Anda di halaman 1dari 4

Nama : Emillia Ayu Anggraini

NIM : 20171660099

Prodi : S1 Keperawatan

Kasus
An. M (1 tahun 6 bulan), laki-laki, dibawa ke rumah sakit dengan keluhan kejang berulang
lebih dari dua kali, lamanya kurang lebih 3 menit. Berdasarkan cerita ibunya saat terjadi
kejang, mata mendelik ke atas disertai demam tinggi. Demam sudah terjadi 3 hari yang lalu.
Pasien sudah mempunyai riwayat epilepsi dari umur 1 tahun 3 bulan dan masih pengobatan
epilepsi sampai sekarang. Saat Pengkajian, kesadaran composmentis, tidak terpasang
oksigen, Suhu = 38,30C, Nadi= 138x/menit RR= 37x/menit, anak sudah tidak mengalami
kejang saat tiba di IGD rumah sakit.
Pertanyaan:
Buatlah askep (pengkajian, diagnosa, intervensi) sesuai SDKI, SIKI, SLKI! (data yang
dibutuhkan, bisa dikembangkan)

PENGKAJIAN

a. Identitas pasien: seorang anak laki-laki, An. M berusia 1 tahun 6 bulan


b. Keluhan utama: saat pengkajian An. M diketahui suhu pasien 38,3 °C Nadi=
138x/menit RR= 37x/menit
c. Riwayat penyakit sekarang: An. M dibawa ke rumah sakit dengan keluhan kejang
berulang lebih dari dua kali, lamanya kurang lebih 3 menit. Berdasarkan cerita ibunya
saat terjadi kejang, mata mendelik ke atas disertai demam tinggi. Demam sudah
terjadi 3 hari yang lalu.
d. Riwayat penyakit dahulu: pasien memiliki riwayat epilepsi dari umur 1 tahun 3 bulan
dan masih pengobatan epilepsi sampai sekarang.
e. Riwayat penyakit keluarga: tidak ada
Pola Fungsional Gordon

1. Pola persepsi dan manajemen kesehatan: jika ada yang sakit maka langsung dibawa
ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Keluarga juga patuh bila mendapatkan
pengobatan. Saat An. M mengalami kejang, An. M langsung dibawa ke IGD Rumah
Sakit.
2. Pola nutrisi: An. M mengalami penurunan nafsu makan. Makan hanya 2x sehari dan
hanya habis setengah porsi.
3. Pola eliminasi: produksi urine berkurang, keringat berlebih
4. Pola aktivitas latihan: anak senang bermain dengan teman sebayanya
5. Pola istirahat tidur: -
6. Pola persepsi kognitif: -
7. Pola konsep diri: -
8. Pola hubungan peran: -
9. Pola reproduksi dan seksualitas: -
10. Pola koping: -
11. Pola nilai dan kepercayaan: -

ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN


DS: ibu An. M mengatakan Proses penyakit (kejang) Hipertermia
bahwa saat terjadi kejang,
mata mendelik ke atas
disertai demam tinggi.
DO: keluhan kejang berulang
lebih dari dua kali, lamanya
kurang lebih 3 menit.
kesadaran composmentis,
tidak terpasang oksigen,
Suhu = 38,3 °C, Nadi=
138x/menit RR= 37x/menit,
anak sudah tidak mengalami
kejang saat tiba di IGD
rumah sakit.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan suhu tubuh tidak
normal 38,3 °C, kejang, takikardi

INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional


Keperawatan Kriteria Hasil
1. Hipertermia Setelah di Observasi 1. Sebagai indikator
berhubungan lakukan Tindakan 1. Monitor tanda-tanda untuk mengetahui
dengan proses keperawatan 1x24 vital : suhu status hipertermi
penyakit jam di harapkan tubuh,kadar eletrolit, 2. Dalam kondisi
ditandai dengan hipertermia haluan urine demam terjadi
suhu tubuh tidak berada pada Terapeutik peningkatan
normal 38,3 °C, rentang normal 2. Ajarkan klien evaporasi yang
kejang, takikardi dengan kriteria pentingnya memicu timbulnya
hasil mempertahankan dehidrasi
1. Suhu tubuh cairan yang adekuat 3. Menghambat pusat
membaik sedikitnya 2000ml/ simpatis di
2. Kejang hari untuk mencegah hipotalamus
menurun dehidrasi. sehingga terjadi
3. Takikardi 3. Berikan kompres vasodilatasi kulit
menurun dengan air biasa pada dengan merangsang
lipatan ketiak dan kelenjar keringat
femur. untuk mengurangi
4. Anjurkan klien untuk panas tubuh melalui
memakai pakaian penguapan.
yang menyerap 4. Kondisi kulit yang
keringat. mengalami lembab
Edukasi memicu timbulnya
5. Jelaskan tujuan tirah pertumbuhan
baring untuk jamur, juga akan
mencegah komplikasi mengurangi
dan mempercepat kenyamanan klien,
proses penyembuhan mencegah
Kolaborasi timbulnya ruam
6. Kolaborasi dalam kulit.
pemberian cairan dan 5. Istirahat
eletrolit intravena
menurunksn
mobiltias dan
menurunkan
metabolisme dan
infeksi
6. Untuk penurunan
suhu tubuh dengan
cara mempengaruhi
tingkat aliran darah
yang mengalir ke
perifer

Anda mungkin juga menyukai