Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dari hari kehari semakin maju dan akan terus
berkembang. Alat-alat dan teknologi semakin mudah didapatkan contohnya saja,
mesin-mesin mekanisasi dan alat perbengkelan sangat umum dan sering dijumpai
khususnya dalam bidang pertanian seperti traktor, alat pengering, pencacah
pupuk kompos, penggiling biji-bijian dan lain sebagainya. Pada pembuatan
alat-alat mekanisasi diperlukan pengetahuan jenis metal agar logam yang
digunakan sesuai dengan sistematika kerja alat yang ingin dibuat dan hasil yang
diperoleh sesuai dengan yang diinginkan. Kebutuhan akan hasil mesin dengan
kualitas permukaan yang baik merupakan salah satu pemicu semakin
berkembangnya metode-metode baru dalam teknik pemotongan logam, salah satu
bentuk perkembangan yang dapat dengan mudah ditemukan ialah dengan adanya
modifikasi alat-alat dan mesin seperti pengembangan mesin dengan kecepatan
tinggi yang dapat digunakan dalam berbagai proses sekaligus.
Semakin berkembangnya teknologi semakin berkembang pula alat-alat yang
digunakan dalam pemotongan, pemotongan yang dulunya dilakukan dengan
cara manual sekarang dapat dilakukan secara mekanis. Terdapat beragam jenis
alat pemotongan mulai dari yang kecil sampai yang besar, mulai dari yang bisa di
bawa-bawa sampai yang statis di suatu tempat. Selain itu alat potong ini didesain
berdasarkan kegunaannya ataupun bahan yang akan dikerjakan. Pada umumnya
bahan yang dikerjakan dalam kegiatan perbengkelan adalah kayu dan logam.
Pada proses pengujian metal untuk memeriksa bahan-bahan agar diketahui
sifat dan karakteristik logam yang meliputi sifat mekanik, sifat fisik, bentuk
struktur, dan komposisi unsur-unsur yang terdapat di dalamnya. Agar lebih
memahami sifat-sifat logam, kelebihan dan kekurangan suatu logam maka
diperlukan pengetahuan pada mengidentifikasi jenis logam.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukanlah praktikum Pemotongan
dan Pengujian Metal agar mahasiswa dapat mengetahui berbagai jenis alat potong
logam, membedakan jenis-jenis logam serta dapat mengetahui jenis, bentuk dan
warna bunga api.
1.2. Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dari praktikum Pemotongan dan Pengujian Metal ini ialah
agar mahasiswa dapat mengetahui berbagai jenis alat potong dan cara
penggunaannya, agar praktikan dapat membedakan jenis-jenis logam berdasarkan
unsur pembentuknya, dan praktikan dapat mengetahui jenis, bentuk dan warna
bunga api. Adapun kegunaan dari praktikum Pemotongan dan Pengujian Metal,
yaitu agar praktikan dapat menggunakan atau mengoperasikan berbagai jenis alat
potong yang terdapat dibengkel pertanian.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Logam
Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras,
penghantar listrik dan panas, mengkilap, dan umumnya mempunyai titik cair yang
tinggi. Logam pada umumnya terdapat dialam dalam bentuk biji-biji, berupa
batuan atau mineral berdasarkan jenisnya. Logam digolongkan kedalam dua jenis
yaitu logam ferro dan non-ferro (Salim, 2016).
Saat ini dengan kemajuan teknologi dan keberagaman proses pengelasan,
maka hampir semua jenis logam dapat dilas, namun secara luas hanya sebagian
jenis logam saja yang banyak dipakai karena dengan pertimbangan biaya dan
tingkat kesulitan proses pengelasannya (Sofyan dan Nofrijon, 2014).
Menurut Sofyan dan Nofrijon (2014), logam dapat dibagi dalam dua
golongan yaitu logam ferro atau logam besi dan logam non-ferro yaitu logam
bukan besi.
2.1.1. Logam Ferro (Besi)
Logam ferro adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur
karbon dengan besi. Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai
sifat yang berbeda dengan besi dan karbon maka dicampur dengan
bermacam-macam logam lainnya. Logam ferro terdiri dari komposisi kimia yang
sederhana antara besi dan karbon. Menurut Jenisnya logam ferro dibedakan
sebagai berikut:
a. Besi tuang
Komposisinya yaitu besi dan karbon. Kadar karbon sekitar 4%, sifatnya rapuh
tidak dapat ditempa, baik untuk dituang, liat dalam pemadatan, lemah dalam
tegangan. Digunakan untuk membuat alas mesin, meja perata, badan ragum,
bagian-bagian mesin bubut, blok silinder dan cincin torak. Selain itu, besi tuang
juga banyak digunakan sebagai campuran bahan pembuat alat pemotong.
b. Besi tempa
Komposisi besi tempa terdiri dari 99% besi murni, sifat dapat ditempa, liat,
dan tidak dapat dituang. Besi tempa antara lain dapat digunakan untuk membuat
rantai jangkar, kait keran dan landasan kerja pelat.
c. Baja lunak
Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,1%-0,3%, mempunyai
sifat dapat ditempa dan liat. Digunakan untuk membuat mur, sekrup, pipa dan
keperluan umum dalam pembangunan.
d. Baja karbon sedang
Komposisi campuran besi dan karbon, kadar 0,4%-0,6%. Sifat lebih kenyal
dari yang keras. Digunakan untuk membuat benda kerja tempa berat, poros, dan
rel baja.
e. Baja karbon tinggi
Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,7%-1,5%. Sifat dapat
ditempa, dapat disepuh keras, dan dimudakan. Digunakan untuk membuat kikir,
pahat, gergaji, tap, stempel dan alat mesin bubut.
f. Baja karbon tinggi dengan campuran
Komposisi baja karbon tinggi ditambah nikel atau kobalt, krom atau tungsten.
Sifat rapuh, tahan suhu tinggi tanpa kehilangan kekerasan, dapat disepuh keras,
dan dimudakan. Digunakan untuk membuat mesin bubut, alat atau mesin dan
peralatan mesin lainya.
2.1.2. Logam Non-ferro
Logam non-ferro yaitu logam yang tidak mengandung unsur besi (Fe).
Logam non-ferro antara lain sebagai berikut :
a. Tembaga (Cu)
Warna coklat kemerah-merahan, sifatnya dapat ditempa, liat, baik untuk
penghantar panas, listrik, dan kukuh. Tembaga digunakan untuk membuat suku
cadang bagian listrik, radio penerangan, dan alat-alat dekorasi.
b. Alumunium (Al)
Warna biru putih. Sifatnya dapat ditempa, bobot ringan, penghantar panas dan
listrik yang baik, mampu dituang. Alumunium digunakan untuk membuat
peralatan masak, elektronik, industri mobil dan industri pesawat terbang.
c. Timbel (Pb)
Warna biru kelabu, sifatnya dapt ditempa, liat dan tahan korosi. Timah
digunakan sebagai pelapis lembaran baja lunak (pelat timah) dan industri
pengawetan.
Menurut Mulyadi dan Irfan (2010), berdasarkan sifat-sifat logam, logam
dibedakan beberapa jenis yaitu:
a. Molliable iron, merupakan besi yang dapat ditempa. Molliable iron berasal
dari cast iron yang dipanaskan dalam jangka waktu yang lama untuk
mengurangi jumlah karbon pada bagian luar sehingga sifat bahannya lebih
lunak dan tidak mudah patah saat dibentuk.
b. Chiled iron, merupakan jenis besi yang dibuat dalam bentuk yang lebih
khusus dan berasal dari pig iron yang dilebur.
c. Mild steel, merupakan logam yang memiliki kandungan karbon sebesar 0.1
sampai dengan 0.3% tool steel. Logam ini biasa juga disebut low carbin steel,
black smith iron atau soft steel.
d. Wrought iron, merupakan pig iron yang dimasukkan ke dalam bara dan
bersifat tidak dapat dikeraskan dan mudah dipotong, dibentuk dan di las.
e. Soft center steel, merupakan logam yang pada bagian-bagian yang tidak
terpakai bersifat lunak dan bersifat keras pada bagian-bagian yang terpakai.
Menurut Mulyadi dan Irfan (2010), berdasarkan sifat bunga api, logam
dibedakan beberapa jenis-jenis logam diantaranya:
a. Baja karbon merupakan baja yang memiliki bunga api bercabang berwarna
kuning dan bintang berwarna putih pada ujung.
b. Besi murni merupakan besi yang memiliki bunga api bercabang berwarna
putih.
c. Besi dengan unsur paduan fungsten merupakan besi yang memiliki bunga api
berwarna merah terang.
d. Besi dengan unsur paduan nikel merupakan besi yang memiliki bunga apinya
akan tergantung pada jumlah kandungan paduannya, mulai dari warna putih
sampai orange.
e. Besi tuang merupakan besi yang memiliki bunga api berupa pancaran
warna merah dengan sedikit lengkungan-lengkungan berwarna
kekuning-kuniangan.
f. Nikel memiliki bunga api yang berwarna orange dan berbentuk tajam yang
pendek dan berombak.
2.2. Pemotongan Logam
Dalam mesin potong besi ini dapat memotong benda-benda yang terbuat dari
besi dan benda-benda logam lainnya. Salah satunya pada gerinda tangan, mesin
gerinda tangan digunakan untuk menghaluskan permukaan benda kerja, misalnya
pada saat sambungan las. Penggerindaan dilakukan dengan menggosokkan batu
gerinda yang terpasang pada mesin gerinda terhadap permukaan benda kerja. Batu
gerinda itu dipasang pada poros yang digerakkan oleh tenaga listrik, sehingga
bilamana saklar mesin gerinda dihidupkan maka batu gerinda itu akan berputar
sesuai spesifikasi kecepatan mesin tersebut (Priowirjanto dan Hari, 2009).
Gunting tuas sering dilakukan pekerjaan pemotongan plat logam yang
memiliki ketebalan dengan ukuran tertentu. Untuk pekerjaan pemotongan ini tentu
dibutuhkan alat potong. Untuk memotong plat logam yang berukuran tipis
memang dapat dilakukan dengan menggunakan gunting besi biasa, yang memiliki
rahang potong datar, sementara untuk memotong plat dengan hasil potongan
yang berbentuk lingkaran maka dibutuhkan gunting potong pembulat. Untuk
memotong besi plat yang berukuran lebih tebal (± 6 mm) maka harus
menggunakan gunting tuas. Daya potong alat tersebut tergantung seberapa
besar tenaga yang diberikan oleh mekanik saat menggerakkan handel gunting
tuas itu (Priowirjanto dan Hari, 2009).
Mesin gergaji merupakan alat perkakas yang berguna untuk memotong benda
kerja. Mesin gergaji merupakan mesin pertama yang menentukan proses lebih
lanjut. Dapat dimaklumi bahwa mesin ini memiliki kepadatan operasi yang relatif
tinggi pada bengkel-bengkel produksi. Gergaji tangan biasa digunakan untuk
pekerjaan-pekerjaan yang sederhana dalam jumlah produksi yang rendah. Untuk
pekerjaan-pekerjaan dengan persyaratan ketelitian tinggi dengan kapasitas yang
tinggi diperlukan mesin-mesin gergaji khusus yang bekerja secara otomatik
dengan bantuan mesin (Priowirjanto dan Hari, 2009).
Menurut Fatori (2013), bahwa beberapa jenis alat potong yang digunakan
dalam pengerjaan kayu dan logam adalah sebagai berikut:
a. Circular Saw
Circular saw adalah gergaji mesin yang proses pemotongan dilakukan
dengan kondisi benda kerja tetap, blade atau alat potong berputar pada sumbu
horizontal dengan kecepatan tertentu untuk menghasilkan kecepatan pemotongan,
kecepatan pemakanan juga dihasilkan dari gerakan mendatar dari perkakas
potong, ini dihasilkan dengan mendorong handle pemakanan yang terikat pada
rumah spindle. Diameter piringan gergaji dapat mencapai 200 mm sampai 400
mm dengan ketebalan 0,5 mm dengan ketelitian gerigi keliling piringan memiliki
ketinggian antara 0,25 mm sampai 0,5 mm.
b. Jig Saw
Jig saw adalah gergaji mesin yang digunakan untuk memotong atau
menggergaji (kebanyakan kayu) dengan bentuk apa saja mulai dari bentuk kurva
yang melengkung hingga yang lurus. Bentuknya kecil dan dapat dipegang dengan
satu tangan. Mesin gergaji ini umumnya memiliki pisau gergaji dengan panjang
antara 300 mm sampai 900 mm dengan ketebalan 1.25 mm sampai 3 mm dengan
jumlah gigi rata-rata antara 1 sampai 6 gigi per inchi dengan material HSS.
c. Chainsaw
Gergaji rantai digunakan untuk membuat takik rebah dan takik balas, dan
untuk memotong bagian-bagian kayu lainnya, baik dalam kegiatan pembersihan
cabang, penebangan maupun pembagian batang. Pada dasarnya gergaji terdiri dari
3 bagian utama, yaitu mesin penggerak, bilah pemadu (penghantar) dan rantai
gergaji. Pada tahun 1970-an jenis gergaji yang banyak digunakan adalah gergaji
buatan Amerika, seperti Mculloch, Homelite, Pioneer, Echo, tetapi merek-merek
tersebut sebenarnya kurang cocok untuk postur orang Asia termasuk Indonesia,
disamping itu jenis tersebut bobotnya terlalu berat.
Gergaji rantai buatan Eropa merupakan gergaji yang relatif ringan dan kecil,
sehingga relatif sesuai untuk ukuran tubuh orang Asia. Merek-merek gergaji
buatan eropa antara lain adalah STIHL, Dolmar, Hosquarna, Uran dan lain-lain.
Pada saat ini model yang paling umum adalah gergaji yang terbuat dari bahan
ringan, kekuatan mesin berkisar antara 10-12 HP dan panjang bilah
penghantarnya antara 24-30 inchi.
d. Gerinda portable
Mesin portable adalah jenis mesin gerinda yang mana gaya penggeraknya
diteruskan dari engkol menuju roda gerinda melalui transmisi roda gigi.
Jenis mesin gerinda tangan ini adalah jenis mesin yang serbaguna sebab bisa
dipergunakan untuk menggerinda ataupun memotong benda logam, kayu, bahan
bangunan, kaca dan bisa pula dipergunakan untuk memoles mobil. Mesin gerinda
tangan biasanya dipakai pada bengkel kecil ataupun keperluan rumah tangga yang
berfungsi sebagai alat pemotong.
e. Gergaji lingkar (curve cutting saw)
Gergaji lingkar digunakan untuk memotong bentuk-bentuk khusus dan sulit
seperti pembuatan lubang, radius dan bentuk-bentuk yang tidak beraturan lain.
Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-lengkungan yang kecil dan
tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan dengan gergaji lain. Ukuran panjang
daun berkisar 156 mm.
f. Gergaji belah (rip saw)
Gergaji belah adalah gergaji manual paling besar. Panjang gergaji 650 mm
dengan 5 PPI. Gergaji ini khusus untuk memotong balok-balok kayu besar yang
berserat. Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk
membelah kayu. Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu searah
jaringan serat kayu dan mempunyai 31/2 hingga 4 pucuk gigi pada setiap panjang
25 mm. Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm.
g. Gergaji potong (crosscut saw)
Panjang gergaji potong antara 600 sampai dengan 650 mm dengan 6 sampai
dengan 8 PPI. Gergaji ini sangat bagus untuk memotong balok-balok kayu dan
papan yang panjang, tetapi tidak baik untuk memotong kayu-kayu olahan seperti
partikel board, triplek dan blockboard. Gergaji pemotong adalah gergaji dengan
gerigi yang dirancang untuk memotong kayu. Jenis gergaji ini digunakan
memotong melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga
7 pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm. Panjang daun antara 550 mm
hingga 700 mm.
Alat yang digunakan dalam praktikum Pemotongan dan Pengujian Metal yaitu
gergaji, chain saw, cut saw, circular saw, gerinda, gerinda statis, kaca mata
pelindung, alat tulis menulis dan handphone. Bahan yang digunakan yaitu
berbagai jenis kayu dan logam.
Jika kita menggunakan gergaji manual seperti gergaji kayu untuk memotong
suatu bahan, maka proses pemotongannya lambat. Pada pemotongan ada beberapa
alat yang dapat digunakan untuk mempermudah dalam pekerjaan seperti gerinda,
gergaji kayu, gunting plat, Chain saw. Pada praktikum kita melakukan dua
metode pemotongan yaitu manual dan elektrik akan tetapi pemotongan yang
paling cepat dan akurat adalah dengan cara pemotongan elektrik karna alat yang
dipakai tidak menggunakan tenaga manusia tetapi digerakkan oleh listrik. Hal ini
sesuai dengan pendapat Priowirjanto dan Hari (2009), yang meyatakan bahwa
didalam pemotongan terdapat dua cara dengan cara manual dan elektrik akan
tetapi yang pling cepat dan tidak memakan waktu yang lama yakni menggunakan
alat pemotong yang digerakkan oleh listrik.
Pada pengujian metal dilakukan dengan pengetesan bunga api yaitu dengan
menggunakan alat gerinda. Pada pengujian metal dengan menggunakan alat
gerinda, kompen-komponen bunga api yang dihasilkan berbeda setiap jenis
logamnya seperti besi tuang, mengeluarkan banyak bunga api kecil dengan
volume yang lebih kecil. Suatu logam memiliki kandungan yang berbeda-beda
sehingga ketika dilakukan pengujian terhadap suatu jenis logam maka akan
menimbulkan bunga api. Setiap bunga api yang ditimbulkan dari setiap jenis
logam itu berbeda-beda, dimana pada logam yang memiliki bunga api yang
banyak, maka dapat dipastikan memilik atau mengandung unsur karbon yang
banyak, sedangkan logam yang hanya sedikit mengandung unsur karbon atau
bahkan tidak mengandung unsur karbon memiliki bunga api yang sangat sedikit
bahkan tidak ada bunga api yang terlihat. Selain dri unsur yang dikandungnya
bunga api yang dihasilkan juga dapat dilihat perbedaannya dengan warna dan
panjang pendeknya percikan bunga api dari logam tersebut. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Mulyadi dan Irfan (2010), berdasarkan sifat bunga api, logam
dibedakan beberapa jenis-jenis logam dan pengelompokkan benda uji itu
didasarkan pada percikan bunga api yang dihasilkan pada waktu penggerindaan.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan