Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

BAKAT DAN MINAT

DOSEN PEMBIMBING:
Andhika Anggawira, S.Psi, M.Psi
Disusun Oleh :
Cristian Vieri Sinabutar 19101157510178
Deva Imelda Syafri 19101157510179
Diani Putri Aulia 19101157510180
Galuh Anie Handayani 19101157510184
Indira Fitri Happy 19101157510189
Melati Cesturi Irvani 19101157510193
Taufik Guswandi 19101157510209
Yovi Pebriani 19101157510259
Jiggal 19101157510236

JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK”
PADANG
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia merupakan makhluk sosial yang memiliki banyak keistimewaan pada diri
mereka. Keistimewaan tersebutlah yang membedakan manusia dengan makhluk hidup
lainnya, manusia diberikan akal dan pikiran untuk berpendapat, memilah serta memilih yang
mana lebih baik untuk kehidupan mereka. Secara umum manusia memiliki hak dan
kesempatan untuk berkembang sesuai potensinya terutama dalam bidang yang diminati.
Namun sering kali melihat perkembangan potensi manusia tidak berjalan sesuai bakat dan
juga sering kali terjadi mereka mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki kemampuan. Setiap
manusia seharusnya mendapat kesempatan dan pelayanan untuk berkembang secara optimal
sesuai dengan kemampuan, kecerdasan, bakat dan minatnya.

Setiap manusia pasti punya kemampuan dan potensi pada diri merekadan
kemampuan tersebut bisa menjadi lebih baik jika terus digali dan diasah dengan baik. Dengan
kemampuan tersebut manusia dapat membawa dirinya ke perubahan yang lebih baik serta
dapat menjadikan potensi dalam diri mereka sebagai patokan untuk mencari jati diri.

Hal utama yang dicari oleh menusia adalah keinginan akan sesuatu hal yang
disenangi. Mereka akan melakukan sesuatu yang mereka minati dan agar terwujud nya
sesuatu tersebut dengan baik, manusia dapat menghubungakan kemampuan yang
merekapunya dengan keinginan yang akan dicapai, tentu keduannya terus dilakukan secara
optimal dan dilatih secara terus menerus.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Bakat dan Minat

Menurut sejarahnya usaha pengenalan bakat itu mula-mula terjadi pada bidang kerja
(jabatan), tetapi kemudian juga dalam bidang pendidikan hampir semua ahli yang menyusun
tes untuk mengungkap bakat bertolak dari dasar pikiran analisis faktor pemberian nama
terhadap jenis-jenis bakat biasanya dilakukan berdasarkan atas dalam lapangan apa bakat
tersebut berfungsi, seperti bakat dalam pelajaran matematika, bakat berbagai bahasa, bakat
olah raga, bakat seni dan sebagainya mungkin penenaman itu bersangkutan dengan bidang
studi, mungkin pula dalam bidang kerja.

Bakat adalah bawaan, given from God, dan bakat adalah sesuatu yang dilatih. Sebelum
memahami beberapa definisi dan pendekatan bakat yang juga diungkapkan beberapa ahli, ada
baiknya kita yakini satu hal: yakin dan percayalah bahwa setiap insan di muka bumi ini telah
memiliki bakat berupa anugerah dari Sang Maha Kuasa. Beberapa istilah kerap dipakai ketika
berbicara bakat secara spesifik, antara lain aptitude, talenta (talent), kecerdasan
(intelligence), gifted dan sebagainya. Pada dasarnya istilah-istilah tersebut membawa makna
bakat yang berkembang sesuai kebutuhan dan kepentingan. Jadi apabila seseorang terlahir
dengan suatu bakat khusus, jika dididik dan di latih maka bakat tersebut dapat berkembang
dan dimanfaatkan secara optimal. Sebalikanya jika dibiarkan saja tanpa pengarahan dan
penguat, bakat itu akan mati dan tek berguna. Bakat sangat kecil sekali kemungkinannya
untuk berubah.

Bakat itu bersifat relatif tetap sepanjang waktu tertentu. Karena bakat itu relatif stabil,
maka bakat-bakat tersebut dapat digunakan untuk membantu keberhasilan dalam bidang
kependidikan dan karir. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa: bakat mengungkap
potensi untuk mempelajari suatu aktifitas tertentu, bakat relatif berbeda, bakat relatif konstan.

Konsep bakat muncul karena ada rasa tidak puas terhadap hasil tes kecerdasan yang
hanya mengukur kemampuan umum dan menghasilkan skor berupa IQ. (Widyastuti, dalam
Wahyuni, 2013:63) Tes bakat dirancang untuk mengukur potensi prestasi. Sedangkan tes IQ
merupakan tes terstandarisasi yang dirancang untuk mengukur kecerdasan. Tes-tes bakat
untuk mengukur kemampuan yang lebih spesifik dan terbatas daripada tes kecerdasan.
Secara tradisional, tes inteligensi mengukur konstruk yang lebih global seperti inteligensi
umum. Pada awalnya tesinteligensi digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan
diberbagai bidang, namun pengalaman kemudian menunjukkan bahwa dua orang yang
memiliki skor kecerdasan sama ternyata memilikipresentasi kerja atau prestasi belajar yang
tidak sama.

B. Pengertian Bakat dan Minat Secara Umum Serta Menurut Para Ahli

a) Pengertian Bakat

Secara umum Bakat merupakan suatu kemampuan tertentu yang telah dibawa sejak
lahir sehingga membuat dirinya relatif lebih cepat dalam menguasai kemampuan
tersebut.kemampuan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih
untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya
kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis, dan lain-lain. Seseorang yang berbakat
musik misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat musik,
akan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut. Untuk bisa terealisasi bakat harus
ditunjang dengan minat, latihan, pengetahuan, pengalaman agar bakat tersebut dapat
teraktualisasi dengan baik.

Pengertian Bakat menurut para ahli yaitu:


1) Menurut Utami Mundar (1985)

Bakat (aptitude) pada umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan sebagai


potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.

2) Menurut Kartini Kartono (1979)

Bakat mencakup segala faktor yang ada pada individu sejak awal pertama dari
kehidupannya yang kemudian menumbuhkan perkembangan keahlian, kecakapan, dan
keterampilan khusus tertentu. Bakat bersifat laten potensial (dalam arti dapat mekar
berkembang).

3) Menurut S.C Utami Munandar


Bakat adalah sebuah kemampuan bawaan dari seseorang yang mana sebagai potensi
yang masih perlu dikembangkan lebih lanjut dan dilatih agar dapat mencapai impian yang
ingin diwujudkan.

4) Menurut B. Michael

Definisi bakat yaitu meninjau dari individu untuk melakukan tugas, yang sedikit
sekali tergantung kepada latihan yang mengenai hal tersebut.

5) Menurut Guilford

Pada intinya, bakat menurut Guilford menyatakan bahwa bakat itu berkaitan dengan
kemampuan.

6) Wijaya (1988:66)

Menyatakan bahwa “bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang


memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, dan
keterampilan khusus.

7) Menurut Woodworth dan Marquis

Mendefinisikan bahwa “aptitude is predictable achievement and can be measured by


specially devised test”. Bakat (aptitude) oleh woodworth dan Marquis dimasukkandalam
kemampuan (ability).

Menurutnya (Ability) terbagi atas tiga arti, yaitu:


1) Achievement yang merupakan actual ability, yang dapat di ukur langsung
dengan alat atau tes tertentu.
2) Capacity yang merupakan potential ability, yang dapat diukur secara tidak
langsung dengan melalui pengukuran terhadap kecakapan individu, di mana
kecakapan ini berkembang dengan perpaduan antara dasar dengan training
yang intensif dan pengalaman.
3) Aptitude, yaitu kualitas yang hanya dapat diungkap/diukur dengan tes khusus
yang sengaja dibuat untuk itu.
Dari pendapat tersebut maka dapat dijelaskan bahwa bakat adalah suatu potensi pada
diri seseorang yang dengan suatu latihan atau keterampilan tertentu memungkinkannya
mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keahlian atau keterampilan khusus, seperti bakat
berhitung, bakat berbahasa dan lainnya.

b) Pengertian Minat

Secara umum Minat adalah perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan. Minat
merupakan sumber motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu disebabkan adanya manfaat
dan kepuasan. Minat tidak bersifat permanen dan dapat berubah-rubah.seseorang yang
memiliki minat akan memfokuskan diri pada sesuatu yang di inginkan nya.minat terbentuk
setelah di peroleh informasi tentang obyek atau kemampuan dan keterlibatan perasaan
senang,terarah pada objek atau kegiatan tertentu dan terbentuk oleh lingkungan.

Pengertian Minat Menurut para ahli yaitu:

1) Menurut W. S Winkel (1983),

Mengatakan bahwa minat adalah kecenderungan yang agak menetap untuk merasa
tertarik pada bidang-bidang tertentu dan merasa berkecimpung dalam bidang itu.

2) Menurut Witherington (1985 ),

Minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, seseorang, suatu soal atau
situasi tertentu yang mengadung sangkut paut dengan dirinya atau dipandang sebagai sesuatu
yang sadar.

3) Menurut Crow & Crow (1984),


Minat adalah sesuatu yang berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita
cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman
yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

4) Menurut Mappier (1982: 62),

Menjelaskan bahwa minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari
campuran-campuran perasaan, harapan, pendidikan, rasa takut atau kecenderungan-
kecenderungan lain yang menggerakan individu kepada suatu pilihan tertentu.

5) Menurut Sukardi (1994: 83),

Bahwa minat merupakan salah satu unsur kepribadian yang memegang


perananpenting dalam mengambil keputusan masa depan. Minat mengarahkan
individuterhadap suatu obyek atas dasar rasa senang atau rasa tidak senang.Perasaan
senangatau tidak senang merupakan dasar suatu minat. Minat seseorang dapat diketahui
daripernyataan senang atau tidak senang terhadap suatu obyek tertentu.

6) Menurt Suryobroto(1988: 109),

Mendefinisikan minat sebagai kecenderungan dalam diri individu untuktertarik pada


suatu objek atau menyenangi suatu obyek. Timbulnya minat terhadapsuatu obyek ini ditandai
dengan adanya rasa senang atau tetarik. Jadi boleh dikatakan orang yang berminat terhadap
sesuatu maka seseorang tersebut akan merasa senangatau tertarik terhadap obyek yang
diminati tersebut.

7) Menurut Hilgar & Slameto (1988 ; 59),


Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan,
harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan
individu kepada suatu pikiran tertentu.

C. Aspek-Aspek Bakat dan Minat

Aspek dalam Bakat

I. Dimensi Perseptual

kemampuan di dalam melakukan persepsi yang mencakup kepekaan indra, perhatian,


orientasi ruang dan waktu serta kecepatan persepsi.

II. Dimensi Psikomotor

Yaitu kemampuan yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan


bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu mencakup kekuatan,
implus, kecepatan gerak, kecepatan dan kordinasi.

III. Dimensi Intelektual

Yaitu mengacu pada aspek kognitif seseorang, yang dilihat dari cahaya berfikir,
wawasanya, pemahamannya, alasanya logika dan pertimbanganya dalam menyelesaikan
suatu masalah, pikiran sehat tercermin dari cara berfikir atau jalan pikiran.

Ada sembilan aspek terkait bakat, yaitu visual, penalaran angka, verbal, urutan
gambar, spasial, tiga dimensi, sistematisosi, kosakata, dan figural angka. Kesembilan aspek
tersebut terjabarkan dalam bentuk subtes yang akan diperinci lebih jauh pada penjelasan
berikutnya.

Aspek visual ini adalah salah satu tes yang paling dekat dalam mengukur kecerdasan
alam, yaitu, kecerdasan yang dapat kita lahirkan dibandingkan dengan kemampuan yang
diperoleh. Tes visual adalah salah satu langkah 'murni' dari bakat, pengujian penalaran
Individu dengan petunjuk yang tidak memiliki kata-kata atau angka
Aspek penalaran angka melibatkan pemahaman terkait hubungan antara angka dan
mendeteksi pola. beberapa keterampilan menghitung diperlukan, tes ini mengukur potensi
matematika dengan cara yang lebih luas daripada keterampilan aritmatika

Aspek verbal yaitu keterampilan yang membutuhkan analisis kritis dari fakta-fakta
yang diberikan, dan menuntut bahwa Individu membuat asumsi logis tentang informasi yang
hanya bisa berasal dari apa yang telah diberikan selama ini, karena informasi penting tidak
diberikan kepada individu secara langsung aspek urutan gambar dilakukan untuk mengukur
kemampuan penalaran secara kualitatif dengan menggunakan urutan gambar dengan
mendeteksi komponen yang hilang.

Aspek spasial ini adalah tes yang berguna untuk mendeteksi, potensi dalam
memahami masalah abstrak serto yang sering berhubungan dengan seni dan desain.
Kemampuan untuk memahami rotosi bentuk dalam beberapa cara dengan mengubah hal-hal
di atas dalam pikiran seseorang. kemampuan yang relevan dengan berbagai bidang usaha di
mana fleksibilitas berpikir seseorang adalah hal yang penting

Aspek tes sistematisasi ini mengukur kemampuan untuk menganalisis dan


kemampuan untuk mengorganisasi simbol dan ruang. Aspek tes Kosa Kata dilakukan
mengukur kecerdasan dalam memilih dan mengungkapkan diri melalui penggunoan kata-
kata, mengingat kato-kata, bentuk konsep dan ekspresi informasi serta ide-ide yang abstrak.
Sedangkan aspek tes Figural Angka ini mengukur kemampuan Individu dalam aritmatika
pada situasi sehari-hari. Tes Spasial digunakan untuk mengukur kemampuan dalam
mendeteksi potensi diri dalam memahami masalah abstrak dalam berhubungan dengan seni
dan desain. Aspek tes Tiga Dimensi mengukur kemampuan individu dalam melihat sesuatu
secara lebih luas untuk melihat indikator potensi kreatif

Aspek dalam Minat

a. Aspek Kognitif

Yaitu aspek yang didasarkan pada konsep yang dikembangkan seseorang mengenai
bidang yang berkaitan dengan minat belajar. Konsep yang membangun aspek kognitif di
dasarkan atas pengalaman dan apa yang dipelajari dari lingkungan.
b. Aspek Afektif

Yaitu konsep yang membangun konsep kognitif dan dinyatakan dalam sikap terhadap
kegiatan atau objek yang menimbulkan minat belajar. Aspek ini mempunyai perasaan yang
besar dalam meminatkan tindakan seseorang.

D. Hubungan Bakat dan Minat

Hubungan Bakat dan Minat secara umum, Tidak ada seorang pun yang tidak berbakat.
Yang membedakannya ialah ada tidaknya minat untuk dokembangkan. Bakat merupakan
potensi bawaan yang dimiliki manusia, sedangkan minat tercipta karena adanya keterkarikan
kuat atas sesuatu. Kedua hal ini seringkali dikaitkan dengan faktor kecerdasan dan
kesuksesan seseorang. Orang cerdas itu orang yang mampu mengembangkan dan
mendayagunakan bakatnya untuk kepentingan dan kebahagian hidup, dan orang yang sukses
ialah orang yang mampu dan bisa saja karena bakat, tetapi sering juga karena minat, bakat
merupakan pola piker, perasaan dan perilaku yang berulang-ulang dan dapat mengingatkan
produktivitas. Berdasarkan pengertian tersebut, maka bakat itu tidak hanya menyangkut
kecakapan tertentu. Tetapi juga berkaitan dengan adanya peran untuk mengembangkan.
Dalam hal ini, minat menjadi faktor penting yang sebagai nurture yang akan membantu
pengembangan bakat tertentu. Minat merupakan suatu pemutusan perhatian secara tidak
sengaja yang terlahir dengan penuh kemauan. Rasa ketertarikan, keinginan, dan kesenangan.
Ciri umum minat ialah adanya perhatian yang besar serta memiliki harapan tinggi,
berorienasi pada keberhasilan dan mempunyai kebanggan kesediaan untuk berusaha dan
mempunyai pertimbangan yang positif. Minat dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi
seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-
cita yang menjadikan keinginan.

Hubungan bakat minat dan kreativitas Bakat dalah kemampuan khusus yang dimiliki
seseorang. Yang tidak akan menjadikan sesuatu tanpa di olah atau dilatih. Meskipun banyak
orang yang mengatakan bahwa bakat itu bawaan dari lahir, tapi kita baru bias mengetahui
bakat seseorang setelah dia berusia lima atau enam tahun, bukan sesaat setelah dia dilahirkan.

Minat adalah dorongan dari dalam diri atau keinginan seseorang untuk melakukan
sesuatu. Hal ini bisa dikarenakan faktor internal maupun eksternal.
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik
berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dari
hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relative berbeda dengan apa yang telah ada
sebelumnya.

E. Perbedaan Bakat dan Minat

Bakat merupakan kemampuan yang berasal dari hereditas (pembawaan). Cepat atau
lambatnya seseorang misalnya dalam menyelesaikan tugas-tugasnya dipengaruhi tingkat
intelegensinya dan bakatnya. Akan tetapi tingkat intelegensi seseorang dapat berubah karena
dipengaruhi faktor-faktor tentu, misalnya orang yang rajin mengasah kemampuan
akademiknya dengan berlatih terus menerus akan mengalami peningkatan IQ. Sedangkan
bakat akan terus ada dalam diri seseorang, apakah ia latih atau tidak kemampuan bakat
seseorang akan selalu sama (bersifat permanen). Intelegensi dan bakat merupakan
kemampuan yang berasal dari genetik, sementara minat merupakan kemampuan yang berupa
kemauan seseorang yang tinggi terhadap sesuatu yang dipengaruh oleh lingkungannya.Minat
sangat dipengaruhi oleh lingkungan sebab dapat berubah karena perubahan trend maupun
perubahan hobby seseorang (berorientasi pada hobby). Akan tetapi minat akan berpengaruh
besar dalam perkembangan intelegensi dan bakat seseorang sebab dengan memiliki minat
akan membangkitkan motivasi seseorang dalam mengasah kemampuan yang ada pada
dirinya.

F. Persamaan Bakat dan Minat

Adanya pengembangan melalui proses pembalajaran agar kemampuan dan keinginan


yang ada pada diri seseorang dapat menjadi sesuatu yang nyata. Jadi tidak hanya sebatas
kemampuan dan keinginan saja. Melainkan adanya kemajuan atau bentuk nyata dari apa
yang dimiliki dan apa yang diamati. Jika hal tersebut diasah, akan menjadi sesuatu yang
bermanfaat sekali untuk diri sendiri maupun lingkungan. Namun, apabila tidak diasah, maka
bakat dan minat yang terpendam. Tidak akan membuahkan hasil yang lebih dari hanya
sekedar kemampuan keinginan saja. Contoh: Cita sangat suka menulis. Ia mempunyai bakat
dan minatnya besar kerah menulis tersebut ia berlatih dan mencari pengetahuan bagaimana
cara menulis dengan baik dan benar. Terbukti dari beberapa cerpen dan puisi yang dibuatkan
sangant menarik untuk dibaca. Namun Cita mempunyai adik yang sama sepertinya, yaitu
suka menulis. Tetapi hanya seedar suka, minat adiknya Cita untuk lebih mengembangkan
kemampuan menulisnya tidak terlalu besar, dan adik Cita lebih suka untuk mengembangkan
minat yang ia sukai seperti berolahraga.

G. Macam-Macam Bakat dan Minat

Macam-Macam Bakat

Berdasarkan tipologi Buckingham terdapat setidaknya 34 bakat dasar yang ada di


dalam individu. Namun hanya 7 diantarannya yang manjadi terkuat didalam diri seseorang.
Berikut ini beberapa bakat-bakat yang ada di dalam diri manusia yaitu :

1. Achiever (Berprestasi),

kemampuan yang dimiliki seseorang yang selalu mendoronnya agar bisa terus
berprestasi. Hal ini dikarenakan kepuasan hidup yang didapatkan berasal dari pencapaian
serta kesibukan yang dimilikinya. Biasanya mereka akan memasang target dengan setinggi
mungkin agar bisa mendapatkan apa yang diinginkan.

2. Activator (Senang mengaktifkan),

Sukai memulai hal-hal yang sifatnya konkrit. Dapat menciptakan sesuatu namun
tidak ingin mengubah pikiran tersebut menjadi tindakan. Pertanyaan seperti “kapan akan
memulai” menjadi pertanyaan yang sering terlontar di dalam pikiran. Tidak sabar untuk
berbuat sesuatu. Berani mengambil resiko dari tindakan yang dilakukan meskipun belum
banyak informasi yang di dapat. Menurutnya kesalahan adalah hal yang wajar dalam proses
belajar.

3. Adaptability (Menyesuaikan Diri),


Orang yang dapat beradapatasi atau menyesuaikan diri dengan mudah dalam suatu
keadaan. Bisa melakukan tugas yang diberikannya pada saat itu juga. Dapat menyesuaikan
diri pula dengan perubahan yang tidak disangka tanpa sedikitpun merasa kecewa. Bagi
dirinya perubahaan adalah teman, bukanlah musuh.

4. Analytical (Senang Menganlisa),

Terbiasa berbicara dengan menggunakan ataupun dalam bahasa data. Cenderung


memiliki pikiran yang berpola sebab akibat. Tidak dapat menerima rumor, harus disertai
dengan bukti yang jelas

5. Arranger (Senang Mengorganisir),

Memiliki kemampuan dalam menyelaraskan keberagaman yang ada. Pandai dalam


mengorganisir sesuatu bahkan sekaligus memiliki kelenturan yang digunakan untuk
membantu pengaturannya. Senang mengatur segalanya, meluruskan lagi hingga sesuatu
tersebut telah benar dan produktif.

6. Belief (Teguh Dalam Keyakinan),

Memiliki keyaknan dan nilai yang sama sekali tidak pernah berubah. Paling utama
bagi dirinya adalah menjadi sesuatu hal yang bisa bermanfaat bagi dunia. Lebih senang
mendahulukan orang lain serta menjaga etika menjadi kontribusi terbesar bagi orang-orang
bertipe ini. Bahkan kesuksesan dalam bidang tersebut dapat melebihi gengsi dan uang.

7. Command (Naluri Untuk Mengomando),

Selalu ingin melakukan pertanggung jawaban. Namun kebanyakan orang melihat


tipikal individu ini seperti orang yang senang memaksakan sesuatu. Mereka senang
mengambil alih keadaan, memaksakan agar orang lain bisa melihat cara yang dilakukannya.
Menggunakan perintah sebagai metode pengambilan alih keadaan bahkan dirinya tidak akan
berhenti hingga merasa puas.

Macam-Macam Minat
Menurut (Guilford, 1956)

1. Minat vokasional,

Merupakan minat yang ada pada inividu yang merujuk pada bidang – bidang
pekerjaan. Untuk mengetahui minat vokasional individu, pengukuran minat perlu dilakukan.
Pengukuran minat vokasional ditujukan untuk mengidentifikasi minat vokasional individu
sebagai usaha memfasilitasi dalam pemilihan karir (Gregory, 2000). Hasil pengukuran minat
vokasional dipergunakan konselor dalam mengarahkan individu pada pekerjaan tertentu
(Dozier, Sampson,Lenz, Peterson, & Reardon, 2015; Miller, 2002).

Berikut yang termasuk dalam minat vokasional

a.   Minat profesional : minat yang termasuk kedalam minat keilmuan, dalam dunia
seni danjuga kesejahteraan sosial.
b. Minat komersial : minat pada pekerjaan dunia usaha,seperti jual beli, periklanan,
akuntansi, kesekretariatan.
c. Minat kegiatan fisik, mekanik, kegiatan luar, dan lain – lain.

2. Minat avokasional

Merupakan minat yang dilakukan untuk memperoleh kepuasan atau hobi. Misalnya

berpetualang, mencari hiburan, mengapresiasi suatu pekerjaan .

Menurut Woolfolk (2004:363-364), minat tebagi menjadi dua yaitu:

a. Personal (individual)

Minat yang muncul dari dalam diri seseorang tanpa adanya pengaruh dari luar.
Minat individual merupakan aspek terpendam dari dalam diri seseorang.

b. Situasional
Merupakan minat yang muncul dari diri seseorang karena adanya pengaruh dari luar,
berupa aktifitas sosial. , misalnya siswa berminat pada pelajaran sosiologi karena teman-
teman sekelasnya yang menyukai dan mempelajari. Sehingga minat didapatkan selain
tumbuh dari aspek terpendam dari dalam diri, minat juga dapat tumbuh melalui pengaruh
lingkungan terutama komunikasi teman sebaya pada siswa- siswa di sekolah. Interaksi yang
secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi persepsi seseorang terhadap
sesuatu terutama dalam ketertarikan dan pengambilan keputusan.

Menurut Lefrancois (2000:418) minat terbagi 2 yaitu: minat instrinsik dan minat


ekstrinsik

a. Minat Instrinsik, Merupakan minat yang berasal dari dalam diri individu dan
bersifat fundamental untuk melakukan dorongan dalam berperilaku dengan
aktifitas yang diminati, bersifat bebas dan memiliki kecenderungan untuk
menyukai tanpa paksaan atau intervensi apapun

b. Minat ekstrinsik, Minat yang dibangun atas dasar prinsip reward and
punishment, sehingga dorongan suatu individu untuk manrik minatnya
dengan mengedepankan tujuan berupa reward atau membuat kecenderungan
individu untuk berminat melalui tekanan intervensi berupa hukuman. Meski
cenderung bersifat mekanistik pada prakteknya dan kurang memperhatikan
prinsip kemanusiaan, pada umumnya minat ekstrinsik digunakan untuk
membantu menguatkan dorongan pada minat instrinsik

F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat dan Minat

Perkembangan Bakat dipengaruhi dua faktor yaitu:


1) Faktor internal bakat yaitu:

a. Minat,

minat merupakan motif asli yang muncul dari dalam diri individu itu sendiri.

b. Motif Berprestasi,

anak-anak yang mumpunyai keinginan yang kuat menjadi seseorang yang


berprestasi maka dengan dorongan dan latihan maka anak tersebut dapat
mengoptimalkan bakat yang dia miliki. Sebaliknya meskipun anak tersebut mendapat
dukungan dan latihan tanpa ada motif berprestasi maka pengembangan bakat yang ia
miliki tidak akan maksimal.

c. Keberanian mengambil resiko,

resiko adalah hal yang biasa dalam menjalankan suatau hal. Resiko
bentuknya bermacam-macam. Contoh kita punya bakat dalam hal bela diri tapi kita
takut mengambil resiko seperti patah tangan, bibir sobek kena pukul, dan sebagainya
maka tidak akan pernah mungkin kita bisa jadi pesilat atau petarung yang baik.

d.  Keuletan menghadapi tantangan,

Ulet artinya pantang menyerah dan tidak takut gagal. Seseorang yang bisa
menganggap bahawa kegagalan itu adalah hal yang biasa maka ia akan punya jiewa
yang kuat untuk menghadapi segala masalah yang akan muncul.

e. Pengaruh unsur genetik,

khususnya yang berkaitan dengan fungsi otak bila dominan otak sebelah
kiri, bakatnya sangat berhubungan dengan masalah verbal, intelektual, teratur, dan
logis dan bila dominan dengan otak kanan berhubungan dengan masalah spasial, non
verbal, estetik, artistik serta atletis.
2) Faktor eksternal bakat yaitu:

a. Latihan: Bakat adalah sesuatu yang sudah dimiliki secara alamiah, yang mutlak
memerlukan latihan untuk membangkitkan dan mengembangkannya.

b. Kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri. Salah satu hal yang


menyebabkan itu terjadi karena tidak ada kesempatan atau tidak pernah mereka
diberi kesempatan untuk mencoba.

c. Sarana dan Prasarana

d. Dukungan dan dorongan dari keluarga.

e. Lingkungan tempat tinggal

f. Pola asuh orang tua

Faktor yang Mempengaruhi Minat

Minat pada hakekatnya merupakan sebab akibat dari pengalaman. “Minat berkembang
sebagai hasil dari pada suatu kegiatan dan akan menjadi sebab akan dipakai lagi dalam
kegiatan yang sama”.

Menurut Crow ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat, Faktor-faktor tersebut
adalah sebagai berikut:

1) The Factor Inner Urge:

Rangsangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang sesuai dengan
keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan minat. Misalnya
kecenderungan terhadap belajar, dalam hal ini seseorang mempunyai hasrat ingin tahu
terhadap ilmu pengetahuan.
2) The Factor Of Social Motive:

Minat seseorang terhadap obyek atau sesuatu hal. Disamping itu juga dipengaruhi oleh
faktor dari dalam diri manusia dan oleh motif sosial, missal seseorang berminat pada prestasi
tinggi agar dapat status social yang tinggi pula.

3) Emosional Factor:

Faktor perasaan dan emosi ini mempunyai pengaruh terhadap obyek misalnya
perjalanan sukses yang dipakai individu dalam suatu kegiatan tertentu dapat pula
membangkitkan perasaan senang dan dapat menambah semangat atau kuatnya minat dalam
kegiatan tersebut. Sebaliknya kegagalan yang dialami akan menyebabkan minat seseorang
berkembang.

Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembangnya minat adalah sebagai berikut:

1) Motivasi dan cita-cita

Adanya cita-cita dan dukungan oleh motivasi yang kuat dalam diri seseorang maka
akan dapat membesarkan minat orang itu terhadap suatu objeknya. Sebaliknya apabila cita-
cita dan motivasi tidak ada maka minat sulit ditumbuhkan.

2) Sikap terhadap suatu objek

Sikap senang terhadap objek dapat membesarkan minat seseorang terhadap objek
tersebut. Sebaliknya jika sikap tidak senang akan memperkecil minat seseorang. 

3) Keluarga

Keadaan keluarga terutama keadaan sosial ekonomi dan pendidikan keluarga dapat
mempengaruhi minat seseorang terhadap objek tersebut.
4) Fasilitas

Tersedianya fasilitas yang mendukung akan menjadikan minat seseorang terhadap


suatu objek lebih besar.

5) Teman pergaulan

Teman pergaulan yang mendukung misalnya diajak kompromi terhadap suatu hal yang
menarik perhatiannnya maka teman tersebut dapat lebih meningkatkan minatnya, tetapi
teman yang tidak mendukung mungkin akan menurunkan minat seseorang.

Sedangkan Menurut Abu Ahmadi ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi minat
yaitu sebagai berikut: 

1. Pembawaan.

2. Kebutuhan.

3. Kewajiban.

4. Suasana jiwa.

5. Keadaan batin

6. Suasana di sekitar.

7. Kuat tidaknya perangsang.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari materi yang sudah diskusikan dapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Bakat merupakan suatu kemampuan bawaan yang ada sejak manusia dilahirkan,
walau kemampuan itu sudah ada sejak lahir bakat tetap memerlukan pelatihan agar
semakin terasah dengan baik yang berakibat seseorang menjadi kompeten akan bakat
yang ia miliki, bakat bersifat menetap (permanen). Menurut woodworth dan marquis
bakat (ability) dibagi menjadi 3 yaitu;
 Achievement
 Capacity
 Aptitude
2. Minat memiliki kata kunci yaitu ‘’ketertarikan’’. Ketertarikan secara sadar pada
suatu hal yang bisa membuat individu menjadi senang/bahagia serta ia merasa bahwa
apa yang ia lakukan itu memiliki manfaat. minat berbeda dengan bakat, jika bakat
bersifat permanen maka minat bersifat kebalikkannya yaitu tidak permanen
tergantung lingkungan.
Minat merupakan suatu hal yang merekat pada karakteristik manusia dan didapatkan
melalui proses belajar serta kondisi psikologi juga mempengaruhi minat individu.

Dari penjelasan diatas bisa dibedakan jika bakat bersifat permanen, kemampuan
unsur serta memerlukan pelatihan dan minat bersifat tidak menetap, ketika melakukannya
dibarengi dengan perasaan senang atau bahagia. Minat dan bakat juga bisa diketahui dengan
mengetahui tentang diri sendiri,trial and error serta langkah terakhir melakukan tes minat dan
bakat ke psikolog.
Hubungan yang didapatkan antara minat dan bakat yaitu;
a. Bakat (+) dan minat (+) hasilnya akan sangat kompeten
b. Bakat (+) dan minat (-) hasilnya gagal, karena tanpa adanya minat yang artinya
tidak ada perasaan senang dalam menjalani hal tersebut maka bakat tidak akan
bekerja secara maksimal.
c. Bakat (-) dan minat (+) hasilnya berhasil, tetapi harus ekstra dalam menjalani hal
tersebut agar bakat tersebut muncul.
Ket:
Ada (+)
Tidak ada (-)

B. Saran

Demikianlah hasil pembahasan dari makalah ini yang dapat kami jelaskan. Kami
berharap agar makalah ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh kalayak banyak.
Keterbatasan pengetahuan kami sebagai penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari
kata sempurna yang kedepan kami akan lebih fokus dan berhati-hati.

Kami juga butuh saran atau kritik untuk dijadikan motivasi agar kedepan kami menjadi
lebih baik lagi. Dan kami ucapkan terima kasih kepada bapak..... selaku dosen mata kuliah tes
minat dan bakat.
DAFTAR PUSTAKA

Pratama, A. (2015). Hubungan Antara Bakat, Minat, dengan Kreativitas Peserta Didik Kelas
VII SMP Negeri 2 TULUNGAGUNG Tahun Pelajaran 2014/2015. UNP KEDIRI:
simki.unpkedir.ac.id.

Yusfandaria. (2019). Upaya Mengembangkan Kemampuan Bakat Melalui Layanan


Bimbingan Karir dengan Strategi Problem Solving Peserta Didik Kelas X IPS 2
SMA NEGERI 18 PALEMBANG. Jurnal Wahana Konseling, vol.2, no. 1.

Anggraini, I. (2020). Mengidentifikasi Minat Bakat Siswa Sejak Usia Dini di SD


ADIWIYATA. Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan, Vol. 2, No 1.

Nurcahyono, F. (2018). Stimulus Gambaran: Sebuah Kajuan pada Instrumen Minat


Vokasional. Buletin Psikologi, Vol.26, No 2, 111-125.
DOKUMENTASI

TANDA TANGAN

Anda mungkin juga menyukai