Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan, rasanya sulit untuk memisahkan kayu dan logam sebagai
suatu bahan yang sangat dibutuhkan. Logam dan kayu termasuk salah satu bahan
yang sangat banyak dimanfaatkan oleh manusia, yang mana logam dan kayu ini
dapat dimanfaatkan dalam berbagai sektor bidang. Dari kayu maupun logam
manusia dapat memproduksi berbagai macam produk keperluan, maka tidak heran
lagi jika disekitar banyak ditemui berbagai produk yang berbahan dasar logam
maupun kayu. Untuk pemanfaatan kayu, kayu yang diambil dari pohon dapat
digunakan langsung sebagaimana adanya, kayu juga dapat digunakan sebagai
bahan konstruksi bangunan, dari kayu pula dapat dibuat berbagai produk-poduk
furniture, seperti lemari, kursi, meja dan lain sebagainya. Tidak jauh beda dengan
kayu, logam juga dapat digunakan atau dimanfaatkan sebagai konstruksi dan
bahan bangunan, dan juga sebagai furniture.
Dalam pembuatan suatu produk baik itu berbahan dasar kayu maupun logam,
tentu dalam proses pembuatannya tidak asal-asalan dalam memilih bahan, yang
mana bahan akan berpengeruh terhadap kualitas dari produk tersebut.
Sebagaimana yang diketahui bahwa kayu dan logam memiliki banyak jenis. Dari
setiap jenis-jenis kayu maupun logam tentu memiliki sifat-sifat yang berbeda, dari
sifat-sifat inilah dapat diketahui kualitas dari kayu maupun logam tersebut.
Pemilihan bahan suatu produk harus disesuaikan dengan keperluan
penggunaannya, yang mana kualitas kayu maupun logam sangat ditentukan oleh
tujuan penggunaannya. Masing-masing tujuan penggunaan memiliki persyaratan
teknis yang berbeda sehingga jenis kayu yang digunakan pun akan berbeda.
Dengan demikian diharapkan bahwa pengetahuan akan syarat kualitas kayu dan
sifat-sifat penggunaannya perlu diketahui.
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka perlu dilakukan praktikum Pengenalan
Kayu dan Logam, agar praktikan dapat mengetahui jenis-jenis dari kayu maupun
logam, yang mana dalam proses pembuatan suatu produk harus diketahui apakah
bahan atau material tersebut cocok atau tidak untuk digunakan dalam pembuatan
produk tersebut sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal.
1.2. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan praktikum Pengenalan Kayu dan Logam, yaitu agar praktikan dapat
memahami proses dari terbentuknya kayu maupun logam, serta praktikan dapat
mengetahui jenis-jenis dari kayu maupun logam. Adapun kegunaan dari
praktikum Pengenalan Kayu dan Logam, yaitu dengan mengetahui jenis-jenis dari
logam maupun kayu mahasiswa nantinya sudah dapat menentukan bahan atau
material yang cocok untuk suatu produk.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kayu adalah hasil hutan sekaligus hasil sumber kekayaan alam, merupakan
bahan mentah yang diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan
teknologi. Secara umum, kayu merupakan bahan organik yang diproduksi sebagai
xylem sekunder yang berasal dari dalam hutan tanaman, terutama pohon-pohon
dan tanaman lainnya (Arifin dan Yuliana, 2013).
Dalam pengertian botanis, kayu adalah suatu bahan yang merupakan bahan
mentah yang berasal dari proses metabolisme organisme hidup yaitu
tumbuhan-tumbuhan yang berbentuk pohon. Pohon sebagai penghasil kayu dalam
sistem botanis diklasifikasikan dalam divisi spermatophyta (Muin dkk., 2009).
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa kayu-kayu yang berat sekali juga kuat
sekali, dan bahwa kekuatan, kekerasan dan sifat tekik lainnya adalah berbanding
lurus dengan berat jenisnya. Tetapi perbandingan ini tidak selalu cocok. Lembaga
Pusat Penyelidikan Kehutanan membagi kekuatan kayu Indonesia dalam 5 kelas
kuat didasarkan kepada jenis kayu tersebut (Setiawan, 2010) :
Dalam bidang pertanian logam banyak digunakan sebagai bahan atau material
dalam pembuatan mesin atau alat. Alat dan mesin tersebut banyak dijumpai
contohnya seperti cangkul, gergaji, gerinda, dan lain-lain (Ferdiansyah, 2013).
III. METODE PRAKTIKUM
Praktikum Pengenalan Kayu dan Logam dilakukan pada hari Senin, 4 Maret
2019, pukul 11.00-11.40 WITA. Bertempat di Bengkel Pertanian, Program Studi
Teknik Pertanian, Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas pertanian,
Universiras Hasanuddin, Makassar.
Alat yang digunakan pada praktikum Pengenalan Kayu dan Logam yaitu
kayu kamper, kayu meranti, kayu merawan, kayu jati, kayu merbau, logam soft
center steel, logam mild steel, logam wrought iron, logam chilled steel, dan logam
molliable iron. Adapun bahan yang digunakan yaitu kertas dan pulpen.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan Praktikum Pengenalan Kayu dan Logam, maka dapat
disimpulkan bahwa:
a. Logam dan kayu terdiri atas beberapa jenis, yang mana setiap jenis kayu
memiliki sifat yang berbeda-beda.
b. Sifat yang dimiliki oleh setiap jenis kayu maupun logam berpengaruh
terhadap kualitas kayu atau logam tersebut.
c. Mengetahui jenis-jenis logam dan kayu sangat penting untuk dilakukan, agar
ketika memilih bahan atau material untuk suatu produk sesuai dengan tujuan
kegunaannya.
d. Adapun jenis-jenis kayu dan logam, pada kayu terdiri atas kayu jati, kayu
meranti, kayu kamper, kayu merawan, kayu merbau dan lain-lain, sedangkan
pada logam terdiri dari molliable iron, chilled iron, wrought iron, mild steel
dan soft center steel.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin J dan Yuliana M. 2013. Klasifikasi Jenis Kayu dengan Gray-Level Co-
Occurrence Matrices (Glcms) dan K-Nearest Neighbor. Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Komputer ASIA Malang: Malang.
Damanik RIM. 2009. Kekuatan Kayu. Universitas Sumatera Utara: Medan.
Ferdiansyah E. 2013. Ilmu Bahan Teknik. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Hartanti G, dan Amarena N. 2016. Inspirasi Material Logam Pada Elemen
Interior Ruang Publik Untuk Mendukung Pelestarian Budaya Bangsa.
Universitas Bina Nusantara: Jakarta Barat.
Indiyanto R. 2011. Pengantar Pengetahuan Bahan Teknik. Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran”: Surabaya.
Lestari. 2011. Perbaikan Pertumbuhan Tanaman Rasamala (Altingia Excelsa
Noronhae) dengan Teknik Lateral Root Manipulation (Lrm) Di Hutan
Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi. Universitas Pertanian
Bogor: Bogor.
Malik J., Rahman O., Jamal B, dan Akhmad S. 2009. Kajian Efisiensi
Pemanfaatan Kayu Merbau dan Relokasi Industri Pengolahannya. Peneliti
pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan: Bogor.
Muin M., Astuti A, dan Syahidah. 2009. Deteriorasi dan Perbaikan Sifat Kayu.
Universitas Hasanuddin: Makassar.
Murtinah V., Marjenah., Afif R, dan Daddy R. 2015. Pertumbuhan Hutan
Tanaman Jati (Tectona Grandis Linn.F.) di Kalimantan Timur. Universitas
Mulawarman: Samarinda.
Nuwiah. 2009. Pemanfaatan Limbah Kayu Kamper sebagai Karbon Aktif.
Universitas Haluoleo: Kendari.
Qalbi AH. 2017. Karakteristik Hidrologi Tanah di Bawah Tegakan Pinus (Pinus
Merkusii), Mahoni Uganda (Khaya Anthoteca), dan Merawan (Hopea
Odorata Roxb). Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Salim I. 2016. Penuntun Praktikum Teknik Perbengkelan. Universitas
Hasanuddin: Makassar.
Setiawan L. 2010. Struktur Konstruksi I. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.
Wahyu E., Evi S, dan Tuti A. 2012. Inventarisasi Permudaan Meranti (Shorea
spp.) pada Arboretum Kawasan Universitas Riau Kota Pekanbaru Provinsi
Riau: Universitas Riau: Riau.
Wahyudi I., Trisna P, dan Istie SR. 2014. Karakteristik dan Sifat-Sifat Dasar
Kayu Jati Unggul Umur 4 dan 5 Tahun Asal Jawa Barat. Institut Pertanian
Bogor: Bogor.