Anda di halaman 1dari 10

DOSEN PEMBIMBING

Dr. Nurhayati, S.Ag., M.Pdi

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 8:

AZZAHRA: (A41121033)
IFA SUNANDRI: (A41121036)
ANDINI JUNIARSIH: (A41121011)
FITRA NURUL ISTIQOMAH: (A41121034)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN


ANAK USIA DINI
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebudaya Islam
B. Unsur-unsur Kebudayaan Islam
C. Dasar-dasar Kebudayaan Islam
D. Nilai-nilai Dalam Budaya Islam
E. Mesjid Sebagai Pusat Kebudayaan Islam

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran
C. Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam diketahui memiliki karakteristik yang khas dibandingkan dengan agama-
agama yang lain. Pada masa sekarang ini, banyak masyarakat dan khususnya bagi para
pelajar yang sudah tidak peduli dengan sejarah Negara, apalagi sejarah peradan islam.
Mereka hanya memandang sejarah sebagai dongeng yang membosankan untuk didengar.
Padahal sejarah peradaban islam sangat penting bagi kita semua.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan hal-hal sebagai berikut:
1. Apa pengertian kebudayaan islam
2. Apa unsur-unsur kebudayaan islam
3. Apa dasar-dasar kebudayaan islam
4. Bagaimana nilai-nilai dalam budaya islam
5. Mengapa masjid sebagai pusat kebudayaan islam

C. Tujuan
Adapun tujuan yang dapat kita peroleh sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian kebudayaan islam
2. Mengetahui unsur-unsur kebudayaan islam
3. Mengetahui dasar-dasar kebudayaan islam
4. Mengetahui nilai-nilai budaya dalam islam
5. Mengetahui masjid sebagai pusat kebudayaan islam
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebudayaan Islam
Kata budaya mempunyai arti pikiran, akal budi, adat istiadat dan sesuatu yang menjadi
kebiasaan. Sedangkan kata kebudayaan adalah hasil kegiatan penciptaan batin (akal pikiran)
manusia. seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat atau keseluruhan pengetahuan manusia
sebagai mahluk social yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya yang
menjadi pedoman tingkah lakunya.
Berikut adalah definisi kebudayaan menurut para ahli:
1. Koentjaraningrat mendefinisikan kebudayaan merupakan “keseluruhan gagasan. Karya
dan hasil kelakuan manusia yang teratur oleh tata kelakuan harus di dapat dengan belajar,
dan dibiasakan beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu tersusun dalam
kehidupan masyarakat”.
2. Prof. M.M. Djojodigoeno merumuskan bahwa kebudayaan atau budaya adalah hasil dari
karsa, rasa, dan cipta.
3. Menurut Gazalba kebudayaan adalah cara berfikir dan cara merasa, yang menyatakan diri
dalam seluruh segi kehidupan sekelompok manusia yang membentuk kesatuan social
(masyarakat) dalam suatu ruang dan waktu.
4. Will Durant mengemukakan bahwa kebudayaan adalah suatu sistem social yang
menopang manusia dalam meningkatkan produk intelektualnya.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat dipahami bahwa wujud kebuadayaan mempunyai
paling sedikit tiga wujud yaitu:
a. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai
norma dan peraturan.
b. Wujud kebudayaan sebagai suatu rangkaian aktivitas kelakuan berpola dari
manusia dalam masyarakat.
c. Wujud kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia.

Wujud pertama adalah wujud ideal dari kebudayaan, sifat abstra, tidak dapat di raba.
Sedangkan yang kedua adalah kelakuan berpola pada manusia itu sendiri. Sistem social ini terdiri
dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi, bergaul satu dengan yang lainnya. Wujud
ketiga disebut dengan kebudayaan fisik, sehingga sifatnya lebih konkrit dan berupa benda-benda.

B. Unsur-unsur Kebudayaan
Kluckhon membagi sistem kebudayaan menjadi tujuh unsur kebudayaan universal
menurut Koentjara ningrat, ketujuh unsur kebudayaan itu dikatakan bersifat universal karena
kebudayaan di muka bumi ini memilikinya. Ketujuh unsur tersebut adalah:
1. Sistem Bahasa
Bahasa merupakan sarana untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya, baik
lewat tulisan, lisan ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan
maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa,
manusia mampu menyesuaiakan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama
masyarakat dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
2. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia. secara
sederhana pengetahuan adalah segala Sesutu yang diketahui manusia tentang benda, sifat,
keadaan, dan harapan-harapan. Tiap kebudayaan selalu mempunyai suatu himpunan
pengetahuan tentang alam, tumbuhan-tunbuhan, binatang, benda, dan manusia yang ada
di sekitarnya. Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:
a. Pengetahuan tentang alam
b. Pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan di sekitarnya
c. Pengetahuan tentang tubuh manusia, pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku
sesama manusia
d. Pengetahuan tentang ruang dan waktu
3. Sistem Organisasi Sosial
Organisasi social adalah perkumpulan social yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang
berbadan hokum maupun yang tidak berbadan hokum, yang berfungsi sebagai sarana
partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan Negara.
4. Sisnteam peralatan hidup dan teknologi
Kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat berupa
benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan teknologi yang
masih sederhana. Dengan demikian, bahasan tentang unsur kebudayaan yang termasuk
dalam peralatan hidup dan teknologi merupakan bahasan kebudayaan fisik.
5. Sistem mata pencaharian hidup
Sistem mata pencaharian mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok
masyarakat atau sistem pereknomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
6. Sistem Religi
Agama adalah suatu unsur yang wajib di perlakukan dalam kehidupan sehari-hari kita,
karena jika seorang manusia tidak memiliki kepercayaan terhadap agama maka semua
manusia tidak akan teratur karena tidak memiliki peraturan. Fungsi agama yaitu untuk
mengatur kehidupan manusia dalam hubungannya dengan sang pencipta. Religi dapat
membawa seseorang pada kesadaran yang tinggi dalam melakukan aktivitas dan
menyakini dzat yang maha tinggi diluar batas kemampuan manusia. hal ini
mengakibatkan terdorongnya manusia untuk melakukan kebaikan dan hal-hal yang
bermanfaat bagi dirinya maupun lingkungannya.
7. Kesenian
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat
manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai mahluk
yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai
dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.

C. Dasar-dasar Kebudayaan Islam


Dasar kebudayaan islam diantaranya adalah:

a) Tauhid
Tauhid menjadi dasar kebudayaan islam, karena tauhidlah menjadi pokok ajaran
islam. Nilai tauhid, suatu konsep sentral yang berisi ajaran bahwa allah swt adalah
tujuan dari segala sesuatu dan manusia harus mengabdikan diri sepenuhnya
kepadanya, sebagai mana dalam Q.S Al-ikhlas (112): 1-2
Yang artinya: “katakanlah Dia-lah Allah, yang maha Esa, Allah adalah tuhan uang
bergantung kepadanya segala sesuatu”.

b) Ajaran islam bersifat actual


Islam adalah agama yang ajarannya actual dan sesui dengan tempat dan zaman,
selain itu islam adalah akidah yang yang peradabannya diterima oleh semua jenis
manusia karena di dalam Al-Quran dan Hadist dijelaskan semua tentang
kehidupan dunia dan akhirat.

c) Islam menghormati akal manusia


Meletakan akal pada tempat yang terhormat, menyuruh manusia mempergunakan
akal untuk memeriksa dan memikirkan keadaan alam, di samping berdzikir
(mengingat) allah swt.

d) Islam mewajibkan tiap-tiap pemeluknya, baik laki-laki maupun perempuan untuk


menuntut ilmu
Dorongan ini banyak dijelaskan dalam hadist-hadist dan menjadi penekanan
khusus tentang kewajiban menuntut ilmu adalah ketika Rasulullah Saw
mendapatkan wahyu pertama dslsm surah al-Alaq ayat 1-5, adalah perintah untuk
membaca.

e) Islam menyuruh pemeluknya mencari keridhan Allah SWT


Dalam semua nikmat yang telah diterimanya dan menyuruh mempergunakan hak-
haknya atas keduniaan dalam pipinan dan aturan agama.

f) Islam menyuruh pemeluknya untuk memeriksa dan menerima kebenaran dari mana dan
dari siapapun datangnya

D. Nilai-nilai Dalam Budaya Islam


Dalam perkembangan dakwah islam di Indonesia para penyiar islam dalam mendakwakan
ajaran islam melalui bahasa budaya, sebagaimana dilakukan oleh para wali allah ditana jawa.
Karena kehebatan para wali dalam mengemas ajaran islam dengan bahasa dan budaya
setempat, sehingga masyarakat tidak sadar bahwa nilai-nilai islam telah masuk dan menjadi
tradisi dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Bentuk kebudayaan dan peradaban yang sangat penting dan perlu memperoleh perhatian
besar dalam kehidupan social, terutama dalam kehidupan masyarakat akademis, masyarakat
intelektual yang mendororng lahirnya pemikiran-pemikiran intelektual muslim adalah:
1) Berorintasi pada pengabdian dan kebenaran ilahi
2) Berfikir kritis dan inovatif
3) Bekerja keras
4) Bersikap terbuka
5) Jujur
6) Adil
7) Tanggung jawab
8) Ikhlas
9) disiplin

E. Masjid Sebagai Pusat Kebudayaan Islam


1. Menelusuri konsep masjid sebagai pusat kebudayaan islam
Secara harfiah, perkataan masjid berasal dari kata bahasa arab. Masjid berasal dari pokok
sujudan, dengan fi’il madly sajada yang berarti tempat sujud atau tempat sembahyang, dan
karena berupa isim makan, maka diberi awalan “ma” yang kemudian berubah kata menjadi
masjidu, umumnya dalam bahasa Indonesia huruf “a” menjadi “e”, sehingga kata masjid ada
kalanya disebutkan dengan mesjid. Menurut yusuf al-Qardhawi masjid adalah rumah allah SWT,
yang dibangun agar umat mengingat, mensyukuri dan menyembahnya dengan baik.

Pada awal penyebaran islam, mesjid memiliki fungsi sebagai markas besar tentara dan
pusat pembebasan umat dari penghambaan kepada manusia, berhala atau thaghut. Kemudian
mesjid digunakan sebagai pusat pendidikan. Fungsi masjid paling utama adalah sebagai tempat
melaksanakan ibadah shalat berjamaah. Sebenarnya inti dari memakmurkan masjid adalah
menegakkan shalat berjamaah, yang merupakan salah satu syi’ar islam terbesar. Sementara yang
lain adalah pengembangannya. Sholat berjamaah merupakan indicator utama keberhasilan kita
dalam memakmurkan masjid. Jadi keberhasilan dan kekurang-berhasilan kita dalam
memakmurkan masjid dapat diukur dengan seberapa jauh antusias umat dalam menegakkan
shalat berjamaah.

Meskipun fungsi utamanya sebagai tempat menegakkan shalat, namun masjid bukanlah
hanya tempat untuk melaksanakan shalat saja. Pada masa Rasulullah SAW, selain dipergunakan
untuk shalat, berdzikir dan beri’tikaf, masjid bias dipergunakan untuk kepentingan social.
Misalnya, sebagai tempat belajar dan mengajar kebajikan (menuntut ilmu), merawat orang sakit.
Menyelesaikan hukum li’an danlain sebagainya.

Selain itu juga, pada masa Rasulullah SAW masjid berfungsi sebagai pusat peradaban.
Nabi memanfaatkan masjid untuk mensucikan jiwa kaum muslimin. Mengajar Al-Quran dan
hikmah, bermusyawarah berbagai permasalahan umat hingga masalah upaya-upaya peningkatan
kesejahteraan umat. Hal ini berjalan hingga 190 tahun. Sejak nabi mendirikan masjid yang
pertama, fungsi masjid dijadikan symbol persatuan umat dan masjid sebagai pusat peribadatan
dan peradaban.
Oleh karena itu, dalam perjalanan sejarahnya masjid telah mengalami perkembangan yang
sangat pesat, baik dalam bentuk bangunan maupun fungsi dan perannya. Hamper dpat dikatakan,
diamana ada komunitas muslim di situ ada masjid. Memang umat islam tidak terlepas dari
masjid. Disamping menjadi tempat beribadah, masjid telah menjadi sarana berkumpul, menuntut
ilmu, bertukar pengalaman, pusat dakwah dan lain sebagainya.

2. Konsep dan fungsi masjid kampus dalam membangun kebudayaan islam


Sejalan dengan perkembangan umat islam, jumlah masjid saat ini sangat banyak dan
tersebar dihampir seluruh Negara di dunia. Bahkan lembaga pendidikan di Indonesia terutama di
lembaga perguruan tinggi. Banyak fungsi masjid dalam membangun kebudayaan islam antara
lain:
a. Masjid kampus sebagai suasana religius
b. Pembinaan shalat wajib lima waktu
c. Pembinaan shalat jumat
d. Pembinaan kegiatan bulan ramadhan
e. Program tutorial atau mentoring keislaman
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT dengan perantara wahyu yang diberikan
kepada nabi Muhammad SAW untuk disebarkan kepada umat manusia.
Kebudayaan islam adalah implementasi dari Al-Qur’an dan hadist oleh umat islam dalam
kehidupannya baik dalam bentuk pemikiran, tingkah laku maupun karya untuk kemaslahatan
umat manusia dalam rangka mendekatkan diri (taqarub) kepada Allah dalam mencari
keridhoanNya.

B. Saran
Dari pemahaman diatas kita dapat membangun kebudayaan islam dengan landasan
konsep yang berasal dari islam itu pula.
DAFTAR PUSTAKA

A.Toto, suryana AF,dkk.1996. pendidikan agama islam untuk perguruan tinggi, (Bandung: Tiga mutiara)
Abdul Aziz, Dahlan. (et.al),1996. Ensiklopedia hukum islam, jilid 3,(Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve)

Anda mungkin juga menyukai