Anda di halaman 1dari 3

Asal-Usul Desa Tegalurung, Balongan, Tegalsembadra,

Sudimampir Dan Tugu

Kantor Kuwu Tegalsembadra (Gambar Tripmondo.com)

Dahulu kala yang berkuasa di Dermayu (Indramayu) adalah seorang raja yang mempunyai sifat
pemarah. Segala permintaannya harus dilaksanakan. Kesenangannya adalah mencari isteri.
Dimana ada wanita cantik dia akan terus berusaha untuk mendapatkannya hingga berhasil
memperisteri. 

Pada suatu hari Ki Gedeng dengan beberapa lurah yang ada di kerajaan Dermayu dipanggil untuk
menghadap raja. Di antaranya ada seorang lurah yang sangat terkenal yakni Ki Gedeng Singaraja.
Semua Ki Gedeng dan lurah berkumpul di kelurahan dan raja berkata “Hai kamu semuanya,
tahukah kamu tempat wanita-wanita yang cantik?”.

Tidak seorang pun yang menjawab pertanyaan sang raja itu, karena mereka tidak mengetahui
tempat wanita yang dimaksud. Akhirnya raja sangat marah, karena menurut perkiraannya masih
banyak wanita-wanita yang cantik, terutama di Desa Pecuk. Tak lama kemudian disuruhlah Ki
Gedeng Singaraja pergi untuk mencari wanita cantik di Desa Pecuk. 

Saat rombongan Ki Gedeng Singaraja akan pergi ke Pecuk, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki
yang gagah dan berperangai baik bernama Asmajati. Laki-laki tadi datang dengan maksud untuk
mencari pekerjaan di tempat Ki Gedeng Singaraja. 
Di Desa Pecuk ada seorang Ki Gede bernama Ki Tanda Warta, ia mempunyai gadis cantik bernama
Nyi Mas Tanda Warti. Selain seorang puteri ternyata Ki Gedeng Pecuk mempunyai pamongan atau
pembantu yang berbeda dengan sifat dan rupanya manusia biasa, dia adalah Ketopeng Reges yang
tidak lain seorang raksasa. 

Ketopeng Reges selalu membuat ribut orang sekampung, dia tinggal disitu hanya berpura-pura
karena maksud sebenarnya adalah ingin mengawin puterinya. Tetapi Nyi Mas Tanda Warti
bergumam “masa aku harus kawin dengan golongan setan”. 

Pada suatu hari Ki Tanda Warta, Nyi Mas Tanda Warti dan Ketopeng Reges sedang duduk-duduk,
dengan tidak diketahui sebelumnya tiba-tiba datanglah utusan dari Kaotan (Raja Dermayu). Pada
waktu itu Asmajati tidak mau singgah tempat yang dituju utusan raja. Maksud utusan itu dikatakan
kepada Ki Tanda Warta yakni ingin melamar puterinya. 
Setelah ditanya kepada puterinya, dia mau dijadikan permaisuri raja Dermayu, tetapi dia mempunyai
permintaan yakni mau dijadikan isteri raja asalkan semua utusan itu dapat membunuh Ketopeng
Reges, demikian ucap Nyi Mas Tanda Warti. 

Mendengar jawaban puteri tadi, Ketopeng Reges berkata “Seandainya kau tolak permohonan itu,
beranikah raja Dermayu mengancammu”. Ucapan Ketopeng Reges membuat utusan dari Dermayu
marah, kemudian Ketopeng Reges dibanting oleh utusan Raja Dermayu, hingga akhirnya terjadi
peperangan antara utusan Dermayu dengan Ketopeng Reges. 

Melihat kejadian tersebut Ki Gedeng Singaraja meminta bantuan Asmajati. Dia berkata kepada
Asmajati bahwa barang siapa yang bisa membunuh Ketopeng Reges maka dia bisa memperisteri
Nyi Mas Tanda Warti. 

Mendengar perkataan dari Ki Gedeng Singaraja tersebut Asmajati langsung menghadapi Ketopeng
Reges. Karena kesaktian Asmajati maka Ketopeng Reges bisa dikalahkan olehnya. Tetapi setelah
perang berakhir sang puteri tidak mau menikah dengan raja Dermayu. 
Ki Gedeng Singaraja lalu melaporkan hal tersebut kepada Raja Dermayu, tetapi akhirnya Nyi Mas
Tanda Warti dibawa paksa dan diserahkan kepada Raja Dermayu. Tetapi dengan kepandaiannya
Nyi Mas Tanda Warti bisa meloloskan diri dan ikut dengan Asmajati. Akhirnya Asmajati diberi
hukuman oleh beberapa lurah tetapi karena kesaktiannya dia bisa melarikan diri bersama Nyi Mas
Tanda Warti.  
Beberapa hari kemudian tersebutlah di suatu tempat seorang tokoh bernama Ki Gedeng Grogol. Dia
mempunyai tiga orang anak yang semuanya laki-laki. Masing-masing bernama Raden Suralea,
Raden Kapetakan dan yang bungsu Raden Lemaju yang mempunyai isteri bernama Nyi Warna
Kersa yang memiliki nama lain yakni Nyi Tenajar. 

Berita tentang Dermayu yang kurang aman akhirnya sampai juga ke telinga Ki Gedeng Grogol.
Dengan demikian maka disuruhlah anak-anaknya Suralea dan Kapetakan untuk menjaga isteri
Lemaju yang sangat cantik jelita karena Lemaju ternyata bertugas di Dermayu. 

Setelah kedua kakaknya datang, si isteri Lemaju pergi ke air untuk membersihkan beras. Tiba-tiba
lewatlah utusan raja dan disangkanya puteri Nyi Mas Tanda Warti. Maka dibawalah isteri dari
Lemaju tersebut ke Dermayu. 

Pada waktu itu Lemaju sedang bertugas menjaga keamanan di Dermayu. Dia selintas melihat
isterinya di bawa ke tempat raja, dan raja Dermayu rupanya tertarik dengan puteri yang tidak lain
adalah isterinya Lemaju. Tetapi karena Lemaju seorang bawahan maka dia akhirnya merelakan
isterinya dijadikan isteri raja. 

Tetapi kedua kakaknya tidak rela melihat hal tersebut. Akhirnya terjadilah peperangan antara kedua
laki-laki dengan raja Dermayu dan bisa mengalahkan keduanya. Lemaju akhirnya menyerahkan
isterinya asalkan dengan syarat yakni : 
1. Kaotan sesudah diberi puteri itu tidak bole h menikah lagi. 
2. Harus mau menjalankan syariat Islam 
3. Mulai saat itu Kaotan harus sembahyang. 

Mendengar syarat-syarat itu raja Dermayu menjadi murka, syarat pertama dan kedua mau dilakukan
tetapi dia tidak mau melakukan syarat ketiga. Dia mau melakukannya asalkan air yang dipakai untuk
berwudhu adalah air darah Lemaju. 
Walaupun demikian Lemaju bersedia untuk disembelih. Melihat hal tersebut sang isteri pingsan
tetapi akhirnya raja Dermayu masuk Islam. Tetapi sebenarnya hanya ingin menikah dengan
isterinya Lemaju.  

Raden Suralea dan Raden Kapetakan yang berada di Grogol mendengar tentang kematian Lemaju
langsung marah dan meminta Nyi Wana Kersa untuk mencari kepala suaminya. Dengan tidak
disangka-sangka ditemukan kepala suaminya dan kemudian dibawa lari. 

Melihat kelakuan isterinya, sang Raja Dermayu marah sekali, kemudian puteri tadi dikejarnya.
Karena musuhnya seorang wanita sebenarnya sang raja merasa malu tetapi dia akhirnya tetap
mengejar juga. Puteri tersebut masuk ke lorong-lorong tegalan untuk bersembunyi. Tempat yang
jadi persembunyian puteri Nyi Wana Kersa tersebut akhirnya jadi nama desa yakni Tegalurung. 

Nyi Wana Kersa terus berlari dan bersembunyi di balong atau kolam, maka tempat persembunyinya
tersebut dinamakan Balongan. Wana Kersa kemudian lari menuju tegalan-tegalan dan sekarang
desa tempat sembunyi di tegalan tersebut dinamakan Desa Tegalsembadra. 

Wana Kersa waktu nafasnya tersengal-sengal seakan-akan akan mati dan dia minta pertolongan
kepada Allah SWT agar diberi umur yang panjang untuk menjalani hidup, maka desa tersebut
dinamakan Sukaurip (urip artinya hidup).

Sesudah beberapa desa dilewati akhirnya dia berhenti di suatu tempat untuk beristirahat dan tempat
tersebut dinamakan Sudimampir. Kemudian Wana Kersa meneruskan perjalanannya dan lari
menuju ke sebuah tugu akhirnya tempat itu dinamakan Desa Tugu. 

Setelah beberapa tempat dilewati akhirnya Wana Kersa sampailah di tempat yang dituju yakni
Grogol. Sesampainya di tempat itu kepala Lemaju akhirnya diserahkan kepada ayahnya. Karena
kesaktian ayahnya Ki Gedeng Grogol, tiba-tiba Lemaju yang sudah meninggal bisa hidup kembali
dan Wana Kersa bisa hidup bahagia dengan Lemaju. Cerita ini dikutip dari Buku Sejarah Indramayu
karya H.A Dasuki.

Anda mungkin juga menyukai