Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KEPIT sebagai Salah Satu Upaya
Pelestarian Kembali Pitutur Bahasa Palembang bagi Peserta Didik Kelas X dan XI
SMA N 6 Palembang”. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat
dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Makalah ini menjelaskan tentang pelestarian pitutur bahasa Palembang
terhadap peserta didik. Pelestarian ini dilakukan agar pitutur bahasa Palembang ini
tidak menjadi salah satu khas Palembang yang hampir terancam punah.
Selama pembuatan makalah ini kami juga mendapat banyak dukungan dan
juga bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu kami haturkan banyak terima
kasih kepada orang tua, guru-guru, kakak-kakak pembimbing, teman-teman,
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan makalah ini.
Penulis
ABSTRAK
Nurapriza, Prita, dkk. 2019. KEPIT sebagai Salah Satu Upaya Pelestarian Pitutur
Bahasa Palembang bagi Peserta Didik Kelas X dan XI SMA Negeri 6 Palembang
Kata kunci : Palembang, Bahasa, Pitutur Bahasa, Pelestarian
Indonesia memiliki banyak daerah yang mempunyai bahasa khas daerah
masing-masing. Kota Palembang memiliki bahasa khas daerah seperti Pitutur
Bahasa Palembang. Pitutur Bahasa Palembang atau Baso Palembang Alus
merupakan warisan nenek moyang yang ternyata tidak banyak diketahui oleh
kalangan muda. Pitutur Bahasa Palembang ini terancam punah karena jarang
diterapkan di kehidupan sehari-hari.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui minat peserta didik kelas X dan
XI SMA Negeri 6 Palembang, dalam melestarikan pitutur bahasa Palembang yang
merupakan bahasa khas daerah Palembang.
Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu metode analisa data
deskriptif kuantiatif dengan cara mengumpulkan data dan hasil analisis untuk
mendapatkan informasi yang harus disimpulkan. Data yang dikumpulkan melalui
metode quota sampling dimana populasi dalam penelitian adalah seluruh peserta
didik kelas X dan XI SMA Negeri 6 Palembang, penulis menentukan jumlah
sampel sebanyak 15% dari jumlah peserta didik kelas X dan XI SMA Negeri 6
Palembang yang berjumlah 100 peserta didik.
Dari hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa peserta didik dapat
melestarikan kembali pitutur bahasa Palembang sebagai bahasa khas Kota
Palembang, supaya pitutur bahasa ini tidak punah.
ABSTRACT
Nurapriza, Prita, et al. 2019. KEPIT as One of the Preservation Efforts of Pitutur
Palembang Language for Students of Class X and XI Palembang 6 High School
Keywords: Palembang, Language, Pitutur Language, Preservation.
Indonesia has many regions that have the language of their respective
regions. Palembang City has regional languages like Pitutur Palembang. Pitutur
Palembang or Palembang Alus Baso is an ancestral heritage that is not widely
known by young people. Pitutur Palembang language is endangered because it is
rarely applied in daily life.
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………... i
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………................................ ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… iii
ABSTRAK ………………………………………………………………………. iv
ABSTRACT……………………………………………………………………… v
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. vi
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….. 1
1. Latar Belakang……………………………………………………. 1
2. Rumusan Masalah………………………………………………… 2
3. Maksud dan Tujuan Penelitian…………………………………… 2
4. Manfaat Penelitian……………………………………………….... 2
BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………….. 3
2.1. Sosial Budaya……………………………………………………………………… 3
2.2. Bahasa……………………………………………………………… 3
2.3. Pitutur……………………………………………………………………………… 4
2.3.1. Sejarah Pitutur Bahasa Palembang.................................................................. 4
2.4. Kepit………………………………………………………………………………. 4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………………… 6
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………………………... 6
3.1.1. Tempat Penelitian…………………………………………………………... 6
3.1.2. Waktu Penelitian…………………………………………………………… 6
3.2. Metodologi Pengumpulan Data…………………………………………………… 6
3.2.1. Metode Kepustakaan……………………………………………………….. 6
3.2.2. Metode Angket……………………………………………………………... 6
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian…………………………………… 7
3.3.1. Populasi Penelitian…………………………………………………………. 7
3.3.2. Sampel Penelitian……………………………………………...................... 7
3.4. Analisis Data………………………………………………………7
3.4.1. Metode Analisis Data Deskriptif Kuantitatif……………………………….7
BAB IV PEMBAHASAN………………………………………………………..8
4.1. Hasil Angket……………………………………………………………………….8
4.2. Data Penelitian……………………………………………………………………. 9
4.2.1. Pengetahuan tentang Pitutur Bahasa Palembang………………… 9
4.2.2. Pengaruh Bahada Gaul Terhadap Pitutur Bahasa…………………10
4.2.3. Minat Peserta Didik Terhadap Pitutur Bahasa.................................10
4.3. Manfaat Pelestarian Kepit…………………………………………………………11
BAB V PENUTUP………………………………………………………………12
1. Kesimpulan………………………………………………………..12
2. Saran………………………………………………………………12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...13
LAMPIRAN……………………………………………………………………..15
BAB I
PENDAHULUAN
LANDASAN TEORI
2.2. Bahasa
1
Soedibyo, Lies. 2013, Ilmu Sosial Budaya Dasar. Yogyakarta: ANDI
2
Trimantoro,Paimin,Suparmin.1986. Morfo Sintaksis Bahasa Melayu Sambas. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Hal4
Menurut Ethnologue, saat ini ada sekitar 6.912 bahasa yang dituturkan
orang di seluruh dunia. Bahasa alami adalah Bahasa/gaya bicara serta isyarat,
tetapi Bahasa dapat disandingkan ke dalam media kedua menggunakan stimulus
audio, visual atau taktik, sebagai contohnya ialah tulisan grafis braille atau siulan.
2.3. Pitutur
Saat ini, jarang ada yang mengetahui pitutur bahasa Palembang ini bahkan
hampir tidak ada yang mengetahui apalagi menggunakannya di kehidupan sehari
hari, maka dari itu,Peran generasi muda sangat penting dalam melestarikan pitutur
Bahasa asli Palembang agar kita terbiasa, dan dapat memperkenalkan budaya kita
kepada daerah lain serta memperkental budaya kita yang sudah dilupakan.
3
Muhadjir.2000. Bahasa Betawi:Sejarah dan Perkembangannya.https://books.google.com.
Diakses pada tanggal 12 Januari 2019 pukul 13.04 WIB.
4
lainnya. Bahasa ini sangat erat kaitannya dengan Kesultanan Palembang
dan Kerajaan di Pulau Jawa.5
2.4. Kepit
Kepit adalah singkatan dari kelas Pitutur yaitu salah satu kegiatan untuk
mengenalkan peserta didik SMA Negeri 6 Palembang tentang kepengetahuan
mereka mengenai Pitutur Bahasa Palembang. Karena itu, penulis berinisiatif
membuat inovasi untuk melestarikan pitutur tersebut melalui Kelas Pitutur yang
bekerja sama dengan guru Bahasa serta Seni Budaya di kalangan SMA Negeri 6
Palembang.
5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bahasa khas daerah adalah sifat khusus yang dimiliki oleh suatu daerah
dan tidak dimiliki oleh daerah lain, seperti contohnya bahasa khas daerah Kota
Palembang ada 2 tingkatan yaitu Baso Palembang Alus dan Baso Palembang
Sari-sari seperti yang digunakan sekarang ini. Baso Palembang Alus atau Pitutur
Bahasa Palembang yaitu bahasa yang biasanya dituturkan untuk orang-orang yang
dihormati atau yang usianya lebih tua. Pada zaman sekarang ini, banyak bahasa
gaul yang digunakan para generasi muda sehingga membuat mereka lupa akan
Pitutur Bahasa Palembang. Pitutur Bahasa Palembang ini merupakan warisan dari
nenek moyang zaman dahulu, yang sekarang sudah jarang sekali digunakan oleh
generasi muda. Oleh karena itu, dengan adanya inovasi Kepit (Kelas Pitutur)
diharaapkan dapat meningkatkan semangat peserta didik untuk mengetahui dan
melestarikan Pitutur Bahasa Palembang serta menambah wawasan mereka tentang
Baso Palembang Alus.
5.2 Saran
B. Untuk Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Soedibyo, Lies. 2013, Ilmu Sosial Budaya Dasar. Yogyakarta: ANDI