Hikmah yang dapat kami ambil selama bersekolah di MAN 2 LABURA baik
bertatap muka secara lansung maupun tidak langsung (online) adalah:
- Kegiatan dalam beribadah
- Kedisiplinan dalam menggunakan waktu
- Menghargai pendapat sesame
- Mencintai kebersihan
- Menanamkan akhlak yang baik
Dengan ini, maka hanya inilah yang dapat kami sampaikan kepada bapak/ibu
guru sekalian perihal pengalaman kami semasa belajar di MAN 2 LABURA
kami ucapkan terima kasih banyak kepada bapak / ibu guru yang telah
mendidik dan membimbing kami sehingga kami sampai pada titik akhir ini.
Hormat kami
1. CICI LESTARI SAGALA
2. HALIMATUSSA’DIAH
3. SITI ZAHARA SAGALA
4. KHAIRANI
Wassalam.
Pengalaman Masuk Sekolah
SMA merupakan masa – masa yang penuh cerita, dimana semua kenangan
berada. Ada pepatah dari suatu film “Siapa sangka sesuatu yang kita anggap biasa
setiap harinya begitu berharga”.
Setelah aku mengikuti seleksi masuk madrasyah aliyah negri 2 Labuhanbatu
Utara, akhirnya aku bisa diterima. Kabarnya itu aku dengar setelah kakakku
mengecek kembali nama – nama yang telah lulus seleksi tersebut. MAN 2 LABURA
merupakan nama sekolah ku saat sekarang ini. Masa orientasi sekolah atau yang
biasa disingkat dengan kata MOS, setiap siswa yang baru saja diterima disuatu
sekolah pasti sering mendengar nama ini. Tujuannya untuk mengenalkan kita pada
lingkungan sekitar sekolah. MOS di sekolahku berlangsung selama 3 sampai 5 hari
lamanya.
Hari pertama, kami semua berkumpul untuk melaksanakan apel pagi dan
mendengarkan arahan dari kepala sekolah. Setelahnya, kami pun dibagi menjadi
beberapa kelompok. Kami disuruh untuk membersihkan ruangan kelas yang akan
kami gunakan untuk menempuh pendidikan nanti. Hal pertama yang kulakukan
seperti biasa, yakni mahal suara alias pendiam. Hari pertama biasanya belum ada
materi dan belum ada jadwal pelajaran tentunya.
Sewaktu kelas satu aku duduk sebangku dengan temanku yang sampai
sekarang menjadi teman terdekatku, namanya Cici. Cici itu orangnya hiperaktif, suka
melakukan hal dengan berlebiha, rapuh, sok tegar tapi kalau sudah diajak bicara
orangnya asik banget. Aku yang berkenalan dengan teman – teman ku yang lain
seperti Dewi, Rani, Diani, Febry dan masih banyak lagi. Pada awal – awal kami
berkenalan kami terlihat sangat asing satu sama lain, tapi setelah 3 bulan berlalu
kamipun menjadi dekat.
Disekolahku ada pemilihan ekskul seperti paskibra, pramuka, UKM, PMI,
Drum band, Kaligrafi dan masih banyak lagi. Aku dan temanku memilih ekskul yang
berbeda – beda, pada akhirnya aku memilih masuk ke ekskul pramuka dan
sebangkuku memilih masuk ke ekskul PMI dan English Club. Banyak sekali yang
mendaftarkan dirinya ke club ini. Namun, sayangnya club ini tidak begitu lancar.
Saat aku memilih ekskul pramuka aku tau resiko apa yang akan ku dapat yaitu aku
jadi jarang belajar dan ketinggalan pelajaran dari teman – temanku karena aku lebih
sering beraktivitas diluar seperti latihan dan berkemar.
Aku lebih senang bergabung dengan anak laki – laki. Biasanya kami suka
kumpul sambil membahas hal – hal yang tidak masuk akal. Itu memang sesuatu hal
yang sangat aneh tapi juga sangat lucu dan seru. Setiap hari jum’at, sekolah kami
mengadakan pertunjukan kelas sesudah selesai senam pagi. Jadi kami disuruh untuk
melihat penampilan dari setiap kelas yang sudah dijadwalkan untuk penampilan
setiap minggunya.
Kini masa – masa di kelas X telah berakhir. Sekarang kami beranjak ke kelas
XI. Aku dipilih sebagai anggota OSIS. Dari situ aku mulai belajar untuk
berorganisasi. Kami juga ikut menangani MOS bagi adik – adik kami yang baru
masuk di sekolah MAN 2 LABURA. Mulai dari mendekor ruangan sampai penyajian
materi telah kami siapkan. Tak lupa kami meminta kesediaan para guru untuk
menjelaskan materi yang berhubungan dengan sekolah agar mereka bisa menjadi
siswa siswi yang baik dan teladan.
Aku mempunyai teman namanya Anju, Dila merupakan murid pintar dan
rendah hati. Di sekolah sangat banyak teman yang menyukainya karena sikapnya
tersebut. tidak jarang, semua ingin berteman dengannya. Bisa dikatakan dia juga
sebagai murid idaman oleh para guru karena dia mempunyai hati yang baik. Ia
bersama temannya bernama Desi sering mengikuti perlombaan Islami.
Pagi yang indah dibulan Agustus, matahari bersinar menunjukkan akan
cerahnya pagi ini. Seperti biasa hal yang kulakukan saat pagi yaitu mandi, sarapan
dan pergi sekolah. Hari – hari kulalui seperti biasanya. Akan tetapi untuk pagi ini
rasanya ada yang berbeda. Semua ini karena sebentar lagi akan HUT RI.
Sesampainya di sekolah, kami diberitahu oleh guru akan mengadakan perlombaan
antar kelas. Setelah itu kami dibubarkan dan diberi tugas untuk membersihkan
kelasnya masing – masing, mulai dari dalam ruangan kelas, taman hingga belakang
kelas. Semua itu untuk mempersiapkan hari Kemerdekaan.
Sebelum lombanya dimulai biasanya kami mengikuti pagi terlebih dahulu
untuk mendengarkan arahan dari kepala sekolah agar tidak terjadi hal yang tidak
diinginkan. Setelah itu lomba pun dimulai. Lomba yang diadakan di sekolah kami
terbilang banyak mulai dari memasukkan paku ke dalam botol, lomba makan
kerupuk, lomba lari estapet kelereng, tarik tambang putra, tari tambang putri, futsal
putra dan juga putrid. Semuanya berjalan dengan lancar berkat semua siswa dan para
guru yang turut berpartisipasi melaksanakannya.
Waktu itu, aku sedang menghadapi ujian sekolah. Saat ujian, aku dan teman
sekelasku banyak mencontek dengan berbagai cara. Ada yang membawa catatan
kecil
Menyembunyikan buku di bawa meja hingga membawa telepon seluler. Pada
saat itu, aku akan mencontek jika menghadapi ujian Matematika, Fisika, Kimia dan
juga Bahasa arab, karena aku kurang bagitu suka dengan angka. Kalau untuk bahasa
arab karena aku kurang dapat memahami artinya.
Hingga akhirnya pembagian nilai raport pun tiba, aku dan teman – temanku
begitu tegang saat menunggu nilai raport yang akan diberikan. Setelah kuterima
raport dari wali kelas, lalu wali kelas ku mengatakan lebih giat lagi ya belajarnya
semester depan. Saat itu aku langsung membuka raport itu aku melihat nilai pelajaran
Matematika, Fisika, Kimia dan Bahasa arab mendapatkan nilai yang kurang
memuaskan.
Awal tahun 2020 kami memasuki semester 2 di kelas XI mipa 4. Hari – hari
kulewati seperti biasa yaitu bangun pagi, mandi, sarapan dan berangkat kesekolah.
Sebelum berlalu, aku dan anggota pramuka sedang mempersiapkan diri untuk
mengikuti perkemahan tingkat kabupaten yang diadakan di Medan tepatnya di
Unimed. Sehari sebelum perkemahan dimulai, kami menyiapkan barang – barang
yang perlu dibawa. Setelah itu kami berbaris untuk mendengarkan bimbingan dan
arahan dari kepala sekolah. Akhirnya kami pergi mengikuti perkemahan.
Setelah empat hari berlalu dan perkemahan telah selesai. Kami pun pulangke
Labura dengan membawa beberapa piala. Sebelum sampai di Labura kami mendapat
informasi tentang libur selama dua minggu karena anak XII akan mengadakan ujian
tengah semester, ujian madrasah dan lain sebagainya. Namun semua tidak sesuai
dengan ekspektasi, semuanya tidak terkendali oleh kemunculan virus covid – 19.
Sebenarnya virus ini sudah masuk ke Indonesia pada awal tahun 2020. Selang kurun
waktu satu bulan penyebaran virus ini sudah hamper di seluruh Indonesia.
Dikarenakan adanya pandemi virus corona atau covid – 19, Indonesia menerapkan
bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah dari rumah.
Seluruh kegiatan dianjurkan untuk dilakukan dirumah saja karena ini dapat
menyebabkan kematian, begitu juga dengan kegiatan belajar mengajar mulai dari
siswa maupun kalangan mahasiswa dianjurkan untuk belajar dari rumah dan tugas
diberikan oleh guru – guru melalui online.
Tugas yang diberikan ada yang melalui aplikasi belajar dan ada juga yang
melalui WA. Apabila tidak bisa mengerjakannya atau aku
Belum mengerti biasanya melihat internet dan membaca buku LKS yang telah
diberikan sekolah. Dan saat mengerjakan tugas Bahasa Indonesia aku terkadang
meminta bantuan ibuku untuk mengerjakannya karena ada materi yang tidakku
mengerti.
Tidak terasa aku dan teman – temanku akan meninggalkan sekolah MAN 2
LABURA, meninggalkan sejuta kenangan manis yang pernah kami lewati bersama.
Tak terasa 3 tahun berlalu begitu cepat, seakan baru memulainya saja. Merasa berat
untuk meninggalkan sekolah, sungguh pilihan yang sangat berat dan sulit untuk
diambil. Ditambah lagi waktu virus covid – 19 datang kami tidak sempat membuat
kenangan manis diakhir – akhir sekolah sebelum akhirnya kami berpisah. Selama 1
tahun terakhir ini kami tidak merasakan yang namanya aksi – aksi konyol, gila –
gilaan canda dan tertawa, saling mengejek, membuat onar, marah – marah,
membersihkan lingkungan karena terlambat, membuat bising dikelas, dimarahi guru
karena tidak mengerjakan tugas, dihukum 1 kelas keliling lapangan dan masih
banyak lagi.
“Waktunya Berpisah”
Kata Penghantar
Sekolah,
Kau tempat tinggal keduaku
Tempat dimana aku menimba ilmu
Tempat dimana kau mempertemukan dengan orang asing
Pada orang yang menjadi temanku
Pada para pahlawan tanpa jasa mu