Anda di halaman 1dari 1

Nama : Adimas Ridhony

NIM : 203020502054

Struktur Pada Arsitektur Nusantara

Arsitektur Nusantara berbeda dengan arsitektur Eropa. Arsitektur Nusantara adalah arsitektur
pernaungan. Arsitektur Eropa merupakan arsitektur perlindungan. Sebagai arsitektur pernaungan,
Arsitektur Nusantara memiliki ciri-khas pada struktur landasan, struktur badan dan struktur atap.
Arsitektur Nusantara adalah arsitektur yang tumbuh dan berkembang didaerah tropis lembab tersebar di
Kepulauan Nusantara.

· Transformasi
Sistem struktur rangka batang dan sistem struktur dinding pemikul adalah dua sistem yang berbeda.
Yang rangka batang berbasis batang sedangkan yang dinding pemikul berbasis lempengan.
Dalam sejumlah kasus bangunan candi, dapat ditemukan indikasi keterlibatan struktur rangka batang.
Pelipit pada pintu masuk candi dan ceruk candi seringkali ditandai oleh bingkai yang mengingatkan kita
pada ambang pintu kayu atau logam.
Bangunan candinya sendiri berstruktur dinding pemikul sedang bingkai-bingkainya mengingatkan kita
pada struktur rangka batang.

Hejan : dua poka pikir yang berbeda, namun bisa ditempatkan sebagai substitutive bisa pula
ditempatkan sebagai yang identik.
Hejan merupakan bagian bangunan yang membahayakan, dan karena itu orang sebaiknya tidak
sembarangan. Jadi, tangga adalah hejan sebab menuntut kehati-hatian. Kehati-hatian = makna tafsir ->
sakral -> simbolisasi.
Dari Hejan menjadi Tangga ada transformasi arsitektural, dari fungsi sacral menjadi fungsi profane.

Salah satu hambatan terbesar bagi arsitektur Nusantara adalah mindset yang tidak mengakomodasi
transformasi. Dunia arsitektur tidak mampu membangun proses rancangan menjadi elemen dan prinsip
desain Nusantara memperoleh tempat dalam proses rancang.
Dunia arsitektur dan kebudayaan gagal menyadari adanya mindset kebudayaan dengan mindset
rasional proses/pengetahuan arsitektur umum.

Anda mungkin juga menyukai