Reksadana Syariah
Reksadana Syariah
REKSADANA SYARIAH
Disusun oleh
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Islam adalah agama terakhir yang diturunkan kepada manusia. Sebagai agama
yang paling sempurna ajaran Islam memuat berbagai aturan kehidupan. HAR Gibb
mengatakan, Islam is indeed much more than a system of theology, it is a complete
civilization.Artinya, Islam lebih dari sekadar sebuah sistem teologi, ia adalah
peradaban yang lengkap.
Pada masa sekarang, pasar modal merupakan salah satu pilihan untuk tempat
investasi. Dalam pasar modal itu sendiri, terdapat berbagai macam instrumen
1
Antasari, 2019, Pengembangan Wirausaha Islami Melalui Reksadana Syariah.
keuangan yang dapat diperjual belikan, contohnya saja saham, obligasi dan sekuritas
lainnya. Investor, menanamkan modalnya di instrumen keuangan tersebut dengan
tujuan mendapatkan imbal hasil dari dana yang telahdiinvestasikan. Pasar modal
(capital market) adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna
memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi dan jenis surat berharga lainnya
dengan memakai jasa perantara pedagang efek (Sunariyah, 2006:4).
Tetapi, investasi dalam efek di pasar modal mempunyai resiko yang lebih besar
dibandingkan menempatkan dana pada deposito. Untuk memperkecil resiko
tersebut, bisa dilakukan dengan diversifikasi investasi pada berbagai macam efek.
Namun, investor yang memiliki dana terbatas, tidak mungkin bisa melakukan
diversifikasi dikarenakan keterbatasan modal. Oleh karena itu, muncul reksadana
yang merupakan salah satu alternatif untuk memperoleh pendapatan
yangkompetitif. Hadirnya reksadana syariah, melengkapi keanekaragaman
reksadana, dan menjadi pilihan investasi bagi para pemodal, khususnya pemodal
muslim.
B. Rumusanmasalah
1. Pengertian reksadana Syariah
2. Sejarah perkembagan reksadana Syariah
3. Dasar hukum reksadana Syariah
4. Rukun dalam reksada syariah
5. Akad dalam reksadana syaraiah
2
Putra, 2016, Perbandingan Kinerja Reksadana Syariah Di Indonesiamenggunakan Metode
Sharpe (Studi Kasus Reksadana Syariah Saham, Reksadana Syariah Pendapatan Tetap Dan
Reksadana Syariah Campuran Periode 2012-2014
6. Jenis-jenis reksadana syariah
7. Tata cara berinvestasi reksadana Syariah
8. Penentuan dan pembagian hasil reksadana Syariah
9. Istilah-istalah dalam reksadana
10. Perbandingan reksadana syariah dan reksadana konvensional
11. Reksadana persfektif islam
12. Mekanisme oprasional reksadana syariah
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam pengertian lain, reksa dana syariah adalah reksa dana yang pengelolaan
dan kebijakan investasinya mengacu pada syariat Islam, misalnya tidak
menginvestasikan pada saham-saham atau obligasi dari perusahaan yang
pengelolaan atau produknya bertentangan dengan syariat Islam3
Dari definis di atas reksa dana dapat dipahami sebagai wadah di mana
masyarakat dapat menginvestasikan dananya dan oleh pengurusnya yaitu manajer
investasi, dana tersebut diinvestasikan ke portofolio efek4
3
Haerismar, 2003,Pengantar Reksa Dana Syariah (Introduction Of Islamic Mutual Fund.
4
Putra, 2016, Perbandingan Kinerja Reksadana Syariah Di Indonesiamenggunakan Metode
Sharpe (Studi Kasus Reksadana Syariah Saham, Reksadana Syariah Pendapatan Tetap Dan
Reksadana Syariah Campuran Periode 2012-2014.
di dalam mekanisme reksadana masih ditemukan unsur-unsur yang bertentangan
dengan syariat Islam, terutama unsur riba dan gharar. Untuk mengantisipasi unsur-
unsur tersebut dengan tetap umat islam biasa menjelma menjadi reksadana Syariah.
5
Khalijah, 2017. Reksa Dana Syariah.
nash syariah.” Allah SWT memerintahkan orangorang yang beriman agar
memenuhi akad yang mereka lakukan seperti dalam AlQur’an surat al-Maidah ayat
1:
Dalam reksa dana berisi akad muamalah yang dibolehkan dalam Islam yaitu jual
beli dan bagi hasil mudharabah/musyarakah.6
a) Investor dalam mu’jir yaitu orang yang memberikan upah. Investor sebagai
pihak yang memeliki kelebihan dana mengelihkan manfaat berupa sejumlah
uang untuk diinvestasikan di Pasar Modal dalam bentuk Reksadana Syariah.
b) Manajer investasi sebagai musta’jir yaitu orangorang yang menerima upah.
Manajer investasi sebagai pihak yang menjadi pengalih manfaat berupa
dana investasi dari investor.
c) Adanya shighat/ijab Qabul dilakukan manajer investasi. Shighat/Ijab Qabul
dilakukan di awal akad. Kedua belah pihak investasi harus sepakat dengan
perjanjian yang dibuat.
d) Ujroh, disyaratkan diketahui jumlahnya oleh kedua belah pihak tersebut. Ujroh
(upah) yang diberikan investor kepada manajer investasi harus sesuai dengan
kesepakatan kedua belah pihak atas dasar penggunaan jasa.
e) Pengelolaan dana investasi berupa Reksadana Syariah merupakan suatu yang
dikerjakan dalam upah mengupah.
6
Ibid,Hlm 320
E. Akad Reksadana Syariah
1. Akad mudharabah Suatu akad atau sistem dimana seseorang memberikan
hartanya kepada orang lain untuk dikelola dengan ketentuan bahwa
keuntungan yang diperoleh dibagi antara dua pihak, sesuai dengan syarat-
syarat yang disepakati oleh kedua belah pihak, sedangkan kerugian ditanggung
oleh Shahib maal sepanjang tidak ada kelalaian
2. Akad wakalah Adalah pelimpahan kekuasaan oleh suatu pihak kepada lain
dalam hal-hal yang boleh diwakilkan.7
7
Nila Pratiwi Dkk,2017, Analisis Perbandingan Kinerja Reksadana Saham Syariah Dengan
Reksadana Saham Konvensional
modal/pembelian unit pentertaan dan tranfer uang ke Bank Kustodian. Stelah itu
investor mengirimkan bukti setor dan formulir ang telah diisi ke manajer investasi.
Investor akan mendapatkan tanda bukti penyertaan modal di reksa dana yang
dikirimkan langsung ke alamat investor. Besarnya uang investasi minimal
ditentukan oleh manajer investasi dan telah tercantum resmi dalam prospektus reksa
dana. Cara pembelian unit penyertaan reksa dana syariah:
4. Menerahkan formulir pembelian yang telah diisi lengkap dan kopian bukti
transfer bank kepada petugas di manajer investasi, agen penjual atau perwakilan
manajer investasi di bank penerima pembayaran dan juga menyerahkan kopian
kartu identitas yang masih berlaku bagi calon pemodal perorangan dan kopian
angaran dasar dan kartu pejabat yang masih berlaku bagi calon pemodal
berbadan hukum.
b. Dari obligasi yang sesuai dengan syariah berupa bagi hasil yang diterima
secara periodik dari laba emiten.
c. Dari surat berharga pasar uang yang sesuai dengan syariah berupa bagi hasil
yang diterima dari investor.
d. Dari deposito dapat berupa bagi hasil yang diterima dari bankbank Syariah.
Perhitungan hasil investasi yang dapat diterima oleh reksa dana syariah dan
hasil investasi yang harus dipisahkan dilakukan oleh bank kustodian dan setidak-
tidaknya setiap tiga bulan dilaporkan kepada manajer investasi untuk kemudian
disampaikan kepada para pemodal dan Dewan Syariah Nasional. Hasil investasi
harus dipisahkan dari yang berasal dari nonhalal. Dana ini digunakan untuk
kemaslahatan umat yang penggunaannya akan ditentukan oleh Dewan Syariah
Nasional serta dilaporkan secara transparan. Penggunaan dana cleansing misalnya
hanya dapat digunakan untuk: (1) santunan anak yatim dan fakir miskin, (2)
pembangunan sarana umum, atau (3) musibah kemanusiaan.
Beberapa istilah yang sering muncul dalam reksa dana syariah, antara lain:
1. Portofolio efek adalah kumpulan efek yang dimiliki secara Bersama (kolektif) oleh
para pemoal dalam reksa dana.
2. Manajer investasi adalah pihak yang kegiatan usahannya mengelola portofolio
efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolekti unutk
sekelompok nasbah.
3. Emiten adalah perusahaan yang menerbitkan efek untk ditawarkan kepada publik.
4. Efek adalah surat berharga, yaitu urat pengakuan utang, surat berharga komersial,
sahan, obligasi, tanda bukti utang, unit penertaan kontrak investasi kolektif, kontrak
berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.
5. Mudharabah / qirad adalah suatu akad atau sistem di mana seseorang
memberikan hartanya keada orang lain utuk dikelola dengan ketentuan bahwa
keuntungan yang diperoleh (dari hasil pengelolaan tersebut) dibagi antara kedua
pihak, sesuai dengan syarat-sarat yang disepakati oleh kedua belah pihak,
sdangkan kerugian ditanggung oleh shahib al-mal sepanjang tidak ada kelalaian
dari mudharib.
6. Prospektus adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan penawaran umum
dengan tujuan agar pihak lain membeli efek.
7. Bank kustodian adalah pihak yang kegiatan usahanya adalah memberikan jasa
penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lainnya,
termasuk menerima deviden, dan hakhak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan
mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
Mekanisme operasional dalam reksa dana syariah dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu antara pemodal dengan manajer investasi dan antara manajer investasi dengan
pengguna investasi. Mekanisme operasional antara pemodal dengan manajer
investasi dilakukan dengan sistem wakalah. Karakteristik sistem wakalah adalah:
c. Para pemodal secara kolektif mempunyai hak atas hasil investasi dalam reksa
dana syariah.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Padang, nila pratiwi dan siska yunila putri(universitas putra indonesia. (2017).
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSADANA SAHAM SYARIAH
DENGAN REKSADANA SAHAM KONVENSIONAL. Ekonomi Syariah,
1(1), 48–60.