22- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

B = nilai konstanta antara 1,07 – 1,16


UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 22- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan pada modul 6 kali ini adalah Satu set alat DCP, Konus,
Kunci pas, dan Palu penumbuk.
1. Berisi mistar ukur, batang penetrasi, Stang pelurus. Berfungsi untuk
menentukan nilai CBR dan mengukur kedalaman berapa besar batang
yang masuk kedalam tanah

Gambar 2.1 Satu set alat DCP


2. Berfungsi untuk penetrasi ke tanah dan mengecek kedalaman tanah

Gambar 2.2 Konus


UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 22- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

3. Berfungsi untuk memasang satu set alat DCP

Gambar 2.3 Kunci pas

4. Berfungsi untuk memberi kuat tekan kepada batang untuk konus


masuk kedalam tanah

Gambar 2.4 Palu penumbuk


UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 22- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

2.2. Cara Kerja


Cara kerja dalam melakukan praktikum Dynamic cone penetrometer test
(DCP)
2.2.1 Prosedur Praktikum
1. Diletakkan alat DCP pada titik uji di atas lapisan yang akan diuji;
2. Dipegang alat yang sudah terpasang pada posisi tegak lurus di atas
dasar yang rata dan stabil, kemudian dicatat pembacaan awal pada
mistar pengukur kedalaman;
3. Dicatat jumlah tumbukan;
A. Diangkat penumbuk pada tangkai bagian atas dengan hati-hati
sehingga batas pegangan tersentuh;
B. Dilepaskan penumbuk sehingga jatuh bebas dan tertahan pada
landasan;
C. Dilakukan langkah-langkah pada 3a dan 3b di atas, kemudian dicatat
jumlah tumbukan dan kedalaman;
Catatan :
1) Untuk lapis fondasi bawah atau tanah dasar yang terdiri dari bahan
yang tidak keras maka pembacaan kedalaman sudah cukup untuk
setiap 1 tumbukan atau 2 tumbukan
2) Untuk lapis fondasi yang terbuat dari bahan berbutir yang cukup
keras, maka harus dilakukan pembacaan kedalaman pada setiap 5
tumbukan sampai dengan 10 tumbukan
3) Dihentikan pengujian apabila kecepatan penetrasi kurang dari 1 mm/
3 tumbukan. Selanjutnya dilakukan pengeboran atau penggalian
pada titik tersebut sampai mencapai bagian yang dapat diuji kembali
4. Pengujian per titik, dilakukan minimum duplo (dua kali) dengan
jarak 20 cm dari titik uji satu ke titik uji lainnya. Langkah-langkah
setelah pengujian:
A. Disiapkan peralatan agar dapat diangkat atau dicabut ke atas;
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 22- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

B. Diangkat penumbuk dan dipukulkan beberapa kali dengan arah ke


atas sehingga pegangan tersentuh dan tangkai bawah terangkat ke
atas permukaan tanah;
C. Dilepaskan bagian-bagian yang tersambung secara hati-hati,
dibersihkan alat dari kotoran dan disimpan pada tempatnya;
D. Ditutup kembali lubang uji setelah pengujian
2.2.2 Cara Menentukan Nilai CBR
Pencatatan hasil pengujian dilakukan dengan pengunaan formulir
pengujian dynamic cone penetrometer (DCP).
1. Diperiksa hasil pengujian lapangan yang terdapat pada formulir
pengujian dynamic cone penetrometer (DCP) dan dihitung
akumulasi jumlah tumbukan dan akumulasi penetrasi setelah
dikurangi pembacaan awal pada mistar DCP;
2. Digunakan hubungan kumulatif (total) tumbukan dan kumulatif
penetrasi yang terdiri dari sumbu tegak dan sumbu datar, pada
bagian tegak menunjukkan kedalaman penetrasi dan arah horizontal
menunjukkan jumlah tumbukan;
3. Digambar hasil pengujian lapangan pada salib sumbu;
4. Ditarik garis yang mewakili titik-titik koordinat tertentu yang
menunjukkan lapisan yang relatif seragam;
5. Dihitung kedalaman lapisan yang mewakili titik-titik tersebut, yaitu
selisih antara perpotongan garis-garis yang dibuat dalam satuan
millimeter;
6. Dihitung kecepatan rata-rata penetrasi (DCP, mm/tumbukan atau
cm/tumbukan) untuk lapisan yang relatif seragam; Nilai DCP
diperoleh dari selisih penetrasi dibagi dengan selisih tumbukan;
7. Digunakan gambar grafik atau hitungan formula hubungan nilai
DCP dengan CBR dengan cara ditarik nilai kecepatan penetrasi pada
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 22- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

sumbu horizontal ke atas sehingga garis tebal terpotong untuk sudut


konus 60° atau garis putus-putus untuk sudut konus 30°;
8. Ditarik garis dari titik potong tersebut ke arah kiri sehingga nilai
CBR dapat diketahui.
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 22- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

1 BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. HASIL
Tabel 3. 1 Data hasil perhitungan

Kumulatif
Banyak Kumulatif Penetrasi Penetrasi
DCP CBR
No.
Tumbukan Tumbukan
mm mm mm/tumbukan %
1 0 0 21 0
2 3 3 122 101 35.50 6.00
3 3 6 234 213
4 3 9 288 267
5 3 12 322 301 17.11 15.64
6 3 15 388 367
7 3 18 476 455
8 3 21 550 529 26.00 9.03
9 3 24 622 601
10 3 27 668 647
11 3 30 722 701
12 3 33 770 749
16.06 17.00
13 3 36 820 799
14 3 39 864 843
15 3 42 911 890
16 3 45 922 901
17 3 48 952 931 7.78 44.04
18 3 51 981 960
*Konus 60
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 22- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

3.2. PEMBAHASAN

DCP
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

-200

-400

-600

-800

-1000

-1200

Gambar 3. 1 Grafik DCP

3.3. PERHITUNGAN

Perhitungan DCP dilihat melalui grafik DCP konus 60:


Contoh perhitungan DCP:
(𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑡𝑎𝑠 − 𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ)
𝐷𝐶𝑃 =
(𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑠 − 𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ)
(213 𝑚𝑚 − 0 𝑚𝑚)
𝐷𝐶𝑃 = = 35,50
(6 𝑚𝑚 − 0 𝑚𝑚)
Perhitungan CBR
𝑚𝑚
𝐿𝑜𝑔10 (𝐶𝐵𝑅) = 2,8135 − 1,313𝐿𝑜𝑔10 ( )
𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛
𝐿𝑜𝑔10 (𝐶𝐵𝑅) = 2,8135 − 1,313𝐿𝑜𝑔10 (35,50) = 6%
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 22- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

3.3 ANALISIS HASIL


Pada praktikum Dynamic Cone Penerometer Test (DCP) ini total
penumbukan pada percobaan ini adalah 54 tumbukan dalam 3 kali
penumbukan setiap data sehingga terdapat 18 data penetrasi. Data terlampir
pada tabel .
Kemudian,kumulatif tumbukan dan kumulatif penetrasidi perlukan
untuk mengetahui berapa nilai DCP. Cara menentukannya adalah sebafai
berikut:
a. Menghitung Kumulatif Tumbukan
Kumulatif tumbukan adalah penjumlahan tumbukan sebelum atau awal
dengan tumbukan sesudah atau akhir. Nilai kumulatif tumbukan didapat dari
perhitungan pada data tumbukan 1 dan 2. Datanya berturut-turut adalah 0
dan 3, maka kumulatifnya adalah:
= tumbukan 1+ tumbukan 2
= 0 +3
=3
b. Menghitung Kumulatif Penetrasi
Kumulatif penetrasi adalah penjumlahan penetrasi sebelum atau awal
dengan penetrasi sesudah atau terakhir. Nilai kumulatif penetrasi di dapat
dari perhitungan data penetrasi 1 dan 2. Datanya berturut-turut adalah 21
dan 112. Maka kumulatifnya adalah:
= penetrasi 1 + penertasi 2
= 21+ (112)
= 234

Dari data kumulatif tumbukan dengan penetrasi, diperoleh grafik


hubungan antara kumulatif tumbukan dengan penetrasi. Dari grafik tersebut
dapat kita ketahui bahwa semakin banyak tumbukan maka akan semakin
banyak pula penetrasinya. Yang artinya jumlah tumbukan berbanding lurus
dengan penetrasi
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 22- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Grafik hubungan antara keduanya digunakan sebagai pembagian nilai


dukung tanah atau DCP (pembagiannya berdasarkan titik-titik yang
membentuk garis linear). Untuk menghitung nilai DCP menggunakan
persamaan berikut:
Pembagiannya dapat dilihat pada grafik 3.2 Grafik Hubungan Penetrasi
danTumbukan. Maka diperoleh 3 pembagian DCP.
Digunakan data DCP pembagian pertama yakni kumulatif penetrasi
pada data1 , 2 dan 3 adalah sebesar 213 – 0 mm dan untuk kumulatif
tumbukan pada data 1, 2 dan 3 sebesar6 – 0tumbukan. Maka, diperoleh nilai
DCP adalah sebagai berikut:
(213−0)
DCP = (6−0)

DCP = 35.50 mm/tumbukan


Setelah mendapatkan nilai DCP, kita dapat menghitung nilai CBR. Pada
praktikum ini akan digunakan konus 60° dengan persamaan Sebago berikut:
Log(CBR) = 2.8135 – 1.313Log(DCP)
Digunakan data DCP pertama, untuk selanjutnya dilakukan hal yang
sama. Perhitungannya sebagai berikut:
Log(CBR) = 2.8135 – 1.313Log(35.50)
CBR = 6.00%
Hasil perhitungan DCP yang diperoleh adalah 35.50 mm/tumbukan
pada pembagian pertama , 16.67 mm/tumbukan pada pembagain kedua,
22.67 mm/tumbukan pada pembagian ketiga, 17.00 mm/tumbukan pada
pembagian keempat, 15.17 mm/tumbukan pada pembagian kelima, dan
11.50 mm/tumbukan pada pembagian keenam. Sedangkan hasil perhitungan
CBR yang diperoleh sebesar 6.00% pada CBR pertama, 16.19% pada CBR
kedua, 10.81% pada CBR ketiga, 15.77% pada CBR keempat, 18.32% pada
CBR kelima, dan 26.35% pada CBR terakhir. Dari hasil yang diperoleh
bahwa nilai DCP sangat mempengaruhi nilai CBR, semakin besar nilai DCP
maka akan semakin kecil nilai CBR yang didapatkan.
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 22- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB IV
SIMPULAN
4.1. Kesimpulan

Dari data DCP laboratorium dapat diambil kesimpulan nilai dari CBR yang
menghasilkan hubungan yaitu semakin kecil nilai DCP, maka nilai CBR akan
semakin besar. demikian juga sebaliknya. nilai CBR yang didapat pada saat DCP
35,50 mm/tumbukan adalah 6%. dalam standar perkerasan, nilai CBR diatas 50
% dikategorikan sebagai tanah dengan rating umum excellent yang dapat
digunakan untuk Base perkerasan jalan.
UNIVERSITAS PERTAMINA| 2021
Kelompok 22- PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

DAFTAR PUSTAKA
SNI 03-4153. Metode Pengujian Penetrasi dengan SPT (Standard Penetration Test).
SNI 03-1744. Metode Pengujian CBR Laboratorium.
Hendarsin, S. L. (2000). Perencanaan Teknik Jalan Raya. Bandung: Jurusan Teknik
Sipil– Politeknik Negeri Bandung.
Wesley, L. D. (2012). Mekanika Tanah untuk Endapan dan Residu. Yogyakarta:
ANDI.

Anda mungkin juga menyukai