Anda di halaman 1dari 6

Nama : MELANIA ISABELA ANJELINA MNANU

Kelas : KPN 20A


Mata kuliah : BAHASA INDONESIA

Sekolah Tinggi Ilmu keperawatan Nusantara Kupang

S-1 Keperawatan

2020/2021
PARAKTIKUM I PRINSIP-PRINSIP UMUM EBI

Prinsip-prinsip Umum Ejaan Bahasa Indonesia Karya Ilmiah

Prinsip-prinsip umum pemakaian ejaan dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. Tanda tanya (?), titik (.), titik koma (;), titik dua(:), tanda seru (!) ditulis rapat dengan huruf
akhir dari kata yang mendahului.

b. Setelah tanda tanya (?), titik (.), titik koma (;), titik dua(:), tanda seru (!) harus ada satu
spasi kosong.

c. Tanda petik ganda (”...”), petik tunggal (’...’), kurung () diketik rapat

dengan kata, frasa, kalimat yang diapit.

d. Tanda hubung (-), tanda pisah (—), garis miring (/) diketik rapat dengan huruf yang
mendahului dan yang akan mengikutinya.

e. Tanda perhitungan: sama dengan (=), tambah (+), kurang (-), kali (x), bagi (:), lebih kecil (<),
lebih besar (>) ditulis dengan jarak satu spasi dengan huruf yang mendahului dan yang
mengikutinya.

Penulisan jarak antarkata berspasi tunggal. Tepi kanan teks tidak harus rata oleh karena itu kata pada
akhir baris tidak harus dipotong. Jika terpaksa harus dipotong, tanda hubungnya ditulis Setelah huruf
akhir, tanpa disisipi spasi, bukan diletakkan di bawahnya. Tidak boleh meletakkan spasi antarkata dalam
satu baris yang bertujuan meratakan tepi kanan.

Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan memahirkan keterampilan mahasiswa menggunakan ejaan dalam tulisan ilmiah.

Pelaksanaan Praktikum

1. Praktikan menyediakan artikel atau makalah secara mandiri.

2. Praktikan menganalisis ejaan yang digunakan dalam artikel atau makalah yang telah
disediakan.

Artikel

Bangga Jadi Perawat

21 September 2020 20:48 Diperbarui: 21 September 2020 21:15


Lihat foto

images-13-5f68b49e24da922ce81fc1f2.jpeg

Suatu kebanggaan bagi penulis yang berprofesi sebagian perawat di tengah Pandemi Covid 19, yang
didukung dengan pengetahuan, keterampilan dan etika dalam promosi kesehatan, pencegahan dan
perawatan.

Profesi perawat menurut kamus Bahasa Indonesia adalah: seseorang yang memiliki pendidikan khusus
untuk merawat, terutama orang yang sakit. Profesi perawat juga diatur melalui UU No. 38 tahun 2014
tentang Keperawatan, dijelaskan bahwa definisi keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan
kepada individu, keluarga, kelompok baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Perawat juga
berkewajiban memenuhi kebutuhan pasien meliputi bio-psiko-sosio dan spiritual.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada 2017, yang menunjukkan
persentase jumlah perawat menjadi yang terbesar di antara profesi kesehatan lain yaitu 29,66%, Profesi
perawat sangat diminati.

peran serta perawat-perawat profesional dalam mendukung program pemerintah (NAWACITA) yang
berfokus pada upaya preventif dan promotif untuk mempercepat peningkatan derajat kesehatan
masyarakat sebagai dukungan dari tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025.

Pentingnya profesi perawat, tidak lepas dari tugasnya dalam merawat atau memelihara, membantu dan
melindungi seseorang yang mengalami sakit, cedera, maupun proses penuaan. Kesembuhan pasien
menjadi tanggung jawab bersama antar petugas kesehatan, tapi ujung tombaknya ada di perawat yang
selalu mendampingi pasien selama 24 jam.

Dikutip dari Kozier & Erb’s Fundamentals of Nursing terdapat 5 nilai profesionalisme dalam keperawatan
yaitu:
1. Altruism : perawat memperhatikan atau mementingkan kesejahteraan orang lain.

2. Autonomy : perawat menghargai hak-hak pasien dalam membuat keputusan tentang perawatan
dirinya.

3. Human Dignity : perawat menghargai martabat klien sebagai manusia dengan segala nilai dan
keunikan yang dimiliki.

4. Integrity : nilai yang diwujudkan dengan tindakan-tindakan yang sesuai dengan kode etik dan
standar praktik keperawatan.

5. Social justice : perawat menjunjung tinggi prinsip moral, legal, dan kemanusiaan. Disini perawat
tidak membeda-bedakan klien berdasarkan SARA ataupun hal-hal lain.

Sehingga menempatkan perawat dalam garda terdepan dan menjadi pahlawan kemanusiaan di tengah
Pandemi Covid 19, yang menjadi permasalahan dunia saat ini.

Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhillah, mengungkap sudah 78
perawat yang meninggal dunia positif Corona. Data tersebut per 11 September 2020. Dikutip dari
detikcom, Selasa (15/9).

Besarnya peran, fungsi dan tanggung jawab perawat berbanding terbalik dengan tingkat kesejahteraan
perawat karena banyak dijumpai keluhan bahwa tidak sesuainya upah/gaji, jasa pelayanan yang
diterima oleh seorang perawat, menjadi suatu permasalahan yang klasik di beberapa tempat baik di
daerah, swasta yang memakai jasa perawat.

Harapan terbesar perawat tentunya upah yang diterima sesuai dengan beban kerja serta faktor risiko
yang diterima, serta lahirnya program yang memihak penuh kepada profesi perawat seperti satu desa
satu perawat di seluruh wilayah NKRI, sudah semestinya diambil langkah nyata oleh organisasi profesi
serta pemerintah, pihak swasta yang mempekerjakan perawat mengambil keputusan standar upah pada
tenaga perawat agar sejajar dengan negara lain.

Dengan perkembangan ilmu keperawatan yang begitu pesat dalam era pembangunan
berkelanjutan juga dimanfaatkan sebagai pengembang diri, baik secara pendidikan seperti Profesi
Ners, pendidikan pascasarjana, riset keperawatan, kepemimpinan serta peningkatan keterampilan insan
perawat dalam menunjang tugas dan praktik mandiri perawat.

Demikian sekelumit pengetahuan dan pengalaman, semoga bermanfaat.

Menuju Indonesia Sehat 2025

Perawat Hebat, Rakyat Sehat!

Referensi :
Berman, A., Snyder, S. J., Kozier, B., & Erb, G. (2008). Fundamentals of Nursing Concepts, Process, and
Practice 8th Ed. USA: Pearson Education, Inc.
Laporan Praktikum

NO BENTUK KESALAHAN KUTIPAN KALIMAT ALASAN KESALAHAN PEMBETULAN

1 Kesalahan dalam 1. Altruism : perawat Tanda titik dua (:) 1. Altruism: perawat
menggunakan tanda titik memperhatikan atau seharusnya ditulis rapat memperhatikan atau
dua (:) mementingkan kesejahteraan dengan huruf akhir dari mementingkan
orang lain. kata yang mendahului. kesejahteraan orang
lain.

2 Kesalahan dalam 2. Autonomy : perawat Tanda titik dua (:) 2. Autonomy: perawat
menggunakan tanda titik menghargai hak-hak pasien seharusnya ditulis rapat menghargai hak-hak
dua (:) dalam membuat keputusan dengan huruf akhir dari pasien dalam membuat
tentang perawatan dirinya. kata yang mendahului. keputusan tentang
perawatan dirinya.

3 Kesalahan dalam 3. Human Dignity : perawat Tanda titik dua (:) 3. Human Dignity:
menggunakan tanda titik menghargai martabat klien seharusnya ditulis rapat perawat menghargai
dua (:) sebagai manusia dengan segala dengan huruf akhir dari martabat klien sebagai
nilai dan keunikan yang kata yang mendahului. manusia dengan segala
dimiliki. nilai dan keunikan yang
dimiliki.

4 Kesalahan dalam 4. Integrity : nilai yang diwujudkan Tanda titik dua (:) 4. Integrity: nilai yang
menggunakan tanda titik dengan tindakan-tindakan yang seharusnya ditulis rapat diwujudkan dengan
dua (:) sesuai dengan kode etik dan dengan huruf akhir dari tindakan-tindakan yang
standar praktik keperawatan. kata yang mendahului. sesuai dengan kode etik
dan standar praktik
keperawatan.

5 Kesalahan dalam 5. Social justice : perawat Tanda titik dua (:) 5. Social justice: perawat
menggunakan tanda titik menjunjung tinggi prinsip seharusnya ditulis rapat menjunjung tinggi
dua (:) moral, legal, dan dengan huruf akhir dari prinsip moral, legal, dan
kemanusiaan. Disini perawat kata yang mendahului. kemanusiaan. Disini
tidak membeda-bedakan klien perawat tidak
berdasarkan SARA ataupun hal- membeda-bedakan
hal lain. klien berdasarkan SARA
ataupun hal-hal lain.

6 Kesalahan dalam Dikutip dari detikcom, Selasa (15/9). Tidak menuliskan tahun Dikutip dari detikcom, Selasa
menggunakan tanda garis (15/9/2020).
miring (/)

Anda mungkin juga menyukai