Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Kayu yang berasal dari berbagai jenis pohon memiliki sifat yang
berbeda-beda. Bahkan kayu berasal dari satu pohon memiliki sifat agak
berbeda, jika dibandingkan bagian ujung dan pangkalnya. Menurut Charlena
(2010), disamping sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama
lain, ada beberapa sifat yang umum terdapat pada semua kayu yaitu :
a. Semua batang pohon mempunyai pengaturan vetrtikal dan sifat simetri radial.
b. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan
dinding selnya terdiri dari senyawa-senyawa kimia berupa selulosa dan
hemiselulosa ( unsur karbohidrat) serta berupa lignin ( non-karbohidrat ).
c. Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang
berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya ( longitudinal, tangensial dan
radial ). Hal ini disebabkan oleh struktur dan orientasi selulosa dalam dinding
sel, bentuk memanjang sel-sel kayu dan pengaturan sel terhadap sumbu vertikal
dan horisontal pada batang pohon.
d. Bersifat higroskopik, yaitu dapat kehilangan atau bertambah kelembabannya
akibat perubahan kelembaban dan suhu udara disekitarnya.
e. Kayu dapat diserang makhluk hidup perusak kayu, dapat juga terbakar terutama
jika kayu dalam keadaan kering.
2.5. Logam
Logam adalah barang yang padat dan berat, yang biasanya digunakan orang
untuk membuat alat ata perhiasan misalnya besi, baja, emas, dan perak. Masih
banyak logam lain yang penting dalam proses biologis mahluk hidup misalnya
kobalt, mangan, dan lain-lain. Logam adalah sebuah unsur kimia yang siap
membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam. Logam adalah salah satu dari
tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama
dengan semi-logam dan non-logam (Sofyan, 2014).
Pada dasarnya logam dibagi menjadi 2 bagian yaitu logam esensial dan logam
non esensial. Logam esensial adalah logam yang sangat membantu dalam proses
fisiologis mahluk hidup yaitu membantu kerja enzim atau pembentukan organ dari
mahluk hidup itu sendiri. Sedangkan logam non esensial adalah logam yang
peranannya dalam tubuh mahluk hidup belum diketahui, kandungannya dalam
jaringan sangat kecil dan apabila kandungannya tinggi dapat merusak organ-organ
tubuh mahluk hidup yang bersangkutan (Sofyan, 2014).
Menurut Sofyan (2014), secara umum, sifat-sifat logam dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a. Pada suhu biasa umumnya berwujud padat, kecuali air raksa (Hg) yang
berwujud cair sehingga dapat digunakan untuk melarutkan logam lainnya.
b. Mempunyai kilap karena adanya refleksi cahaya pada permukaannya.
c. Umumnya berwarna putih, kecuali tembaga (Cu) yang berwarna merah dan
emas (Au) yang berwarna kuning.
d. Dapat ditempa dan mempunyai daya rentang yang kuat.
e. Penghantar listrik dan panas yang baik.
f. Cenderung mudah teroksidasi atau bereaksi dengan oksigen di udara terbuka.
g. Oksida logam bereaksi dengan air membentuk basanya.
h. Dapat membentuk alloy atau paduan dengan logam lainya, misalnya
perunggu yang merupakan paduan antara tembaga dan timah, kuningan yang
merupakan paduan antara seng dan tembaga.