TINJAUAN PUSTAKA
1. Demam
Demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang
(sporulasi) pada malaria tertiana (P. Vivax dan P. Ovale). Pematangan
skizon tiap 48 jam maka periodisitas demamnya setiap hari ke 3,
sedangkan malaria kuartania (P. Malariae) pematangannya tiap 72 jam dan
periodisitas demamnya tiap 4 hari. Tiap seangan ditandai dengan bebeapa
serangan demam periodik. Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium,
yaitu menggigil (15 menit – 1 jam), puncak demam (2 – 6 jam), dan
tingkat berkeringat (2 – 4 jam). Demam akan mereda secara bertahan
karena tubuh dapat beradaptasi terhadap parasit dalam tubuh dan ada
respon imun.
2. Splenomegali
Merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa mengalami kongeori
menghitam dan menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit
dan jaringan ikat yang bertambah.
3. Anemia
Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling kerap
adalah anemia karena P. Falciparum. Anemia disebabkan oleh :
“Penularan penyakit malaria dari orang yang sakit kepada orang sehat,
sebagian besar melalui gigitan nyamuk. Bibit penyakit malaria dalam darah
manusia dapat terhisap oleh nyamuk, berkembang biak di dalam tubuh nyamuk,
dan ditularkan kembali kepada orang sehat yang digigit nyamuk tersebut,”
jelasnya.
Salah satu penyakit menular yang menjadi masalah global dalam bidang
kesehatan adalah penyakit malaria. Malaria merupakan salah satu penyakit infeksi
yang masih menjadi ancaman penduduk di daerah tropis/sub-tropis dan negara
berkembang (termasuk Indonesia) maupun negara yang sudah maju dan dapat
menyebabkan kematian terutama pada bayi, anak balita dan ibu melahirkan.(1, 2,
3, 4). Di dunia berdasarkan The World Malaria Report 2006, diperkirakan 247
juta kasus malaria di dunia (91% atau 230 juta disebabkan oleh P. Falciparum)
dan 881 ribu orang termasuk anak-anak setiap tahun meninggal akibat malaria
dimana 90% kematian terjadi di Afrika, dan 4% di Asia (termasuk Eropa Timur).
Dimana 85% kematian terjadi pada anak dibawah 5 tahun. Secara keseluruhan
terdapat 3,3 Miliyar orang bertempat tinggal di daerah endemis malaria di dunia
yang terdapat di 109 negara. Malaria di dunia paling banyak terdapat di Afrika
yaitu di sebelah selatan Sahara dan malaria muncul kembali di Asia Tengah,
Eropa Timur dan Asia Tenggara.(5)
Dengan adanya masalah kesehatan dalam hal ini terhadap penyakit malaria
yang merupakan masalah global, maka sistem informasi tentang penyakit tersebut
sangat diperlukan. Dengan alasan ini, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana
karakteristik penderita malaria di R.S.U.P. dr. Wahidin Sudirohusodo periode 1
Januari 2006 – 31 Desember 2007.
DAFTAR PUSTAKA