PENDAHULUAN
Tujuan praktikum Pengenalan Kayu dan Logam adalah agar mahasiswa dapat
memahami terbentuknya kayu, dapat mengetahui jenis-jenis kayu, memahami
proses terbentuknya logam dan mengetahui jenis-jenis logam. Adapun kegunaan
dari praktikum Pengenalan Kayu dan Logam, yaitu dengan mengetahui jenis-jenis
dari logam maupun kayu mahasiswa nantinya sudah dapat menentukan bahan atau
material yang cocok untuk suatu produk.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang
mengeras karena mengalami lignifikasi atau pengayuan. Penyebab terbentuknya
kayu adalah akibat akumulasi seluosa dan lignin pada dinding sel berbagai
jaringan di batang kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari
memasak, membuat perabot, bahan bangunan, bahan kertas dan banyak lagi. Kayu
juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya.
Kayu mempunyai keuntungan yaitu mempunyai daya penahan tinggi terhadap
pengaruh listrik dan bahan kimia, kekuatan yang tinggi dan berat yang rendah,
mudah dalam pengerjaan, mudah didapat dalam waktu yang relatif singkat dan
kayu dapat menahan getaran. Kayu juga memiliki kerugian yaitu kurang
homogen, dapat memuai dan menyusut, mudah terbakar, perawatannya lebih sulit
dan mudah dimakan rayap (Salim, 2016).
Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras,
penghantar listrik dan panas, mengkilap, dan umumnya mempunyai titik cair yang
tinggi. Logam pada umumnya terdapat dialam dalam bentuk bijih-bijih berupa
batuan atau mineral berdasarkan jenisnya. Logam digolongkan kedalam dua jenis
yaitu logam ferro dan non-ferro (Salim, 2016).
Logam ferro adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur
karbon dengan besi. Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai
sifat yang berbeda dengan besi dan karbon maka dicampur dengan bermacam
logam lainnya. Logam ferro terdiri dari komposisi kimia yang sederhana antara
besi dan karbon. Masuknya unsur karbon ke dalam besi dengan berbagai cara,
sedangkan logam non-ferro atau logam bukan besi adalah logam yang tidak
mengandung unsur besi (Fe) (Riadi, 2012).
2.5. Bahan Logam
Menurut Sofyan (2010), logam dapat dibagi dalam dua golongan yaitu logam
ferro atau logam besi dan logam non-ferro yaitu logam bukan besi.
2.5.1. Logam Ferro (Besi)
Logam ferro adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur
karbon dengan besi. Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai
sifat yang berbeda dengan besi dan karbon maka dicampur dengan
bermacam-macam logam lainnya. Logam ferro terdiri dari komposisi kimia yang
sederhana antara besi dan karbon. Menurut Jenis logam ferro adalah sebagai
berikut:
a. Besi tuang
Komposisinya yaitu besi dan karbon.Kadar karbon sekitar 4%, sifatnya rapuh
tidak dapat ditempa, baik untuk dituang, liat dalam pemadatan, lemah dalam
tegangan. Digunakan untuk membuat alas mesin, meja perata, badan ragum,
bagian-bagian mesin bubut, bloksilinder dan cincin torak.
b. Besi tempa
Komposisi besi tempa terdiri dari 99% besi murni, sifat dapat ditempa, liat,
dan tidak dapat dituang. Besi tempa antara lain dapat digunakan untuk membuat
rantai jangkar, kait keran dan landasan kerja pelat.
c. Baja lunak
Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,1%-0,3%, mempunyai
sifat dapat ditempa dan liat. Digunakan untuk membuat mur, sekrup, pipa dan
keperluan umum dalam pembangunan.
d. Baja karbon sedang
Komposisi campuran besi dan karbon, kadar 0,4%-0,6%. Sifat lebih kenyal
dari yang keras.Digunakan untuk membuat benda kerja tempa berat, poros, dan rel
baja.
2.6. Korosi
Korosi merupakan salah satu musuh besar dalam dunia industri, beberapa
contoh kerugaian yang ditimbulkan korosi adalah terjadinya penurunan kekuatan
material dan biaya perbaikan akan naik jauh lebih besar dari yang diperkirakan.
Sehingga diperlukan suatu usaha pencegahan-pencegahan terhadap serangan
korosi (Utomo, 2009).
Adapun jenis-jenis korosi menurut Utomo (2009) yaitu:
Praktikum Pengenalan Kayu dan Logam dilakukan pada hari Selasa, 5 Maret
2019 pukul 13.15 WITA sampai selesai, bertempat di bengkel teknik pertanian,
Departemen Teknologi Pertanian, Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Alat yang digunakan pada praktikum Pengenalan Kayu dan Logam adalah
kayu miranti, kayu marbabu, tembaga, aluminium, seng, besi beton, besi ulir, dan
baja. Sedangkan bahan yang digunakan adalah alat tulis menulis dan kamera hp.
Adapun prosedur dari praktikum Pengenalan Kayu dan Logam adalah sebagai
berikut:
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,
b. Membedakan jenis-jenis kayu berdasarkan karakteristiknya,
c. Membedakan jenis-jenis logam berdasarkan unsur penyusunnya,
d. Mencatat data yang diperoleh dan
e. Mendokumentasikan bahan-bahan yang digunakan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam praktikum pengenalan kayu dan logam ini dapat diketahui bahwa
setiap jenis kayu mempunyai ciri tersendiri baik sifat kima, fisik atau mekaniknya.
Salah satu sifat yang dimiliki oleh kayu yaitu kekuatan kayu. Kekuatan kayu
termasuk dalam sifat mekanik kayu. Hal ini sesuai dengan pendapat Safri dan Aidi
( 2011) bahwa setiap jenis kayu mempunyai ciri tersendiri baik sifat kima, fisik
atau mekaniknya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan kayu diantaranya
adalah faktor biologis, kadar air, berat jenis kayu.
Umumnya, kayu ini digunakan sebagai bahan baku pembuatan konstruksi
bangunan maupun bahan dasar furnitur. Kayu meranti termasuk kayu keras yang
mempunyai bobot ringan hingga berat-sedang. Tekstur keras dan memiliki
ketahanan yang lama, menjadikan manfaat kayu meranti ini sebagai salah satu
jenis kayu yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi bangunan seperti
untuk pembuatan rangka atap, parket lantai, railing tangga, pintu, jendela, bahkan
alas lantai.
Kayu merbau biasa digunakan untuk konstruksi yang berat, misalnya
digunakan untuk balok-balok tiang, dan bantalan untuk bantalan rumah maupun
jembatan. Selain itu kayu merbau juga dimanfaatkan untuk furniture karena
sifatnya yang keras. Kayu merbau juga banyak dimanfaatkan untuk dijadikan
sebagai lantai karena ketahananya terhadap serangga.
5.1. Kesimpulan