Panduan
Pembelajaran
dan Asesmen
Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Pengarah
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Anindito Aditomo
Penanggung Jawab
Kepala Pusat Asesmen dan Pembelajaran
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Asrijanty
Tim Penyusun
Susanti Sufyadi (Pusat Asesmen dan Pembelajaran)
Lambas (Pusat Asesmen dan Pembelajaran)
Tjaturigsih Rosdiana (Pusat Asesmen dan Pembelajaran)
Fauzan Amin Nur Rochim (Pusat Asesmen dan Pembelajaran)
Sandra Novrika (Pusat Asesmen dan Pembelajaran)
Setiyo Iswoyo (Millennia 21st Century Academy)
Yayuk Hartini (SDN Indrasari 1 Martapura)
Marsaria Primadonna (Sekolah Cikal)
Rizal Listyo Mahardhika (SDN Mampang Prapatan 02 Pagi)
Tim Reviewer
Itje Chodidjah (PSPK)
Sofie Dewayani (Litara)
Stien Johanna Matakupan (PSPK)
Wahid Yunianto (SEAMEO QITEP in Mathematics)
Putri Lestari (PSPK)
Penyunting Bahasa
Jarwoto P. Priyanto
Desain Sampul
M. Firdaus Jubaedi
Gilang Ayyoubi Hartanto
Illustrator
Vannia Rizky Santoso
Layout
Muhammad Ridha Ridwan
M. Firdaus Jubaedi
Joko Setyono
Hak Cipta © 2021 pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Dilindungi Undang-Undang
Kata Pengantar
Dalam proses pembelajaran seyogianya peserta didik yang menjadi fokus. Usaha untuk
memahami peserta didik dan menjadikan mereka pembelajar yang aktif akan memudahkan
usaha untuk mengaktualisasikan tujuan pendidikan, yaitu berkembangnya karakter dan
kompetensi peserta didik. Pendidik berperan memfasilitasi proses mencapai tujuan tersebut.
Untuk itu penting bagi pendidik untuk memiliki kemampuan merancang pembelajaran, agar
mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta
didiknya.
Ketika peserta didik menjadi seorang pelajar yang merdeka, interaksi pendidik dan
peserta didik akan berubah. Peserta didik akan memiliki peluang untuk melakukan inisiatif,
mempunyai suara dan kepemilikan pada proses pembelajaran serta memiliki kesempatan
untuk memberikan umpan balik baik kepada diri sendiri, peserta didik lain serta kepada
pendidik.
Buku panduan ini berfungsi sebagai salah satu sumber informasi, sehingga penjelasan
mengenai strategi, contoh-contoh serta format dalam dokumen ini bukan merupakan
sesuatu yang bersifat regulatif. Pendidik dapat menggunakan sumber rujukan, strategi dan
format lain untuk merancang dan melaksanakan pembelajaran dan asesmen, selama hasil
yang diharapkan memenuhi kriteria output pada setiap tahapan dan memenuhi prinsip
pembelajaran dan asesmen yang telah ditetapkan dalam Kepmendikbud-Ristek tentang
Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan buku panduan ini. Harapan kami buku panduan ini dapat memberikan manfaat
bagi pendidik, satuan pendidikan, masyarakat, dan tentunya peserta didik sebagai subjek
utama pembelajaran.
Asrijanty, Ph.D
Daftar Isi
1 Memahami Pembelajaran Paradigma Baru
Apakah pembelajaran paradigma baru?
12 Prinsip Pembelajaran
Apa yang perlu diperhatikan dalam menerapkan prinsip pembelajaran
pada pembelajaran paradigma baru?
34 a. Prinsip Asesmen
Apa yang perlu diperhatikan dalam menerapkan prinsip
asesmen pada pembelajaran paradigma baru?
42 c. Paradigma Asesmen
Pemahaman seperti apa yang perlu dimiliki pendidik
untuk melaksanakan asesmen dengan efektif?
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan v
Daftar Tabel
56 Tabel 1
Contoh Rubrik Aktivitas Menyusun Nilai Tempat dengan
Menggunakan Kombinasi Uang
60 Tabel 2
Alternatif 1: Mengolah Seluruh Data Formatif dan Sumatif,
untuk Dijadikan Nilai Rapor.
62 Tabel 3
Alternatif 2: Mengolah Beberapa Hasil Formatif Berupa Angka
dan Seluruh Sumatif, untuk Dijadikan Nilai Rapor.
63 Tabel 4
Data Kualititatif pada Hasil Asesmen Formatif (Lanjutan
Alternatif 2)
65 Tabel 5
Alternatif 3: Mengolah Seluruh Data Sumatif, untuk Dijadikan
Nilai Rapor.
66 Tabel 6
Data Kualititatif pada Hasil Asesmen Formatif (Lanjutan
Alternatif 3)
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan vii
Memahami Pembelajaran
Paradigma Baru
Apakah Pembelajaran paradigma baru memastikan praktik
pembelajaran pembelajaran untuk berpusat pada peserta didik.
paradigma baru?
Dengan paradigma baru ini, pembelajaran merupakan
satu siklus yang berawal dari pemetaan standar kompetensi,
perencanaan proses pembelajaran, dan pelaksanaan
asesmen untuk memperbaiki pembelajaran sehingga
peserta didik dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.
Kurikulum
Tujuan Pembelajaran
Asesmen Pembelajaran
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 1
A. Kerangka Kurikulum pada
Sekolah Penggerak
Bagaimana Pemerintah berperan menyiapkan:
pembagian peran
pemerintah dan
1 Profil Pelajar Pancasila
satuan pendidikan Kompetensi dan karakter yang tertuang dalam 6
dalam pembelajaran dimensi, berfungsi sebagai penuntun arah yang
paradigma baru? memandu segala kebijakan dan pembaharuan dalam
sistem pendidikan Indonesia, termasuk pembelajaran,
dan asesmen.
2 Struktur Kurikulum
Pemerintah
menyediakan Jabaran mata pelajaran beserta alokasi jam
contoh kurikulum pembelajaran.
operasional dan
beragam perangkat 3 Capaian Pembelajaran
ajar untuk membantu
Kompetensi dan karakter yang dicapai setelah
satuan pendidikan
dan pendidik yang
menyelesaikan pembelajaran dalam kurun waktu
membutuhkan tertentu.
inspirasi dalam
pembelajaran. 4 Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Berfungsi sebagai nilai-nilai yang mendasari
Satuan pendidikan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen.
diberikan
kemerdekaan Komponen yang dikembangkan satuan pendidikan:
untuk memilih atau
memodifikasi contoh 1 Kurikulum Operasional
kurikulum operasional
Menjabarkan kebijakan, rencana program dan kegiatan
dan perangkat ajar
yang akan dilakukan satuan pendidikan dalam
yang tersedia, atau
membuat sendiri melaksanakan pembelajaran paradigma baru.
sesuai dengan
konteks, karakteristik, 2 Perangkat Ajar
serta kebutuhan Berbagai perangkat yang digunakan untuk mendukung
peserta didik.
pembelajaran paradigma baru.
2 Berkebinekaan Global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur,
lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran
terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain,
sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan
kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang
positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur
bangsa. Elemen dan kunci kebinekaan global meliputi
mengenal dan menghargai budaya, kemampuan
komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan
sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap
pengalaman kebinekaan.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 3
3 Bergotong Royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-
royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan
secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan
yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan
ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah
kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
4 Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu
pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan
hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari
kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta
regulasi diri.
5 Bernalar Kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif
memproses informasi baik kualitatif maupun
kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai
informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan
menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis
adalah memperoleh dan memproses informasi dan
gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran,
refleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil
keputusan.
Beriman,
Bertakwa kepada
Berkebinekaan
Tuhan YME,
Global
dan Berakhklak
Mulia
Bergotong
Mandiri
Royong
Bernalar
Kreatif
Kritis
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 5
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (SD - SMA)
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja (SMK)
Projek Lintas Disiplin Ilmu yang kontekstual dan berbasis pada
kebutuhan masyarakat/permasalahan di lingkungan sekolah
Intrakurikuler Ekstrakurikuler
Muatan Pelajaran Kegiatan untuk
Kegiatan/pengalaman mengembangkan
belajar minat dan bakat
Beriman, bertakwa
kepada Tuhan
Yang Maha Esa,
berakhlak mulia
Berkebinekaan
Mandiri
global
Pelajar
Indonesia
Bergotong
Bernalar kritis
royong
Kreatif
Budaya Sekolah
Iklim sekolah, kebijakan, pola interaksi dan komunikasi,
serta norma yang berlaku di sekolah
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 7
Kerangka Dasar
Ditetapkan oleh pemerintah
Kurikulum
ditetapkan oleh
Pemerintah
Tujuan Pendidikan Nasional
Pusat dengan
mengacu pada
Tujuan Pendidikan
Nasional dan SNP Profil Pelajar Pancasila
Prinsip
Struktur Capaian
Pembelajaran dan
Kurikulum Pembelajaran
Asesmen
Fleksibel/Dinamis
Satuan pendidikan • Kurikulum
mengembangkan • Visi & Misi operasional
kurikulum satuan di satuan
operasional pendidikan pendidikan
Gambar 4 Hubungan berdasarkan
• Konteks dan • Perangkat
Antara Kerangka Dasar kerangka dan
kebijakan ajar yang
Kurikulum, Contoh struktur kurikulum,
sesuai karakteristik lokal dikembangkan
Perangkat Ajar, dan secara mandiri
dan kebutuhan
Kurikulum Operasional satuan pendidikan
di Satuan Ppendidikan
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 9
Kurikulum operasional
satuan pendidikan dan
alur tujuan pembelajaran
(ATP) memiliki fungsi
yang sama dengan
silabus, yaitu sebagai
Kurikulum acuan perencanaan
Operasional pembelajaran.
Jika satuan pendidikan
memiliki kurikulum
operasional dan ATP,
pengembangan perangkat
ajar dapat merujuk kedua
dokumen tersebut.
Alur Tujuan
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran
Rangkaian tujuan
Jabaran kompetensi yang pembelajaran yang
dicapai peserta didik dalam tersusun secara sistematis
satu atau lebih kegiatan dan logis, menurut urutan
pembelajaran. pembelajaran sejak awal
hingga akhir suatu fase.
Modul Ajar
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 11
E. Prinsip Pembelajaran
Apa yang perlu Pembelajaran dilaksanakan dengan mengacu pada prinsip
diperhatikan dalam pembelajaran sebagai berikut:
menerapkan prinsip
1 Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan
pembelajaran pada
tahap perkembangan dan tingkat pencapaian
pembelajaran
peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta
paradigma baru?
mencerminkan karakteristik dan perkembangan yang
beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna
dan menyenangkan.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 13
Prinsip Hal-Hal yang Perlu Hal-Hal yang Perlu
Pembelajaran Dilakukan Ditinggalkan
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 15
Perencanaan dan Pelaksanaan
Pembelajaran dan Asesmen
Intrakurikuler
Bagaimana merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dan
asesmen paradigma baru?
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 17
Pendidik dan satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan
pembelajaran dan alur tujuan. Harus dipastikan tujuan
pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran dan alur
tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria
berikut ini:
Contoh 1
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 19
Contoh 2
Prosedur
Penyusunan
Alur Tujuan
Pembelajaran
Berdasarkan
Fase
Merumuskan Tujuan Tim pendidik
Pembelajaran (TP) dan 1 3 berkolaborasi
menyusunnya dalam menganalisis
alur pembelajaran naskah Capaian
untuk mencapai Pembelajaran (CP)
kompetensi pada mata pelajaran
fase tersebut. 2 yang menjadi
fokus.
Menganalisis elemen
Capaian Pembelajaran (CP)
untuk mengidentifikasi
kompetensi pada akhir fase
pada elemen tersebut.
Pada akhir fase B, peserta didik dapat menggeneralisasi pemahaman dan melakukan operasi
hitung bilangan cacah sampai dengan 1.000.000 (atau maksimum enam angka), serta
memahami hubungan antara operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
Menganalisis pembagian) termasuk menggunakan sifat-sifat operasi dalam menentukan hasil perhitungan,
Capaian menentukan faktor, kelipatan, KPK, dan FPB dari bilangan cacah, memahami pecahan dan
Pembelajaran menentukan posisinya pada garis bilangan, serta membandingkan dua pecahan. Peserta didik
dapat menyelesaikan persamaan sederhana, memahami hubungan antara operasi perkalian
dan pembagian, menemukan pola gambar, objek sederhana, dan pola bilangan melibatkan
operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian). Peserta didik dapat
dan mengukur panjang benda menggunakan satuan baku, menggunakan satuan baku luas dan
volume, serta menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling bangun datar. Peserta didik
dapat mengidentifikasi ciri-ciri berbagai bentuk bangun datar dan bangun ruang (prisma dan
balok). Peserta didik juga dapat menyajikan dan menganalisis data sederhana menggunakan
turus dalam bentuk bentuk bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, diagram batang, dan
diagram garis, serta menentukan kejadian yang lebih mungkin di antara beberapa kejadian.
Fase B
Kelas 3 Kelas 4
3.1 Menemukan hubungan antara operasi penjumlahan 4.1 Menemukan pola hubungan yang melibatkan
dan pengurangan. operasi perkalian dan pembagian.
Merumuskan 3.2 Menyelesaikan kalimat bilangan dengan satu 4.2 Menyelesaikan kalimat bilangan dengan satu
tujuan variabel berupa simbol gambar yang belum variabel berupa simbol gambar yang belum
diketahui nilainya melibatkan penjumlahan dan diketahui nilainya melibatkan perkalian dan
pembelajaran pengurangan bilangan cacah dengan satu tahap pembagian bilangan cacah dengan satu tahap
penyelesaian. penyelesaian.
dan alur tujuan
3.3 Menyelesaikan kalimat bilangan dengan satu 4.3 Membuat ekspresi bilangan dengan variabel
pembelajaran variabel berupa simbol gambar yang belum yang nilainya belum diketahui.
diketahui nilainya melibatkan penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah dengan dua atau
lebih tahap penyelesaian.
3.4 Menentukan nilai bilangan dari dua atau lebih 4.4 Menyelesaikan kalimat bilangan sederhana yang
variabel berupa simbol gambar yang berbeda yang menggunakan variabel yang nilainya belum
digunakan dalam sebuah kalimat bilangan berisi diketahui.
penjumlahan dan pengurangan.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 21
2. Perencanaan dan Pelaksanaan
Asesmen Diagnostik
Asesmen Diagnostik
Kapan asesmen Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi
diagnostik dilakukan kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik. Hasilnya
dan untuk apa? digunakan pendidik sebagai rujukan dalam merencanakan
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran
peserta didik.
1 2 3
Menyusun instrumen asesmen untuk
mengukur kompetensi peserta didik.
Menganalisis laporan hasil Mengidentifikasi Instrumen asesmen yang dapat
belajar (rapor) peserta didik kompetensi yang digunakan antara lain:
tahun sebelumnya. akan diajarkan. • Tes tertulis/lisan dan/atau
• Keterampilan (produk, praktik)
• Observasi
4 5 6
Bila diperlukan menggali informasi
Hasil diagnosis menjadi data/
peserta didik dalam aspek: Latar
informasi untuk merencanakan
belakang keluarga, motivasi, Pelaksanaan Asesmen dan
pembelajaran sesuai tahap
minat, sarana dan prasarana pengolahan hasil.
capaian dan karakteristik
belajar, serta aspek lain sesuai
peserta didik.
kebutuhan peserta didik/sekolah.
Pendidik dapat melaksanakan asesmen diagnostik sesuai 1. Pendidik diberi keleluasaan untuk menentukan
kebutuhan, misalnya: instrumen asesmen sesuai dengan karakteristik
kompetensi dan tujuan asesmen.
1. Pada awal tahun pelajaran
2. Contoh tahapan asesmen diagnostik ini dapat
2. Pada awal lingkup materi digunakan untuk asesmen pada awal tahun pelajaran
3. Sebelum menyusun modul ajar secara mandiri dan sebelum menyusun modul mandiri.
3. Untuk asesmen pada awal lingkup materi, contoh
tahapan ini dapat disederhanakan menjadi tahap 1, 2,
3, 5, dan 6. Tahapan 4 dapat dilewatkan.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 23
Komponen Modul Ajar
Penulisan modul ajar bertujuan untuk memandu pendidik
untuk melaksanakan proses pembelajaran. Komponen
dalam modul ajar ditentukan oleh pendidik berdasarkan
kebutuhannya. Secara umum modul ajar memiliki komponen
sebagai berikut:
Glosarium
Contoh 1
Pemahaman bermakna
Kalimat pernyataan
1 Mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang bisa
yang mendeskripsikan dikelompokkan dalam satu lingkup materi. Satu MA
proses belajar
bisa mencakup beberapa tujuan pembelajaran.
yang tidak sekedar
menghafal konsep-
2 Lakukan asesmen diagnosis mengidentifikasi
konsep atau fakta-
fakta belaka, tetapi penguasaan kompetensi awal peserta didik.
merupakan kegiatan
menghubungkan 3 Tentukan teknik dan instrumen asesmen sumatif
konsep-konsep
beserta indikator keberhasilan asesmen sumatif yang
untuk membangun
pemahaman yang utuh, akan dilakukan pada akhir lingkup materi.
sehingga konsep yang
dipelajari akan dipahami 4 Tentukan periode waktu atau jumlah JP yang
secara baik dan
dibutuhkan.
membentuk perilaku.
Dalam bahasa Inggris 5 Tentukan teknik dan instrumen asesmen formatif
sering disebut sebagai
Enduring Understanding, berdasarkan aktivitas pembelajaran.
Conceptual
Understanding, Big 6 Buat rangkaian kegiatan pembelajaran dari awal
Idea, Central Idea, atau sampai akhir.
Statement of Inquiry.
→ pembelajaran
7 Pastikan aktivitas pembelajaran selaras dengan tujuan
Pertanyaan pemantik pembelajaran.
Adalah kalimat per-
tanyaan yang digunakan 8 Setiap kegiatan dilengkapi dengan pemahaman
untuk memantik rasa
ingin tahu, memulai bermakna dan pertanyaan esensial yang menjadi
diskusi, dan memulai acuan.
penelitian. Bentuk
pertanyaan pemantik 9 Persiapkan lembar belajar, materi belajar, dan media
sebaiknya dalam bentuk
terbuka dengan meng-
belajar sesuai dengan kesiapan, minat, dan profil
gunakan kata tanya belajar peserta didik.
seperti mengapa,
bagaimana, atau 10 Lampirkan instrumen asesmen seperti ceklis, rubrik
apa sajakah.
atau lembar observasi yang dibutuhkan.
Lembar belajar
Adalah lembar yang 11 Periksa kembali kelengkapan komponen modul ajar.
bisa dipergunakan se-
bagai lembar refleksi,
lembar grafik organisasi,
lembar kerja, maupun
soal.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 25
Contoh 2
1 2 3
Mengidentifikasi
Menganalisis kondisi Melakukan asesmen
dan menentukan
dan kebutuhan peserta diagnostik terhadap
dimensi Profil Pelajar
didik, pendidik, serta kondisi dan kebutuhan
Pancasila yang akan
satuan pendidikan. peserta didik.
dicapai.
10 4
Memilih tujuan
Evaluasi dan pembelajaran dari ATP
Pengembangan berdasarkan CP yang
Modul akan dikembangkan
menjadi modul ajar.
9 5
Merencanakan jenis,
Modul siap
teknik dan instrumen
digunakan
asesmen.
8 7 6
Pendidik dapat
Mengelaborasi
menentukan Menyusun modul
kegiatan
komponen-komponen ajar berdasarkan
pembelajaran sesuai
yang esensial sesuai komponen-komponen
dengan komponen
dengan kebutuhan yang ditentukan.
esensial.
pembelajaran.
Tujuan Pembelajaran:
• Mengidentifikasi berbagai benda dan mengenal ciri-ciri bangun ruang prisma.
• Menggambar bangun ruang prisma dengan kertas isometrik.
• Menyelesaikan permasalahan dengan konsep bangun ruang prisma.
• Mengidentifikasi, menduplikasi, dan mengembangkan pola gambar dan pola bilangan yang melibatkan
operasi perkalian dan pembagian.
Asesmen Diagnostik:
Menjawab delapan pertanyaan operasi bilangan.
Asesmen sumatif:
Mendesain bungkus estetik dan ramah lingkungan.
Indikator tugas:
• Menjelaskan karakteristik bentuk paket dengan tulisan dan gambar.
• Menjelaskan spesifikasi barang dan bungkus dengan perkalian dan pembagian.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 27
Contoh Cuplikan Modul Ajar MA untuk Kelas 4 IPAS 35 JP
Urutan Kegiatan
1 2
Aktivitas 1: Aktivitas 2:
Diskusi fungsi air untuk manusia. Curah pendapat tentang fungsi air.
Formatif asesmen Formatif asesmen
3 4
Aktivitas 3: Aktivitas 4:
Eksperimen daur air. Praktek penyaringan air bersih.
5 6
Aktivitas 5: Aktivitas 6:
Riset kelompok tentang air bersih. Pameran dan Presentasi pemahaman.
Formatif asesmen Formatif asesmen
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 29
Penyesuaian pembelajaran dapat dilakukan meliputi
hal-hal berikut ini:
Menyesuaikan Ruang
Lingkup Materi
Pembelajaran
Strategi:
• Pendidik mengidentifikasi kesiapan belajar, minat,
dan tingkat penguasaan kompetensi peserta didik
dengan melakukan asesmen diagnosis.
• Menyesuaikan lingkup materi yang akan dipelajari
oleh peserta didik berdasarkan kesiapan, minat dan
tingkat penguasaan kompetensi peserta didik.
• Merancang strategi bagaimana lingkup materi
dipelajari oleh peserta didik.
Strategi:
• Pendidik mengidentifikasi kesiapan belajar, minat,
dan tingkat penguasaan kompetensi peserta didik
dengan melakukan asesmen diagnosis.
• Menyesuaikan lingkup materi yang akan dipelajari
oleh peserta didik berdasarkan kesiapan, minat dan
tingkat penguasaan kompetensi peserta didik.
• Merancang strategi bagaimana lingkup materi
dipelajari oleh peserta didik.
Contoh:
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 31
Menyesuaikan Produk
Hasil Belajar
Strategi:
• Mengubah tata letak ruang kelas secara fleksibel
untuk menyesuaikan dengan aktivitas pembelajaran.
• Memanfaatkan lingkungan sekolah untuk
memfasilitasi pembelajaran seperti perpustakaan,
laboratorium, kantin, kebun sekolah dan fasilitas
lainnya.
• Menyepakati aturan bersama peserta didik dalam
pelaksanaan pembelajaran.
• Menyiapkan meja dan kursi peserta didik yang mudah untuk dipindah tempatkan
dan diatur tata letaknya untuk menyesuaikan dengan aktivitas pembelajaran.
• Sediakan sudut baca kelas untuk mendekatkan peserta didik pada buku sebagai
salah satu sumber belajar.
• Buat jam kunjung perpustakaan, agar peserta didik dapat meluangkan waktu
secara khusus mengakses informasi dalam buku tanpa terganggu tugas atau
aktivitas lainnya.
• Gunakan semua tempat di sekolah untuk memfasilitasi pembelajaran, misal: kantin
untuk mengajarkan dan mencontohkan gaya hidup sehat, kebun sekolah untuk
pembelajaran IPAS, dll.
• Melibatkan peserta didik untuk membantu mengatur, menata, menyusun tempat
yang aman dan nyaman dimana mereka bisa mengakses dan memilih sumber
belajar sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan berani mencoba aktivitas
belajar baru.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 33
5. Perencanaan, Pelaksanaan, dan
Pengolahan Asesmen Formatif dan
Sumatif
Apa yang perlu a. Prinsip Asesmen
diperhatikan
dalam menerapkan 1 Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses
prinsip asesmen pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, dan
pada pembelajaran menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan
paradigma baru? balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua, agar
dapat memandu mereka dalam menentukan strategi
pembelajaran selanjutnya.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 35
No Prinsip Asesmen Hal-Hal yang Perlu Hal-Hal yang Perlu
Diperhatikan Dihindari
4 Laporan kemajuan belajar Jelas dan mudah dipahami Bahasa yang kompleks dan
dan pencapaian peserta oleh semua pihak. terlalu ilmiah.
didik bersifat sederhana
dan informatif, memberikan
Ketercapaian kompetensi Penggunaan kata atau
informasi yang bermanfaat
dituangkan dalam bentuk kalimat negatif.
tentang karakter dan
angka dan deskripsi.
kompetensi yang dicapai
serta strategi tindak
lanjutnya. Laporan kemajuan belajar Ketercapaian kompetensi
hendaknya didasarkan dituangkan hanya dalam
pada bukti dan pencatatan bentuk angka.
perkembangan kemajuan
belajar peserta didik.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 37
b. Jenis, Karakteristik, dan Fungsi
Asesmen
Acuan apa yang Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan
digunakan untuk informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar,
menentukan perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta didik.
asesmen yang akan Jenis asesmen sesuai fungsinya mencakup: asesmen
dilaksanakan? sebagai proses pembelajaran (assessment as Learning),
asesmen untuk proses pembelajaran (assessment for
Learning), dan asesmen pada akhir proses pembelajaran
(assessment of learning).
for for
of as
Gambar 5 Perubahan
Pelaksanaan Asesmen
yang Menekankan pada
Asesmen Formatif
Saya bisa menghitung keliling dan luas Tatanan visual poster sesuai pada
bangun datar. tempatnya.
Saya butuh bantuan untuk menghitung Informasi poster lengkap dengan bukti
keliling dan luas bangun datar. data.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 39
Agar pelaksanaan asesmen sejalan dengan tujuan
yang hendak dicapai, pendidik diharapkan memperhatikan
karakteristik dan fungsi asesmen formatif dan sumatif. Tabel
di bawah menjelaskan hal tersebut.
Sumatif di akhir a. Alat ukur untuk mengetahui Berbagai teknik 1. Produk hasil
lingkup materi (for pencapaian hasil belajar asesmen (praktik, belajar.
and of learning) peserta didik dalam satu produk, proyek, 2. Nilai berupa
lingkup materi. portofolio, tes tertulis, angka.
b. Refleksi pembelajaran tes lisan)
dalam satu lingkup materi.
c. Umpan balik untuk
merancang/perbaikan
proses pembelajaran
berikutnya.
d. Melihat kekuatan dan
kelemahan belajar pada
peserta didik selama
pembelajaran satu lingkup
materi.
*Sumatif semester a. Alat ukur untuk mengetahui Praktik, produk, 1. Produk hasil
(of learning) pencapaian hasil belajar proyek, portofolio, belajar.
peserta didik pada periode tertulis. 2. Nilai berupa
Merupakan
tertentu. angka.
pilihan.
b. Mendapatkan nilai
Satuan pendidikan capaian hasil belajar untuk
dapat melakukan dibandingkan dengan
sumatif pada akhir kriteria capaian yang telah
semester jika ditetapkan.
satuan pendidikan c. umpan balik untuk
merasa perlu merancang/perbaikan
mengkonfirmasi proses pembelajaran
hasil sumatif semester/tahun ajaran
akhir lingkup berikutnya (sama seperti
materi untuk fungsi penilaian formatif)
mendapatkan d. melihat kekuatan dan
data yang lebih kelemahan belajar pada
lengkap. peserta didik (sama seperti
fungsi pada asesmen
diagnostik)
Formatif Sumatif
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 41
Pemahaman seperti c. Paradigma Asesmen
apa yang perlu
Perencanaan dan pelaksanaan asesmen formatif dan sumatif
dimiliki pendidik
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
untuk melaksanakan
asesmen dengan 1 Penerapan Pola Pikir Bertumbuh
efektif?
(Growth Mindset)
Penerapan pola pikir bertumbuh dalam asesmen
diharapkan membangun kesadaran bahwa proses
pencapaian tujuan pembelajaran, lebih penting
daripada sebatas hasil akhir. pendidik diharapkan
mampu menerapkan ide penerapan pola pikir
bertumbuh, sebagaimana uraian di bawah ini:
Glosarium
Pola pikir bertumbuh
Ide-Ide Penerapan Pola Pikir
(growth mindset) Bertumbuh (Growth Mindset)
digagas oleh Carol
S. Dweck dari
Stanford University.
Seseorang yang a Kesalahan dalam belajar itu wajar. Jika diterima,
memiliki pola dikomunikasikan, dan dicarikan jalan keluar, maka
pikir bertumbuh kesalahan akan menstimulasi perkembangan otak
berkeyakinan bahwa
peserta didik.
kecerdasan dan bakat
dapat dikembangkan b Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi
seiring berjalannya
tentang pemahaman, penalaran, penerapan,
waktu, usaha, dan
belajar yang diikuti
serta kemampuan menilai dan berkarya secara
kesungguhan dan mendalam.
ketekunan. Sementara
seseorang yang
c Ekspektasi pendidik yang positif tentang
memiliki pola pikir kemampuan peserta didik akan sangat
tetap (fixed mindset), mempengaruhi performa peserta didik.
berkeyakinan bahwa
kecerdasan dan d Setiap peserta didik unik, memiliki peta jalan
bakat bersifat tetap, belajar yang berbeda, dan tidak perlu dibandingkan
tidak bisa berubah.
dengan teman-temannya.
APR
ESIA
SI
Apresiasi: Pujian atas usaha yang dilakukan
SAR
AN
Saran : Berikan saran untuk pengembangan
PER
H AT
IAN Perhatian : Berikan komentar jika ada hal yang kurang sesuai/
kurang lengkap dan menjadi perhatian kita
NILA
I
Nilai : Berikan komentar atas kekuatan yang terlihat
KLA
RIFI
KAS
I Klarifikasi : Ajukan pertanyaan klarifikasi
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 43
Penerapan Tangga Umpan Balik Berorientasi
Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset)
Contoh 1
Gambar 7 Karya
Peserta Didik Gambar
Jaring-Jaring Kubus
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 45
Dari dua contoh di atas menunjukkan cara memberikan
umpan balik yang berorientasi pola pikir bertumbuh dengan
menggunakan tangga umpan balik. Umpan balik tidak hanya
memberikan pujian/apresiasi: “Bagus, Nak”, “Keren, Nak”,
“Kamu anak pintar”, tetapi mendeskripsikan: klarifikasi,
kekuatan, kelemahan, saran, dan apresiasi. Khusus untuk
apresiasi, Pendidik dapat mendeskripsikan usaha sungguh-
sungguh yang ditunjukkan peserta didik. Umpan balik dapat
dilakukan secara lisan dengan berdialog dengan peserta
didik atau secara tertulis. Kelima komponen dalam tangga
umpan balik, diharapkan diterapkan secara utuh.
2 Terpadu
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 47
Teknik Asesmen
Tes Tertulis/ Bentuk tes tertulis/lisan dan kuis adalah bentuk yang paling
Lisan dikenal dari teknik asesmen ini.
Instrumen Asesmen
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 49
Mengapa pendidik 6 Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria
diberikan Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
keleluasaan dalam
Setiap satuan pendidikan dan pendidik akan
menentukan kriteria
menggunakan alur tujuan pembelajaran dan modul ajar
ketercapaian tujuan
yang berbeda, oleh sebab itu untuk mengidentifikasi
pembelajaran?
ketercapaian tujuan pembelajaran pendidik akan
menggunakan kriteria yang berbeda, baik dalam
bentuk angka kuantitatif atau data kualitatif sesuai
dengan karakteristik tujuan pembelajaran, aktivitas
pembelajaran dan asesmen yang dilaksanakan.
Kriteria ini disebut dengan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 51
Mengapa satuan 8 Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria
pendidikan diberikan Kenaikan Kelas
keleluasaan untuk
• Satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk
menentukan kriteria
menentukan kebijakan kenaikan kelas.
kenaikan kelas?
• Pendidik diharapkan mampu menjalankan fungsi
asesmen secara optimal sehingga mampu
mendiagnostik perkembangan peserta didik.
Hasil diagnostik digunakan sebagai rujukan
untuk melakukan tindak lanjut pembelajaran.
Demikian juga asesmen formatif dan sumatif
diharapkan berjalan dengan baik, sehingga
pada akhir fase, semua peserta didik naik kelas
karena telah mencapai tujuan pembelajaran yang
direncanakan.
• Pendidik dan satuan pendidikan diberikan
keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan
kelas, dengan mempertimbangkan:
• Laporan Kemajuan Belajar
• Laporan Pencapaian Projek Profil Pelajar
Pancasila
• Portofolio peserta didik
• Ekstrakurikuler/prestasi/penghargaan
peserta didik
• Tingkat kehadiran
Catatan:
Jika ada peserta didik pindahan dari satuan pendidikan
yang memiliki struktur kurikulum dan model asesmen
yang berbeda, maka perlu dilakukan asesmen
diagnostik berdasarkan struktur kurikulum/tujuan
pembelajaran pada kelas yang dituju peserta didik
tersebut. Dari hasil asesmen diagnostik, pendidik dapat
melakukan tindak lanjut. Jika kemampuan peserta didik
masih belum sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka
perlu diberikan jam belajar tambahan untuk mengatasi
ketertinggalan.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 53
2
Identifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan untuk
mengukur pembelajaran secara formatif maupun sumatif.
Sumatif 5: Aktivitas 6
Ciri Bangun Datar
Produk (Sumatif 1 : Tes)
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 55
3
Buat instrumen asesmen formatif dan sumatif
bersamaan dengan menyusun modul ajar.
Jika asesmen berupa kinerja, pendidik dapat membuat instrumen dalam bentuk
rubrik seperti berikut:
Skor
Indikator
1 2 3 4
Butir Soal Skor Asesmen Formatif Tes pada materi kelipatan dan kelipatan
persekutuan terkecil (KPK) disusun dengan
Soal 1 1
Soal 3 1
Skor Terendah : 0
Skor Tertinggi : 12
Soal 4 1
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 57
5 Mengolah Hasil Asesmen
Alternatif 1: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
Seluruh hasil asesmen formatif dan sumatif berupa angka diolah menjadi nilai akhir
Alternatif 2: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
• Hasil formatif berupa angka dan hasil sumatif diolah menjadi nilai akhir.
• Data berupa narasi (kualitatif) digunakan sebagai pertimbangan deskripsi Capaian
Kompetensi dalam rapor.
Alternatif 3: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
Keunggulan:
• Asesmen didasarkan pada data yang lengkap dari
formatif dan sumatif sehingga pendidik memiliki
informasi yang lebih banyak untuk menentukan
nilai akhir.
• Data berupa angka lebih mudah untuk diolah.
Kelemahan:
• Upaya yang dilakukan pendidik lebih banyak.
• Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan dan
mengolah data lebih lama.
• Penilaian berupa angka, belum mencerminkan
kompetensi secara utuh.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 59
60
Mengukur
Mengukur Keliling Nilai Nilai
Nilai Tempat Keliling dan
dan Luas dengan Tempat NA Rapor
Nama Bil. Cacah Luas dengan
Satuan Baku NA Bil. Cacah NA Sumatif (Rerata
Peserta Satuan Baku Non F+S+AS)
Didik Formatif Sumatif Tes Akhir
Formatif 1 Formatif 2 Formatif 3 Formatif 4 Tes *pembulatan
(F) (S) Semester
normal
(tujuan (tujuan (tujuan (tujuan (AS)
Sumatif 1 Sumatif 2
pembela- pembela- pembela- pembela-
jaran 1) jaran 2) jaran 3) jaran 4)
Data formatif pada setiap Data sumatif pada Nilai rapor diperoleh dari nilai akhir
tujuan pembelajaran akhir lingkup materi formatif, sumatif lingkup materi, dan
sumatif akhir semester
Tabel 2
Pembobotan dalam penghitungan nilai rapor
Alternatif 1: ditetapkan oleh Satuan Pendidikan
Mengolah Seluruh Data Formatif dan
Sumatif, untuk Dijadikan Nilai Rapor.
Alternatif 2
Keunggulan:
• Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan dan
mengolah nilai lebih singkat.
• Informasi kemajuan belajar peserta didik lebih
bervariasi karena menggabungkan data kuantitatif
dan kualitatif.
Kelemahan:
• Berpotensi terjadi kesalahan dalam menentukan
tujuan pembelajaran yang akan dinilai secara
kuantitatif.
• Upaya pendidik bertambah karena harus
mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif.
• Kesulitan menentukan deskripsi, jika data
asesmen formatif kurang lengkap dan tidak
terdokumentasikan dengan baik.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 61
62
Mengukur
Mengukur Keliling Nilai Nilai
Nilai Tempat Keliling dan
dan Luas dengan Tempat NA Rapor
Nama Bil. Cacah Luas dengan
Satuan Baku NA Bil. Cacah NA Sumatif (Rerata
Peserta Satuan Baku Non F+S+AS)
Didik Formatif Sumatif Tes Akhir
Formatif 1 Formatif 2 Formatif 3 Formatif 4 Tes *pembulatan
(F) (S) Semester
normal
(tujuan (tujuan (tujuan (tujuan (AS)
Sumatif 1 Sumatif 2
pembela- pembela- pembela- pembela-
jaran 1) jaran 2) jaran 3) jaran 4)
Melakukan
Edo 82 Pembulatan 79 86 82,3 85 83 84,0 - 75 75 80,4
dengan Bantuan
Melakukan
Dayu 73 Pembulatan 62 74 69,7 64 68 66,0 - 50 50 61,9
dengan Bantuan
Melakukan
Pembulatan serta
Siti 90 Mengurutkan 82 76 82,7 87 79 83,0 - 75 75 80,2
Secara Mandiri
Melakukan
Pembulatan serta
Lani 95 Mengurutkan 93 87 91,7 90 90 90,0 - 100 100 93,9
Secara Mandiri
Data formatif Data formatif Data sumatif pada Nilai rapor diperoleh dari nilai akhir
kuantitatif kualitatif akhir lingkup materi formatif, sumatif lingkup materi, dan
sumatif akhir semester
Catatan:
Pembobotan dalam penghitungan nilai rapor
Untuk tujuan pembelajaran yang dinilai secara kualitatif, pendidik dapat menggunakan instrumen
ditetapkan oleh Satuan Pendidikan
seperti lembar observasi, catatan anekdotal, dsb.
Tabel 3
Alternatif 2:
Mengolah Beberapa Hasil Formatif Berupa Angka
dan Seluruh Sumatif, untuk Dijadikan Nilai Rapor.
Formatif
Mengukur Keliling
Nilai Tempat
dan Luas dengan Ciri Bangun Datar
Nama Peserta Didik Bil. Cacah
Satuan Baku
Perlu pendampingan
Melakukan Mampu menggambar
untuk masalah
Edo Pembulatan dengan sisi sejajar dan
berkaitan pengukuran
Bantuan berpotongan
keliling
Sangat mampu
Melakukan Mampu menggambar
saat menyelesaikan
Pembulatan serta sisi sejajar dan
Lani masalah berkaitan
Mengurutkan Secara berpotongan secara
dengan pengukuran
Mandiri komperhensif
panjang dan keliling
Catatan:
Tabel 4 Data Kualititatif
• Sajian berikut merupakan contoh rekapan formatif yang berupa data
pada Hasil Asesmen
kuantitatif (narasi) berdasarkan lembar observasi, catatan anekdotal,
Formatif (Lanjutan
dsb.
Alternatif 2)
• Hasil asesmen formatif akan digunakan sebagai pertimbangan
deskripsi Capaian Kompetensi dalam rapor.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 63
Alternatif 3
Keunggulan:
• Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan dan
mengolah nilai lebih singkat.
• Pengumpulan dan pengolahan hasil akhir lebih
mudah.
Kelemahan:
• Berpotensi mengabaikan peran asesmen formatif
yang terpadu dengan pembelajaran karena
pendidik terpaku pada asesmen sumatif.
• Kesulitan menentukan deskripsi, jika data
asesmen formatif kurang lengkap dan tidak
didokumentasikan dengan baik.
Edo 85 83 60 84 77 77,8 - 75 75 76
Dayu 64 68 40 96 98 73,2 - 50 50 62
Siti 87 79 80 78 99 84,6 - 75 75 80
Data Sumatif pada Akhir Lingkup Materi Nilai rapor diperoleh dari nilai akhir
formatif, sumatif lingkup materi, dan sumatif
akhir semester
Catatan:
• Data hasil asesmen formatif dibuat secara terpisah dari rekapitulasi ini.
Pembobotan dalam penghitungan nilai rapor
• Hasil asesmen formatif akan digunakan sebagai pertimbangan deskripsi
ditetapkan oleh Satuan Pendidikan
Capaian Kompetensi dalam rapor.
Tabel 5
Alternatif 3:
Mengolah Seluruh Data Sumatif,
untuk Dijadikan Nilai Rapor.
65
66
Formatif
Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Menentukan
Nama Nilai Tempat Mengukur Keliling dan Luas Hubungan Ciri Bangun
Bilangan yang
Bil. Cacah dengan Satuan Baku Operasi Hitung Datar
Peserta Belum Diketahui
Didik
Formatif 1 Formatif 2 Formatif 3 Formatif 4 Formatif 5 Formatif 6 Formatif 7
(tujuan (tujuan (tujuan (tujuan (tujuan (tujuan (tujuan
pembelajaran 1) pembelajaran 2) pembelajaran 3) pembelajaran 4) pembelajaran 5) pembelajaran 6) pembelajaran 7)
Perlu pendampingan
Melakukan Mampu menggambar
untuk masalah
Edo 82 Pembulatan 80 85 74 sisi sejajar dan
berkaitan
dengan Bantuan berpotongan
pengukuran keliling
Sangat mampu
Melakukan Mampu menggambar
saat menyelesaikan
Pembulatan serta sisi sejajar dan
Lani 95 masalah berkaitan 85 100 95
Mengurutkan berpotongan secara
dengan pengukuran
Secara Mandiri komprehensif
panjang dan keliling
Catatan:
Tabel 6 Data Kualititatif
• Sajian berikut merupakan contoh rekapan formatif yang berupa data kuantitatif (narasi) berdasarkan lembar observasi, catatan
pada Hasil Asesmen anekdotal, dsb.
Formatif (Lanjutan
• Hasil asesmen formatif akan digunakan sebagai pertimbangan deskripsi Capaian Kompetensi dalam rapor.
Alternatif 3)
6 Menyajikan Hasil Asesmen ke Dalam Rapor
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Nilai rapor disajikan berdasarkan penghitungan hasil pengolahan yang telah dilakukan. Pendidik perlu
Jika memilih opsi 1,
memperhatikan hasil asesmen yang tertinggi dan terendah pada kompetensi untuk kemudian disajikan ke
pendidik harus
dalam Capaian Kompetensi dalam rapor.
mengidentifikasi
capaian kompetensi
Formatif Sumatif Lingkup Materi Sumatif Akhir Semester*
tertinggi dan
Mengukur
terendah
Mengukur Nilai Keliling
berdasarkan data Nilai
Nilai Tempat Keliling dan Luas Tempat dan Luas
Nama NA Rapor
formatif dan sumatif. Bil. Cacah dengan Satuan Bil. dengan
Peserta NA NA Sumatif (Rerata
Baku Cacah Satuan Non
Didik Formatif Sumatif Tes Akhir F+S+AS)
Baku
Hijau: capaian (F) (S)
Tes
Semester
*pembulatan
normal
tertinggi Formatif 1 Formatif 2 Formatif 3 Formatif 4 (AS)
(tujuan (tujuan (tujuan (tujuan
Merah: capaian pembela- pembela- pembela- pembela-
Sumatif 1 Sumatif 2
Nama: Edo
Mengukur
Mengukur Nilai Nilai
Nilai Tempat Keliling dan
Keliling dan Luas Tempat NA Rapor
Nama Bil. Cacah Luas dengan
dengan Satuan Baku NA Bil. Cacah NA Sumatif (Rerata
Peserta Satuan Baku Non F+S+AS)
Didik Formatif Sumatif Tes Akhir
Formatif 1 Formatif 2 Formatif 3 Formatif 4 Tes *pembulatan
(F) (S) Semester
normal
(tujuan (tujuan (tujuan (tujuan (AS)
Sumatif 1 Sumatif 2
pembela- pembela- pembela- pembela-
jaran 1) jaran 2) jaran 3) jaran 4)
Melakukan
Pembulatan
Edo 82 79 86 82,3 85 83 84,0 - 75 75 80
dengan
Bantuan
Nama: Edo
Menunjukan penguasaan yang baik dalam mengukur luas dengan menghitung jumlah bujur sangkar
berukuran 1 cm2.
Matematika 80
Perlu bantuan dalam membulatkan bilangan ke nilai tempat terdekat
Nama: Edo
Menunjukan penguasaan yang baik menemukan hubungan penjumlahan dengan pengurangan,
perlu pembimbingan lebih lanjut agar kemampuan tersebut dikuasai secara konsisten
Matematika 76
Perlu bimbingan agar mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan pengukuran
keliling
Portofolio
Gambar 12 Contoh
Portofolio
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 71
Diskusi/Konferensi
Gambar 13 Contoh
Kegiatan Diskusi/
Konferensi
(Sumber foto: Sekolah
Cikal Cilandak, Jakarta)
Gambar 14 Contoh
Kegiatan Pameran Karya
(Sumber foto: SDN
164 Karangpawitan,
Bandung, Jawa Barat)
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 73
Laporan Hasil Belajar (Rapor)
Laporan hasil belajar merupakan laporan keseluruhan
dari proses dan akhir pembelajaran. Laporan hasil
belajar merupakan hasil dari analisis pendidik terhadap
perkembangan belajar peserta didik. Laporan hasil belajar
biasanya diberikan di akhir semester dan akhir tahun ajaran.
Sekolah menentukan format laporan hasil belajar sesuai
dengan kebutuhan, fungsi, nilai dan budaya masing-masing
sekolah.
Nilai
No. Mata Pelajaran Capaian Kompetensi
Akhir
1 Pendidikan Agama dan Budi ...
Pekerti 80
Ketidakhadiran
Tempat, Tanggal rapor
Sakit . . . hari
Izin . . . hari
Pusat Asesmen dan Pembelajaran | Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan 75
7. Evaluasi Pembelajaran dan
Asesmen
1
Melakukan refleksi pembelajaran dan
asesmen pada masing-masing MA.
2
Mengidentifikasi apa saja yang sudah
berhasil dan apa saja yang perlu
diperbaiki.
3
Menindak lanjuti dengan memodifikasi
MA selanjutnya.