Disusun oleh:
Nama : Soly Deo Glorya Hutagalung
NIM : A1C320014
Kelas : Reguler A
Asisten Dosen :
AYU PERMATA BUNDA (A1C319040)
Penguat adalah salah satu isi terpenting dari sistem rangkaian elektronik.
Alasan utamanya adalah karena hampir semua sinyal analog dari sensor sangat
lemah dan tidak dapat menggerakkan beban secara langsung. Fungsi utama dari
amplifier adalah memperkuat sinyal yang lemah sehingga sinyal tersebut dapat
menjadi cukup kuat untuk aplikasi praktis. Bagaimana meningkatkan karakteristik
amplifier selalu menjadi salah satu masalah yang berkelanjutan. Banyak sarjana
telah melakukan banyak pekerjaan dari arah yang berbeda(Chen et al., 2017)
Menurut Putri & Novianti (2021) Gain atau penguatan adalah fungsi
dasar sebuah penguat, yang didefinisikan sebagai perbandingan antara sinyal input
dan output penguat tersebut. Parameter Input Output yang dibandingkan
merupakan level tegangan ataupun level daya. Pada penguat sinyal kecil,
parameter tersebut adalah level tegangan sinyal output dengan sinyal input.
Besaran ini kemudian dapat dinyatakan dengan satuan desibel (dB) melalui
rumus:
The transistor sizes are summarized, and the overall channel area is 2677
μm 2 . The transistor sizing started from the output stage, which is designed to
drive a 16 ? resistive load in parallel with a 680 pF capacitive load, which we
shall name it condition 1, with maximized GBW and PM , and ultimately achieves
rail-to-rail input/output range. Fig. 4 is the micrograph of the fabricated chip.
Due to the constraint of the I/O pad frame of the multi-process wafer (MPW)
process, most of the silicon area is occupied by the large current flow metal
connection.
Menurut Tam & Kok (2019) Ukuran transistor diringkas, dan luas
beban kapasitif 680 pF, yang akan kita beri nama kondisi 1, dengan GBW dan PM
adalah mikrograf dari chip yang dibuat. Karena kendala bingkai pad I/O dari
proses multi-proses wafer (MPW), sebagian besar area silikon ditempati oleh
dapat diberikan, yaitu penguat emitter ditanahkan (common emitter, CE), penguat
(common Base, CB). Penguat common emitter adalah penguat yang kaki emitor
transistor di-ground- kan, kemudian input pada kaki basis dan output pada kaki
audio).
4. Mempunyai stabilitas penguatan yang rendah, karena bergantung pada
atau dibumikan, lalu input dimasukkan ke basis dan output diambil dari kaki
yang tinggi, resistansi output yang tingi dan memiliki penguatan arus (AI), serta
emitter = CE) sinyal input diumpankan pada basis dan output diperoleh dari
kolektor dengan emitor sebagai groundnya. Faktor pen- guatan arus pada emitor
bersama disebut dengan BETA (β). Seperti halnya pada α, istilah β juga terdapat
βdc (beta dc) maupun βac (beta ac). Definisi βac (atau β saja) adalah:
Istilah β sering dikenal juga dengan hfe yang berasal dari parameter
hibrid untuk faktor penguatan arus pada emitor bersama. Data untuk harga hfe
maupun β ini lebih banyak di- jumpai dalam berbagai buku data dibanding dengan
β dipengaruhi oleh arus kolektor. Demikian pula variasi harga β juga terjadi pada
pembuatan di pabrik. Un- tuk dua tipe dan jenis transistor yang sama serta dibuat
dalam satu pabrik pada waktu yang sama, belum tentu mempunyai β yang sama.
Hubungan antara α dan β dapat dikembangkan melalui beberapa persamaan
berikut:
Menurut (Adiar & Adrizal, 1992) Suatu penguat comnon emitor terdiri dari
komponen-komponen : VCC, RC, RE, RB, dan transistor. Untuk ienis penEluat
ini kaki enitor yang dipakai secara bersana seperti pada rangkaian di bawah ini:
Dari rangkaian di atas pemberian bias dari transistor harus disesuaikan dengan
jenis transistor yang akan dipergunakan. Untuk itu sebelun nelakukan kegiatan
praktikun terlebih dahulu ditenlukan ienis transistor yang akan d igunakan . BiIa
transistor diberi bias dengan sumber tegangan DC maka akan nenyebabkan arus
nenEialir pada kaki-kaki transistor.Pada kaki kolektor akan nengalir arus sebesar :
Chen, X., Xue, J., Xie, S., Huang, W., Wang, P., Gong, K., & Zhong, L. (2017).
Error Analysis of Approximate Calculation of Voltage Divider Biased
Common-Emitter Amplifier. Circuits and Systems, 08(10), 247–252.
https://doi.org/10.4236/cs.2017.810017
Putri, Hasanah & Novianti, Atik. (2021). Mahir Elektronika Komunikasi. Jawa
Timur: Uwais Inspirasi Indonesia.
Tam, W.-S., & Kok, C.-W. (2019). Design methodology of double nulling
resistors nested-Miller compensation of multistage amplifier. Solid State
Electronics Letters, 1(1), 15–24. https://doi.org/10.1016/j.ssel.2018.06.001