S1 KEPERAWATAN
DI SUSUN OLEH :
1. Andini Romantia
2. DETY FAZIRA
3. KHAIRANI RAHMI HENDRI
4. RIO FEBRIAN
Kelas 1B
Dosen Pengampu
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Teori Konsep Keperawatan Menurut Myra Levine
Dan Martha Elizabeth Rogers” dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan
makalah ini mungkin ada hambatan, namun berkat bantuan serta dukungan dari teman-teman dan
bimbingan dari dosen pembimbing. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak, atas bantuan serta dukungan dan doanya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membaca makalah ini dan dapat mengetahui tentang Teori Konsep
Keperawatan Menurut Myra Levine Dan Martha Elizabeth Rogers. Penulis mohon maaf
apalabila makalah ini mempunyai banyak kekurangan, karena keterbatasan penulis yang masi
dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, saya menerima segala kritik dan saran dari pembaca
agar penulis dapat memperbaiki makalah ini. Semoga makalah sederhana ini bermanfaat bagi
pembaca maupun penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………………
BAB IPENDAHULUAN…………………………………………………………
Latar Belakang ………………………………………………………………
Rumusan Masalah ………………………………………............................
Tujuan…………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Myra E Levine
2.2 Teori Konsep Keperawatan Menurut Myra Levine……………................
2.3 Teori Model Konsep Keperawatan Myra Levine……………….................
2.4 ImplikasiTeori Myra LEVINE……………………………………………...…
2.5 Kelemahan dan Kelebihan Teori…………………………………….......…
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu keperawatan, model konseptual dan teori merupakan aktivitas berpikir yang
tinggi.Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu, kelompok, situasi atau
kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik.Konsep merupakan suatu ide
dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorginisir menjadi simbol-simbol yang
nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka
konseptual atau model keperawatan.Salah satunya adalah Myra Estrin Levine. Teori keperawatan
Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan dipublikasikan 1973, menggambarkan klien
sebagai makhluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap
lingkungannya.
1.3Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Interaksi terus menerus terjadi antara organisme individu dengan lingkungannya dalam kondisi
kesehatan (Levine, 1973).Keutuhan ada jika interaksi atau adaptasi lingkungan ada dalam semua
dimensi kehidupan.Dinamika ini terus menerus berlanjut melalui interaksi terbuka antara
lingkungan internal (fisiologis/ normal dan patofisiologis/ tidak normal) dan eksternal (persepsi,
oprasional dan konseptual).Konsep memmberikan dasar untuk berpikir holistik, pandangan
individu secara keseluruhan.
Konservasi adalah produk adaptasi, conservation dalam bahasa latinnya yang berarti untuk
menjadga bersama-sama (Levine, 1973). Konservasi menggambarkan cara sistem yang
kompleks dapat terus berfungsi bahkan pada sat yang sangat menantang (Levine, 1990: 192).
Melalui konservasi individu dapat menghadapi hambatan, beradaptasi sesuai dengan
lingkunagnngannya , dan mempertahankan keunikan mereka. Tujuan dari konservasi adalah
kesehatan dan kekuatan untuk mengahadapi masalah kesehatan.Aturan konservasi adalah dalam
situasi di mana semua keperawatan selalu dibutuhkan (Levine, 1973).Fokus utama dari
konservasi adalah menjaga bersama-sama keutuhan individu.
Meskipun intervensi keperawatan dapat menangani satu prinsip konservasi, perawat juga hasrus
mengakui pengaruh prinsip-prinsip konservasi lainnya (Levine, 1990).Selama bertahun-tahun,
Myra Levine telah mengembangkan berbagai teori yang memberikan penjelasan yang berbeda
dari displin keperawatan dengan disiplin ilmu lainnya.Seperti model konservasinya, semua teori
keperawatan terbagi empat konsep pusat atau utama yaitu orang, lingkungan, keperawatan dan
kesehatan/ penyakit.
Selain ini model Levine juga dibahas bahwa orang dan lingkungan bergabung atau menjadi
kongruen dari waktu ke waktu, secara jelas akan dibahas di bawah.
Orang
Orang adalah makhluk yang holistik ( biologis, psikologis, sosial dan spritual) yang terus-
menerus berusaha untuk menjaga keutuhan dan integritas. Keutuhan (integritas) dari tuntutan
individu yang hidup, berpikir, berorientasi pada masa yang depan dan masa lalu. Orang juga
digambarkan sebagai individu yang unik dalam persatuan dan kesatuan, merasa percaya, berpikir
dan satuan dari seluruh sistem.
Lingkungan
Individu memiliki dua lingkungan yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
1). Lingkungan internal
Lingkungan internal menggabungkan aspek fisiologis dan patofisiologis dari individu dan terus
ditantang oleh lingkungan eksternal . lingkungan internal juga adalah integrasi fungsi tubuh dan
tunduk pada tantang lingkkungan eksternal yang merupakan suatu bentuk homeostasis.
Llingkungan oprasional, adalah lingkungan yang berinteraksi dengan jaringan hidup meskipun
individu tidak memiliki organ sensorik yang dapat mmerekam adanya faktor-faktor dan
mencakup semua bentuk radiasi, mikroorganise dan polutan. Dengan kata lain, elemen-elemen
ini secara fisik dapat mempengaruhi individu tetapi tidak dirasakan oleh kedua, contohnya:
gotong royong.
Lingkungan konseptual, adalah lingkungan yang terdiri dari bahasa, ide, simbol dan konsep-
konsep, kemampuan untuk berpikir, pengalaman emosi, sistem nilai, keyakinan agama, tradisi
etnis dan budaya dan individu psikologis pola yang berdasarkan pengalam hidup.
Keperawatan
Keperawatan terlibat dalam interaksi manusia (Levine 1973).Perawat masuk ke dalam kemitraan
pengalaman manusia di mana berbagi momen dalam beberapa waktu dan meniggalkan bekas
selamanya pada setiap pasien (Levine 1977).Tujuan keperawatan adalah untuk meningkatkan
adaptasi dan mempertahankan keutuahan, untuk mempromosikan keutuahan, menyadari bahwa
setiap individu membutuhkan hal yang unik dan terpisah dari kegiatan.Integritas individu adalah
ttanggung jawab perawat untuk membantu pasien mempertahankan dan mencari
realisasinya.Tujuan keperawatan dicapai melalui penggunaan prinsip-prinsip konservasi ebergi,
struktur, integritas personal dan sosial.
Konservasi dicapai melalui aktivitas sukses jalur adaptif dan perilaku yang sesuai untuk berbagai
respon yang dibutuhkan oleh manusia.
Myra Levine menggambarkan empat prinsip konservasi, prinsip itu berfokus pada pelestarian
kebutuhan individu, Levine menganjurkan bahwa keperawatan adalah interaksi manusia dan
prinsip-prinsip konservasi itu berkaitan dengan kesatuan dan keutuhan pribadi yang meliputi
energi, intgritas, strukturm integritaas pribadi, integritas sosial.
Konservasi energi
Mengacu pada masukan menyeimbangkan energi dan output untuk menghindari kelelahan yg
berlebihan ini mencakup istrahat yg cukup, nutrisi dan olahraga.
Praktik keperawatan diarahkan pada peningkatan wholness untuk semua individu baik yang
sehat maupun yang sakit.Pasien atau klien merupakan partner dalam asuhan keperawatan.
Metodelogi praktik menurut Levine adalah proses keperawatan yang diarahkan
meunujukonservatif yang terdiri dari 3 langkah (Levinr dalam Schaefer, 2006)
Trophicognosis
Levine merekomendasikan trophicognosis sebagai suatu alternatif diagnosa
keperawatan.Trophicognosis merupakan formula dalam asuhan keperawatan yang dicapai
melalui metode ilmu pengetahuan. Perawat mengobservasi dan mengumpulkan data yang akan
mempengaruhi praktik ke[erawatan. Perawat mengkaji konservasi energi pasien dengan
menentukan kemampuan pasien untuk menunjukan kebutuhan aktivitas tanpa menghasilkan
kelemahan yang berlebihan.Perawat serta pengalaman hidup dari pasien mengkaji konservasi
integritas struktural dengan menentukan fungsi fisiknya.Perawat mengkaji konservasi integritas
pasien dengan berbicara pada keluarga pasien, teman dan lingkungan konseptual.
Evaluasi
Perawat mengevaluasi pengaruh dari tindakan yang sudah dilakukan serta merevisi tropik jika
dibutuhkan indikator keberhasilan intervensi ditentukan dengan respon pasien.
Dengan demikian,keterbatasan utama adalah fokus individu dalam keadaan sakit pada
ketergantungan pasien. Selanjutnya, perawat memiliki tanggung jawab untuk menentukan
kemampuan pasien untuk beratisipasi dalam keperawatan,dan jika persepsi perawat dan pasien
tentang kemampuan pasien berpatisipasi dalam keperawatan tidak cocok, ketidakcocokan ini
akan menjadi daerah konflik.
Selain itu,ada beberapa keterbatasan ketika ke empat prinsip model konservasi diterapkan.pada
konservasi energi,tujuan levine adalah untuk menghindari penggunaan energi yang berlebihan
atau kelelahan.hal ini diatur dalam perawatan sakit di samping tempat tidurklien.dalam kasus
dimana kebutuhan energi digunakan tanpa terkontrol pada pasien mania, ADHD (Attention-
Defict Hyperactivity Disorder),anak-anak atau mereka dengan gerakan terbatas seperti klien
lumpuh,teori Levine itu tidak berlaku.
Tujuan konservasi integritas sosial adalah untuk melestarikan dan pengakuan dari interaksi
manusia,terutama dengan klien,orang lain yang signifikan yang terdiri atas sistem
dukungannya.keterbatasan khusus untuk ini adalah ketika klien tidak memiliki orang lain yang
signifikan seperti ditinggalkan anak-anak,pasien psikiatris yang tidak mampu berinteraksi,klien
tidak responsif seperti orang tidak sadar,fokus disini adalah tidak lagi pasien sendiri tetapi orang-
orang yang terlibat dalam perawatan sakit di samping tempat tidur klien.dalam kasus dimana
kebutuhan energi untuk digunakan dari pada seperti pada pasien mania,ADHD(Attention –Defict
Hyperactivity Disorder) pada anak-anak atau mereka dengan gerakan terbatas seperti pasien
lumpuh ,teori Lavine itu tak dapat berlaku.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Diharapkan kita sebagai perawat mampu menerapkan model konsep keperawatan dan marilah
kita sebagai perawat berusaha untuk meringankan penderitaan pasien yang kita rawat.Rawatlah
pasien seperti kita merawat orang yang paling kita saying.Agar pasien merasa nyaman pada saat
kita merawatnya.Jangan pantang menyerah dan berputus asa dalam merawat pasien. Menjadi
perawat bukanlah pekerjan yang mudah, tetapi kalau kita tidak mencoba kita tidak akan pernah
bisa. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mempunyai tekad untuk
melakukannya dengan gigih dan rajin.
DAFTAR PUSTAKA
Siokal, Brajakson dan Patmawati, Sudarman (2017) Falsafah dan Teori dalam Keperawatan.
Jakarta: CV. Tranns Info Media.
Potter, Patricia A. Dan Anna G. Perry.2005.Fundamental Keperawatan. Edisi 4, Jakarta: Buku
Kedokteran