Anda di halaman 1dari 9

SOAL UJIAN

Hari, Tgl. :
Program Studi : Teknik Mesin - S1
Mata Kuliah/SKS : Pemilihan bahan dan proses / 2 SKS
Kelas : A, B, C
Dosen Penguji : Dr. Suyitno, ST., M.Sc.
Sifat : Buku Terbuka
Waktu : 180 menit,

Kompetensi lulusan (student outcomes, SO) dari mata kuliah ini:


A7 Memiliki kompetensi teknis mendalam paling tidak pada salah satu disiplin Teknik
Mesin yang lebih spesifik. (H)

Instruksi
No. 1 Bobot: 40 SO: A7
Pilihlah masing-masing satu bahan dari baja karbon, baja tahan karat, aluminium, plastik
dan komposit. Untuk baja, baja tahan karat dan aluminium tuliskan kode standarnya. Lima
bahan yang dipilih sertakan data koposisi, sifat mekanis dan fisisnya. Sertakan sumber
pustakanya.

No. 2 Bobot: 60 SO: A7


Gantungan sepeda seperti pada gambar ini terdiri dari kaki, tiang, batang horisontal dan
pengait. Buatlah prosedur pemilihan bahan dengan menggunakan Indeks material untuk
keempat komponen gantungan sepeda tersebut. Gunakan data material yang anda kerjakan
pada soal 1.
No. 1
A. Baja Karbon Rendah (Low Carbon steel)
Baja karbon ini memiliki beberapa sifat, sifat lunak serta sifat ulet dan ketangguhan
yang sangat tinggi serta memiliki sifat yang mampu dibentuk menggunakan.
Gambar (1.1) Gambar spesifikasi material Baja Karbon Rendah

B. Baja Karbon Sedang (Medium Carbon Steel)


Merupakan baja yang mengandung karbon antara 0,25% dan 0,6% dari berat
keseluruhan baja paduan. Dengan ketentuan untuk baja karbon, 2 digit angka pertama
menggunakan angka 1 dan 0, sedangkan untuk baja paduan menggunakan kombinasi
angka yang lain, seperti 13, 41, 43. Digit ke 3 dan 4 menunjukkan persen karbon
dikalikan 100. Contoh baja 1060 adalah baja karbon dengan kadar karbon 0,6% berat.

Tabel (1.1) Spesifikasi material baja karbon sedang


AISI/ASTM Mechanical Properties
Tensile Strength Yield Strength Ductility
Number
[MPa (ksi)] [MPa (ksi)] [%EL in 50mm (2 in.)]
1030 460 352 12
1040 620 415 25

C. Baja Karbon Tinggi (High Carbon Steel)


Baja karbon tinggi mengandung karbor antara 0,60% sampai 1,4% berat. Baja
karbon ini memiliki sifat paling keras, kuat, dan ulet dibanding baja karbon yang lain.
Gambar (1.2) Gambar spesifikasi material Baja Karbon Tinggi

D. Aluminium dan Paduannya (Aluminum)


Menurut kristanto, agung: 2010 material aluminium diperoleh dari bahan
mentah berupa bijih aluminium (bauksit). Logam aluminium termasuk logam yang
ringan yang memiliki nilai massa jenis 2,7 gr/cm3, serta tahan terhadap korosi yang
baik pada segala lingkungan.
Gambar (1.3) Gambar spesifikasi material Aluminium
Polypropylene merupakan polimer kristalin yang dihasilkan dari proses
polimerisasi gas propilena. Propilena mempunyai specific gravity rendah dibandingkan
dengan jenis plastik lain. Sebagai perbandingan terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1.2 Perbandinagan specific gravity dari berbagai material plastik.

Resin Specific gravity


PP 0,85-0,90
LDPE 0,91-0,93
HDPE 0,93-0,96 1,05-
Polistirena 1,08
ABS 0,99-1,10
PVC 1,15-1,65 1,23-
Asetil Selulosa 1,34
Nylon 1,09-1,14
Poli Karbonat 1,20
Poli Asetat 1,38

Tabel 1.3 Temperature Leleh Proses termoplastik

Processing Temperature Rate


Material oC oF
ABS 180 - 240 356 – 464
Acetal 185 –225 365 – 437
Acrylic 180 – 250 356 – 482
Nylon 260 – 290 500 – 554
Poly Carbonat 280 – 310 536 - 590
LDPE 160 – 240 320 – 464
HDPE 200 – 280 392 – 536
PP 200 – 300 392 – 572
PS 180 – 260 356 – 500
PVC 160 - 180 320 – 365

Polypropylene mempunyai titik leleh yang cukup tinggi (190 - 200 oC), sedangkan
titik kristalisasinya antara 130 – 135 C. Polypropylene mempunyai ketahanan terhadap
bahan kimia ( hemical Resistance) yang tinggi, tetapi ketahanan pukul (impact strength)
nya rendah.
E. Komposit
Komposit adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau
lebih bahan dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat
kimia maupun fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut (bahan
komposit). Dengan adanya perbedaan dari material penyusunnya maka komposit antar
material harus berikatan dengan kuat, sehingga perlu adanya penambahan wetting agent.

No. 2
Bahan plastik Low Density Polyethylene (LDPE)
Low Density Polyethylene adalah termoplastik yang terbuat dari minyak bumi.
Pertama kalin di produksi oleh imperial chemical industries (ICI) pada tahun 1933
menggunakan tekanan tinggi dan polimerisasi radikal bebas. LDPE dapat di daur ulang,
dan memiliki nomor 4 pada simbol daur ulang. LDPE dicirikan dengan densitas antara
0.910 – 0.940 g/cm³ dan tidak reaktif pada temperatur kamar, kecuali oleh oksidator kuat
dan beberapa jenis pelarut dapat menyebabkan kerusakan. LDPE dapat bertahan pada
temperatur 90°C dalam waktu yang tidak terlalu lama. LDPE memiliki percabangan yang
banyak, daripada HDPE sehingga gaya antar molekulnya rendah. Ketahanan LDPE
terhadap bahan kimia diantaranya:
● Tidak ada kerusakan dari asam, basa, alcohol, dan ester.
● Kerusakan kecil dari beton, aldehida, dan minyak tumbuh – tumbuhan.
● Kerusakan menengah dari hidrokarbon alifatik dan aromatic
● Kerusaakan tinggi pada hidrokarbon terhalogenisasi. LDPE memiliki aplikasi
yang cukup luas, terutama sebagai wadah pembungkus. Produk lainya dari LDPE
meliputi:
● Wadah makanan dan wadah di laboratorium
● Permukaan anti korosi
● Kantong plastik
● Bagian elektronik
Temperatur injeksi adalah temperatur leleh plastik saat injeksi ke dalam cetakan
melalui nozzle. Panas plastik tersebut ditentukan berdasarkan zona 16 temperatur pemanas
pada barrel dan nozzle menurut jenis dan spesifikasi bahan.

Daftar Pustaka
DR. IR. I KT. Suarsana, M. (2017) ‘Diktat Kuliah Ilmu Material Teknik’.

Mazínová, I. and Florian, P. (2014) ‘Materials selection in mechanical design’,


Lecture Notes in Mechanical Engineering, 16, pp. 145–153. doi: 10.1007/978-3-
319-05203-8_21.

Ronald . J. Baird. 1986. Industrial Plastik. The Goodheart – Willcox Company. Inc.
New York
A.B.Glanvill and E.N.Denton. 1995. Injection Mould Design Fundamentals.
Industrial Press INC. 200 Madison Aveneu New York

Anda mungkin juga menyukai