Anda di halaman 1dari 8

Rumus dan Contoh Uji Mann Whitney

Adapun formula rumus Mann-Whitney Test. Berikut statistik uji yang digunakan dalam
uji mann whitney:

Untuk sampel kecil (n1 atau n2 ≤ 20)


Untuk sampel kecil dimana n1 atau n2 ≤ 20. maka digunakan rumus umum dari uji
mann whitney. Berikut statistik uji yang digunakan untuk sampel kecil.
U 1= n1. n2 - U 2
U 2 = n 1 . n2 - U 1
Bisa menggunakan salah satu dari rumus di atas. Untuk mencari nilai U 1 dan U 2 seperti
berikut.
n2 (n2 +1)
U 1 = n 1 . n2 + - ∑ R2
2
n1 (n1 +1)
U 2= n1. n2 + - ∑ R1
2
Keterangan:
U 1= Statistik uji U 1
U 2 = Statistik uji U 2
R1 = jumlah rank sampel 1
R2 = jumlah rank sampel 2
n1 = banyaknya anggota sampel 1
n2 = banyaknya anggota sampel 2

Setelah mendapatkan nilai statistik uji U 1 dan U 2. kemudian mengambil nilai terkecil dari
kedua nilai tersebut. Nilai terkecil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan tabel mann
whitney.
Dengan kriteria Pengambilan keputusan :
H0 diterima bila U hitung ≥ U tabel
H0 ditolak bila U hitung  U tabel
Untuk sampel besar (n1 atau n2 >20)
 Berbeda dengan kasus jumlah sampel kecil, jumlah sampel besar menggunakan
statistik uji z karena jumlah sampel yang besar yaitu > 20 setiap sampel. Cara ini tidak
membutuhkan tabel mann whitney tapi menggunakan tabel z yang mungkin lebih populer.
Caranya hampir sama untuk sampel kecil yaitu mencari U1 dan U2. kemudian ada langkah
tambahan untuk menentukan statistik uji z. Nantinya akan digunakan untuk membandingkan
dengan tabel z. Berikut rumus yang digunakan.
 
n1 .n 2
U−
2
Z=
n1 . n2 .( n1+ n2 +1)
√ 12
Rumus diatas digunakan apabila ada rangking yang berbeda. Sedangkan untuk ada rangking
yang sama menggunakan rumus seperti berikut.

n1 . n2
U−
2
Z= 3

√( n 1 . n2
( n1 +n2 ) .(n1 +n 2−1)
( n1 +n2 ) −( n1 +n2 )
)( 12 ) −∑
t 3i −t i
12

Kriteria penerimaan Ho sebagai berikut :


Jika ZH ≤ Zα, maka Ho diterima
Jika ZH > Zα, maka Ho ditolak
CONTOH KASUS DAN PEMBAHASAN

Contoh Kasus Untuk Sampel Kecil (n ≤ 20)


Misalnya Tim Statistik Ceria penasaran ingin mengetahui apakah denyut nadi pria
lebih banyak dibandingkan denyut nadi wanita. kemudian dilakukan penarikan sampel untuk
pria dan wanita dengan melihat denyut nadi masing-masing dengan tingkat signifikansi 5%.
Berikut hasil perhitungan masing-masing denyut nadi.
Denyut Nadi Denyut Nadi Wanita
Pria
90 79
89 82
82 85
89 88
91 85
86 80
85 80
86
84
Pembahasan Untuk Sampel Kecil (n ≤ 20)
i. Pemilihan Metode
Dari kasus di atas yang pertama kita lihat yaitu tujuannya. Dari tujuannya yaitu
ada perbedaan antara denyut nadi pria dan wanita. dari tujuan itu ada tiga hal yang
ditangkap yaitu analisis yang digunakan yaitu uji perbandingan dan sampel yang
digunakan ada dua kelompok serta antar kelompok tersebut merupakan kelompk yang
saling bebas atau independent. Bisa disimpulkan menggunakan uji beda dua rata-rata
independent.
Sampai Tahap diatas masih berupa jenis metode yang digunakan yang tentunya
masih umum. Sekarang kita menentukan metode yang digunakan. langkah selanjutnya
melihat skala data yang digunakan. Skala data ada 4 yaitu nominal, ordinal, interval dan
rasio. Untuk uji Mann Whitney minimal ordinal. artinya ordinal, interval dan rasio bisa
digunakan untuk uji mann whitney. jika menggunakan data ordinal langsung pakai
Mann Whitney. Sedangkan apabila menggukan data interval dan rasio harus diuji dulu
apakah normal atau tidak. Jika setelah diuji datanya normal menggunakan metode uji
t beda dua rata-rata independent (parametrik). Sedangkan apabila tidak normal
menggunakan Mann Whitney (non parametrik).
Kembali ke contoh kasus. Dari tujuannya kita menggunakan analisis
pebandingan dua rata-rata independent. kemudian dari data yang digunakan yaitu
interval. sehingga perlu uji normalitas terlebih dahulu untuk menentukan apakah
menggunakan mann whitney atau uji t beda dua rata-rata independent. Dalam contoh ini
kita anggap saja datanya tidak berdistribusi normal. Sehingga disini kita menggunakan
uji Mann-Whitney.

ii. Hipotesis:
H 0: Denyut nadi pria lebih sedikit atau sama dengan denyut nadi wanita
H 1: Denyut nadi pria lebih banyak dibandingkan dengan denyut nadi wanita
iii. Taraf Signifikansi
α = 5% = 0,05
iv. Susun kedua hasil Pengamatan menjadi satu kelompok sampel dan buat peringkat
seperti berikut
Denyut Nadi Rangkin Jenis Kelamin
g
79 1 Wanita
80 2,5 Wanita
80 2,5 Wanita
82 4,5 Pria
82 4,5 Wanita
84 6 Pria
85 8 Pria
85 8 Wanita
85 8 Wanita
86 10,5 Pria
86 10,5 Pria
88 12 Wanita
89 13,5 Pria
89 13,5 Pria
90 15 Pria
91 16 Pria

Selanjutnya jumlahkan nilai jenjang untuk masing-masing sampel


Denyut Nadi Pria Rangkin Denyut Nadi Wanita Rangking
g
90 15 79 1
89 13,5 82 4,5
82 4,5 85 8
89 13,5 88 12
91 16 85 8
86 10,5 80 2,5
85 8 80 2,5
86 10,5
84 6
Jumlah 97,5 38,5
Rangking

v. Hitung Nilai statistik uji U


Setelah melalu langkah-langkah diatas. Sekarang saatnya untuk menghitung statistik
uji U.  Pertama yaitu dengan menghitung U 1. Berikut perhitungannya.
n2 (n2 +1)
U 1 = n 1 . n2 + - ∑ R2
2
7(7+1)
U 1= 9. 7 + - 38,5 = 52,5
2
Sedangkan untuk menghitung U 2. Bisa dengan menggunakan rumus.
U 2 = n 1 . n2 - U 1
U 2 = 9.7 - 52,5
U 2 = 10,5
Kemudian dari kedua nilai tersebut diambil nilai terkecil yaitu 10,5 yang digunakan
untuk membandingkan dengan tabel Mann Whitney.
Cara membaca tabel mann whitney:
Pertama tentukan jumlah setiap sampel. Misalnya dalam contoh diatas yaitu n1
=9 dan n2 = 7. Kemudian tentukan nilai titik kritis (α). dalam contoh ini menggunakan
0,05. Kemudian dihubungkan kolom n1 dan baris n2 . dan lihat titik kritis (α) yang
digunakan yaitu 0,05. Hasilny yaitu 12.
vi. Kriteria Keputusan
H0 diterima bila U hitung ≥ U tabel
H0 ditolak bila U hitung  Utabel
vii. Kesimpulan
Oleh karena nilai U statistik uji lebih kecil dari nilai U tabel Mann Whitney
yaitu 10,5 < 12. Sehingga Keputusan H 0 ditolak, H 1 diterima. Sehingga bisa
disimpulkan denyut nadi pria lebih banyak dibandingkan dengan denyut nadi wanita.
Contoh Kasus untuk Sampel Besar (n > 20)
Tim Statistik Ceria sedang mendapatkan kasus dalam penelitian mengenai kepadatan
hunian rumah antara di daerah nelayan dengan daerah pertanian, Tim menggunakan α = 0,05.
Tim penasaran apakah ada perbedaan kepadatan hunian rumah antara daerah nelayan dengan
daerah pertanian. didapatkan data seperti pada tabel di bawah. Disini sudah diranking caranya
sama dengan contoh di atas.
Keadatan Rumah Rank Keadatan Rumah Pertania Rank
Nelayan n
4,25 37 1,75 1
3,1 21 2,35 8
3,25 25 3,22 23
3,05 19 3,4 29
2,41 10 2,67 13
2,15 6 4,01 33
2,25 7 1,9 3
3,52 31 2,48 11
2,03 5 3,33 27
1,85 2 3,26 26
4,19 36 2,89 17
2,86 15 3,35 28
4,02 34 2,87 16
3,83 32 2,55 12
1,92 4 3,46 30
3,02 18
3,23 24
4,05 35
3,21 2
3,09 20
2,83 14
2,36 9
Jumlah Rank 284 419

Pembahasan Untuk Sampel Besar (n > 20)


i. Pemilihan Metode
Dari kasus di atas yang pertama kita lihat yaitu tujuannya. Dari tujuannya yaitu
ada perbedaan antara kepadatan rumah nelayan dengan petani. dari tujuan itu ada tiga
hal yang ditangkap yaitu analisis yang digunakan yaitu uji perbandingan dan sampel
yang digunakan ada dua kelompok serta antar kelompok tersebut merupakan kelompk
yang saling bebas atau independent. Bisa disimpulkan menggunakan uji beda dua rata-
rata independent. pemikirannya sama dengan cara di atas.
Sampai Tahap diatas masih berupa jenis metode yang digunakan yang tentunya
masih umum. Sekarang kita menentukan metode yang digunakan. langkah selanjutnya
melihat skala data yang digunakan. Skala data ada 4 yaitu nominal, ordinal, interval dan
rasio. Untuk uji mann whitney minimal ordinal. Artinya ordinal, interval dan rasio bisa
digunakan untuk uji mann whitney. Jika menggunakan data ordinal langsung pakai
mann whitney. Sedangkan apabila menggukan data interval dan rasio harus diuji dulu
apakah normal atau tidak. Jika setelah diuji datanya normal menggunakan metode uji
t beda dua rata-rata independent (parametrik). sedangkan apabila tidak normal
menggunakan mann whitney (non parametrik).
Kembali ke contoh kasus. Dari tujuannya kita menggunakan analisis
pebandingan dua rata-rata independent. kemudian dari data yang digunakan yaitu
interval. sehingga perlu uji normalitas terlebih dahulu untuk menentukan apakah
menggunakan mann whitney atau uji t beda dua rata-rata independent. Dalam contoh ini
kita anggap saja datanya tidak berdistribusi normal. Sehingga disini kita menggunakan
uji Mann-Whitney.
ii. Hipotesis:
H 0 : Kepadatan rumah nelayan dan rumah petani sama
H 1 : Terdapat perbedaan kepadatan rumah nelayan dengan rumah petani
iii. Taraf Signifikansi
5%
α= = 2,5% = 0,025
2
iv. Hitung Nilai statistik uji U
Sebelum melakukan perhitungan staistik uji. lakukan tahap seperti pada contoh
sebelumnya yaitu mengurutkan data kemduian buat rank lalu dijumlahkan sehingga
hasilnya seperti pada tabel di atas. Kemudian langsung ke perhitungannya saja.
Pertama mencari U 1.
n2 (n2 +1)
U 1 = n 1 . n2 + - ∑ R2
2
22(22+1)
U 1= 15. 22 + - 419 = 164
2
Kedua untuk menghitung U 2. Bisa dengan menggunakan rumus.
U 2 = n1. n2 - U 1
U 2 = 15.22 - 164
U 2 = 166
Berbeda dengan sampel kecil. untuk sampel besar menggunakan tabel Z sehingga perlu
mencari nilai z dari nilai U yang telah diperoleh. 
 
n1 .n 2
U−
2
Z=
n1 . n2 .( n1+ n2 +1)
√ 12
15.22
164−
2
Z=
15.22 .(15+22+1)
= -0, 0309
√ 12

Sedangkan apabila kita memasukkan nilai U 2 maka hasilnya yaitu kebalikan dari nilai
U 1 yaitu +0,0309. Jadi tidak perlu dihitunga lagi. Kemudian yang diambil yaitu yang
positif sehingga yang dibandingkan nanti yaitu 0,0309. Setelah memperoleh nilai Z
maka langkah terakhir yaitu mencari nilai tabel Z. Nilai tabel pada tabel Z, Uji dua arah
dengan α = 2,5%, yaitu 1, 96.
v. Kriteria Keputusan
Jika ZH < Zα, maka Ho diterima
Jika ZH > Zα, maka Ho ditolak
vi. Kesimpulan
Oleh karena nilai statistik uji z lebih kecil dari nilai tabel Z yaitu 0,0309 < 1,96.
Sehingga Keputusan H0 diterima, H1 ditolak. Sehingga bisa disimpulkan tidak ada
perbedaan kepadatan rumah nelayan dan petani.

Anda mungkin juga menyukai