Anda di halaman 1dari 4

Tasikmalaya, 17 Oktober 2021

Nomor :-
Perihal : Pendapat Hukum
Lampiran :-

Kepada Yth.
Herdi Maulana,S.H.,M.H.
Dosen Pengampu Mata Kuliah Hukum Pidana
Di
Jalan Tentara Pelajar
Kota Tasikmalaya

Dengan Hormat,
Berhubungan dengan di tugaskannya Mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Pada
Tanggal 11 Oktober 2021, Terkait dengan pencarian kasus hukum pidana yang diancamkan pada
figur masyarakat atau dalam hal ini adalah aktor maupun aktris papan atas yang dikenal oleh
masyarakat, tanpa adanya batasan lingkup kasus, dengan syarat mencatatkan kronologis pidana
yang dituduhkan serta pada pasal berapa ketentuan hukum tersebut dilanggar.

Maka pendapat hukum ini disusun dalam rangka memenuhi tugas tersebut serta pendapat hukum
ini disusun berdasarkan hukum yang berlaku dalam yuridiksi/ wilayah hukum negara kesatuan
republk Indonesia,dan oleh karena itu tidak dimaksudkan untuk berlaku dan ditafsirkan diluar
yuridiksi/ wilayah hukum negara kesatuan republik Indonesia, Pendapat hukum ini disusun
berdasarkan tuduhan masyarakat terhadap penistaan agama yang beredar melalui media cetak
elektronik maupun observasi melalui media hiburan youtube.

I.Ruang Lingkup

1. Pendapat hukum ini hanya dapat dijadikan bahan pembelajaran terkait studi kasus dalam
hukum pidana
2. Pendapat hukum ini hanya dapat digunakan sebagai riset akademik terhadap penafsiran
PENETAPAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1965
TENTANG PENCEGAH PENYALAHGUNAAN DAN/ATAU PENODAAN AGAMA
Serta KUHP BAB V Tentang Kejahatan Terhadap ketertiban umum Pasal 156 dan 156a.
3. Pendapat hukum ini hanya dapat digunakan sebagai perbandingan terhadap kasus
penistaan agama yang terjadi di Indonesia
4. Pendapat Hukum Ini bukan untuk ditunjukkan sebagai dasar hukum untuk memberatkan
dan/atau menuntut pelaku yang disebutkan dalam Pendapat Hukum untuk diproses
peradilan pidana dalam yuridiksi/wilayah hukum Indonesia
II. Analisa Hukum

1. Uraian Singkat Kronologis

Diketahui Pada Hari Minggu,21 Oktober 2018 Sebuah Channel Youtube dengan nama Moko
JAL Mereupload Video Unggahan Milik Komika bernama Aditya Muslim atau yang lebih
dikenal dengan Tretan Muslim bersama dengan rekannya yang bernama Reza Pardede atau
yang lebih di Kenal dengan Coki Pardede dalam Video yang bertajuk Tretan Muslim feat
Coki Pardede PUDDING BABI memasak daging babi dengan kurma dengan durasi 20:14
(duapuluh satu menit empat belas detik). Dalam video tersebut berisikan eksperimen
masakan yang menggunakan kurma dan daging babi sebagai bahan masakan, didalam video
tersebut Aditya Muslim dan Reza Paredede Memasukkan lelucon yang dikaitkan dengan
ajaran agama islam beberapa masyarakat mengganggap hal ini sebagai UNSUR TINDAK
PIDANA PENISTAAN AGAMA adapun lelucon yang di nilai menyinggung terhadap umat
islam pencampuran kurma, zamzam dimasak dengan babi, Cacing Pita yang di campur
dengan kurma akan menjadi mualaf dan beberapa lelucon lainnya hingga mereka berdua di
kecam dan mendapat beberapa ancaman dari organisasi masyarakat.

2. Dugaan Unsur Tindak Pidana dan Fakta Hukum

a. Dugaan Unsur Tindak Pidana

Adapun beberapa tindakan dari Aditya Muslim maupun Reza Pardede yang berupa lelucon
yang menyangkut dengan pelaksanaan maupun kebiasaan dalam peribadatan yang dijalankan
oleh umat islam. Yang dapat dinilai sebagai unsur Tindak Pidana

b. Fakta Percakapan dalam Video


Adapun kalimat yang dinilai merendahkan terdapat pada menit ke 2:23 hingga menit 3:22
yang dikatan oleh Aditya Muslim “Karena daging babi inikan al-haramin al-haramun kita
akan campur dengan unsur arab cok” lalu “unsur-unsur kurma dan madu sangat timur
tengah. Kalau kurma ini adalah takjildalam bulan puasa kalua madu apalagi madunya ada
Bahasa- Bahasa arabnya… madu nektar… kira kira apa yang terjadi kalua makanan
haram al-babi ini dicampu dengan makanan barokah dari kurma, dan madu.” Lalu di
tambahkan oleh Reza Pardede “sebenarnya kurang prepare ya.. kalau bias dapetin air
zam-zam sih dicampur air zam-zam menarik juga dong ada daging babi di campur ini
minumnya air zam zam”

Dan Juga pada menit 4:33 sampai pada menit 4:35 Aditya Muslim mengatakan”ini
soalnya tatakan baju,kalau ini (daging Babi) menyentuh ini (yang dimaksud adalah
jemuran pakaian) baju anak kosan sini haram nanti.”
Juga rekannya reza pardede pada menit 5:21 mengatakan” Jadi bagaimana ceritanya
kalau sari kurma masuk kedalam pori-pori… apakah cacing pitanya akan menjadi mualaf.

3. Peraturan Terkait Penistaan Agama

a. PENETAPAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1965


TENTANG PENCEGAH PENYALAHGUNAAN DAN/ATAU PENODAAN
AGAMA
Pasal 1 yang berbunyi” Setiap orang dilarang dengan sengaja di muka umum
menceritakan, menganjurkan atau mengusahakan dukungan umum, untuk melakukan
penafsiran tentang sesuatu agama yang dianut di Indonesia atau melakukan kegiatan-
kegiatan keagamaan yang menyerupai kegiatan-kegiatan keagamaan dari agama itu;
penafsiran dan kegiatan mana menyimpang dari pokok-pokok ajaran agama itu.
b. Pasal 156a KUHP
" Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun barangsiapa dengan
sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan:
a. yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalah-gunaan atau penodaan
terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia;
b. dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apapun juga, yang
bersendikan ke-Tuhanan Yang Maha Esa."

4. Penafsiran Tindak Pidana

a. Unsur Yang Dapat dikatakan Pidana


Terdapat Pada Penetapan Presiden No.1 Tahun 1965 pasal 1 dimana terdapat
pemenuhan unsur secara meteriil pada perkataan Reza Pardede maupun Aditya
Muslim meskipun keduanya melontar kalimat tersebut dalam bentuk lelucon dapat
memiliki tafsir atau merupakan sebuah penafsiran tersendiri, karena pada dasarnya
pada hukum islam terkait syariatnya sendiri memiliki penafsiran yang jelas. Dan
terdapat banyak terdapat literature terkait ilmu tersebut, diperlukannya keahlian
dalam menafsirkan hal tersebut. Dampak dari perbuatan tersebut secara tidak
langsung menyebabkan dampak tersirat yang di tangkap oleh masyarakat sebagai
permusuhan terhadap agama islam.

b. Dampak hukum
Sesuai dengan ketentuan pasal 156a Aditya Muslim bersama dengan rekannya Reza
Pardede dapat dinyatakan cukup secara bukti dan dampak dari perbuatan nya dapat
dinyatakan sebagai tindak pidana dan dihukum sesuai dengan kewenangan yuridiksi
negara kesatuan republik Indonesia.
III. Kesimpulan dan Saran Hukum

Bahwa setelah melalui pemeriksaan dan pengecekan terkait unsur tindak pidana yang dilakukan
oleh Aditya Muslim dan Reza Pardede melalui media stream youtube dan artikel pembahasan
terkait dan sesuai dengan PENETAPAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1
TAHUN 1965 TENTANG PENCEGAH PENYALAHGUNAAN DAN/ATAU PENODAAN
AGAMA dan KUHP Bab V tentang Kejahatan Terhadap ketertiban umum Pasal 156a. saya
berpendapat bahwa:
1. Bahwa Aditya Muslim dan Reza Pardede sesuai dengan analisis hukum dapat dikatakan
memenuhi untuk dilaporkan sebagai pelaku tindak pidana kasus penistaan agama yang
beredar pada ranah media social youtube.
2. Bahwa dari Tindakan yang mereka lakukan merendahkan terhadap agama, dan
merupakan suatu bentuk kejahatan terhadap umum yang melukai masyarakat muslim
secara luas, serta melukai secara moril dan merusak nilai susila yang beredar di
masyarakat.
3. Bahwa dalam perlindungan hak beragama dalam poin ke empat analisis,hukum ini telah
dinilai cukup berat untuk menghukum pelaku penistaan agama, dengan pidana penjara
maksimal 5 (lima) Tahun.

Pendapat hukum ini disusun berdasarkan anggapan bahwa:


1. Video yang beredar di ranah social media youtube adalah benar adanya dan bukan
merupakan video potongan dan dapat dibenarkan kebenarannya
2. Semua keterangan fakta hukum yang berasal merupakan kalimat yang terucap dari mulut
Aditya Muslim maupun Reza Pardede

Pendapat Hukum ini saya buat dengan sebenarnya dan telah sesuai dengan norma dan standar penilaian
sederhana dan sesuai dengan metodologi.

Hormat saya

Ahmad Tarikh Naufal

Anda mungkin juga menyukai