Anda di halaman 1dari 31

Laporan Residensi

Unit Rawat Jalan dan Unit


Laboratorium RSIA Bunda
Aliyah, Jakarta Timur

Dr. Dion Darius Samsudin Sp.A (196080127)


Universitas Respati Indonesia
Pembimbing residensi: dr. Alih Germas Kodyat, SKM.,MARS
Pembimbing lapangan: dr. Dini Apriani, MARS
Outline Presentasi
• BAB 1: Pendahuluan
• BAB 2: Tinjauan Pustaka
• BAB 3: Gambaran umum RSIA Bunda Aliyah
• BAB 4: Identifikasi, prioritas dan analisis masalah
• BAB 5: Alternatif pemecahan masalah
• BAB 6: Penutup
BAB 1: Pendahuluan
• Residensi sebagai salah satu kegiatan dalam proses belajar mengajar
yang melibatkan mahasiswa secara aktif dalam kegiatan administrasi
rumah sakit dalam rangka untuk memperoleh pengalaman praktis
tentang operasional di rumah sakit dengan menggunakan pendekatan
sistem dan pemecahan masalah.
• Tempat residensi: RSIA Bunda Aliyah Pondok Bambu
• Waktu Residensi: Bulan Mei – Agustus 2021
• Pembimbing residensi: dr. Alih Germas Kodyat, SKM.,MARS
• Pembimbing lapangan: dr. Dini Apriani, MARS
• Alasan memilih unit tersebut

• Unit rawat jalan adalah salah satu unit yang berkontribusi besar untuk melayani kebutuhan
pasien, dan sumber pemasukan utama rumah sakit.

• Unit Laboratorium adalah unit yang berhubungan dengan hampir seluruh unit di rumah sakit,
dan memiliki peran penting dalam proses diagnosis pasien.

• Tujuan Residensi

• Untuk mendapat gambaran mengenai unit pelayanan rawat jalan dan unit laboratorium RSIA
Bunda Aliyah

• Memiliki bekal keterampilan dasar untuk mengelola rumah sakit yang didasarkan pada teori
yang diperoleh saat kuliah dan menerapkannya di lapangan.
BAB 2: Tinjauan pustaka
• Unit rawat jalan
• Pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk
rawat inap. Yaitu tempat untuk konsultasi dan pemeriksaan pasien oleh
dokter yang ahli dibidang masing-masing untuk penemuan diagnosis.
• Unit laboratorium
• Laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan specimen klinik untuk mendapatkan informasi
tentang kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya
diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan.
BAB 3: Gambaran Umum RS
• Sejarah RSIA Bunda Aliyah

• Badan hukum RSIA Bunda Aliyah adalah


PT. Insani Graha Medika
• Pembangunan RS mulai pada tahun 2004
• Operasional mulai tanggal 16 Januari 2008
• Rumah Sakit Khusus Type B
Status Terakreditasi Paripurna
• Alamat: Jl. Pahlawan Revolusi No.100, Pondok
Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur
• Telpon : 021-86602525 Fax.: 021-86600712
• Website : www.bundaaliyah.com
• Visi RSIA Bunda Aliyah
Menjadi Rumah Sakit pilihan dan rujukan kesehatan ibu
dan anak serta mampu bersaing di era globalisasi.
• Misi RSIA Bunda Aliyah
1. Melakukan upaya untuk memberikan pelayanan yang bermutu
dengan penuh kepedulian dan mengutamakan kepuasan
pelanggan.
2. Melakukan pendidikan dan pelatihan kepada karyawan dan tim
medis.
3. Mengelola rumah sakit secara profesional dan etis.
• Motto RSIA Bunda Aliyah
“Care with Heart”
Unit rawat jalan
Unit Laboratorium
BAB 4 dan 5: Hasil Residensi
Identifikasi masalah
Penetapan prioritas masalah
Analisis masalah
Alternatif pemecahan masalah
Identifikasi masalah Unit Rawat Jalan
Indikator Tahun 2019 Tahun 2020
TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 TW 1 TW 2 TW 3 TW 4
Waktu tunggu 81,7 94,6 100 100 94 95,93 96,3 95,46
pasien rawat jalan
<60 menit (%)
Standar (%) 80 80 80 80 100 100 100 100

Total kunjungan pasien rawat jalan


2018 2019 2020 2021
90985 91631 74425 38971

Kunjungan rawat jalan tahun 2021


Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
4629 4298 5487 5407 5072 5544 3958 4576
Kunjungan pasien rawat jalan berdasarkan metode pembayaran
No Pembayaran Tahun
2019 2020
1 Umum 49273 37497
2 Asuransi 19234 11449
3 PT 842 985
4 BPJS 22282 24494
Jumlah 91631 74425

Data Keterlambatan dokter di RSIA Bunda Aliyah (2020)


Keterlambatan Jumlah Persentase Total dokter
(dalam menit)
Terlambat On time Terlambat On time
>15 3 40 7% 93% 43
>30 7 36 16% 84% 43
>60 4 39 9% 91% 43
Penetapan prioritas masalah (Matrix Technique)
Prioritas masalah unit rawat jalan
I Nilai
Masalah T R Prioritas
P Sv R (IxTxR)
Jumlah kunjungan pasien rawat
4 4 3 3 3 432 1
jalan menurun
Waktu tunggu pasien rawat jalan
2 2 2 4 4 128 2
>60 menit
Keterlambatan dokter poliklinik 2 2 2 4 3 96 3
Perlengkapan pemeriksaan fisik
2 2 1 4 4 64 4
tidak lengkap
Analisis masalah unit rawat jalan (Fishbone)
Efektifitas Efisiensi
Alternatif Pemecahan Masalah Nilai (MxVxI)/C
M V I C
Membuat content promosi mengenai keamanan
dan protokol kesehatan saat menjalani layanan
rawat jalan di RSIA Bunda Aliyah 5 5 5 2 62,5

Menerapkan pendaftaran online 5 4 4 2 40


Menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk
pegawai dan pasien yang berkunjung ke RSIA Bunda 4 4 4 2 32
Aliyah
Renovasi ruang tunggu dan periksa poliklinik
4 2 2 5 3,2
• PLAN
• Mengadakan rapat internal untuk menentukan isi promosi, media promosi,
waktu promosi, dan biaya promosi dan siapa yang menjalankannya.
• DO
• Target sasaran promosi adalah masyarakat luas, terutama di wilayah Jakarta
Timur.
• Seluruh karyawan RS membantu mempromosikannya, melalui berbagai
media
• STUDY
• Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan perbaikan setiap 3
bulan
• ACTION
• Bila promosi ini berhasil, maka jumlah kunjungan pasien akan bertambah
Masalah Unit Laboratorium Tahun
Jenis pemeriksaan
2019 2020

H2TL 13.528 7.457


Total pemeriksaan laboratorium 2019-2021
DPL 1.351 5.148
Tahun 2019 2020 2021
Golongan darah 937 831
Rawat 12.999 14.633 16.292
jalan BT,CT 2939 3513

Rata2 per 1.083 1.219 1.358 Urinalisa lengkap + rutin 1923 1544
bulan
Rawat 11.263 12.320 8.665 Feses lengkap 351 182
inap
Glukosa anak 1265 1380
Rata2 per 939 1.027 722
bulan Bilirubin neonatus 2554 3285
Total 24.262 26.953 24.957
(RI+RJ) Antibodi SARS Cov-2 6356
Rata2 per 2.021 2.246 2.080
CRP kuantitatif 1422 938
bulan
Indikator Tahun 2019 Tahun 2020
TW I TW 2 TW 3 TW 4 TW 1 TW 2 TW 3 TW 4
Angka keterlambatan 306,3 303,3 232,7 276 306,3 303,3 232,7 276
penyediaan darah
(menit)
Standar 60 60 60 60 60 60 60 60

Indikator Tahun 2019 Tahun 2020


TW I TW 2 TW 3 TW 4 TW 1 TW 2 TW 3 TW 4
Waktu lapor hasil tes 100 100 100 100 100 100 100 100
kritis laboratorium
Standar 100 100 100 100 100 100 100 100
Waktu pemeriksaan laboratorium di RSIA Bunda Aliyah (dalam menit)

Jenis Valid N Minimum Maksimum Range Mean Std. Pemeriksaan


Pemeriksaan Deviation <140 menit
H2TL 51 22 594 572 112,9 109 78%

Antigen 12 29 93 64 52,4 21 100%

DPL 8 68 120 52 89,3 20 100%

DPL + LED 5 80 327 247 154,6 102 60%

Bilirubin 17 13 390 377 88,1 99,6 88%

Kimia darah 7 57 230 173 106 58 86%

BT CT 2 70 120 50 95 35 100%

Standar yang ditetapkan untuk waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium adalah <140
menit untuk kimia darah dah darah rutin (KMK RI No. 129/MENKES/SK/II/2008).
H2TL Antigen
DPL DPL + LED
Bilirubin Kimia darah
Penetapan prioritas masalah (Matrix Technique)
Prioritas masalah unit rawat jalan
I Nilai
Masalah T R Prioritas
P Sv R (IxTxR)
Keterlambatan pengambilan dan
3 3 3 4 4 432 1
proses analisis sampel
Keterlambatan penyediaan darah 4 4 4 2 2 256 2
Analisis masalah masalah unit laboratorium (Fishbone)
Efektifitas Efisiensi Nilai
Alternatif Pemecahan Masalah
M V I C (MxVxI)/C
Membuat revisi alur pengambilan
sampel dan proses sampel laboratorium 5 4 5 1 100
(untuk meningkatkan efisiensi)
Menambah petugas ATLM 5 5 5 4 31,25
Integrasi instrument laboratorium
5 5 5 5 5
dengan computer
• PLAN
• Mengadakan rapat internal untuk membuat revisi alur pengambilan dan
proses sampel laboratorium
• DO
• Membuat Revisi alur pengambilan sampel dan proses sampel
• Identifikasi masalah yang terjadi di unit laboratorium yang menyebabkan
keterlambatan hasil laboratorium
• STUDY
• Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan perbaikan setiap 3
bulan
• ACTION
• Bila promosi ini berhasil, maka terlihat perbaikan terhadap waktu
pengambilan dan proses sampel
• Terima Kasih
Analisis dengan 5W + 1H
• Mengapa Jumlah kunjungan pasien rawat jalan berkurang? Karena
kunjungan pasien umum dan asuransi berkurang.
• Mengapa kunjungan pasien umum dan asuransi berkurang? Karena
masyarakat khawatir bila datang ke RS.
• Mengapa masyarakat khawatir datang ke RS? Karena masyarakat
khawatir tertular infeksi covid-19
• Mengapa mereka khawatir tertular infeksi Covid-19? Karena
masyarakat berpendapat pasien yang berobat ke RS terinfeksi covid-
19, dan RS tidak menjalankan skrining dan protokol kesehatan.
• How (Bagaimana) cara RS Mengatasi masalah ini? Memastikan bahwa
RS telah melakukan skrining dan protokol kesehatan saat pasien
datang sampai selesai, dan menerapkan standar baru dalam
penerimaan dan pelayanan pasien di poliklinik, sesuai standar
pencegahan infeksi covid-19
Analisis dengan 5W + 1H
• Mengapa terjadi keterlambatan dalam proses analisis sampel? Karena
tenaga laboratorium medik yang kurang.
• Mengapa tenaga laboratorium medik kurang? Karena ada petugas
yang ditugaskan khusus untuk melakukan swab (swabber), dan
sedang isoman.
• Mengapa tidak ada petugas pengganti yang melakukan tugas
pengambilan sampel: karena tenaga yang terbatas.
• How (bagaimana): Bagaimana cara RS mengatasi masalah ini ?
Dengan melakukan rekrutmen tenaga laboratorium medik,
meningkatkan efisiensi kerja di unit laboratorium, dan mengurangi
beban kerja unit laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai